2.2 Adsorpsi
Adsopsi merupakan suatu proses terjadinya peristiwa penyerapan suatu zat pada permukaan atau antar fasa, dimana molekul dari suatu materi terkumpul pada bahan
pengadsorpsi.materi atau partikel yang diadsorpsi disebut adsorbat, sedangkan bahan yang berfungsi sebagai pengadsorpsi disebut adsorben. Adsorpsi terjadi karena adanya interaksi
gaya permukaan padatan dengan molekul - molekul adsorbat. Energi adsorpsi yang dihasilkan bergantung pada tipe adsorpsi yang terjadi Gregg S.J, 1982.
Adsorpsi dibedakan menjadi dua jenis, yaitu adsorpsi fisika disebabkan oleh gaya Van Der Waals penyebab terjadinya kondensasi gas untuk membentuk cairan yang ada pada permukaan
adsorbens dan adsorpsi kimia terjadi reaksi antara zat yang diserap dengan adsorben, banyaknya zat yang teradsorbsi tergantung pada sifat khas zat padatnya yang merupakan fungsi tekanan dan
suhuAtkins, 1997.
2.3 Studi Pustaka dan Hasil yang Sudah Dicapai
Keberhasilan penggunaan lempung sebagai bahan penyerap logam dan senyawa organik mendorong perkembangan penelitian penggunaan lempung untuk menyerap limbah organik.
Dalam hal ini termasuk pengembangan modifikasi lempung sehingga selektif sebagai penyerap senyawa organik.
Beberapa jenis surfaktan yang sering digunakan oleh para peneliti adalah ammonium kwartener
seperti
cetylpyridinium chloride,
dodecylpyridium chlorideride,
tetramethylammmonium tribomide
dan
benzalconium cloride
Lemke dkk., 1998. Surfaktan jenis ammonium klorida sering dipakai untuk interkalsi karena menghasilkan nano ruang dua
dimensi pada antar lapis lempung. Nanoruang dua dimensi ini terjadi melalui interaksi antara ion organoammonium dengan ruang antar lapis lempungdalam lapis silikat sehingga
menyebabkan terbukanya ruang pada antar lapis lempung sampai pada ukuran nano Gambar 2.6. Pertukaran antara kation antar lapis dengan ion organoammonium ini menghasilkan
perubahan sifat permukaan pada kisi-lapis lempung Ogawa dan Kuroda, 1997.
Interkalan Interkalat Material terinterkalasi
Gambar 2.6 Mekanisme interkalasi Interkalasi merupakan suatu proses penyisipan spesies kimia secara reversibel ke dalam
antarlapis suatu struktur yang mudah mengembang antarlapis silikat montmorillonit tanpa merusak strukturnya. Spesies kimia yang disisipkan disebut dengan interkalat, sedangkan
material tempat interkalat disisipkan disebut interkalan. Spesies kimia yang umumnya digunakan adalah ion alkilamonium, kation amina bisiklis dan beberapa logam kompleks Bruce, 1992.
Pada penelitian ini yang dipilih sebagai interkalat adalah surfaktan kationik yaitu benzalkonium klorida BKC, dengan rumus molekul C
9
H
13
ClNR, dimana R berupa alkil C
8
H
17
sampai C
18
H
37
. Surfaktan BKC termasuk golongan amonium klorida. Surfaktan jenis amonium klorida sering dipakai untuk interkalasi karena menghasilkan nanoruang dua dimensi pada
antarlapis lempung. Nanoruang dua dimensi ini terjadi melalui interaksi antara ion organoamonium dengan ruang antarlapis lempung dalam lapis silikat sehingga menyebabkan
terbukanya ruang antarlapis yang menghasilkan perubahan pada kisi lapis lempung Susianah, 2005.
2.4 Studi Pendahuluan yang Sudah Dilaksanakan
Studi pendahuluan yang sudah dilakukan adalah 1 Preparasi lempung terpilar besi oksida yang berpotensi untuk menyerap senyawa pengotor pada minyak cengkeh Suarya, 2005,
2Aktivasi lempung oleh asam sulfat yang berpotensi sebagai penyerap senyawa pengotor pada minyak cengkeh Suarya, 2007, Sintesis lempung teraktivasi asam terpilar aluminium oksida
dan pemanfaatannya sebagai penjernih minyak cengkeh Suarya, 2008. Preparasi lempung teraktivasi asam dan terpilar besi oksida untuk meningkatkan kadar etanol melalui proses
destilasi adsorpsi
Suarya, 2014