PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA SMA BERBASIS INVESTIGASI PADA MATERI FLUIDA DINAMIS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA.

(1)

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA SMA BERBASIS

INVESTIGASI PADA MATERI FLUIDA DINAMIS UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Fisika

Oleh:

RIZKI MAULIDA

NIM. 8136176033

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2015


(2)

(3)

(4)

ABSTRAK

RIZKI MAULIDA. (NIM: 8136176033). “PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA SMA BERBASIS INVESTIGASI PADA MATERI FLUIDA DINAMIS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA”. Tesis. Medan: Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. 2015.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah bahan ajar yang dikembangkan dapat meningkatkan respon, aktivitas dan hasil belajar siswa dengan menggunakan pengembangan bahan ajar SMA berbasis investigasi pada materi fluida dinamis berbasis investigasi.

Metode yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan penelitian pengembangan Research and Development (R&D). Sampel penelitian ini adalah satu kelas yaitu kelas XI IPA2 MAN 1 Medan. Instrumen yang digunakan untuk mengumulkan data ada tiga yaitu dengan menggunakan lembar validasi bahan ajar berupa angket dan kemudian di validkan oleh tim ahli. Respon siswa terhadap bahan ajar dinilai dengan menggunakan instrumen berupa angket yang dibagikan pada setiap pertemuan. Mengukur aktivitas siswa menggunakan angket yang dinilai oleh teman sejawat peneliti dalam mengukur aktivitas siswa pada setiap pertemuan serta untuk melihat hasil belajar siswa digunakan penilaian evaluasi berupa 10 pertanyaan dalam bentuk pilihan berganda yang diberikan pada setiap akhir pertemuan.

Hasil penelitian diperoleh: Bahan ajar fisika SMA berbasis investigasi yang dikembangkan dapat meningkatakan respon, aktivitas dan hasil belajar siswa pada pertemuan I, II, III yaitu: respon rata-rata pada pertemuan pertama sebesar 76,42. pada pertemuan kedua sebesar 79,77 dan pada pertemuan ketiga 87,36. Aktivitas rata-rata pada pertemuan pertama sebesar 67,01. pada pertemuan kedua sebesar 71,00 dan pada pertemuan ketiga 79,00. Hasil belajar rata-rata pada pertemuan pertama sebesar 40,36. pada pertemuan kedua sebesar 60,71 dan pada pertemuan ketiga 81,07.


(5)

ABSTRACT

RIZKI MAULIDA. (NIM: 8136176033). “Development of Teaching Materials of Senior High School Based on Investigation Physics in Dynamic Fluid Matter to Improve the Students’ Learning Outcomes”. Thesis. Medan: Postgraduate Programe State University of Medan. 2015.

The purpose of this study was to analyze whether the teaching materials developed can improve responsiveness, activities, and student learning outcomeusing SMA development of teaching materials based on the material fluid dynamic investigation

The research method was Research and Development (R&D) research. The research sample was randomly selected by gamble the existing seven classes. The used instrument were three namely using the validation sheet of teaching materials in questioner type and then validated by the expert team, to assess the students’ response in teaching materials so the used instrument was questioner given in each meeting and to find out the students’ activity used questioner assessed by researcher peer in measuring the students’ activity in each meeting and also to find out the students’ learning outcomes used evaluation assessment in ten multiple choice problems given in the end of each meeting.

Based on the research result obtained: The physics teaching materials of senior high school based on investigation which was developed can improve the response, activity, and learning outcomes of students in meeting I, II, III. The mean response in meeting I was 76.42, 79.77 in meeting II, and 87.36 in meeting III. The mean activity in meeting I was 67.01, 71.00 in meeting II, and 79.00 in meeting III. The mean of learning outcomes in meeting I was 40.36, 60.71 in meeting II, and 81.07 in meeting III.


(6)

KATA PENGANTAR

Terlebih dahulu penulis panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini sesuai dengan waktu yang direncanakan, serta salawat dan salam kepada junjungan Nabi Muhammad SAW. Dalam penulisan tesis ini penulis memilih judul “Pengembangan Bahan Ajar Fisika SMA Berbasis Investigasi Pada Materi Fluida Dinamis Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa” disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Fisika di Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Selama penyusunan tesis ini, penulis banyak mendapat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tulus kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan tesis ini, yaitu kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M.Pd selaku Direktur Program Pascasarjana UNIMED;

2. Terkhusus kepada Bapak Prof. Dr. H. Sahyar, M.S., M.M selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika Pascasarjana Unimed sekaligus sebagai pembimbing I tesis, yang telah mendampingi, membimbing serta memotivasi penulis sejak awal penulisan tesis hingga selesai dengan baik sesuai yang diharapkan;

3. Terkhusus kepada Bapak Prof. Dr. Nurdin Bukit, M.Si selaku Sekretaris Program Studi Pendidikan Fisika Pascasarjana Unimed sekaligus dosen pembimbing II tesis, yang telah mendampingi, membimbing serta memotivasi penulis sejak awal penulisan tesis hingga selesai dengan baik sesuai yang diharapkan;


(7)

4. Prof. Drs. Motlan.,M.Sc.,Ph.D, Dr. Makmur Sirait, M.Si , dan Dr. Karya Sinulingga, M.Si sebagai narasumber yang telah memberikan saran dan banyak masukan yang membangun demi penyempurnaan tesis ini;

5. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Fisika PPs Unimed yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis selama perkuliahan berlangsung;

6. Bapak H. Ali Masran Daulay,S.Pd,MA selaku Kepala Sekolah MAN 1 Medan, Bapak Drs. H. Samsul Bahri Nst, M.Pd selaku guru fisika MAN 1 Medan, beserta seluruh dewan guru yang telah memberikan waktu, kesempatan dan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian;

7. Teristimewa penulis sampaikan dan persembahkan kepada Ayahanda tersayang H.Syaiful Bahri Tambusai dan Ibunda tercinta Hj. Hamidah, yang telah mendidik dan membesarkan penulis dan secara terus menerus memberikan doa yang tulus, kasih sayang yang tak pernah henti, serta sumbangsih yang besar dari segi materil, spritual dan nasehat yang menjadi motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

8. Teristimewa penulis sampaikan kepada seluruh keluarga yaitu kakak, adik, abang dan keponakan saya : Atika, M.Ag, Abdillah Batubara, SE, Humaira,SE dan Muhammad Assyraf Faturahman Batubara. yang senantiasa selalu memberikan motivasi dan doa kepada penulis dalam menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan hingga selesainya tesis ini;

9. Sahabat penulis, yaitu Febriani Hastini Nasution, M.Pd, Meri Pinta Ulin M.Pd, Berkat Panjaitan, M.Pd yang selalu saling memberikan motivasi yang besar satu sama lain selama penyusunan tesis ini; serta


(8)

10.Teman-teman seperjuangan angkatan ke-IV Prodi Magister Pendidikan Fisika terkhusus Kelas B-2 PPs Pendidikan Fisika yang juga telah memberikan semangat, motivasi, dan keyakinan untuk menjadi yang terbaik.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian tesis ini. Penulis menyadari bahwa penulisan tesis ini masih belum sempurna, oleh karena itu masukan dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan tesis ini. Semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi penelitian selanjutnya serta bermanfaat dalam menambah khazanah ilmu pengetahuan.

Medan, Juni 2015 Penulis,

Rizki Maulida


(9)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 8

1.3. Batasan Masalah ... 8

1.4. Rumusan Masalah ... 9

1.5 Tujuan Penelitian ... 9

1.6. Manfaat Penelitian ... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Teoritis 2.1.1. Pengertian Belajar ... 11

2.1.2 Sumber Belajar ... 12

2.1.3 Bahan Ajar ... 14

2.1.3.1. Jenis Bahan Ajar ... 17

2.1.3.2. Sumber Bahan Ajar ... 23

2.1.3.3. Modul Sebagai Bahan Ajar ... 27

2.1.3.3.1. Tujuan Modul Dalam Kegiatan Belajar Mengajar ... 27

2.1.3.3.2 Karakteristik Modul ... 28


(10)

2.1.4. Hasil Belajar... 33

2.1.5. Aktivitas Belajar ... 34

2.1.6. Pembelajaran Kooperatif ... 35

2.1.6.1 Kooperatif Tipe GI ... 38

2.1.7. Penelitian yang relevan ... 39

2.1.8. Kerangka Konseptual ... 44

2.1.9. Hipotesis Penelitian ... 45

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 46

3.2 Populasi Dan Sampel... 46

3.3 Jenis dan desain Penelitian ... 46

3.4. Defenisi Operasional ... 47

3.5. Prosedur Penelitian ... 48

3.5.1. Pengembangan bahan ajar fisika ... 48

3.5.2. Standarisasi buku ajar yang dikembangkan ... 50

3.5.3. Ujicoba buku ajar fisika yang dikembangkan ... 50

3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 51

3.6.1 Analisis Butir Soal... 52

3.6.1.1 Validasi Butir Soal ... 52

3.6.1.2 Reliabilitas Tes ... 55

3.7. Teknik Analisis Data ... 56

3.7.1 Lembar Validasi Media dan Materi... 57

3.7.2 Menghitung Data Angket ... 57

3.7.3 Lembar Observasi Aktivitas Siswa ... 58

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 60


(11)

4.1.2 Validasi tim ahli terdapat desain bahan ajar ... 67

4.1.3. Hasil Validasi Tim Ahli Terhadap Bahan Ajar... 69

4.1.3.1 Hasil Validasi Terhadap Materi Ajar ... 69

4.1.3.2 Hasil Validasi Terhadap Desai Bahan Ajar ... 69

4.1.4 Data Hasil Respon Siswa ... 70

4.1.5 Data Observasi Aktivitas Siswa ... 81

4.1.6 Data Hasil Belajar Siswa ... 92

4.1.6.1 Data Nilai Pertemuan I Dan II ... 92

4.1.6.2 Data Nilai Pertemuan II Dan III... 93

4.1.6.3 Data Nilai Pertemuan I Dan III ... 94

4.1.6.4 Peningkatan Hasil Belajar Siswa ... 95

4.2 Pembahasan hasil penelitian ... 96

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 100

5.2 Saran ... 101

5.2.1 Saran Praktik ... 101

5.2.2 Saran Penelitin Lanjut ... 101


(12)

DAFTAR TABEL

2.1 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif ... 37

2.2 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Group Investigation ... 38

2.3 Hasil Penelitian Yang Relevan ... 39

3.1 Hasil Validasi Butir Soal ... 53

3.2 Kategori Validasi Bahan Ajar ... 57

3.3 Kriteria Interpretasi Skor Penilaian Respon ... 58

3.4 Kategori Aktivitas Belajar Siswa ... 59

4.1 Hasil Perbaikan Bahan Ajar Pada Aspek Kelayakan Isi Oleh Tim Ahli Dan Pengguna ... 61

4.2 Hasil Perbaikan Bahan Ajar Pada Aspek Kelayakan Penyajian Oleh Tim Ahli Dan Pengguna ... 64

4.3 Hasil Perbaikan Bahan Ajar Pada Aspek Kelayakan Kontekstual Oleh Tim Ahli Dan Pengguna ... 65

4.4 Hasil Perbaikan Bahan Ajar Pada Aspek Pendekatan Investigasi Oleh Tim Ahli Dan Pengguna ... 66

4.5 Hasil Perbaikan Bahan Ajar Pada Desain Oleh Tim Ahli Dan Pengguna ... 67

4.6 Hasil Validasi Bahan Ajar Pada Materi Ajar Oleh Tim Ahli ... 69

4.7 Hasil Validasi Bahan Ajar Pada Desain Bahan Ajar Oleh Tim Ahli ... 70

4.8 Interprestasi Skor Respon Siswa ... 70

4.9 Hasil Respon Siswa Pada Pertemuan I ... 71

4.10 Hasil Respon Siswa Pada Pertemuan II ... 73

4.11 Hasil Respon Siswa Pada Pertemuan III ... 76

4.12 Persentase Hasil Respon Siswa Setiap Indikator ... 78

4.13 Perhitungan Persentase Hasil Respon Siswa ... 80

4.14 Kriteria Aktivitas Siswa ... 81

4.15 Hasil Aktivitas Siswa Pada Pertemuan I ... 82


(13)

4.17 Hasil Aktivitas Siswa Pada Pertemuan III ... 87

4.18 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pada Pertemuan I,II,III ... 90

4.19 Perhitungan Hasil Aktivitas Siswa... 91

4.20 Data Nilai Pertemuan I dan II ... 92

4.21 Data Nilai Pertemuan II dan III ... 93

4.22 Data Nilai Pertemuan I dan III ... 94


(14)

DAFTAR GAMBAR

3.1 Langkah-langkah Penggunaan Metode Reseach and Development ... 47

3.2 Langkah-langkah Pengembangan Bahan Ajar ... 49

4.1 Hasil Respon Siswa Terhadap Indikator Pada Pertemuan I... 73

4.2 Hasil Respon Siswa Terhadap Indikator Pada Pertemuan II ... 75

4.3 Hasil Respon Siswa Terhadap Indikator Pada Pertemuan III ... 78

4.4 Persentase Respon Siswa Setiap Indikator Pada Pertemuan I-III ... 80

4.5 Persentase Peningkatan Respon Siswa Pada Setiap Pertemuan ... 81

4.6 Hasil Aktivitas Siswa Terhadap Indikator Pada Pertemuan I ... 84

4.7 Hasil Aktivitas Siswa Terhadap Indikator Pada Pertemuan II ... 87

4.8 Hasil Aktivitas Siswa Terhadap Indikator Pada Pertemuan III ... 89

4.9 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pada Pertemuan I,II,III ... 90

4.10 Nilai Peningkatan Aktivitas Siswa... 92

4.11 Nilai Hasil Belajar Pertemuan I dan II ... 93

4.12 Nilai Hasip Beajar Pertemuan II dan III ... 94

4.13 Nilai Hasil Belajar Pertemuan I dan III ... 95


(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Perangkat Pembelajaran dan Instrumen Penelitian ... 106

Lampiran 2 Validasi Instrumen ... 149

Lampiran 3 Hasil Penelitian ... 220

Lampiran 4 Dokumentasi Penelitian ... 229


(16)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Tuntutan pada saat ini terhadap kualitas manusia yang sangat besar, menjadi salah satu tanggung jawab bagi para pendidik. Guru merupakan tenaga pendidik yang ikut bertanggung jawab atas ketercapaian terhadap kualitas manusia yang akan bersaing dimasa depan untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik.Pendidikan menjadi salah satu upaya dalam mewujudkan sumber manusia untuk menjadi lebih baik dan mampu bersaing pada era globalisasi seperti saat ini. Pendidikan dasar hingga menengah ke atas menjadi jenjang wajib bagi para anak negeri demi mencapai anak bangsa yang mampu bersaing secara global.

Fisika merupakan salah satu bagian dalam pembelajaran pada siswa menengah pertama hingga menengah akhir. Pembelajaran fisika yang merupakan pembelajaran yang dianggap sulit karena berhubungan dengan perhitungan dan analisis menjadi tantangan bagi para guru dalam proses pembelajaran. Menurut Widayanto (2009: 1) umumnya dalam pembelajaran mata pelajaran sains banyak guru yang menekankan pada pemberian informasi serta enggan untuk melaksanakan kegiatan labolatoriun ataupun penggunaan alat peraga. Penggunaan model pembelajaran yang kurang berfariasi dan juga pemahaman mengenai pembelajaran fisika yang dianggap pelajaran yang kurang menyenangkan mengakibatkan fisika menjadi sulit untuk diminati oleh siswa.Pengembangan kemampuan siswa dalam mata pelajaran Fisika menjadi salah satu cara untuk


(17)

meningkatan kemampuan siswa agar mampu menyesuaikan diri dengan perubahan zaman untuk memasuki dunia teknologi seperti saat ini. Pendidikan di masa sekarang ini hendaknya mampu membekali generasi muda dengan menemukan konsep-konsep sains agar masalah-masalah yang akan timbul dimasa depan dapat diantisipasi.

Upaya pemerintah dalam mewujudkan generasi muda mampu bersaing dengan era globalisasi adalah peningkatan kualias pendidikan, dengan melakukan penyempurnaan sistematik terhadap seluruh komponen pendidikan seperti peningkatan kualita, pemerataan penyebaran pendidik, sumber belajara, kurikulum, sarana dan prasarana yang memadai. Implementasi usaha pemerintah dalam menciptakan sumber manusia yang berkualitas terlihat dalam Undang-Undang No 20 tahun 2003 yaitu, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri. Kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat , bangsa dan negara. Dapat kita lihat dari uraian diatas bahwasanya bukan hanya kognitif yang menjadi tuntutan kepada guru, namun afektif dan psikomototrik juga menjadi tanggung jawab guru dalam membentuk peserta didiknya. Seorang guru harus mampu menyajikan materi dengan konsep yang tepat dan menggunakan model pembelajaran yang tepat agar proses pembelajaran berjalan dengan baik dan menyenangkan.

Menurut Sani. R (2014:50) metode saintifik (ilmiah) pada umumnya melibatkan kegiatan pengamatan atau observasi yang dibutuhkan untuk perumusan hipotesis atau pengumpulan data. Metode saintifik ini merupakan


(18)

metode yang mendukung dalam proses pembelajaran fisika. Proses perolehan data hingga penyampaian informasi dari hasil pengolahan data tersebut juga membutuhkan kerja sama yang baik antara peserta didik, sehingga tercipta hubungan sosial yang baik pula sesuai dengan UUD 20 tahun 2003. Tuntutan kepada guru dalam membentuk peserta didik seperti karakter UU No 20 Tahun 2003 ini menjadikan seorang guru harus mampu menciptakan pembelajaran yang menyenangkan, baik materi maupun model dan segala unsur dalam proses pembelajaran agar peserta didik dapat menjalani proses pembelajaran dengan baik dan menyenangkan.

Selain model, bahan ajar juga merupakan hal penting dalam proses pembelajaran. Model pembelajaran yang kemudian akan digunakan seorang guru sebaiknya selaras dengan bahan ajar yang akan digunakan. Menurut Majid (2009:171) sumber belajar yang diorganisir melalui suatu rancangan yang dimafaatkan sebagai sumber ajar dapat bermanfaat bagi seorang guru mapun peserta didiknya..Bahan ajar yang sesuai dengan model pembelajaran menjadi hal penting agar pembelajaran dapat bermanfaat dan mencapai tujuannya.

Penggunaan buku sebagai bahan ajar yang saat ini masih menjadi pegangan seorang guru dalam mengajar masih kurang sesuai dengan metode saintifik. Buku yang biasa digunakan oleh guru adalah buku dari penerbit yang isi dalam buku tersebut berupa materi dan penugasan dalam bentuk soal. Buku yang digunakan guru dari penerbit masih belum selaras dengan model pembelajaran yang saintifik.

Banyaknya model pembelajaran yang berkembang seiring berkembangnya pendidikan di Indonesia menjadi tuntutan bagi guru agar mampu menciptakan


(19)

pembelajaran yang nantinya lebih efisien dalam proses transfer ilmu yang akan dilakukan. Bahan ajar juga menjadi salah satu faktor pendukung terwujudnya pembelajaran yang efisien. Bahan ajar yang sinergis dan berjalan sesuai dengan model pembelajaran yang akan dilakukan diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar. Buku yang saat ini dikeluarkan penerbit seperti Platinum dan Erlangga masih belum berbasis model pembelajaran yang akan digunakan seorang guru dalam proses pembelajarannya nanti.

Dari hasil observasi yang dilakukan kepada pihak sekolah yaitu guru bidang studi fisikadidapatkan informasi bahwa dalam hal fasilitas sekolah Madrasah Aliyah Negeri 1 Medan sudah memiliki cukup fasilitas, baik dari laboratorium maupun penggunaan alat bantu. Proses pembelajaran dengan menggunakan alat bantu seperti LCD. Dalam hal pemeliharaan alat bantu pembelajaran ini masih kurang, hal tersebut tergambarkan oleh banyaknya LCD yang tidak dapat berfungsi dengan baik. Laboratorium yang terdapat pada sekolah tersebut kurang dipergunakan dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran masih sangat sering dilakukan dalam kelas. Apabila kita perhatikan pada materi belajar siswa maka aktifitas pembelajaran di laboratorium sangat penting, banyak hal yang dapat diteliti dalam aktivitas belajar di laboratorium.

Pelaksanaan pembelajaran yang terjadi disekolah yaitu guru dalam menyampaikan materi pada saat ini masih lebih dominan menggunakan model pembelajaran langsung, yaitu berupa penyampaian materi dengan diakhiri penugasan-penugasan. Proses pembelajaran yang berpusat pada guru ini menyebabkan daya tarik pada pelajaran fisika itu sendiri masih rendah. Menurut wawancara yang dilakukan oleh siswa juga masih banyak yang memandang fisika


(20)

adalah pembelajaran menghitung yang rumit, sehingga berakibat pada persepsi siswa yang menganggap fisika adalah pembelajaran yang sulit.Hal ini juga menjadi akibat dari penyajian pelajaran fisikan yang masih berpusat pada guru. Selain dari penggunaan model pembelajaran yang digunakan guru, dalam proses pembelajaran didalam kelas terdapat hal lain yang menunjang yaitu bahan ajar yang digunakan sebagai sumber belajar yang didalam kelas. Bahan ajar yang digunakan oleh guru sebagai pegangan menggunakan buku dari penerbit Platinum, dan dalam penerapannya dalam proses pembelajaran masih berupa menjelaskan materi dan membahas soal sebagai penugasan.

Bahan ajar yang masih kurang sesuai dengan model pembelajaran yang digunakan ini juga menjadi faktor penentu proses pembelajaran yang terjadi didalam kelas. Dalam kelas Penggunaan bahan ajar yang masih berpusat pada guru ini membuat aktivitas siswa berkurang. Aktivitas siswa yang rendah juga mengakibatkan kejenuhan siswa dan rendahnya semangat dalam belajar fisika yang mengakibatkan rendahnya hasil belajar kognitif siswa.Penggunaan bahan ajar yang menuntut siswa dalam memecahkan masalah melalui konsep, matematis dan prinsip fisika akan membuat siswa lebih aktif dan menuntut siswa untuk lebih mengaplikasikan pengetahuannya.Penggunaan bahan ajar dan model pembelajaran yang masih berpusat pada guru ini juga menjadi penyebab rendahnya minat belajr fisika pada siswa. Minimnya minat belajar mengakibatkan transfer ilmu menjadi sulit diterima siswa hasil belajar siswa yang rendah menjadi gambaran mengenai kurang maksimal seorang siswa menerima pelajaran.Pada materi tertentu antara lain materi fluida dinamis pada umumnya hasil belajar siswa rendah, sedangkan pada materi tersebut seharusnya banyak hal yang dapat


(21)

kita kembangkan berdasarkan kehidupan sehari-hari. Kebutuhanakanpenggunaan bahan ajar yang sesuai dengan motode saintifik menjadi perhatian penting tersendiri.

Mengenai penelitian pengembangan sendiri sudah dilakukan oleh peneliti sebelumnya antara lain IM. Budiyasa (2013) yang berjudul “Pengembangan bahan ajar dan AssessmentTernatif online mata pelajaran IPA tingkat SMP kelas delapan dengan model Dick and Carey”. Pada hasil penelitiannya diperoleh kesimpulan bahwa bahan ajar online dan assessment alternatif online efektif meningkatkan prestasi belajar dalam pembelajaran IPA tingkat SMP kelas delapan semester dua. Selain itu Herlin nur hanifah (2012) juga telah melakukan penelitian pengembangan bahan ajar yang berjudul “Pengembangan bahan ajar dalam bentuk lembar kerja siswa (LKS) berbasis pemecahan masalah (problem solving) pada materi himpunan untuk kelas VII SMP”. Hasil yang diperoleh pada penelitian tersebut adalah penggunaan LKS yang telah dikembangkan memberikan motivasi untuk belajar dan membantu siswa dalam belajar pada materi himpunan.

Oni Arlitasi (2013) juga melakukan penelitian pengembangan bahan ajar yang berjudul “Pengembangan bahan ajajr IPA terpadu berbasis salingtemas dengan tema biomassa sumber energi alternatif terbarukan”. Penelitiannya menghasilkan bahan ajar berupa modul yang telah diuji cobakan di lapangan dan memiliki hasil yang sangat baik dengan kesesuaian hasil vasil validasi ke ahli, peer reviewer dalam komponen materi, bahasa dan gambar penyajian dan kegrafikan. Benny satria (2014) dengan judul “ pengembangan bahan ajar berbasis problem based learning pada pokok bahasan pencemaran lingkungan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri Grujung


(22)

Bondowoso”. Penelitian tersebut menghasilkan kesimpulan bahwa siswa mengalami kenaikan nilai sebesar 32,30% setelah menggunakan bahan ajar yang telah dikembangkan. Sutardi (2010) pengembangan bahan ajar fisikan SMA berbasis spreadsheet untuk meningkatkan kemampuan siswa berkomunikasi ilmiah”. Hasil penelitian tersebut adalah pembelajaran dengan pengembangan bahan tersebut menghasilkan peningkatan nilai siswa yang sangat tinggi. Hal ini ditunjukan pada nilai gain yaitu 0,90. Astawan (2013) dengan judul

“Pengembangan Modul Berbasis Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group

Investigation Pada Mata Pelajaran Server Jaringan Di Smk Ti Bali Global Sarjana”. Hasil dalam penelitiannya bahwa tes hasil belajar siswa sebelum menggunakan modul dan setelah menggunakan modul berbeda secara signifikan yaitu meningkat.

Pengembangan bahan ajar tersendiri menjadi daya tarik untuk dilakukannya penelitian berdasarkan kebutuhan sekolah yang akan diteliti karena hal tersebut penulismelakukan penelitian dalam tesis yang berjudul “Pengembangkan bahan ajar fisika SMA berbasis investigasi pada materi fluida dinamis untuk meningkatkan hasil belajar siswa.”


(23)

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka yang menjadiidentifikasi masalah adalah :

1. Penggunaan bahan ajar yang masih belum selaras dengan model pembelajaran.

2. Rendahnya hasil belajar siswa dengan menggunakan bahan ajar berdasarkan buku pegangan.

3. Rendahnya aktivitas siswa dalam proses pembelajaran.

4. Proses pembelajaran fisika yang masih menekankan penjelasan materi dan penyelesaian soal.

5. Pembelajaran laboratorium yang kurang dilaksanakan. 6. Model pembelajaran yang masih berpusat pada guru. 7. Kurangnya pemeliharaan alat-alat penunjang pembelajaran 8. Hasil belajar siswa pada materi fluida dinamis rendah. 9. Kurangnya semangat siswa dalam proses pembelajaran.

1.3Batasan Masalah

Uraian latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas akan diadakan batasanmasalah yang bertujuan untuk menfokuskan perhatian pada objek penelitian. Secara ringkas batasan masalah dari latar belakang tersebut adalah ;

1. Penelitian ini mengembangkan bahan ajar berbasis investigasi dalam bentuk modul untuk meningkatkan hasil belajar, aktivitas dan respon. 2. Materi yang digunakan adalah materi XI semester II


(24)

1.4Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang masalah maka permasalahan utama pada penelitian ini adalah: “Apakah ada peningkatan hasil belajar siswa dengan pengembangan model pembelajaran berbasis investigasi?” Rumusan masalah ini dijabarkan menjadi pertanyaan - pertanyaan penelitian sebagai berikut

1. Apakah bahan ajar fisika SMA berbasis investigasi yang dikembangkan dapat meningkatkan respon siswa

2. Apakah bahan ajar fisika SMA berbasis investigasi yang dikembangkan dapat meningkatkan aktivitas siswa

3. Apakah bahan ajar fisika SMA berbasis investigasi yang dikembangkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa

1.5Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah ada penigkatan hasil belajar dengan menggunakan pengembangan bahan ajar berbasis investigasi. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk :

1. Untuk menganalisis apakah bahan ajar fisika SMA berbasis investigasi yang dikembangkan dapat meningkatkan respon siswa

2. Untuk menganalisis apakah bahan ajar fisika SMA berbasis investigasi yang dikembangkan dapat meningkatkan aktivitas siswa

3. Untuk menganalisis apakah bahan ajar fisika SMA berbasis investigasi yang dikembangkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa


(25)

1.6Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :

1. Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam bentuk bahan ajar yang dapat digunakan guru, sehingga siswa dapat mengembangkan aspek kemampuan dasar yang mencakup aspek kognitif siswa.

2. Sebagai bahan informasi bagi peneliti selanjutnya dalam melakukan penelitian lebih lanjut


(26)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan penelitian ini didasarkan pada temuan-temuan dari data-data hasil penelitian, sistematika sajiannya dilakukan dengan memperhatikan tujuan penelitian yang telah dirumuskan. Adapun kesimpulan yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan di MAN 1 Medan antara lain :

1. Bahan ajar fisika SMA berbasis investigasi yang dikembangkan dapat peningkatakan respon siswa pada pertemuan I, II, III yaitu respon rata-rata pada pertemuan pertama sebesar 76,42. pada pertemuan kedua sebesar 79,77 dan pada pertemuan ketiga 87,36.

2. Bahan ajar fisika SMA berbasis investigasi yang dikembangkan dapat peningkatakan aktivitas belajar siswa pada pertemuan I, II, III yaitu respon rata-rata pada pertemuan pertama sebesar 67,01. pada pertemuan kedua sebesar 71,00 dan pada pertemuan ketiga 79,00.

3. Bahan ajar fisika SMA berbasis investigasi yang dikembangkan dapat peningkatakan hasil belajar siswa pada pertemuan I, II, III yaitu respon rata-rata pada pertemuan pertama sebesar 40,36. pada pertemuan kedua sebesar 60,71 dan pada pertemuan ketiga 81,07.


(27)

5.2 Saran-saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut :

5.1.1 Saran Untuk Praktis

1. Bagi guru yang ingin menerapkan pengembangan bahan ajar berbasis investigasi dalam kegiatan belajar mengajar hendaknya melakukan pembagian kelompok dengan kombinasi kemampuan siswa yang bervariasi untuk membantu mengatasi terbatasnya ketersediaan waktu dalam pembimbingan pada fase-fase praktik.

2. Bagi guru yang ingin menerapkan pengembangan bahan ajar berbasis investigasi sebaiknya melakukan analisis dan kesimpulan lembar kerja siswa dengan menunjuk siswa selain menunggu kesediaan siswa untuk menghindari dominasi oleh siswa tertentu dalam kelompok dan menghilangkan adanya waktu menunggu.

5.1.2 Saran Untuk Penelitin Lanjut

1. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin mengembangkan bahan ajar fisika dalam

pembeljaran hendaknya menggunakan basis yang berbeda pada pengembangan


(28)

DAFTAR PUSTAKA

Arens, R. 2007. Learning to teach edisi ketujuh. Yogyakarta : Pustaka Belajar. Arlitasari,O. 2013. Pengembangan Bahan Ajar IPA Terpadu Berbasis Saling

Temas dengan Tema Biomassa Sumber Energi Alternatif Terbarukan. Universitas Sebelas Maret. Univessitas sebelas maret.

Arikunto, S. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara.

Astawan. 2013. Pengembangan Modul Berbasis Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation Pada Mata Pelajaran Server Jaringan Di Smk Ti Bali Global Sarjana. E-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha. Vol 3-2013

Budiyasa,I,M. 2013. Pengembangan bahan ajarassessment alternatif online mata pelajaran IPA tingkat SMP kelas Delapan dengan model Dick and Carey. E-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha. Vol 3-2013

B,Hamzah. 2008. Model Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara

Daryanto, 2014, Pengembangan perangkat Pembelajaran.Yogyakarta : Gava Media

Depdiknas.2002. Teknik Belajar Dengan Modul. Jakarta : Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah

Depdiknas. 2003. Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Depdiknas. 2008. Pengembangan Bahan Ajar dan Media. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional

Dewi,K. 2013. Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Terpadu Dengan Setting Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep. Dan Kinerja Ilmiah Siswa. E-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha. Vol 3-2013

Dian,E. 2013. Pengembangan Lembar Kerja Siswa Dengan Pendekatan Investigasi Kelompok Guna Mengoptimalkan Kterampilan Berkomunikasi Dan Berfikir Kritis Siswa Kelas Xi Sma N 2 Purworejo Tahun Pelajaran 2012/2013. Radiasi. Vol 3-1


(29)

Dimyati & Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, (2008),

Panduan Pengembangan Bahan Ajar, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas, Jakarta.

Ellianawati. 2012. Pengembangan Bahan Ajar Fisika Matematika Berbasis Self RegulatedLearning Sebagai Upaya Peningkatan Kemampuan Belajar Mandiri. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia. Vol (2012)33-40

Fitri,L,A. 2013. Pengembangan Modul Fisikan Pada Materi Pokok Bahasan Listrik Dinamis Berbasis Domain Pengetahuan Sains Untuk Mengoptimalkan Minds-On Siswa SMA Negeri 2 Purworejo Kelas X Tahun Pelajaran 2012/2013. Radiasi. Vol 3-1

Gulo. W, 2005. Strategi Belajar Mengajar, Cet.III, Jakarta: Grasindo

Harahap, M.B. 2013., Strategi Belajar Mengajar Fisika., Program Studi Pendidikan Fisika. Universitas Negeri Medan, Medan.

Hamalik,O. 2009, Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara

Joyce,B. 2009. Models Of Teaching (Model-Model Pengajaran Edisi Kedelapan). Terjemahan oleh Achmad Fawaid dan Ateilla Mirza. 2009. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Karya, B,S. 1983. Sistem Pengajaran Dengan Modul. Jakarta : Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah

K,W,A. 2013. Pengembangan Modul Berbasi Model Kooperatif Tipe Group Investigation Pada Mata Pelajaran Server Jaringan Di Smk Ti Bali Global Singaraja. E-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha. Vol 3-2013

Lie, A. 2008. Mempraktikan Cooperative Learning Di Ruang-Ruang Kelas. Jakarta : Grasindo

Majid, A. 2006. Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung : Remaja Rosdakarya

Meltzer,D.E. 2002. The Relationship netween Mathematics Preparation and Conceptual Learning Gain in Physics : a Posible variable in diagnostic pretest score. Am J. Phys.70. (2). 1259-1267. (online). Tersedia: http://www.Physics.Lastate.edu/per/does/Addendum_on_normalizedgai n. pdf


(30)

Sadirman, A,M. 2008. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Nurhanifah, H. 2012. Pengembangan Bahan Ajar dalam Bentuk Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Pemecahan Masalah (Problem Solving) Pada Materi Himpinan Untuk Kelas VII SMP. Universitas Negeri Yogyakarta.

Parmin. 2012. Pengembangan Modul Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar IPA Berbasis Hasil Penelitian Pembelajaran. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia. Vol 1(2012)8-15

Purwanto,N. 2009. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung : Remaja Rodaskarya

Rostiyah N. K. 2001. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta. Sani, R. 2013. Inovasi Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara. Sani, R. 2014. Pembelajaran Saintifik. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Sanjaya, W. 2007. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standart Proses Pendidikan,Cet ke 2, Jakarta: Kencana.

Satria,B. 2013. Pengembangan bahan ajar berbasis model problem based learning pada pokok bahasan pencemaran lingkungan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas X SMA NegeriGrunjungan Bondowoso. Universitas Jember.

Setia W,W. 2013. Pengaruh model pembelajaran group investigation berbantuan assesmen proyek terhadapprestasi belajar IPA Siswa kelas V Sekolah Dasar Gugus III Tampaksiring. Universitas Pendidikan Ganesha

Sitepu, B. P., 2008, Buku Teks Pelajaran Berbasis Aneka Sumber, Jurnal Pendidikan Penabur 10: 95-102

Sitepu, B. P. 2014. Pengembangan Sumber Belajar. Cet I- Jakarta: Rajawali Pers. Sudjana,N. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja

Rodaskarya

Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Pendidikan.Bandung: Alfabeta. Sungkono. 2003. Pengembangan Bahan Ajar. Yogyakarta: FIP UNY


(31)

Sutardi. 2010. Pengembangan bahan ajar fisika SMA berbasis Spreedsheed untuk meingkatkan kemampuan siswa berkomunikasi ilmiah.Universitas Negeri Semarang

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2001 Kamus Besar Bahasa Indonesia. Bandung : Pusaka Setia

Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta: Kencana.

Wahyudi, B.S, 2014, Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Model Problem Based Learning Pada Pokok Bahasan Pencemaran Lingkungan Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X Sma Negeri Grujugan Bondowoso. Universitas Jember.

Wijaya, C. 1992. Upaya Pembaharuan Dalam Pendidikan Dan Pengajaran. Bandung : Remaja Rosda


(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan penelitian ini didasarkan pada temuan-temuan dari data-data hasil penelitian, sistematika sajiannya dilakukan dengan memperhatikan tujuan penelitian yang telah dirumuskan. Adapun kesimpulan yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan di MAN 1 Medan antara lain :

1. Bahan ajar fisika SMA berbasis investigasi yang dikembangkan dapat peningkatakan respon siswa pada pertemuan I, II, III yaitu respon rata-rata pada pertemuan pertama sebesar 76,42. pada pertemuan kedua sebesar 79,77 dan pada pertemuan ketiga 87,36.

2. Bahan ajar fisika SMA berbasis investigasi yang dikembangkan dapat peningkatakan aktivitas belajar siswa pada pertemuan I, II, III yaitu respon rata-rata pada pertemuan pertama sebesar 67,01. pada pertemuan kedua sebesar 71,00 dan pada pertemuan ketiga 79,00.

3. Bahan ajar fisika SMA berbasis investigasi yang dikembangkan dapat peningkatakan hasil belajar siswa pada pertemuan I, II, III yaitu respon rata-rata pada pertemuan pertama sebesar 40,36. pada pertemuan kedua sebesar 60,71 dan pada pertemuan ketiga 81,07.


(2)

5.2 Saran-saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut :

5.1.1 Saran Untuk Praktis

1. Bagi guru yang ingin menerapkan pengembangan bahan ajar berbasis investigasi dalam kegiatan belajar mengajar hendaknya melakukan pembagian kelompok dengan kombinasi kemampuan siswa yang bervariasi untuk membantu mengatasi terbatasnya ketersediaan waktu dalam pembimbingan pada fase-fase praktik.

2. Bagi guru yang ingin menerapkan pengembangan bahan ajar berbasis investigasi sebaiknya melakukan analisis dan kesimpulan lembar kerja siswa dengan menunjuk siswa selain menunggu kesediaan siswa untuk menghindari dominasi oleh siswa tertentu dalam kelompok dan menghilangkan adanya waktu menunggu.

5.1.2 Saran Untuk Penelitin Lanjut

1. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin mengembangkan bahan ajar fisika dalam pembeljaran hendaknya menggunakan basis yang berbeda pada pengembangan bahan ajar yang akan dilakukan


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Arens, R. 2007. Learning to teach edisi ketujuh. Yogyakarta : Pustaka Belajar. Arlitasari,O. 2013. Pengembangan Bahan Ajar IPA Terpadu Berbasis Saling

Temas dengan Tema Biomassa Sumber Energi Alternatif Terbarukan. Universitas Sebelas Maret. Univessitas sebelas maret.

Arikunto, S. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara.

Astawan. 2013. Pengembangan Modul Berbasis Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation Pada Mata Pelajaran Server Jaringan Di Smk Ti Bali Global Sarjana. E-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha. Vol 3-2013

Budiyasa,I,M. 2013. Pengembangan bahan ajarassessment alternatif online mata pelajaran IPA tingkat SMP kelas Delapan dengan model Dick and Carey. E-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha. Vol 3-2013

B,Hamzah. 2008. Model Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara

Daryanto, 2014, Pengembangan perangkat Pembelajaran.Yogyakarta : Gava Media

Depdiknas.2002. Teknik Belajar Dengan Modul. Jakarta : Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah

Depdiknas. 2003. Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Depdiknas. 2008. Pengembangan Bahan Ajar dan Media. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional

Dewi,K. 2013. Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Terpadu Dengan Setting Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep. Dan Kinerja Ilmiah Siswa. E-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha. Vol 3-2013

Dian,E. 2013. Pengembangan Lembar Kerja Siswa Dengan Pendekatan Investigasi Kelompok Guna Mengoptimalkan Kterampilan Berkomunikasi Dan Berfikir Kritis Siswa Kelas Xi Sma N 2 Purworejo Tahun Pelajaran 2012/2013. Radiasi. Vol 3-1


(4)

Dimyati & Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, (2008),

Panduan Pengembangan Bahan Ajar, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas, Jakarta.

Ellianawati. 2012. Pengembangan Bahan Ajar Fisika Matematika Berbasis Self RegulatedLearning Sebagai Upaya Peningkatan Kemampuan Belajar Mandiri. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia. Vol (2012)33-40

Fitri,L,A. 2013. Pengembangan Modul Fisikan Pada Materi Pokok Bahasan Listrik Dinamis Berbasis Domain Pengetahuan Sains Untuk Mengoptimalkan Minds-On Siswa SMA Negeri 2 Purworejo Kelas X Tahun Pelajaran 2012/2013. Radiasi. Vol 3-1

Gulo. W, 2005. Strategi Belajar Mengajar, Cet.III, Jakarta: Grasindo

Harahap, M.B. 2013., Strategi Belajar Mengajar Fisika., Program Studi Pendidikan Fisika. Universitas Negeri Medan, Medan.

Hamalik,O. 2009, Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara

Joyce,B. 2009. Models Of Teaching (Model-Model Pengajaran Edisi Kedelapan). Terjemahan oleh Achmad Fawaid dan Ateilla Mirza. 2009. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Karya, B,S. 1983. Sistem Pengajaran Dengan Modul. Jakarta : Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah

K,W,A. 2013. Pengembangan Modul Berbasi Model Kooperatif Tipe Group Investigation Pada Mata Pelajaran Server Jaringan Di Smk Ti Bali Global Singaraja. E-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha. Vol 3-2013

Lie, A. 2008. Mempraktikan Cooperative Learning Di Ruang-Ruang Kelas. Jakarta : Grasindo

Majid, A. 2006. Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung : Remaja Rosdakarya

Meltzer,D.E. 2002. The Relationship netween Mathematics Preparation and Conceptual Learning Gain in Physics : a Posible variable in diagnostic pretest score. Am J. Phys.70. (2). 1259-1267. (online). Tersedia: http://www.Physics.Lastate.edu/per/does/Addendum_on_normalizedgai n. pdf


(5)

Sadirman, A,M. 2008. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Nurhanifah, H. 2012. Pengembangan Bahan Ajar dalam Bentuk Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Pemecahan Masalah (Problem Solving) Pada Materi Himpinan Untuk Kelas VII SMP. Universitas Negeri Yogyakarta.

Parmin. 2012. Pengembangan Modul Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar IPA Berbasis Hasil Penelitian Pembelajaran. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia. Vol 1(2012)8-15

Purwanto,N. 2009. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung : Remaja Rodaskarya

Rostiyah N. K. 2001. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta. Sani, R. 2013. Inovasi Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara. Sani, R. 2014. Pembelajaran Saintifik. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Sanjaya, W. 2007. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standart Proses Pendidikan,Cet ke 2, Jakarta: Kencana.

Satria,B. 2013. Pengembangan bahan ajar berbasis model problem based learning pada pokok bahasan pencemaran lingkungan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas X SMA NegeriGrunjungan Bondowoso. Universitas Jember.

Setia W,W. 2013. Pengaruh model pembelajaran group investigation berbantuan assesmen proyek terhadapprestasi belajar IPA Siswa kelas V Sekolah Dasar Gugus III Tampaksiring. Universitas Pendidikan Ganesha

Sitepu, B. P., 2008, Buku Teks Pelajaran Berbasis Aneka Sumber, Jurnal Pendidikan Penabur 10: 95-102

Sitepu, B. P. 2014. Pengembangan Sumber Belajar. Cet I- Jakarta: Rajawali Pers. Sudjana,N. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja

Rodaskarya

Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Pendidikan.Bandung: Alfabeta. Sungkono. 2003. Pengembangan Bahan Ajar. Yogyakarta: FIP UNY


(6)

Sutardi. 2010. Pengembangan bahan ajar fisika SMA berbasis Spreedsheed untuk meingkatkan kemampuan siswa berkomunikasi ilmiah.Universitas Negeri Semarang

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2001 Kamus Besar Bahasa Indonesia. Bandung : Pusaka Setia

Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta: Kencana.

Wahyudi, B.S, 2014, Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Model Problem Based Learning Pada Pokok Bahasan Pencemaran Lingkungan Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X Sma Negeri Grujugan Bondowoso. Universitas Jember.

Wijaya, C. 1992. Upaya Pembaharuan Dalam Pendidikan Dan Pengajaran. Bandung : Remaja Rosda