Metode Angket Metode Tes Khusus

Hasil dari nilai yang telah diperoleh kemudian dicari rata-ratanya dari beberapa siswa uji coba dan dikonversikan kepernyataan penilaian untuk menentukan kualitas dan tingkat kemanfaatan, kemudahan, kemenarikan produk yang dihasilkan berdasarkan pendapat pengguna. Pengkonversian skor menjadi pernyataan penilaian ini dapat dilihat pada Tabel 3.2: Tabel 3.2 Konversi Penilaian Akhir Uji Internal dan Eksternal dalam Suyanto 2009 Skor Penilaian Rerata Skor Klasifikasi 4 3,26 - 4,00 Sangat Baik 3 2,51 – 3,25 Baik 2 1,76 – 2,50 Kurang Baik 1 1,01 – 1,75 Tidak Baik Selain diberikan angket, uji kelompok kecil juga diberikan soal post-test. Soal post-test ini diberikan setelah pengguna siswa menggunakan produk yang telah dibuat. Data hasil post-test digunakan untuk mengukur tingkat efektivitas media, sebagai pembanding apakah produk yang dibuat efektif atau tidak sebagai media pembelajaran, digunakan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal KKM pada mata pelajaran Fisika di SMA Negeri 15 Bandar Lampung. Dengan ketentuan, apabila 75 nilai siswa yang diberlakukan uji coba telah mencapai KKM, pada mata pelajaran Fisika, dapat disimpulkan produk pengembangan layak dan efektif digunakan dalam proses pembelajaran.

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Kesimpulan penelitian pengembangan ini adalah: 1. Produk LKS yang dihasilkan pada pembelajaran fisika adalah LKS yang berbasis inkuiri terbimbing pada pembelajaran fisika SMA materi fluida statis. 2. Kemenarikan, kemudahan, dan kemanfaatan LKS berbasis inkuiri pada materi fluida statis diperoleh skor nilai rata-rata untuk kemenarikan 3,30 dengan kriteria sangat menarik, untuk kemudahan 3,28 dengan kriteria sangat mudah, dan untuk kemanfaatan 3,36 dengan kriteria sangat bermanfaat. 3. Keefektifan LKS berbasasis inkuiri pada materi fluida statis diperoleh hasil belajar siswa yang mencapai nilai rata-rata 77,29 dengan presentase ketuntasan 85,29 pada uji lapangan terhadap siswa kelas XI IPA-2 SMA Negeri 15 Bandar Lampung maka LKS dinyatakan efektif digunakan sebagai media pembelajaran karena presentase ketuntasan lebih dari 75.