mempunyai kemampuan mengikat deterjen paling tinggi yakni sebesar 4,9977 mgg pada t= 60 menit.
Hubungan antara jumlah situs aktif yang dimiliki oleh masing-masing adsorben sangat berkaitan dengan kemampuan daya adsorpsinya. Lempung AAB mempunyai situs aktif paling
besar yakni 11,320 10
20
atomg mempunyai kemampuan menyerap deterjen paling tinggi, selanjutnya diikuti oleh lempung AA dan A0. Satu hal penting yang bisa dipelajari dari
penentuan waktu optimum ini adalah semakin besar situs aktif maka waktu kontak optimum yang terjadi akan semakin lama. Hasil ini cukup relevan dengan hasil penelitian
Auliah A, 2009
menyatakan bahwa adsorpsi fosfat dengan lempung diaktivasi secara fisika menghasilkan waktu kontak optimum yaitu 8 jam.
5.2.2 Penentuan kapasitas Adsorpsi
Penentuan kapasitas adsorpsi dilakukan dengan cara mengontakkan lempung aktif dengan larutan deterjen dengan memvariasi konsentrasi yaitu 10, 25, 50, 75 dan 100 ppm. Hasil absorbansi
filtrat fosfat dimasukkan kedalam persamaan regresi kurva standar larutan deterjen sehingga diperoleh konsentrasi akhir dari deterjen setelah berinteraksi dengan lempung aktif. Data pengaruh
konsentrasi deterjen terhadap banyaknya deterjen yang teradsorpsi tiap gram lempung aktif xm ditunjukkan Gambar 5.4.
Gambar 5.4 kurva variasi konsentrasi deterjen terhadap kapasitas adsorpsi
Dari Gambar 5.4 dapat dilihat bahwa pada konsentrasi 10 ppm sampai 50 ppm terjadi kenaikan adsorpsi. Hal ini dikarenakan semakin besar konsentrasi larutan deterjen maka semakin
banyak partikel-partikel lempung yang bertumbukan dan berinteraksi dengan deterjen, sehingga kemampuan adsorpsinya meningkat. Konsentrasi deterjen optimum terjadi pada konsentrasi 50
ppm dengan kapasitas adsorpsi sebesar 5,284 mgg. sedangkan pada konsentrasi diatas 75 ppm terjadi penurunan kemampuan adsorpsi. Hal ini dikarenakan lapisan lempung aktif telah
jenuhpenuh dengan deterjen, sehingga ada deterjen yang tidak terserap oleh lempung aktif. Hal ini berbeda yang hasilkan pada penelitian Auliah Amry, 2009 menyatakan bahwa konsentrasi
optimum deterjen sebesar 20 ppm, konsentrasi deterjen yang teradsorpsi pada lempung yang diaktivasi secara fisika pada suhu 350
C ditentukan dengan metode asam askorbat. Prinsip pada metode ini adalah senyawa deterjen direaksikan dengan ammonium molibdat dengan kalium
antimol tartat dalam suasana asam. asam fosfomolibdat yang dihasilkan kemudian direduksi dengan asam askorbat menjadi kompleks molibdenium yang berwarna biru. Intensitas warna biru
dari senyawa molibdenium ini sebanding dengan konsentrasi deterjen yang tidak teradorpsi.
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
AAB10 AAB25
AAB50 AAB75
AAB100
Jumlah deterjen yang terserap mgg lempung
Jumlah deterjen yang terserap mgg
lemppung
.