Perkaya Sumber Inspirasi atau Imajinasi Tulislah Apa yang Terpikir Saat Itu Jangan Menunda Jangan Ragu-ragu

170 170 170 170 170 u Belajar Efektif Bahasa Indonesia 1 Bahasa Indonesia 1 Bahasa Indonesia 1 Bahasa Indonesia 1 Bahasa Indonesia 1 untuk SMAMA Kelas X u A Menyimpulkan Isi Informasi yang Disampaikan Secara Tidak Langsung Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar suatu informasi, tetapi kita tidak memahami betul informasi tersebut. Jika ditanya seseorang tentang informasi yang kita dengar seringkali kita menjawab “Saya mendengar informasi itu, tetapi saya kurang memahaminya”. Hal tersebut terjadi, mungkin karena kita hanya mendengar tetapi tidak menyimak. Lalu apa perbedaan mendengar dan menyimak? Menyimak tidak hanya sekedar mendengar, tetapi lebih dari itu. Menyimak adalah proses mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan, serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan oleh sang pembicara melalui ujaran atau lisan Tarigan: Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa , 1987:28. 1. Tutuplah bukumu 2. Dengar dan simaklah teks yang akan dibacakan oleh tiga orang temanmu secara bergilir 3. Catatlah pokok-pokok isi informasi dan hal-hal lain yang kamu anggap penting dari teks yang kamu simak Mengubah Hambatan Menjadi Peluang Sebenarnya saya senang menulis dan ingin berprestasi di bidang tulis-menulis. Akan tetapi saya miskin inspirasi dan tidak punya bakat menulis. Setiap tulisan yang saya kirim tidak pernah dimuat. “Ah, malas menulis, menghabiskan waktu saja.” Demikian ungkapan yang sering muncul ketika akan melakukan aktivitas menulis. Menjadi penulis handal berawal dari langkah-langkah penuh hambatan, baik hambatan yang berasal dari dalam dirinya maupun hambatan dari luar. Tak jarang karena hambatan-hambatan itu, banyak penulis pemula atau calon penulis yang menarik diri dari dunia tulis-menulis. Berikut adalah beberapa kiat mengubah hambatan yang mungkin membelenggu atau menjadi kendala para calon penulis menjadi peluang untuk menjadi seorang penulis.

1. Perkaya Sumber Inspirasi atau Imajinasi

Faktor inspirasi atau imajinasi merupakan modal awal yang sangat penting untuk mulai menulis. Sebuah tulisan akan terwujud jika kita mempunyai ide atau inspirasi dan imajinasi. Tetapi tidak perlu terlalu khawatir, inspirasi itu selalu muncul terkait dengan banyaknya aktivitas kita. Inspirasi bisa muncul 1 171 171 171 171 171 u Belajar Efektif Bahasa Indonesia 1 Bahasa Indonesia 1 Bahasa Indonesia 1 Bahasa Indonesia 1 Bahasa Indonesia 1 untuk SMAMA Kelas X u ketika kita beraktivitas, misalnya ketika bermimpi, membaca buku, membaca koran, menonton TV, dan mengamati alam sekitar. Jadi, inspirasi bisa muncul di mana saja dan kapan saja.

2. Tulislah Apa yang Terpikir Saat Itu

Kesulitan mengawali sebuah tulisan merupakan masalah yang paling sering dikeluhkan oleh para penulis. Tidak saja para penulis pemula, penulis senior pun pada waktu mulai menulis sering mendapat kesulitan. Pakar penulisan selalu memberikan himbauan, “Tulislah apa saja yang dekat dengan Anda, yang terlintas dalam pikiran Anda saat itu,” kemudian lakukan revisi dan penyempurnaan.

3. Jangan Menunda

Kebiasaan menunda akan menghambat aktivitas menulis. Dengan menunda berarti kehilangan kesempatan untuk menulis. Jadi, sebaiknya kita hilangkan kebiasaan menunda. Segeralah menulis apabila ada ide atau inspirasi muncul di benak kamu, jangan menunda lagi.

4. Jangan Ragu-ragu

Perasaan ragu pada saat akan menulis merupakan suatu kendala psikologis. Kita harus yakin, bahwa sesuatu yang akan kita tulis itu layak dan bermanfaat bagi orang lain. Keyakinan seperti itu akan memuluskan alur pengembangan inspirasi ke dalam tulisan kita. Terkait dengan ini, Wendel Holmes menyatakan bahwa apa yang ada di depan dan di belakang kita hanyalah ikhwal kecil, bila dibandingkan apa yang ada pada diri kiri kita. Kemudian, Barbara de Angelis menyatakan bahwa yang dibutuhkan untuk meraih obsesi dalam hidup ini ada dalam diri kita. Inti dari dua pendapat tersebut adalah bahwa sikap ragu- ragu tidak memberikan kontribusi positif bagi kita.

5. Harus Bersungguh-sungguh