E. Analisis Data
Setelah pengolahan data selesai maka dilakukan analisis data setelah itu dianalisis Secara kualitatif yang artinya hasil penelitian ini didiskripsikan dalam bentuk
penjelasan dan uraian kalimat-kalimat yang mudah dibaca dan dimengerti untuk diambil kesimpulan secara umum berdasarkan fakta-fakta induktif dan dedukatif.
ABSTRAK
KONSEKWENSI YURIDIS TERHADAP PUTUSAN PEMIDANAAN TANPA MEMUAT PERINTAH PENAHANAN
Oleh ANDAN PEBRIANSAH
Aktivitas hukum sering dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Sebuah tindakan disebut
perbuatan hukum
jika mempunyai
akibat yang
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum atau diakui oleh negara. Hukum atau ilmu
hukum sendiri adalah suatu sistem aturan atau adat, yang secara resmi dianggap mengikat dan dikukuhkan oleh penguasa, pemerintah atau otoritas melalui
lembaga atau institusi hukum. Banyak sekali dijumpai permasalahan yang berkaitan dengan pelanggaran hukum, mulai dari yang ringan hingga yang berat
khususnya di Kota Bandar Lampung yang merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung.
konskwensi yuridis terhadap putusan pemidanaan tanpa memuat perintah penahanan. tidak hanya berfokus pada yuridis normatif semata, melainkan perlu
kebijakan yang integral komprehensif dari berbagai kondisi sosial lainnya. Dengan maksud adalah untuk mengungkapkan beberapa kasus tindak pidana
yang di putuskan oleh seorang hakim tanpa adanya surat perintah penahanan. Hal i i de i kebijaka pe egaka huku atau law enforcement sehi gga
tindak pidana yang dilakukan dan diproses dalam aturan hukum pidana Indonesia yaitu KUHAP memiliki unsur pemidanaan akan tetapi tidak memuat
perintah penahanan.
Pendekatan masalah dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan yuridis normatif dan yuridis empiris. Data yang digunakan adalah data primer dan
sekunder yang bersumber dari penelitianstudi kepustakaan dan penelitianstudi lapangan. Data yang terkumpul melalui pengumpulan data, selanjutnya diolah
dengan cara pemeriksaan editing and evaluating, klasifikasi serta penyusunan data. Kemudian data yang terkumpul disusun secara sistematis lalu dianalisis
dengan menggunakan analisis kualitatif. Upaya penanggulangan kejahatan atau tindak pidana, seperti halnya konsekwensi yuridis terhadap putusan pemidanaan
tanpa memuat perntah penahanan
ANDAN PEBRIANSAH Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan oleh penulis
konsekwensi yuridis terhadap putusan pemidanaan tanpa memuat perintah penahanan. adalah 1. Pertimbangan atas pengambilan keputusan dengan
pertimbangan terhadap aturan hukum yang berlaku sesuai dengan kebijakan keputusan yang di putuskan seorang hakim tentang permasalahan tentang
mengapa tidak dilakukan tindak penahanan. Hal ini dikarenakan tersangka tersebut masih di bawah umur dan berdasarkan Pasal 67 Undang- Undang No.3
Tahun 1997 Tentang Perlindungan Anak. 2. Konsekwensi yuridis hakim terhadap putusan dipersidangan bagi terdakwa yang tidak dilakukan perintah penahanan
mengakibatkan keputusan yang diambil hakim tersebut disebabkan karena faktor usia pelaku yang masih dibawah umur dan bukan Karena ketetapan peraturan
perundang undangan yang berlaku.
Berdasarkan berbagai pembahasan dan kesimpulan yang ada, maka penulis menyarankan agar berkaitan dengan pelaksanaan putusan pemidanaan tanpa
memuat perintah penahanan hendaknya lebih ditingkatkan lagi dalam hal menekankan pada sifat preventif yaitu mencegah sebelum tindak pidana terjadi
dengan cara sosialisasi hukum terhadap masyarakat agar mengetahui tentang tatanan hukum yang berlaku. Terutama pada kenakalan anak di bawah umur dan
beberapa kasus-kasus lainnya. Aparat hukum bekerjasama dengan instansi pemerintahan,menjalankan prosedur hukum sebagai mana mestinya baik pada
lembaga sosial masyarakat dan lembaga perlindungan anak. Sehingga putusan pemidanaan dapat lebih mengutamakan hal-hal ang bersifat mendidik bagi
tersangka dan ruang lingkup masyarakat.
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
Karakteristik Responden
Karakteristik diuraikan oleh penulis dalam rangka memberikan gambaran jelas mengenai karakteristik responden yang dijadikan sebagai sumber data dalam
penelitian lapangan Field Research. Penentuan responden didasari pertimbangan bahwa responden berkompeten, sehingga keterangan yang diberikan dapat
dipertanggungjawabkan secara legal. Adapun responden yang diwawancarai dalam penelitian sebagai berikut:
1. Nama : Sri Widiastuti, S.H., K.N.
Umur : 49 Tahun
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Hakim Pengadilan Negeri Tanjung Karang
2. Nama : Andi Marpaung
Umur : 38 Tahun
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Polisi di bagian Reserse Kriminal