1
BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
1.1 Profil Keluarga Dampingan Program Pendampingan Keluarga PPK adalah program unggulan yang dikembangkan
sebagai muatan lokal dalam pelaksaan program KKN PPM di Universitas Udayana. PPK termasuk dalam program pokok non-tema yang wajib dilaksanakan oleh setiap mahasiswa
peserta KKN yang bersifat individu. Jumlah jam kerja efektif mahasiswa untuk kegiatan PPK yang setara dengan 90 jam. Buku Pedoman Kuliah Kerja Nyata Pemberdayaan Masyarakat
KKN PPM, 2016:62.
Maksud PPK adalah untuk membantu pemberdayaan keluarga melalui penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang wirausaha, pendidikan dan keterampilan, KB dan
kesehatan serta pembinaan lingkungan untuk membangun keluarga yang bahagia dan sejahtera. Tujuan PPK adalah untuk meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa mempelajari
mengatasi permasalahan keluarga melalui bantuan penyusunan rencana dan pendampingan pada pelaksanaan program yang inovatif dan kreatif melalui penerapan ilmu dan teknologi bersama
masyarakat dan lembaga pedesaan lainnya. Buku Pedoman Kuliah Kerja Nyata Pemberdayaan Masyarakat KKN PPM, 2016:62.
Program Keluarga Dampingan KKN PPM XIII Universitas Udayana Desa Duda, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem dilaksanakan pada 8 dusun yaitu Dusun Pegubugan, Padang
Tunggal Kangin, Padang Tunggal Kauh, Dalem, Bangbang Biaung, Duda, Jangu, Alas Tunggal. KK kurang mampuRumah Tangga Miskin RTM yang didampingi oleh mahasiswa di Dusun
Padang Tunggal Kauh adalah I Gusti Lanang Putu.
Bapak I Gusti Lanang Putu merupakam KK kurang mampu yang didampingi oleh mahasiswa KKN PPM Periode XIII Universitas Udayana. Beliau lahir di Dusun Padang Tunggal pada
tanggal 1 Juli 1945. Sekarang beliau telah berumur 71 tahun. Bapak I Gusti Lanang Putu tinggal seorang diri tanpa anak atau istri, tetapi ada kerabat beliau yang tinggal di dekat rumah beliau,
sehingga jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan contohnya beliau tiba-tiba jatuh sakit, kerabat beliau akan segera mengantar beliau ke puskesmas terdekat . Secara administrasi kependudukan,
2 Bapak I Gusti Lanang Putu telah memiliki Kartu Keluarga dan Kartu Tanda Penduduk atau KTP.
Beliau belum terdaftar dalam kartu program pemerintah seperti BPJS, KKS, Askes, dan Raskin. Untuk lebih lengkapnya data Bapak I Gusti Lanang Putu tersaji dalam tabel dibawah ini:
Tabel 1.1 profil keluarga dampingan
No. Nama
Status Umur
Pendidikan Pekerjaan
Keterangan 1
I Gusti Lanang Putu Kepala Keluarga 71 tahun -
- Belum
Kawin
Lokasi tempat beliau tinggal di Dusun Padang Tunggal Kauh, Desa Duda, Kabupaten Karangasem. Rumah tempat beliau tinggal dikelilingi oleh hutan bambu yang cukup lebat, dan
semak belukar. Jalan menuju rumah Bapak I Gusti Lanang Putu, berupa jalan setapak yang terbuat dari paving beton dan hanya bisa diakses menggunakan kendaraan sepeda motor.
Rumah yang ditempati oleh Bapak I Gusti Lanang Putu berukuran ± 4 x 6 meter, dengan luas bangunan dan halaman ± 3 are. Rumah beliau terdiri atas dua ruangan, yaitu kamar mandi dan
kamar tidur. Dimana, ruangan dapur dijadikan satu dengan kamar tidur. Hal ini disebabkan kondisi cuaca di desa Duda yang cukup dingin pada malam hari.
Keseharian Bapak I Gusti Lanang Putu dihabiskan untuk berternak ayam kampung. Untuk kegiatan masak-memasak, beliau masih menggunakan tungku kayu bakar. Sementara itu untuk
kegiatan mandi cuci dan kakus menggunakan sumber air dari sumur bor karena sambungan pipa PDAM masih belum bisa menjangkau lokasi rumah Bapak I Gusti Lanang Putu berada. Akan
tetapi, rumah beliau sudah dialiri aliran listrik sehingga kondisi penerangan cukup memadai.
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan 1.2.1 Pendapatan Keluarga
Bapak I Gusti Lanang Putu termasuk dalam kateogori keluarga dengan ekonomi kurang mampu. Bapak I Gusti Lanang Putu sudah tidak bekerja lagi karena umur beliau yang sudah
usia lanjut. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya, beliau berternak ayam kampung aduan yang kemudian dijual dipasar dengan harga Rp. 60.000,00. Penghasilan yang
3 diperoleh Bapak I Gusti Lanang Putu tiap hari tidak menentu tergantung dari hasil penjualan
ayam kampung aduan. Apabila beliau sudah tidak memiliki uang lagi, kerabat beliau yang ada di desa Duda akan berkunjung untuk membawakan sembako.
1.2.2 Pengeluaran Keluarga 1.2.2.1 Kebutuhan Sehari-hari
Untuk keperluan makan sehari-hari, keluarga Bapak I Gusti Lanang Putu menghabiskan uang sebesar ± Rp 40.000 per hari yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan makan dan
minum. Untuk keperluan listrik Bapak I Gusti Lanang Putu telah ditanggung oleh kerabat beliau didesa duda. Jumlah ini juga belum pasti karena dengan kebutuhan lain-lain diluar
kebutuhan diatas seperti, upacara agama misalnya seperti banten atau canang saat odalan dan keperluan mendadak seperti iuran sosial.
1.2.2.2 Pendidikan
Bapak I Gusti Lanang Putu saat ini tidak mengeluarkan biaya pendidikan, dikarenakan beliau tidak memiliki anak atau tanggungan.
1.2.2.3 Kesehatan
Bapak I Gusti Lanang Putu sudah memiliki JKBM Jaminan Kesehatan Bali Mandara untuk keperluan berobat ke puskesmas tidak dikenakan biaya atau gratis. Sehingga ketika
sakit, kerabat Bapak Gusti Lanang Putu yang ada di desa duda akan mengantarkan beliau ke puskesmas terdekat. Penyakit yang pernah dialami oleh Bapak I Gusti Lanang Putu adalah
penyakit mata yakni katarak. Beliau telah dioperasi secara bertahap dan kini sudah sembuh dari penyakit tersebut.
4
BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH