Masalah Ekonomi Masalah Kesehatan Masalah Tempat Tinggal Masalah Psikologis

BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

2.1 Permasalahan Keluarga

Untuk dapat mengetahui masalah yang dihadapi oleh keluarga Bapak Najmudin, diperlukan pendekatan terlebih dahulu. Pendekatan yang dilakukan adalah dengan cara berbincang-bincang di pagi maupun sore hari di rumah Bapak Najmudin maupun di saat membantu Bapak Najmudin berjualan. Melalui perbincangan yang dilakukan didapatkan beberapa masalah yang dihadapi oleh Bapak Najmudin adalah sebagai berikut :

a. Masalah Ekonomi

Tidak tetapnya penghasilan yang didapat oleh Bapak Najmudin membuat Bapak Najmudin merasa kurangnya dalam memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Dimana Bapak Najmudin hanya mendapatkan penghasilan rata-rata sebesar tiga puluh ribu rupiah yang tidak menentu, dikarenakan Bapak Najmudin yang bekerja sebagai penjual makanan ringan di TK. Beliau juga harus menghidupi ketiga anaknya. Ekonomi dari Bapak Najmudin terkadang cukup namun terkadang kurang karena penghasilan yang tidak menentu. Apalagi beliau juga membutuhkan dana untuk modal dagangnya.

b. Masalah Kesehatan

Jika dilihat dari kesehatannya, Bapak Najmudin masih terlihat cukup sehat dan kuat dalam melakukan sebuah pekerjaan, namun Bapak Najmudin sering mengeluhkan mengalami sakit di bagian pundaknya.

c. Masalah Tempat Tinggal

Tempat tinggal yang dimiliki oleh Bapak Najmudin terdiri dari dua buah kamar tidur. Kamar pertama digunakan sebagai kamar tidur Bapak Najmudin serta anak kedua dan ketiga beliau, sedangkan untuk kamar kedua digunakan oleh anak pertamanya. Untuk kamar mandi terletak disamping kamar kedua. Kamar mandi ini masih sangat sederhana. Sedangkan untuk dapurnya terletak diluar rumah, dapur Bapak Najmudin sendiri masih sangat sederhana dan merupakan bangunan semi permanen. Keluarga Bapak Najmudin sendiri memasak menggunakan kompor dari kayu bakar dan juga sebuah kompor gas.

d. Masalah Psikologis

Dikarenakan Bapak Najmudinn merupakan orang tua tunggal dan beliau tidak memiliki pendamping hidup karena istri beliau sudah meninggal dunia ketika melahirkan anak ketiganya, sehingga Bapak Najmudin sering merasa sendirian dan merasa kesusahan untuk bekerja, mengurus pekerjaan rumah dan menjaga ketiga anaknya. Dalam usia empat puluh tahun ini memanglah wajar bagi Bapak Najmudin untuk mengeluh kesepian dan merasa sendiri, hal ini memang disebabkan oleh perkembangan usia di umur enam puluhan, biasanya mereka pada usia enam puluhan memang lebih membutuhkan teman berbicara untuk menemani mengobrol, membutuhkan penyesuaian diri untuk menerima berbagai perubahan yang terjadi di dalam dirinya.

2.2 Permasalahan Prioritas