Harus Bersungguh-sungguh Jangan Mudah Putus Asa Menentukan Ciri Paragraf Persuasi

171 171 171 171 171 u Belajar Efektif Bahasa Indonesia 1 Bahasa Indonesia 1 Bahasa Indonesia 1 Bahasa Indonesia 1 Bahasa Indonesia 1 untuk SMAMA Kelas X u ketika kita beraktivitas, misalnya ketika bermimpi, membaca buku, membaca koran, menonton TV, dan mengamati alam sekitar. Jadi, inspirasi bisa muncul di mana saja dan kapan saja.

2. Tulislah Apa yang Terpikir Saat Itu

Kesulitan mengawali sebuah tulisan merupakan masalah yang paling sering dikeluhkan oleh para penulis. Tidak saja para penulis pemula, penulis senior pun pada waktu mulai menulis sering mendapat kesulitan. Pakar penulisan selalu memberikan himbauan, “Tulislah apa saja yang dekat dengan Anda, yang terlintas dalam pikiran Anda saat itu,” kemudian lakukan revisi dan penyempurnaan.

3. Jangan Menunda

Kebiasaan menunda akan menghambat aktivitas menulis. Dengan menunda berarti kehilangan kesempatan untuk menulis. Jadi, sebaiknya kita hilangkan kebiasaan menunda. Segeralah menulis apabila ada ide atau inspirasi muncul di benak kamu, jangan menunda lagi.

4. Jangan Ragu-ragu

Perasaan ragu pada saat akan menulis merupakan suatu kendala psikologis. Kita harus yakin, bahwa sesuatu yang akan kita tulis itu layak dan bermanfaat bagi orang lain. Keyakinan seperti itu akan memuluskan alur pengembangan inspirasi ke dalam tulisan kita. Terkait dengan ini, Wendel Holmes menyatakan bahwa apa yang ada di depan dan di belakang kita hanyalah ikhwal kecil, bila dibandingkan apa yang ada pada diri kiri kita. Kemudian, Barbara de Angelis menyatakan bahwa yang dibutuhkan untuk meraih obsesi dalam hidup ini ada dalam diri kita. Inti dari dua pendapat tersebut adalah bahwa sikap ragu- ragu tidak memberikan kontribusi positif bagi kita.

5. Harus Bersungguh-sungguh

Kesungguhan adalah modal utama untuk menghasilkan sesuatu. Ada kemampuan tapi tidak ada kesungguhan, kemampuan itu bakal sirna. Sikap seperti ini sangat menghambat keberadaan potensi diri terutama dalam aktivitas menulis. Kesungguhan hati merefleksikan keyakinan dalam kehidupan kita dan mengokohkan kepercayaan untuk menuju hari esok yang lebih baik.

6. Jangan Mudah Putus Asa

Mudah putus asa merupakan hambatan besar bagi seseorang untuk menjadi penulis. Untuk menjadi penulis, seseorang harus bersikap optimis, yaitu dengan memandang segala sesuatu secara positif dan wajar. Penulis-penulis hebat selalu bersikap optimis guna menunjang aktivitas menulis. Bahkan, memberi motivasi jika sekali mengirim tulisan tidak diterima, yakinlah yang ketiga akan diterima, dan seterusnya. 172 172 172 172 172 u Belajar Efektif Bahasa Indonesia 1 Bahasa Indonesia 1 Bahasa Indonesia 1 Bahasa Indonesia 1 Bahasa Indonesia 1 untuk SMAMA Kelas X u Setelah kamu menyimak pembacaan teks di atas, kerjakan perintah berikut ini 1. Buatlah kesimpulan dalam bentuk ringkasan mengenai isi teks yang kamu dengar tersebut 2. Bacakan kesimpulanmu di depan kelas secara bergiliran 3. Siswa yang lain mengomentari kesimpulan yang telah disampai- kan teman, baik kelebihan maupun kekurangannya Menulis adalah keterampilan. Semua orang punya peluang untuk bisa menguasainya. Seseorang tidak akan mengetahui apakah ia berbakat menulis atau tidak, sebelum dia mencoba dan berlatih menulis. Latihan terus-menerus akan membuka pintu sukses. Hal yang terpenting, harus ada obsesi, minat menghasilkan tulisan, dan keseriusan untuk berlatih. Dengan seringnya berlatih, talenta yang melekat tanpa disadari akan berkembang. Jadi, mulailah menulis, menulis, dan menulis. Sumber: Buletin Pusat Perbukuan, Januari 2005 2 Menulis Gagasan dalam Bentuk Paragraf Persuasif

1. Menentukan Ciri Paragraf Persuasi

Amati tulisan berikut ini a. Lingkungan adalah milik kita bersama. Mari kita jaga lingkungan hidup kita, pelihara semaksimal mungkin. Apabila lingkungan lestari dan terpelihara maka kita juga yang akan menikmatinya. Namun, apabila lingkungan tidak terpelihara apalagi sampai dirusak maka akibatnya akan terasa juga oleh kita. Misalnya, pada waktu musim kering kita selalu dihantui kesulitan air, sedangkan pada musim hujan berbagai bencana akan datang bertubi-tubi. Oleh sebab itu, marilah kita jaga dan lestarikan lingkungan hidup semaksimal mungkin. b. Hunian Asri di Jantung Metropolitan Taman Rekreasi, Pusat Perbelanjaan, Pusat olahraga Ditata Ramah Lingkungan Berbagai Problema Hilang Sesaat Aspirasi Mengalir Sejuk di Tengah Kota Madukara Kamu tentu pernah membaca paragraf seperti di atas. Setelah membaca paragraf tersebut muncul perasaan ingin membuktikan, mencoba, atau mengikuti apa yang disampaikan tersebut. Paragraf B 173 173 173 173 173 u Belajar Efektif Bahasa Indonesia 1 Bahasa Indonesia 1 Bahasa Indonesia 1 Bahasa Indonesia 1 Bahasa Indonesia 1 untuk SMAMA Kelas X u seperti itu dinamakan paragraf persuasi, yaitu paragraf yang isinya bermaksud mempengaruhi pembaca atau pendengar agar sependapat, sejalan pikiran, dan akhirnya sesikap dengan penulisnya dengan mengemukakan berbagai ilustrasi dan pembuktian untuk menarik, mempengaruhi, atau mengajak pembaca atau pendengar mengikuti kehendak penulis. Tulisan yang bersifat persuasi tidak hanya disampaikan dalam bentuk paragraf, melainkan dapat pula disampaikan dalam bentuk kalimat. Poster atau iklan umumnya menggunakan kalimat persuasif. Perhatikan contoh kalimat persuasi berikut ini Menjarah hutan berarti merampas kehidupan yang akan datang Ini baru pemukiman Jangan ragu, kenyamanan menanti Anda Habis kering, terbitlah banjir Di mana saja, kapan saja, siapa saja, pasti perlu kedamaian 3 1. Amati dua tulisan persuasi di atas kemudian tentukan ciri- cirinya 2. Identifikasikan perbedaan paragraf persuasi dengan paragraf deskripsi dan eksposisi 3. Tentukan makna yang dikandung antara kalimat persuasi dengan kalimat berita berikut ini 1 Ini baru pemukiman persuasi 2 Ini pemukiman baru. berita

2. Menulis Paragraf Persuasif