Analisis Trend METODE PENELITIAN

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Dari hasil penelitian pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan beberapa hal dibawah ini. 1. Dalam jangka pendek, variabel PDB per kapita berpengaruh positif dan signifikan terhadap penerimaan cukai tembakau di Indonesia. Hasil ini sesuai dengan teori dan hipotesis yang diajukan. Dalam jangka panjang variabel PDB per kapita berpengaruh positif dan signifikan terhadap penerimaan cukai tembakau di Indonesia dan sesuai dengan teori dan hipotesis yang diajukan. 2. Dalam jangka pendek, variabel nilai tukar berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap penerimaan cukai tembakau di Indonesia. Hal ini tidak sesuai dengan hipotesis yang diajukan. Dalam jangka panjang, variabel nilai tukar berpengaruh positif dan signifikan terhadap penerimaan cukai tembakau di Indonesia. Hal ini sesuai dengan teori dan hipotesis yang diajukan. 3. Dalam jangka pendek, variabel produksi tembakau berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap penerimaan cukai tembakau di Indonesia. Hal ini tidak sesuai dengan hipotesis yang diajukan. Dalam jangka panjang, variabel produksi tembaku berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap penerimaan cukai tembakau di Indonesia. Hal ini tidak sesuai dengan hipotesis yang diajukan. 4. Dalam jangka pendek dan jangka panjang, variabel PDB per kapita, nilai tukar, dan produksi tembakau secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap penerimaan cukai tembakau di Indonesia. 5. Hasil trend yang menunjukkan proyeksi penerimaan cukai tembakau yang positif, maka dapat disimpulkan penerimaan cukai tembakau di Indonesia akan mengalami peningkatan untuk tahun-tahun mendatang. Hasil ini sesuai dengan hipotesis awal, bahwa penerimaan cukai tembakau di Indonesia diproyeksikan akan mengalami peningkatan untuk tahun-tahun mendatang.

B. Saran

Berdasarkan hasil perhitungan dan pembahasan, maka saran yang dapat diberikan adalah: 1. Berdasarkan hasil penelitian, variabel PDB per kapita dan nilai tukar dalam jangka panjang berpengaruh positif dan signifikan terhadap penerimaan cukai tembakau di Indonesia, sehingga variabel-variabel tersebut dapat dijadikan sebagai acuan untuk menentukan besar kecilnya penerimaan cukai tembakau di Indonesia. 2. Dalam penelitian ini,masih terdapat variabel yang tidak signifikan. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut agar dapat memperoleh hasil yang lebih baik lagi. 3. Bagi pemerintah harus lebih tepat menentukan kebijakan untuk penerimaan cukai tembakau di Indonesia. Karena disatu sisi penerimaan cukai tembakau memberikan sumbangan yang cukup besar dalam penerimaan pajak, namun disisi lain tembakau berdampak negatif terhadap kesehatan masyarakat. 4. Pemerintah harus menaikkan tarif cukai tembakau, agar konsumsi tembakau dapat lebih dikendalikan. Sehingga dampak buruk dari konsumsi tembakau dapat dikurangi. 5. Karena keterbatasan yang ada, penelitian ini hanya meneliti tentang variabel yang mempengaruhi penerimaan cukai tembakau di Indonesia dan proyeksi untuk beberapa tahun mendatang. Oleh karena itu, untuk penelitian selanjutnya diteliti juga dari segi cukai rokok, variabel yang mempengaruhi cukai rokok seperti tarif cukai rokok dan harga rokok berdasarkan klasifikasi. DAFTAR PUSTAKA Adioetomo, SM; Djutaharta, Triasih; dan Hendratno. 2005. Cigarette Consumption, Taxation, And Household Income: Indonesia Case Study. The World Bank. Anggreani, Debbie. 2013. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Rokok Kretek Di Kota Pare-Pare. Jurnal. Universitas Hasanudin. Makasar. Badan Kebijakan Fiskal Pusat Kebijakan Pendapatan Negara. Boediono. 2000. Ekonomi Moneter. Edisi 3. BPFE. Yogyakarta. BPS.1985-2014. PDB per Kapita tahun 1985-2014. Badan Pusat Statistik. Jakarta. BPS.2000-2014. Statistik Industri Sedang Dan Besar 2000-2014. Badan Pusat Statistik. Jakarta. Buana, Ai Surya. 2013. Pengaruh Kenaikan Tarif Cukai Rokok Kretek Terhadap Harga, Penawaran Dan Permintaan Komoditas Rokok Kretek Dan Komoditas Tembakau Serta Kesejahteraan Masyarakat. Jurnal.Institut Pertanian Bogor. Bogor. Cornelius Tjahjaprijadi dan Walujo Djoko Indarto. 2003. Analisis Pola Konsumsi Rokok Sigaret Kretek Mesin, Sigaret Kretek Tangan, dan Sigaret Putih Mesin. Kajian Ekonomi dan Keuangan, Vol. 7, No.4. Direktorat Jendral Perkebunan Kementrian Pertanian. Statistik Perkebunan Indonesia Komoditas Tembakau tahun 1985-2014. Direktorat Jendral Perkebunan. Jakarta. Dornbusch, Rudiger Dan Stanley Fischer. 1997. Makroekonomi. Penerjemah Julius A. Mulyadi. Erlangga. Jakarta. Friyatno, supena dan prajogo U. Hadi. 2008. Peranan Sektor Tembakau Dan Industri Rokok Dalam Perekonomian Indonesia: Analisis Tabel I-O Tahun 2000. Jurnal Agro Ekonomi, Vol.26, No.1. Pusat Analisis Sosial Ekonomi Dan Kebijakan Pertanian. Bogor.