Analisis Perhitungan Initial Return, Nilai Sharpe, Nilai

e. Gunakan fungsi Analyze-Compare Means - Independent Samples T Test untuk mengelola kedua kelompok tersebut. Ada dua tahapan analisis yang harus dilakukan, pertama menguji asumsi normalitas data, apakah data kedua kelompok sampel tersebut normal atau tidak dengan melihat nilai signifikansi kolmogorov-smirnov. Setelah mengetahui apakah rata-rata dua kelompok yang berbeda tersebut sama atau tidak, langkah kedua adalah melihat nilai t-test pada output bagian kedua independent sample test, untuk menentukan apakah terdapat perbedaan signifikan nilai rata-rata secara statistik. Dengan kata lain secara absolut jelas dapat dilihat perbedaan rata-rata nilai kedua kelompok tersebut pada output bagian pertama, akan tetapi untuk melihat apakah ada perbedaan atau tidak ada perbedaan nyata secara statistik maka diperlukan melihat ouput bagian kedua independent sample test. Sebagai kriteria pengujian, jika nilai probabilitas sig untuk t 0,05; artinya ada perbedaan signifikan antara kinerja saham konvensional dengan kinerja saham syariah. c. Jika nilai probabilitaas 0.05, maka Diterima d. Jika nilai probabilitaas 0.05, maka Diterima

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat perbedaan yang tidak signifikan antara initial return saham syariah dan initial return saham konvensional. 2. Terdapat perbedaan yang tidak signifikan antara nilai sharpe saham syariah dan nilai sharpe saham konvensional. 3. Terdapat perbedaan yang tidak signifikan antara nilai treynor saham syariah dan nilai treynor saham konvensional. 4. Terdapat perbedaan yang tidak signifikan antara nilai jensen saham syariah dan nilai jensen saham konvensional.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat diperoleh beberapa saran yang dapat dijadikan bahan pertimbangan sebagai berikut: 1. Diharapkan penelitian ini bermanfaat bagi calon investor untuk membantu dalam mengambil keputusan ketika memilih saham, terutama bagi investor yang kurang memiliki pengetahuan mengenai perkembangan kinerja saham dan pengalaman dalam berinvestasi saham. 2. Bagi investor dapat memilih berinvestasi saham yang termasuk dalam jenis saham syariah, karena berdasarkan hasil penelitian kinerja saham selama tiga tahun, saham syariah walaupun sama-sama masuk dalam kategori indeks LQ 45, memiliki kinerja yang lebih unggul dibandingkan kinerja saham syariah yang masuk dalam kategori indeks LQ45. Namun investor harus tetap rutin mengumpulkan informasi tambahan tentang produk mana yang akan dipilih, karena pergerakan harga saham sangat berfluktuasi tiap hari nya. Oleh karena itu saham yang dinyatakan memiliki kinerja yang unggul pada saat ini kemungkinan tidak menghasilkan kinerja yang unggul pada masa yang akan datang. 3. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan cakupan jumlah saham yang diteliti dan dibandingkan lebih diperbanyak lagi, tidak hanya saham syariah dan saham konvensional yang hanya masuk dalam kategori indeks LQ45 melainkan seluruh saham yang syariah dan saham konvensional yang listing pada Bursa Efek Indonesia, dan dengan periode penilaian yang lebih lama atau panjang.