PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI: STUDI PADA MAHASISWA AKUNTANSI.

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Waymengaku, Lampung Barat pada tanggal 03 Oktober
1989 dengan nama Fatimah, anak kedua dari tiga bersaudara dari buah cinta
Ayahanda Samin dan Ibunda Yeni Kuswari.
Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SDN 01 Waymengaku, Lampung
Barat pada tahun 2002, menyelesaikan pendidikan lanjutan tingkat pertama di
MTs N 01 Gunung Sugih, Lampung Barat pada tahun 2005 dan
menyelesaikan pendidikan menengah atas di Pondok Pesantren Diniyyah
Puteri Lampung, Pesawaran pada tahun 2008. Penulis masuk dan terdaftar
sebagai mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Lampung melalui jalur PKAB pada tahun 2008.
Selama menjadi mahasiswi, penulis pernah mengikuti UKM Pramuka
menjadi Calon Anggota pada tahun 2008/2009, menjadi Biro Dana dan
Usaha pada tahun 2009, menjadi Dewan Adat pada tahun 2010 dan menjadi
Dewan Kegiatan dan Operasional pada tahun 2010/2011. Selain itu, penulis
juga masuk dan menjadi pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)
Fakultas Ekonomi dan Bisnis periode 2011/2012 sebagai Kepala Dinas III
yaitu Pengabdian kepada Masyarakat. Pada bulan Juli-Agustus 2011, penulis
melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik di Desa Mekar Sari Jaya,
Kec. Lambu Kibang, Kab. Tulang Bawang Barat.


MOTTO

“Ketiaka kita sendirian dalam gelap, jalan kita akan terungkap ketika kita
mulai bergerak. Jangan menunggu waktu yang tepat untuk melakukan
sesuatu, karena waktu tidak akan pernah tepat bagi mereka yang
menunggu.”
(Syaiful)

“Kesabaran & Kegigihan Mempunyai Efek Magis yang Menghilangkan
Kesulitan & Melenyapkan Hambatan”
(Jhon Quincy Adams)

“Berbuat Meski Sedikit Lebih Baik dari pada Hanya Bicara”
(Sandi Racana Putera Saburai)

“Mental Baja Pantang Menyerah”
(penulis)

PERSEMBAHAN


Ku persembahkan skripsi ini kepada:

Ayahanda dan Ibundaku tercinta,
yang senantiasa mencurahkan doa, cinta dan kasih sayang.

Adikku tersayang,
yang selalu memberikan keceriaan dan motivasi.

Kekasihku,
Yang selalu ada dalam suka dan duka.

Sahabat-sahabat terbaik,

Serta

Almamater tercinta.

SANWACANA


Bismillahirohmannirrohim.
Segala puji dan syukurku panjatkan kepada Allah SWT yang selalu memberikan
nikmat, karunia, dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian
dan penyusunan skripsi yang berjudul “ Pengaruh Motivasi tehadap Minat
Mahasiswa Akuntasi untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi: Studi
Pada Mahasiswa Akuntansi.

Penulis menyadari bahwa selesainya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan
bimbingan berbagai pihak, dan segala sesuatu dalam penulisan ini jauh dari
sempurna mengingat keterbatasan kemampuan dari penulis. Pada kesempatan ini
penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1.

Bapak Prof. Dr. Sugeng P. Harianto, M.Sc., selaku Rektor Universitas
Lampung.

2.

Bapak Prof. Dr. Satria Bangsawan, S.E., M.Si., selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.


3.

Bapak Dr. Einde Evana, S.E., M.Si., Akt., selaku Ketua Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Lampung, serta sebagai pembimbing
akademik. Terima kasih atas semua bimbingan, kritik dan saran yang telah
diberikan.

4.

Bapak Drs. A. Zubaidi Indra, M.M., C.P.A. dan Ibu Reni Oktavia, S.E., M.Si.
selaku pembimbing utama dan pendamping, yang telah memberikan waktu
untuk memberi bimbingan, masukan, saran, kritik, semangat serta
dukungannya dalam proses penyelesaian skripsi ini.

5.

Ibu Susi Sarumpaet, S.E., M.B.A., Ph.D., Akt. selaku penguji utama. Terima
kasih atas kritik dan saran yang membangun dalam proses penyelesaian
skripsi ini.


6.

Kepala Jurusan Akuntansi Perguruan Tinggi Umitra Lampung, IBI
Darmajaya, Universitas Bandar Lampung, Prasetya Mandiri A2L & STIE
Lampung dan Universitas Lampung, yang telah memberikan izin penelitian.

7.

Seluruh Bapak dan Ibu dosen di Fakultas Ekonomi Universitas Lampung.
Terima kasih untuk semua ilmu, wawasan, serta pelajaran yang telah
diberikan selama ini.

8.

Seluruh staf dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Lampung, terutama jurusan Akuntansi; Pak Sobari, Mbak Sri, Mas Leman,
Mbak Leni, Mas Edi dan Mas Yana. Terima kasih atas semua bantuannya.

9.


Ayahanda dan Ibundaku tercinta yang selalu memanjatkan doa kepada Allah
SWT, memberikan dorongan, semangat dan kasih sayang serta memberikan
segala fasilitas yang dibutuhkan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan
dengan baik dan lancar.

10. Adikku Ryan Kosasih Imawan Afiz Cenna yang selalu memberikan keceriaan
dan motivasi.

11. Kekasihku, Syaiful, S.Pd., yang sangat sabar dan pengertian, terimakasih
telah memberikan motivasi, do’a, kasih sayang yang tiada henti serta
terimakasih karena selalu ada dikala suka dan duka.
12. Sahabat baikku: Meipasari, Agnes, Rina, Vilta, Erni, So’imah, Ida, dan
Milah. Terima kasih atas segala dukungan dan bantuan kalian. Terima kasih
atas arti persahabatan selama ini.
13. Teman-teman seperjuangan di S1 Akuntansi: Eren, Dwi, Alma, Yunita,

Desti, Rima, Niar, Umar, Deni, Jeri, Oco, Dela, Rosi, Mba Lily, Kak Agung,
Kak Ade, dan Mba Riska. Terima kasih atas do’a, dukungan dan
kebersamaannya.

14. Teman-teman di Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi dan

Bisnis, serta adik-adik Brigade Muda periode 2011/2012 yang telah
memberikan banyak pelajaran, pengalaman berharga, kekeluargaan serta
kenangan indah yang tak terlupakan.
15. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan
bantuan, semangat dan doa dalam proses penyelesaian skripsi ini.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini memiliki kekurangan dan jauh
dari sempurna. Namun, penulis berharap semoga keberadaan skripsi ini dapat
bermanfaat sebagai sumber informasi maupun literatur bagi penulisan karya-karya
ilmiah berikutnya.
Bandar Lampung, Februari 2013
Penulis,

Fatimah

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Jurusan akuntansi merupakan salah satu jurusan yang memiliki banyak
peminat di banyak universitas di Indonesia. Hal ini disebabkan karena
secara umum ilmu akuntansi selalu mengalami banyak perkembangan yang
terus menerus, dimana hal ini menjawab tuntutan dunia profesionalisme
kearah globalisasi. Seiring dengan semakin melesatnya perkembangan dan
tuntunan dunia, hal ini menyebabkan semakin meluasnya profesi akuntan
yang memiliki hubungan yang erat dengan tata nilai dan budaya yang
berkembang bukan hanya dilingkungan bisnis melainkan juga dikalangan
masyarakat. Profesi akuntan tidak terlepas dari lingkungan bisnis yang
terjadi di negeri ini, karena profesi akuntan menjadi salah satu pelaku aktif
di dunia bisnis dan ekonomi. Menurut Siegel dan Marconi (1989), dalam
Lubis (2010), Akuntansi adalah suatu disiplin jasa yang mampu
memberikan informasi yang relevan dan tepat waktu mengenai masalah
keuangan perusahaan guna membantu pemakai internal dan eksternal dalam
proses pengambilan keputusan ekonomi.
Banyaknya peminat dalam jurusan akuntansi juga dikarenakan sarjana
akuntansi memiliki paling sedikit empat alternatif langkah yang dapat
ditempuh. Pertama, setelah menyelesaikan program sarjana dalam jurusan

2


akuntansi, seorang sarjana langsung dapat bekerja. Kedua, setelah
menyelesaikan program sarjana dapat langsung melanjutkan ke jenjang
pendidikan S2. Ketiga, setelah menyelesaikan program sarjana bila tidak
ingin bekerja dilingkungan perkantoran, seorang sarjana dapat
berkecimpung di dunia bisnis yaitu menjadi pengusaha dan menciptakan
lapangan kerja. Dan keempat, setelah menyelesaikan program sarjana,
seorang sarjana dapat melanjutkan Pendidikan Profesi Akuntansi untuk
menjadi seorang akuntan, baik itu akuntan publik, akuntan pendidik,
akuntan pemerintahan, maupun akuntan peusahaan.
Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) merupakan jenjang pendidikan
tambahan yang dapat diambil bagi lulusan sarjana ekonomi jurusan
akuntansi yang ingin mendapat gelar akuntan. Pendidikan Profesi Akuntansi
ini dahulunya adalah di monopoli oleh Universitas atau Perguruan Tinggi
Negeri tertentu yang diberi hak istimewa oleh Departemen Pendidikan
Nasional yang didasari atas Undang-Undang No. 34 tahun 1954, yang
menyatakan bahwa gelar akuntan diberikan kepada lulusan Perguruan
Tinggi Negeri yang ditunjuk pemerintah dan atau perguruan tinggi negeri
atau swasta yang mempunyai syarat untuk menghasilkan akuntan atas
proses pendidikannya.

Alasan tersebut diatas kemudian menyebabkan organisasi akuntan yaitu
Ikatan Akuntansi Indonesia dan Departemen Pendidikan Nasional melalui
Dirjen Dikti merasa perlu meninjau kembali peraturan yang berlaku untuk
menghasilkan akuntan yang profesional. Melalui Surat Keputusan (SK)

3

Mendiknas No.179/U/2001 yang menyatakan bahwa lulusan sarjana S1
jurusan akuntansi berkesempatan menempuh Pendidikan Profesi Akuntansi
di perguruan tinggi yang telah ditunjuk oleh Derektorat Jenderal
Pendidikan Tinggi, dan Surat Keputusan Mendiknas No 180/2001 tentang
pengangkatan panitia ahli persamaan ijazah akuntan, serta ditandatangani
Nota Kesepahaman (MOU) pada tanggal 28 Maret 2002.

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung adalah penyelenggara
pertama PPAk (Pendidikan Profesi Akuntansi) di Provinsi Lampung. Para
sarjana maupun calon sarjana jurusan akuntansi di Provinsi Lampung yang
berminat menempuh atau mengambil Pendidikan Profesi Akuntansi,
tentunya akan memprioritaskan mengambil PPAk tersebut di Universitas
Lampung.


Peneliti tertarik untuk meneliti mengenai Pengaruh Motivasi terhadap
Minat Mahasiswa Akuntansi untuk Mengikuti Pendidikan Profesi
Akuntansi, ini dikarenakan peneliti ingin mengetahui seberapa besar minat
mahasiswa akuntansi untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi setelah
menyelesaikan program sarjana serta ingin mengetahui faktor-faktor yang
menyebabkan mahasiswa akuntansi berminat untuk mengikuti Pendidikan
Profesi Akuntansi, selain Pendidikan Profesi Akuntansi juga menjamin
kemudahan mendapatkan pekerjaan dan penghasilan finansial yang baik,
pada penelitian ini peneliti menduga motivasi sebagai variabel atau faktor
yang menyebabkan mahasiswa akuntansi berminat untuk mengikuti PPAk .

4

Penelitian ini merepikasi dari beberapa penelitian terdahulu mengenai
pengaruh motivasi terhadap minat mahasiswa mengikuti PPAk. Sebelumnya
Widyastuti, dkk (2004), telah meneliti pengaruh motivasi terhadap minat
mahasiswa akuntansi untuk mengikuti (PPAk) di enam perguruan tinggi
yaitu UPN, STIE YKPN, UII, UAJY, Sanata Dharma, dan UGM. Hasil
penelitian Widyastuti, dkk (2004), ini menunjukkan ada pengaruh motivasi
karir terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk, sedangkan motivasi
kualitas dan motivasi ekonomi tidak memiliki pengaruh terhadap minat
mahasiswa untuk mengikuti PPAk. Benny dan Yuskar (2006), meneliti
pengaruh motivasi terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti
pendidikan profesi akuntansi, di Kota Padang. Hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa motivasi kualitas dan motivasi karir memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk.
Sedangkan motivasi ekonomi tidak berpengaruh signifikan terhadap minat
mahasiswa untuk mengikuti PPAk.
R Gultom (2007), telah meneliti pengaruh motivasi kualitas, motivasi
ekonomi dan motivasi karir terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti
PPAk di Universitas Indonesia dan Universitas Gajah Mada. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa keinginan untuk terjun lebih jauh dalam
bidang akuntansi dengan mengikuti PPAk setidaknya didasari oleh niat
meningkatkan kualitas, memperbaiki keadaan secara finansial dan
peningkatan karir kepada yang lebih baik.

5

Lisnasari dan Fitriany (2008), yang melakukan penelitian tentang faktorfaktor yang mempungaruhi minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti
PPAk di Universitas Indonesia. Hasilnya menunjukkan bahwa motivasi
karir mempengaruhi secara signifikan minat mahasiswa akuntansi FE UI
untuk mengikuti PPAk, sedangkan motivasi ekonomi tidak mempengaruhi
secara signifikan minat mahasiswa akuntansi FE UI untuk mengikuti PPAk.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Benny dan
Yuskar (2006).
Mahmud (2008), yang meneliti mengenai pengaruh mahasiswa untuk
mengikuti Pendidikan Profesi Akuntan di perguruan tinggi negeri maupun
swasta di Kota Semarang. Hasilnya adalah bahwa motivasi kualitas,
motivasi ekonomi dan motivasi sosial memiliki koefisien kearah positif
terhadap minat, sedangkan motivasi karir tidak berpengaruh secara
signifikan. Ikbal (2011), yang meneliti mengenai pengaruh motivasi
terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti pendidikan PPAk di
Universitas Diponegoro Semarang. Hasilnya menyatakan bahwa motivasi
kualitas, motivasi karir dan motivasi ekonomi memiliki pengaruh positif
terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti pendidikan PPAk.
Berdasarkan fenomena tersebut diatas maka penulis tertarik untuk
mengadakan penelitian mengenai, “Pengaruh Motivasi Terhadap Minat
Mahasiswa Akuntansi untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi:
Studi pada Mahasiswa Akuntansi.”

6

1.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
Permasalahan yang terjadi di lapangan adalah mengenai jumlah peserta
PPAk yang memiliki perbandingan yang lebih sedikit dari pada lulusan atau
sarjana akuntansi yang rata-rata lebih dari 100 mahasiswa disetiap angkatan
atau tahunnya. Hal ini dibuktikan dari hanya 23 orang pada tahun 2010 dan
13 orang pada tahun 2011 yang terdaftar sebagai peserta PPAk (data dari
BAAK PPA FE Unila). Fenomena yang terjadi ini mungkin disebabkan
karena kurangnya motivasi. Pada penelitian ini peneliti mencoba menduga,
adakah faktor motivasi berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi
untuk mengikuti PPAk?. Motivasi yang akan diteliti terdiri dari motivasi
kualitas, motivasi karir dan motivasi ekonomi, yaitu dijabarkan dalam
rumusan pertanyaan sebagai berikut:
1. Adakah pengaruh motivasi kualitas terhadap minat mahasiswa
akuntansi untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi?
2. Adakah pengaruh motivasi karir terhadap minat mahasiswa
akuntansi untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi?
3. Adakah pengaruh motivasi ekonomi terhadap minat mahasiswa
akuntansi untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi?

1.3. Batasan Penelitian
Dalam penelitian ini penulis memiliki batasan penelitian yaitu pada
mahasiswa akuntansi S1 reguler universitas atau perguruan tinggi baik
negeri maupun swasta di Kota Bandar Lampung yang terdiri dari:

7

Universitas Lampung, IBI Darmajaya, Universitas Bandar Lampung,
Perguruan Tinggi Umitra Lampung, dan Prasetya Mandiri A2L & STIE
Lampung, yang masih aktif sampai tahun akademik 2009/2010 atau
sebelumnya.
1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.4.1. Tujuan Penelitian
Penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut:
1.

Menganalisis pengaruh motivasi kualitas, motivasi karir dan motivasi
ekonomi terhadap minat atau keinginan mahasiswa akuntansi untuk
mengikuti Pendidikan Profesi akuntansi.

2.

Menganalisis untuk mendapatkan bukti secara empiris mengenai
pengaruh motivasi kualitas, motivasi karir dan motivasi ekonomi
terhadap minat atau keinginan mahasiswa akuntansi untuk mengikuti
Pendidikan Profesi akuntansi.

1.4.2. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.

Bagi mahasiswa akuntansi Universitas Lampung khususnya dan
universitas, institut atau perguruan tinggi swasta di Provinsi Lampung
umumnya, penelitian ini dapat memberikan sedikit wawasan untuk
dapat menentukan pilihan atau mempersiapkan diri apabila hendak
mengambil Pendidikan Profesi Akuntansi.

8

2.

Bagi Universitas Lampung khususnya yang telah menyelenggarakan
PPAk, agar dapat meningkatkan kualitas, sosialisasi serta promosi
sehingga dapat menghasilkan akuntan-akuntan yang berkualitas dan
profesional.

3.

Bagi penulis, akan menambah wawasan, pengetahuan serta sebagai
motivasi untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi.

4.

Bagi peneliti selanjutnya, semoga penelitian ini dapat memberikan
informasi yang bermanfaat.

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Kerangka Pemikiran
2.1.1. Teori Kebutuhan dan Kepuasan
Teori ini merupakan bagian dari teori motivasi yang dikembangkan oleh
Maslow. Maslow menjelaskan bahwa setiap individu mempunyai beraneka
ragam kebutuhan yang dapat mempengaruhi perilaku mereka. Terdapat lima
hierarki akan kebutuhan manusia oleh Maslow (Lubis, 2010) yaitu:
1. Kebutuhan fisiologis (physiological needs), yaitu kebutuhan fisik,
seperti kebutuhan untuk memuaskan rasa lapar dan haus, kebutuhan
akan perumahan, pakaian, dan sebagainya.
2. Kebutuhan akan keamanan (safety needs), yaitu kebutuhan akan
keselamatan dan perlindungan dari bahaya, ancaman, perampasan, atau
pemecatan.
3. Kebutuhan sosial (social needs), yaitu kebutuhan akan rasa cinta dan
kepuasan dalam menjalin hubungan dengan orang lain, kebutuhan akan
kepuasan dan perasaan memiliki serta diterima dalam suatu kelompok,
rasa kekeluargaan, persahabatan dan kasih sayang.
4. Kebutuhan akan penghargaan (esteem needs), yaitu kebutuhan akan
setatus atau kedudukan, kehormatan diri, reputasi, dan prestasi.

10

5. Kebutuhan akan aktualisasi diri (self actualization needs), yaitu
kebutuhan pemenuhan diri untuk menggunakan potensi ekspresi diri dan
melakukan apa yang paling sesuai dengan dirinya.
Secara singkat, tingkat kebutuhan yang dijabarkan Maslow dapat dilihat
pada Gambar 2.1.

Kebutuhan akan

aktualisasi diri
Kebutuhan akan penghargaan
Kebutuhan sosial
Kebutuhan akan keamanan

Kebutuhan fisiologis

Gambar 2.1 Hierarki Kebutuhan Maslow
Dari penjelasan dan gambar tersebut dapat dilihat bahwa motivasi dimulai
dari adanya perubahan energi dari diri pribadi seseorang, motivasi ditandai
dengan timbulnya perasaan yang mengarah ke tingkah laku seseorang, dan
motivasi ditandai dengan reaksi untuk mencapai tujuan. Teori kebutuhab
dan kepuasan oleh Maslow ini bila dikaitkan dengan penelitian saat ini yang
termasuk dalam motivasi kualitas adalah kebutuhan akan rasa aman,
kebutuhan sosial dan kebutuhan akan penghargaan, yang termasuk dalam
motivasi karir adalah kebutuhan akan keamanan, kebutuhan akan

11

penghargaan dan kebutuhan akan aktualisasi diri. Sedangkan yang termasuk
dalam motivasi ekonomi adalah kebutuhan fisiologis.
2.1.2. Motivasi
Motivasi (Lubis, 2010) adalah proses yang dimulai dengan defenisi
fisiologis atau psikologis yang mengerakkan perilaku atau dorongan yang
ditunjukkan untuk tujuan insentif. Motivasi juga berkaitan dengan reaksi
subjektif yang terjadi sepanjang proses ini. Motivasi adalah suatu konsep
penting untuk perilaku akuntan karena efektivitas organisasional bergantung
pada orang yang membentuk sebagaimana karyawan mengharapkan untuk
dibentuk. Motivasi adalah sesuatu yang timbul dari dalam diri seseorang
untuk mencapai tujuan yang dia inginkan.
Menurut Schunk, Pintrich, dan Meece (2012), istilah motivasi berasal dari
kata kerja latin movere (menggerakkan). Ide tentang pergerakan ini
tercermin dalam ide-ide common sense mengenai motivasi, seperti sebagai
sesuatu yang membuat diri kita memulai pengerjaan tugas, menjaga diri kita
tetap mengerjakannya, dan membantu diri kita menyelesaikannya. Motivasi
adalah suatu proses diinisiasikannya dan dipertahankannya aktivitas yang
diarahkan pada pencapaian tujuan.
Manullang dikutip Marbawi (2002), dalam R Gultom (2007), menyatakan
bahwa motivasi dibagi menjadi dua, yakni motivasi internal dan motivasi
eksternal. Motivasi internal adalah tenaga pendorong yang mendorong
manusia untuk bertindak atau suatu tenaga di dalam diri manusia yang
menyebabkan manusia bertindak, sedangkan motivasi eksternal adalah daya

12

dorong yang timbul dari luar diri seseorang dan umumnya bertujuan sebagai
motivasi kerja.
Menurut Hasiban (2003), dalam Ikbal (2011), motivasi berasal dari kata
latin movere yang berarti “dorongan atau daya penggerak”. Motivasi ini
hanya diberikan kepada manusia, khususnya kepada para bawahan atau
pengikut. Motivasi penting karena dengan motivasi ini diharapkan setiap
individu karyawan mau bekerja keras dan antusias untuk mencapai
produktivitas kerja yang tinggi. Motivasi harus dilakukan pimpinan terhadap
bawahannya karena adanya dimensi tentang pembagian pekerjaan untuk
dilakukan dengan sebaik-baiknya, bawahan sebetulnya mampu akan tetapi
malas mengerjakannya, memberikan penghargaan dan kepuasan kerja.
Sastrohadiwityo (2002), dalam Widyastuti, dkk (2004), Motivasi adalah
sebagai suatu keadaan kejiwaan dan sikap mental seseorang yang
membebankan energi, mendorong kegiatan atau menggerakkan dan
mengendalikan atau menyalurkan perilaku kearah mencapai kebutuhan
yang memberi kepuasan atau mengurangi ketidak seimbangan.
Motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang, sadar atau tidak
sadar untuk melakukan sesuatu tindakan dengan tujuan tertentu , atau
Motivasi adalah usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau
kelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai
tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya
(Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1998 dalam Benny dan Yuskar, 2006).

13

Sukanto (1990), dikutip Simarmata (2002), dalam Mahmud (2008),
menyatakan bahwa motivasi dibagi menjadi dua: Pertama, motivasi internal,
yakni kebutuhan/keinginan yang ada dalam diri seseorang akan mendorong
dan mengarahkan seseorang untuk melakukan perbuatan, artinya sesuatu
yang mendorong seseorang tersebut adalah faktor dari dalam diri sendiri.
Ke-dua motivasi eksternal, yaitu menjelaskan kekuatan-kekuatan yang ada
dalam diri individu yang dipengaruhi oleh faktor-faktor luar yang dapat
mendorong seseorang tersebut adalah faktor dari luar dirinya.
Selanjutnya Widyastuti, dkk (2004), menyatakan bahwa motivasi seringkali
diartikan sebagai dorongan. Dorongan atau tenaga tersebut merupakan gerak
jiwa dan jasmani untuk berbuat, sehingga motivasi merupakan suatu tenaga
yang menggerakkan manusia untuk bertingkah laku di dalam perbuatannya
yang mempunyai tujuan tertentu.
Dimensi motivasi terdiri atas beberapa hal, tergantung pada tujuannya.
Widyaswati, dkk (2004), menjabarkan dimensi motivasi menjadi empat
macam, yaitu motivasi kualitas, motivasi karir, motivasi ekonomi, dan
motivasi sosial. Dimana bila dijabarkan motivasi kualitas adalah dorongan
yang timbul dari dalam diri seseorang untuk memiliki dan meningkatkan
kualitas atau kemampuannya dalam melaksanakan tugasnya dengan baik
dan benar. Motivasi karir adalah dorongan yang timbul dari dalam diri
seseorang untuk meningkatkan kemampuan pribadinya dalam rangka
mencapai karir yang lebih baik dari sebelumnya.

14

Dan motivasi ekonomi adalah dorongan yang timbul dari dalam diri
seseorang untuk meningkatkan kemampuan pribadinya dalam rangka untuk
mencapai penghargaan finansial yang diinginkan. Sedangkan dengan
peneliti yang sama juga yaitu Widyastuti, dkk (2004), terdapat variabel
motivasi sosial yang diartikan sebagai suatu dorongan seseorang untuk
melakukan perbuatan dengan tujuan/bernilai sosial, memperoleh pengakuan
maupun penghargaan dari lingkungan dimana seseorang berada. Motivasi
sosial berhubungan dengan keinginan seseorang untuk diakui eksistensinya.
Pada penelitian saat ini tidak menggunakan variabel sosial seperti yang telah
di teliti oleh Mahmud (2008), namun disini lebih disederhanakan yaitu
dengan tiga variabel saja yaitu motivasi kualitas, motivasi karir dan motivasi
ekonomi.
2.1.3 Minat
Minat adalah keinginan seseorang yang didorong kemauan yang kuat untuk
melakukan sesuatu. Menurut Sandjaja (2006), dalam Ikbal (2011), minat
merupakan suatu kecenderungan yang menyebabkan seseorang berusaha
untuk mencari ataupun mencoba aktivitasaktivitas dalam bidang tertentu.
Minat juga diartikan sebagai sikap positif terhadap aspek-aspek lingkungan.
Selain itu, minat juga merupakan kecenderungan yang tetap untuk
memperhatikan dan menikmati suatu aktivitas disertai dengan rasa senang.
Minat menurut R Gultom (2007), adalah keinginan yang didorong oleh
suatu keinginan, setelah melihat, mengamati dan membandingkan serta
mempertimbangkan dengan kebutuhan yang diinginkannya.

15

Minat adalah suatu rasa dan suatu ketertarikan pada suatu hal atau
aktitivitas, tanpa ada yang menyuruh dan timbul tidak secara tiba-tiba atau
spontan, melaikan timbul akibat partisipasi, pengetahuan dan kebiasaan,
Slameto (2001), dalam Mahmud (2008). Minat menunjukkan seberapa keras
seseorang berani mencoba, dan minat menunjukkan seberapa banyak upaya
yang direncanakan seseorang untuk dilakukan (Widyastuti, dkk, 2004).
Menurut Widyastuti, dkk (2004), minat adalah keinginan yang didorong
oleh suatu keinginan setelah melihat, mengamati dan membandingkan serta
mempertimbangkan dengan kebutuhan yang diinginkannya. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan pada minat ini, yaitu:
 Minat merupakan faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang.
 Minat menunjukkan seberapa keras seseorang berani mencoba
melakukan sesuatu.
 Minat menunjukkan seberapa banyak upaya yang diusahakan
seseorang untuk melakukan sesuatu.
Pada penelitian ini minat mengikuti Pendidikan profesi akuntansi
seharusnya adalah keinginan responden yang didorong karena perasaan
tertarik, partisipasi, bukan karena paksaan namun mempunyai tujuan
tertentu dan terarah dalam mengikuti Pendidikan profesi akuntansi ini.

16

2.1.4 Pendidikan Profesi Akuntansi
Pendidikan profesi akuntansi ini merupakan pendidikan yang dapat
ditempuh setelah seseorang menyelesaikan pendidikan program S1 jurusan
akuntansi. Istilah profesi berasal dari bahasa Yunani, professues berarti
suatu kegiatan atau pekerjaan yang dihubungkan dengan sumpah atau janji
yang bersifat religius, sehingga ada ikatan batin bagi seseorang yang
memiliki profesi tersebut untuk tidak melanggar dan memelihara kesucian
profesinya, menurut International Federation of Accountants dalam Benny
dan Yuskar (2006).
Profesi akuntansi ini terdiri dari akuntan publik, akuntan pendidik, akuntan
perususahaan, dan akuntan pemerintahan. Dengan demikian profesi
akuntansi memiliki peranan yang sangat penting dan stategis dalam dunia
bisni, pendidikan maupun pemerintahan. Sebagai contoh akuntan publik,
akuntan publik memiliki peranan yang sangat strategis karena hanya
akuntan publik yang dapat memberikan opini atau pendapat dari laporan
keuangan manajemen. Menurut Boyton et.al (2002), dalam Widyawati, dkk
(2004), kebutuhan akan opini auditor atas laporan keuangan disebabkan oleh
empat faktor, yaitu : 1) conflict of interest antara pengguna laporan
keuangan dan manajemen, 2) consequences, dimana laporan keuangan
dianggap sebagai sumber utama, 3) complexity, bahwa laporan keuangan
merupakan sesuatu yang kompleks, 4) remoteness, yakni adanya
keterbatasan jarak, waktu dan biaya yang tidak praktis jika pemakai
informasi tidak mendasarkan pada hasil laporan auditan.

17

Pendidikan profesi akuntansi ini dapat diselenggarakan oleh universitas,
institusi dan sekolah tinggi setelah mendapat rekomendasi dari IAI untuk
membuka PPAk yang memiliki landasan hukum penyelenggaraan
pendidikan profesi akuntansi.
Dengan diberlakukannya pendidikan profesi akuntansi, tidak ada lagi
diskriminasi dalam pemberian gelar dan register akuntan bagi perguruan
tinggi baik nergeri maupun swasta, karena bila sarjana akuntansi ingin
memiliki gelar akuntan dan nomor register maka wajib mengikuti PPAk.
Setelah mendapat gelar akuntan mahasiswa dapat mengikuti USAP (Ujian
Sertifikasi Akuntan Publik). Setiap Perguruan Tinggi yang
menyelenggarakan PPAk memiliki kewajiban memperhatikan standar mutu
kelulusan, oleh karenanya sangat dibutuhkan monitoring atas kualitas
lulusan PPAk.
2.1.4.1 PPA di Universitas Lampung
Berdasarkan SK Mendiknas No.179/U/2001, sarjana S1 Jurusan
Akuntansi berkesempatan menempuh Pendidikan Profesi Akuntansi di
perguruan tinggi yang telah ditunjuk oleh Dirjen DIKTI. Mereka yang
telah mengikuti pendidikan profesi ini berhak memperoleh sebutan
profesi Akuntan (Ak.) sehingga lebih memantapkan diri dalam meniti
karir sebagai auditor pemerintah, auditor internal, akuntan sektor publik,
akuntan keuangan daerah, akuntan manajemen, akuntan pendidik,
akuntan perpajakan, akuntan keuangan, akuntan sistem informasi.

18

Sebutan Akuntan ini juga merupakan syarat mengikuti Ujian Sertifikasi
Akuntan Publik (USAP).
Di Provinsi Lampung, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung
adalah baru satu-satunya universitas yang menyelenggarakan PPAk ini.
Lulusan Pendidikan Profesi Akuntansi Universitas Lampung ini diarahkan
untuk memiliki kompetensi dan komitmen yang tinggi dalam menjalankan
profesi dibidang akuntansi. PPA Universitas Lampung memiliki visi dan
misi (Sumber: http://fe-akuntansi.unila.ac.id/ppafe/htm/) yaitu:Visi dari
PPA Universitas Lampung ini adalah Menjadi lembaga yang dapat
menghasilkan akuntan-akuntan yang memiliki keahlian teknis di dunia
praktik akuntansi.
Selanjutnya Misi dari PPA Universitas Lampung ini terdiri dari:

1. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam melaksanakan proses
pengauditan;
2. Meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam menyelesaikan kasuskasus perpajakan;
3. Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan yang
tepat bagi perusahaan.

Kurikulum dan silabus PPA sebagian besar berisikan materi yang tidak
atau belum diberikan pada jenjang strata satu atau berupa aplikasi suatu
konsep atau teori. Penyusunan kurikulum dan silabus PPA juga
memperhatikan kebutuhan-kebutuhan pengguna jasa akuntan.

19

Kurikulum dan silabus PPA diharapkan tidak statis, namun dapat terus
berkembang sesuai dengan perubahan lingkungan.

Kurikulum dan silabus PPA telah dimutakhirkan sesuai dengan surat
keputusan KERPPA Nomor : KEP-003/SK/KERPPA/IAI/II/2006
tanggal 14 Februari 2006 tentang penetapan pemutakhiran silabus dan
kurikulum PPA tahun 2006. Mata kuliah paling sedikit 21 sks dan
paling banyak 40 sks yang ditempuh selama 2 sampai dengan 6
semester.

Peserta yang terdaftar sebagai peserta Pendidikan Profesi Akuntansi
Universitas Lampung terdiri dari 23 orang pada tahun 2010 dan 13
orang pada tahun 2011 (data dari BAAK PPA FE Unila).
2.2

Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian mengenai pengaruh motivasi terhadap minat mahasiswa
akuntansi untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi adalah pada tabel
2.1 berikut ini:

20

Tabel 2.1 Matriks Penelitian Terdahulu
JUDUL DAN NAMA
PENELITI
Pengaruh Motivasi
Terhadap Minat
Mahasiswa Akuntansi
Untuk Mengikuti
Pendidikan Profesi
Akuntansi (PPAk).
Widyastuti, dkk
(2004).

METODE
PENELITIAN
Variabel penelitian:
dependen: minat
mengikuti PPAk
Variabel independen:
motivasi kualitas,
motivasi karir, motivasi
ekonomi, dan tingkat
pendidikan
Populasi:
Mahasiswa Akuntansi di
Yogyakarta
Metode pengumpulan
data: kuesioner
Metode analisis data:
analisis deskriptif, uji
beda t-test dan analisis
regresi ganda

HASIL PENELITIAN

1. Variabel motivasi
karir merupakan
faktor yang paling
signifikan
mempengaruhi minat
mahasiswa untuk
mengikuti PPAk,
sedangkan untuk
motivasi kualitas dan
motivasi ekonomi
tidak signifikan
mempengaruhi minat
untuk mengikuti
PPAk
2. Ada perbedaan
minat antara
mahasisiwa tingkat
awal dan mahasiswa
tingkat akhir

PERSAMAAN DENGAN
PENELITIAN
SAAT INI
Variabel dependen:
minat mengikuti PPAk
Variabel independen:
motivasi kualitas,
motivasi karir, motivasi
ekonomi
Metode pengumpulan
data: kuesioner
Widyastuti, dkk (2004)
Metode analisis data:
analisis deskriptif

PERBEDAAN DENGAN
PENELITIAN
SAAT INI
1. Tidak melibatkan
variabel tingkat
pendidikan sebagai
variabel independen.
2. Populasi penelitian saat
ini adalah Mahasiswa
akuntansi S1 reguler
universitas atau perguruan
tinggi baik negeri maupun
swasta di Kota Bandar
Lampung.
3. Tidak menggunakan
teknik analisis uji
beda t-test.

4. Metode Analisis data:
Structural Equation
Model (SEM).

21

Pengaruh Motivasi
Terhadap Minat
Mahasiswa Akuntansi
untuk Mengikuti
Pendidikan Profesi
Akuntansi (PPAk)
(Studi Empiris pada
Perguruan Tinggi di
Padang)

Ellya Benny dan
Yuskar (2006).

Pengaruh Motivasi
Kualitas, Motivasi
Ekonomi dan
Motivasi Karir

Tabel 2.1 Matriks Penelitian Terdahulu
Motivasi kualitas dan
Variabel Penelitan :
motivasi karir
Dependen : minat
mempunyai pengaruh
mahasiswa mengikuti PPAk
yang signifikan terhadap Independen : motivasi
minat mahasiswa
kualitas, motivasi karir, dan
mengikiti PPAk.
motivasi ekonomi.
Sedangkan motivasi
ekonomi tidak signifikan Metode Pengumpulan Data :
Populasi :
terhadap minat
kuesioner
Mahasiswa jurusan
mahasiswa mengikiti
Widyastuti, dkk (2004)
akuntansi pada perguruan PPAk.
tinggi di padang
Untuk hipotesis ke-4
(Universitas Andalas,
dapat disimpulkan
Metode Analisis Data :
Universitas Negeri
bahwa ada perbedaan
Analisis deskriptif
Padang, Universitas
signifikan antara
Bung Hatta, Universitas
mahasiwa yang belum
Purta Indonesia, dan
mengambil mata kuliah
Universitas Ekasakti)
auditing terhadap minat
Metode pengumpulan
mengikuti PPAk.
data: kuesioner
Metode analisis data:
analisis deskriptif dan
analisis regresi ganda
Variabel Penelitan :
Variabel motivasi
Variabel Penelitan :
Dependen : minat
kualitas, motivasi
Dependen : minat
mengikuti PPAk
ekonomi, dan motivasi
mahasiswa mengikuti PPAk
Independen : motivasi
karir berpengaruh positif Independen : motivasi
Variabel Penelitian :
Dependen : minat
mahasiswa akuntasi
untuk mengikuti PPAk
Independen : Motivasi
karir, motivasi kualitas
dan motivasi ekonomi.

Peneltian ini tidak
melibatkan hipotesis
mengenai perbedaan minat
mahasiswa yang belum
atau sudah mengikuti mata
kuliah auditing.
Populasi penelitian saat ini
adalah Mahasiswa
akuntansi S1 reguler
universitas atau perguruan
tinggi baik negeri maupun
swasta di Kota Bandar
Lampung.
Metode Analisis data:
Structural Equation Model
(SEM).

Populasi penelitian saat ini
adalah Mahasiswa
akuntansi S1 reguler
universitas atau perguruan

22

Terhadap Minat
Mahasiswa Peserta
Pendidikan Profesi
Akuntansi (PPAk)
Atahasi R Gultom
(2007).

Tabel 2.1 Matriks Penelitian Terdahulu
dan signifikan terhadap
kualitas, motivasi karir, dan
peserta untuk mengikuti motivasi ekonomi.
PPAk.
Metode Pengumpulan Data :
Populasi :
kuesioner
Mahasiswa peserta PPAk
Widyastuti, dkk (2004).
di Universitas Indonesia
dan Universitas Gajah
Metode Analisis Data :
Mada.
Analisis deskriptif
kualitas, motivasi
ekonomi, dan motivasi
karir.

tinggi baik negeri mapun
swasta di Kota Bandar
Lampung.
Metode Analisis data:
Structural Equation Model
(SEM).

Metode Pengumpulan
Data : kuesioner
Suryaningsum, 2004.

Pengaruh Motivasi
Terhadap Minat
Mahasiswa untuk
Mengikuti Pendidikan
Profesi Akuntan,
Amir Mahmud
(2008).

Metode Analisis Data :
Analisis deskriptif dan
analisis regresi linier
berganda.
Variabel Penelitian :
Minat untuk mengikuti
PPA
Independen : Motivasi
kualitas,motivasi karir,
motivasi ekonomi dan
motivasi sosial.

Motivasi
kualitas,motivasi karir,
motivasi ekonomi dan
motivasi sosial memiliki
koefisien kearah positif
terhadap minat.

Variabel Penelitan :
Dependen : minat
mahasiswa mengikuti PPAk
Independen : motivasi
kualitas, motivasi karir, dan
motivasi ekonomi.
Metode Pengumpulan Data :
kuesioner

Penelitian saat ini tidak
melibatkan variabel
motivasi sosial
Populasi penelitian saat ini
adalah Mahasiswa
akuntansi S1 reguler
universitas atau perguruan
Tinggi baik negeri meupun

23

Populasi :
Seluruh mahasiswa
akuntansi di Perguruan
Tinggi negeri dan swasta
di Kota Semarang.

Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Minat
Mahasiswa Akuntansi
Untuk Mengikuti
Pendidikan Profesi
Akuntansi (PPAk):
Studi Empiris di UI

Riani Nurainiah
Lisnasari dan Fitriany
(2008).

Tabel 2.1 Matriks Penelitian Terdahulu
Widyastuti, dkk (2004).

Metode pengumpulan
data: kuesioner
Widyastuti, dkk., 2004
Metode analisis data:
analisis deskriptif dan
analisis regresi berganda.
Variabel Penelitan :
Dependen: minat
mengikuti PPAk
Independen:
motivasi karir, motivasi
mencari ilmu, motivasi
ekonomi, motivasi gelar,
motivasi mengikuti
USAP, biaya pendidikan
PPAk dan lama
pendidikan PPAk
Populasi:
Mahasiswa Akuntansi di
FEUI program S1 dan
PPAk.

swasta di Kota Bandar
Lampung.

Metode Analisis Data :
Analisis deskriptif
Metode Analisis data:
Structural Equation Model
(SEM).

Pada akuntansi
ekstension,
faktor yang
mempengaruhi minat
mengikuti PPAk adalah
motivasi gelar, masa
pendidikan, dan
motivasi karier
Pada mahasiswa
akuntansi regular tidak
ada satu pun faktor yang
mempengaruhi minat
mengikuti PPAk
Pada mahasiswa PPAk,
faktor yang

Variabel Penelitan :
Dependen : minat
mahasiswa mengikuti PPAk
Independen : motivasi
kualitas, motivasi karir, dan
motivasi ekonomi.
Metode Analisis Data :
Analisis deskriptif

Variabel independen:
Tidak melibatkan variabelvariabel berikut ini ;
motivasi mencari ilmu,
motivasi gelar, motivasi
mengikuti USAP, biaya
pendidikan PPAk dan
lama pendidikan PPAk.
Populasi penelitian saat ini
adalah Mahasiswa
akuntansi S1 reguler
universitas atau perguruan
tinggi baik negeri maupun
swasta di Kota Bandar

24

Metode pengumpulan
data: kuesioner

Pengaruh Motivasi
Terhadap Minat
Mahasiswa Akuntansi
untuk Mengikuti
Pendidikan PPAk:
Studi Kasus Pada
Mahasiswa Akuntansi
Universitas
Diponegoro
Semarang.
Muhamad Ikbal
(2011).

Metode analisis data:
analisis deskriptif dan
analisis regresi ganda.
Variabel Penelitan :
Dependen : minat
mengikuti PPAk
Independen : motivasi
kualitas, motivasi karir,
dan motivasi ekonomi.

Tabel 2.1 Matriks Penelitian Terdahulu
mempengaruhi minat
mengikuti PPAk adalah
motivasi karier dan
USAP mahasiswa.

Terdapat pengaruh
positif dari motivasi
kualitas, motivasi karir
dan motivasi ekonomi
sehingga ke-3 hipotesis
diterima.

Variabel Penelitan :
Dependen : minat
mahasiswa mengikuti PPAk
Independen : motivasi
kualitas, motivasi karir, dan
motivasi ekonomi.

Populasi :
Mahasiswa Akuntansi
UNDIP Semarang.

Metode Pengumpulan Data :
kuesioner
Widyastuti, dkk (2004).

Metode Pengumpulan
Data : kuesioner
Widyastuti, dkk (2004).

Metode Analisis Data :
Analisis deskriptif

Metode Analisis Data :
Analisis deskriptif dan
analisis regresi.
Sumber : Data diolah, 2012

Lampung.
Metode Analisis data:
Structural Equation Model
(SEM).

Populasi penelitian saat ini
adalah Mahasiswa
akuntansi S1 reguler
universitas atau perguruan
tinggi baik negeri maupun
swasta di Kota Bandar
Lampung.
Metode Analisis data:
Structural Equation Model
(SEM).

25

2.3

Pengembangan Hipotesis

2.3.1 Pengaruh Motivasi Kualitas terhadap Minat Mengikuti Pendidikan
Profesi Akuntansi
Kualitas dianggap suatu hal yang paling penting ketika seseorang akan
memilih atau memutuskan suatu hal, bahkan kualitas akan menjadi
pertimbangan urutan pertama, agar pilihan yang diambil tidak salah.
Kualitas akan menggambarkan keahlian yang dimiliki seseorang dalam hal
kinerja, ilmu pengetahuan, dan hasil akhir dari kinerja yang telah
dilakukannya. Motivasi kualitas merupakan dorongan yang timbul dalam
diri seseorang untuk memiliki dan meningkatkan kualitas diri dan
kemampuannya dalam bidang yang ditekuninya sehingga dapat
melaksanakan tugas dengan baik dan benar. Dengan seseorang mempunyai
motivasi kualitas yang tinggi maka akan timbul minat untuk
mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya. Sehingga sumber daya
manusia akan meningkat sesuai dengan kualitas yang diinginkan (Mahmud,
2008).
Munawir (1999), dalam Widyastuti, dkk (2004), menyatakan bahwa
kompetensi auditor ditentukan oleh tiga faktor berikut: (1) pendidikan
formal tingkat universitas, yaitu dengan menjadi Sarjana Ekonomi jurusan
Akuntansi. Namun saat ini diharuskan bagi lulusan Sarjana Ekonomi
jurusan Akuntansi baik itu dari perguruan tinggi negeri maupun swasta
untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) sebab PPAk dapat
memberikan kontribusi untuk menjadi seorang akuntan yang profesional

26

(2) pelatihan teknis dan pengalaman dalam bidang auditing, antara lain
memiliki pengalaman kerja di Kantor Akuntan Publik minimal 3 tahun, dan
(3) pendidikan profesional yang berkelanjutan selama menjalani karir
sebagai auditor, dengan mengikuti seminar, lokakarya dan Simposium
Nasional Akuntansi (SNA).
Agoes (2004), menyatakan dalam standar umum auditing menegaskan
bahwa betapapun tingginya kemampuan seseorang dalam bidang-bidang
lain, termasuk dalam bidang bisnis dan keuangan, ia tidak dapat memenuhi
persayaratan yang dimaksud dalam standar auditing ini, jika tidak memiliki
pendidikan serta pengalaman memadai dalam bidang auditing. Hal ini
berarti bahwa seorang akuntan dalam melaksanakan pemeriksaan sampai
pada tahap pernyataan pendapat, auditor harus senantiasa bertindak sebagai
seorang ahli dalam bidang auditing atau pun akuntansi. Munawir (1999),
dalam Samiaji (2004), dalam Ikbal (2008), menyatakan bahwa kompetensi
auditor oleh tiga faktor berikut: (1) pendidikan formal tingkat universitas,
(2) pelatihan teknis dan pengalaman dalam bidang auditing, dan (3)
pendidikan profesional yang berkelanjutan (continuing professional
education) selama menjalani karir sebagai auditor.
Dari penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa motivasi kualitas
adalah merupakan keinginan dari dalam diri seseorang untuk melakukan
yang terbaik agar lebih dipercaya dan dihargai orang lain karena setiap
individu pasti akan mengutamakan kualitas terlebih dahulu sebelum

27

memilih atau menetapkan suatu hal. Berdasarkan uraian diatas maka dapat
diajukan hipotesis sebagai berikut:
H1

: Ada pengaruh positif dari motivasi kualitas terhadap minat
mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk.

2.3.2 Pengaruh Motivasi Karir terhadap Minat Mengikuti Pendidikan
Profesi Akuntansi
Memiliki karir yang cemerlang adalah impian setiap orang. Untuk memiliki
karir yang cemerlang tersebut seseorang harus memiliki keinginan yang
kuat atau motivasi agar dapat mewujudkan keinginan itu. Motivasi karir
dapat diartikan dorongan yang timbul dalam diri seseorang untuk
meningkatkan kemampuan pribadinya dalam rangka mencapai kedudukan,
jabatan, atau karir yang lebih baik dari sebelumnya. Apabila seseorang
mempunyai motivasi yang tinggi untuk meningkatkan karir, maka dari
dirinya akan timbul minat untuk mewujudkan keinginannya (Mahmud,
2008). Motivasi karir juga dapat diartikan sebagai keinginan yang kuat dari
seseorang (ambisi) untuk mencapai karir yang baik dan sesuai dengan
harapan dan keinginan.
Profesi akuntan publik merupakan salah satu pilihan karir yang banyak
diminati oleh mahasiswa akuntansi. Hal ini dibuktikan oleh penelitian
Wijayanti (2000), dalam Ariani (2004), dalam Benny dan Yuskar (2006),
yang menyatakan bahwa mahasiswa akuntansi yang memilih karir sebagai
akuntan publik mengharapkan gaji awal yang tinggi, memperoleh

28

kesempatan berkembang yang lebih baik dibandingkan dengan karir yang
lain serta memperoleh pengakuan atas prestasi yang telah diraih.
Berdasarkan uraian diatas mengenai motivasi karir, yang dapat memicu
seseorang agar bertindak dengan kesungguhan agar dapat mencapai karir
yang terbaik, maka dapat diajukan hipotesis sebagai berikut:
H2

: Ada pengaruh positif dari motivasi karir terhadap minat mahasiswa
akuntansi untuk mengikuti PPAk.

2.3.3 Pengaruh Motivasi Ekonomi terhadap Minat Mengikuti Pendidikan
Profesi Akuntansi
Penghasilan finansial yang baik merupakan harapan semua orang ketika
berkarir, untuk mencapai penghasilan finansial tersebut seseorang
membutuhkan pekerjaan yang baik misalnya bekerja sebagai akuntan.
Seperti menurut penelitan Stole (1976), dikutip Fitria (2004), dalam Benny
dan Yuskar (2006), menyatakan bahwa berkarir di Kantor Akuntan Publik
(KAP) merupakan suatu karir yang memberikan penghargaan secara
finansial dan pengalaman bekerja yang bervariasi. Berkarir di Kantor
Akuntan Publik dapat menghasilkan pendapatan yang tinggi atau besar
dibandingkan dengan pendapatan yang diperoleh dari karir yang lain.
Pendapatan yang tinggi dan berkecukupan adalah dambaan setiap orang bila
didapat dengan pekerjaan yang diinginkan pula.
Berkarir di Kantor Akuntan Publik , agar mendapatkan penghasilan
finansial yang baik memerlukan motivasi agar dapat mencapainya, motivasi

29

ekonomi dapat menjadikan seseorang dapat mewujukan impian tersebut,
karena motivasi ekonomi merupakan keinginan yang kuat dari seseorang
untuk mencapai penghasilan finansial yang lebih baik. Menurut (Mahmud,
2008) Motivasi ekonomi adalah suatu dorongan yang timbul dari dalam diri
seseorang untuk meningkatkan kemampuan pribadinya dalam rangka untuk
mencapai penghargaan finansial yang diinginkan. Apabila seseorang
mempunyai motivasi ekonomi yang tinggi dalam rangka mencapai
penghargaan finansial, maka seseorang dengan sendirinya akan timbul
minat untuk mencapai keinginannya. Secara umum penghargaan finansial
terdiri atas penghargan langsung dan tidak langsung.
Hal ini juga dibuktikan oleh penulisan Wijayanti (2000), dalam Ariani
(2004), dalam Benny dan Yuskar ( 2006), yang menyatakan bahwa salah
satu harapan mahasiswa akuntansi yang memilih karier sebagai akuntan
publik yaitu gaji awal yang tinggi.
Lubis (2010), menyatakan ada dua kategori imbalan, yaitu imbalan yang
diperoleh dalam hubungannya dengan usaha individual dan kinerja dengan
imbalan sistem yang menurut pandangan individual sesuai dengan
keanggotaan mereka dalam sebuah sistem. Kategori pertama ini termasuk
bagian intensif, promosi atas kinerja yang ada, atau beberapa pengakuan
khusus terhadap kontribusi yang berbeda bagi fungsi organisasional. Dalam
kategori kedua, imbalan sistem akan mengarah pada tunjangan, fasilitas
rekreasional, biaya perawatan hidup, keamanan kerja, dan kondisi kerja
yang menyenangkan. Carpenter dan Strawser (1970), dikutip Samiaji

30

(2004), dalam Ikbal (2011), melakukan penelitian untuk mengetahui kriteria
mahasiswa jurusan akuntansi pada tingkat akhir di Pennsylvania State
University dalam memilih karir. Hasil penelitian tersebut menunjukkan
bahwa sifat pekerjaan, kesempatan promosi, dan gaji awal merupakan tiga
karakter terpenting dalam pemilihan karir diantara 11 faktor pekerjaan.
Dari uraian mengenai motivasi ekonom tersebut, yang dapat memicu
seseorang bertindak dengan baik agar mendapatkan penghasilan finansial
yang baik, maka dapat diajukan hipotesis sebagai berikut:
H3

: Ada pengaruh positif dari motivasi ekonomi terhadap minat
mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk.

Dari uraian diatas maka dapat disusun skema dari kerangka pemikiran
teoritis sebagai berikut:

Motivasi

Motivasi Kualitas
Motivasi Karir
Motivasi Ekonomi

H1
H2

Minat mahasiswa
mengikuti PPAk

H3

Gambar 2.2.
Skema Kerangka Pemikiran Teoritis

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1

Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi S1 reguler
universitas atau perguruan tinggi baik negeri maupun swasta di Kota Bandar
Lampung yang masih aktif sampai tahun akademik 2009/2010 atau
sebelumnya.
Sampel pada penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi S1 reguler sebanyak
200 responden. Dengan ini diharapkan bahwa sampel yang dijumpai peneliti
dapat mewakili pendapat dari mahasiswa yang lainnya.
Selanjutnya agar sampel yang diambil refresentatif populasi maka sampel
diperoleh dengan menggunakan teknik sampling yang sesuai. Pada
penelitian ini di gunakan teknik sampling insidental yang merupakan bagian
dari teknik nonprobability sampling, yang memberikan kelebihan dalam hal
kemudahan dan kepraktisan dalam memperoleh data sehingga membuat
peneliti dapat dengan cepat bergerak dan efisien. Sampling insidental adalah
teknik penentuan sampel kerdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara
kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai
sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai
sumber data (Sugiyono, 2011: 85).

32

3.2

Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data
primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung
dari sumber asli dan tidak melalui media perantara (Indrianto dan Supomo,
2002). Data primer secara khusus dikelompokkan oleh peneliti untuk
menjawab pertanyaan penelitian. Data primer dalam penelitian ini
merupakan tanggapan dari responden secara langsung untuk mengukur
mengenai motivasi kualitas, motivasi karir, motivasi ekonomi dan minat
mahasiswa untuk mengikuti PPAk. Data primer ini diperoleh melalui
kuesioner.

3.3

Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yaitu dengan menyebarkan kuesioner kepada
responden. Kuesioner atau angket adalah teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan
tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2011: 142).
Kuesioner dapat berupa pertanyaan/pernyataan tertutup atau terbuka, dapat
diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melalui pos, atau
internet (Sugiyono, 2011 ; 142). Kuesioner cocok digunakan bila jumlah
responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas.

33

3.4

Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

3.4.1 Variabel Penelitian
Menurut Kerlinger (1973), dalam Sugiyono (2011) menyatakan bahwa
variabel adalah konstruk (constructs) atau sifat yang akan di pelajari. Dalam
penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel independen dan variabel
dependen.
Pada penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah minat mahasiswa
mengikuti PPAk. Sedangkan variabel independennya adalah Motivasi
kualitas, motivasi karir, dan motivasi ekonomi.
3.4.2 Definisi Operasional Variabel
Dalam penelitian ini yang menjadi defenisi operasional variabel adalah
meliputi:
1. Minat mahasiswa mengikuti PPAk
Minat dalam penelitian ini merupakan variabel dependen atau variabel
terikat. Minat adalah hal yang didorong oleh suatu keinginan setelah
melihat, mangamati dan membandingkan serta mempertimbangkan dengan
kebutuhan yang diinginkannya berkaitan dengan Pendidikan Prefesi
Akuntansi (Widyastuti, dkk., 2004). Minat merupakan keinginan yang
bersumber dari hati seseorang terhadap sesuatu. Minat juga merupakan
faktor yang menunjukkan upaya seseorang untuk melakukan atau
menginginkan sesuatu. Indikator dari minat mengikuti PPAk (Widyastuti,
dkk., 2004) adalah:

34

1.

Pendidikan profesi akuntansi dapat membantu perkembangan profesi
akuntansi.

2.

Tertarik untuk mengikuti PPAk karena PPA dapat meningkatkan
kualitas calon akuntan.

3.

Tertarik untuk mengikuti PPAk karena PPA dapat membantu
kesuksesan karir dalam profesi akuntansi.

4.

Tertarik untuk mengikuti PPAk karena PPA merupakan sarana untuk
mendapatkan pekerjaan yang memberikan pembayaran finan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)

2 71 67

Pengaruh Motivasi Kualitas Dan Motivasi Karir Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi

0 10 111

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi(PPAK).

0 16 16

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi(PPAK).

0 5 15

PENGARUH MOTIVASI DAN BIAYA PENDIDIKAN TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN Pengaruh Motivasi Dan Biaya Pendidikan Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk).

0 1 15

PENGARUH MOTIVASI DAN BIAYA PENDIDIKAN TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN Pengaruh Motivasi Dan Biaya Pendidikan Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk).

0 1 15

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa untu MEngikuti Pendidikan Profesi AKuntansi(PPAk) (Studi Empiris Pada Mahasiswa Akuntansi di Perguruan Tinggi Negeri dan Pe

0 0 13

Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk).

0 8 40

Pengaruh Motivasi terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk).

0 0 37

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPAk).

0 0 86