Sistem Ekskresi, Reproduksi, dan Koordinasi
5
Di kelas 8 kamu sudah mempelajari sistem gerak, pencer- naan, pernapasan, dan peredaran darah. Pada bab ini kamu akan
melanjutkan mempelajari sistem ekskresi, reproduksi, dan koordinasi. Semua sistem dalam tubuh manusia saling
bekerjasama dan membentuk satu kesatuan untuk mendukung kehidupan setiap individu. Oleh karena itu gangguan terhadap
salah satu sistem atau bagian dari suatu sistem akan berpengaruh terhadap mekanisme kerja sistem yang lain.
Ekskresi merupakan proses pengeluaran sisa hasil metabolisme yang sudah tidak dibutuhkan oleh tubuh. Zat sisa
metabolisme bersifat racun bagi tubuh. Oleh karena itu kerusakan pada alat ekskresi dapat menyebabkan berbagai
penyakit di dalam tubuh. Alat ekskresi juga berfungsi membuang zat-zat yang jumlahnya berlebihan di dalam tubuh.
Hal ini berkaitan dengan sistem osmoregulasi, yaitu pengaturan keseimbangan konsentrasi cairan dalam tubuh. Sistem
osmoregulasi menjaga tekanan osmotik cairan tubuh selalu tetap. Osmoregulasi biasanya berkaitan dengan pengaturan jumlah air
dan garam mineral dalam tubuh. Organ ekskresi manusia berupa ginjal, kulit, hati, dan paru-paru.
1. Kulit
Zat yang diekskresikan kulit adalah keringat. Ketika udara panas, kulit mengeluarkan keringat yang mengandung air, urea,
dan garam. Keringat yang keluar ke permukaan kulit akan segera menguap. Dalam proses penguapan ini, keringat
menyerap energi panas dari dalam tubuh sehingga suhu tubuh menjadi lebih dingin. Jadi fungsi keringat adalah untuk
mengatur suhu tubuh dengan cara membuang panas yang berlebihan.
Keringat keluar melalui pori-pori yang terdapat hampir di seluruh permukaan kulit. Dalam sehari semalam, keringat yang
keluar melalui pori-pori ini dapat mencapai 8 liter. Pada saat melakukan aktivitas fisik yang berat seperti berolah raga dan
kerja keras di bawah terik matahari, keringat yang dihasilkan akan lebih banyak lagi. Oleh karena itu, kamu harus cukup
minum untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang melalui keringat. Jika tidak, tubuh yang kekurangan air dan garam-
garam mineral dapat menimbulkan kejang-kejang dan pingsan.
Di manakah keringat dihasilkan? Coba kamu perhatikan
penampang kulit pada Gambar 1.1. Kulit memiliki tiga lapisan, yaitu epidermis, dermis, dan jaringan ikat bawah kulit. Lapisan
tipis yang paling luar disebut lapisan epidermis, tersusun dari lapisan tanduk dan malpighi. Lapisan tanduk merupakan sel-
sel mati dan mudah mengelu-pas, sedangkan lapisan malpighi mengandung pigmen warna kulit. Pada lapisan dermis terdapat
kelenjar minyak, folikel rambut, saraf, dan kelenjar keringat.
A Alat Ekskresi Manusia
pori-pori rambut
epidermis dermis
jaringan lemak
jaringan ikat bawah
kulit saluran
keringat
kelenjar keringat saraf
kelenjar sebasea
Gambar 1.1 Penampang kulit.
Sumber: Kamus Visual
Di unduh dari : Bukupaket.com
6
Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas IX
Kelenjar keringat letaknya dekat dengan pembuluh darah sehingga memungkinkan terjadinya difusi air dan garam urea.
Keringat dihasilkan oleh kelenjar keringat. Ketika suhu tubuh meningkat, keringat keluar menuju permukaan kulit melalui
pembuluh keringat yang bermuara di pori-pori. Jaringan ikat di bawah kulit
memiliki batas yang tidak jelas dengan lapisan dermis. Jaringan ini banyak mengandung lemak yang berfungsi
sebagai cadangan makanan, pelindung tubuh dari benturan, dan menahan panas.
Kulit juga mempunyai berbagai fungsi selain mengeluarkan keringat untuk menjaga suhu tubuh. Beberapa fungsi kulit
adalah sebagai berikut. a. Sebagai alat ekskresi yang mengeluarkan keringat.
b. Pelindung bagi jaringan-jaringan di bawah kulit dari
benturan fisik. c. Pengatur suhu tubuh.
d. Penerima rangsang e. Tempat pembentukan vitamin D dari provitamin D dengan
bantuan sinar matahari.
2. Ginjal