Gejala Alam di Indonesia dan Negara Tetangga

Bab 4. Gejala Alam di Indonesia dan Negara Tetangga

117 Letusan gunung api membahayakan jiwa manusia. Beberapa peristiwa meletusnya gunung api membawa korban jiwa yang cukup banyak. Pada saat terjadi letusan Gunung Krakatau tahun 1883, sekitar 36.000 orang meninggal. Letusan Gunung Kelud tahun 1990 menyebabkan lebih dari 70 orang meninggal dunia. Penduduk yang tinggal di sekitar gunung api hendaknya mewaspadai tanda-tanda gunung yang akan meletus. Naiknya suhu di sekitar gunung menjadi salah satu tanda gunung akan meletus. Pada saat suhu di sekitar gunung naik, maka banyak hewan yang turun ke lereng gunung. Selain melihat tanda-tanda alam, masyarakat juga dapat mengetahui perkembangan aktivitas gunung berapi dari informasi yang disampaikan pemerintah. Lembaga pemerintah yang mengurusi masalah kegunungapian adalah Badan Meteorologi dan Geofisika BMG. Gunung Tambora terletak di Pulau Sumbawa. Pada awalnya, gunung tersebut memiliki ketinggian 4.000 m. Tetapi setelah meletus 5 April 1815, ketinggiannya menjadi 2.850 m. Letusan Gunung Tambora menghancurkan ratusan hektar lahan pertanian dan menyebabkan 10.000 orang meninggal dunia. Debu vulkanik dari letusan gunung tersebut juga memenuhi angkasa. Akibatnya, Pulau Sumbawa tidak mendapat sinar matahari. Keadaan menjadi gelap gulita, serta udara menjadi dingin dan kotor. Peristiwa tersebut menyebabkan sekitar 66.000 orang meninggal dunia. Sumber: Microsoft Encarta Premium 2006. Ensiklopedi

3. Tsunami

Tahukah kamu yang dimaksud dengan tsunami? Tsunami berasal dari bahasa Jepang yang berarti ombak besar di pelabuhan. Gelombang tersebut berawal di laut yang kemudian bergerak menuju pantai. Tsunami bisa menyebabkan kerusakan dan korban jiwa. Gelombang tsunami dapat mencapai ketinggian lebih dari 30 m. Kecepatannya dapat mencapai 725-800 km per jam dan mampu menempuh jarak ratusan kilometer. Tsunami dapat disebabkan oleh gempa di dasar laut maupun letusan gunung berapi. Tsunami Gambar 4.7 Tsunami. Sumber: resistir.info IPS SDMI Kelas VI 118 yang terjadi di Nanggroe Aceh Darussalam disebabkan oleh gempa yang terjadi di dasar laut. Akibat tsunami tersebut, ratusan ribu orang meninggal. Tsunami ini juga melanda Thailand, Srilanka, dan India. Tsunami yang terjadi pada 17 Juli 2006 di Pangandaran, Jawa Barat juga disebabkan oleh gempa di dasar laut. Tsunami yang disebabkan letusan gunung api pernah terjadi di Indonesia pada 26 Agustus 1883. Pada tahun tersebut, Gunung Krakatau mengeluarkan letusan mahadahsyat. Letusannya terasa hingga Brisbane di Australia dan abunya sampai ke Kepulauan Madagaskar di Afrika. Akibat letusan tersebut, terjadi tsunami setinggi lebih dari 40 m yang menghancurkan tiga per empat wilayah pulau gunung api tersebut. Sekitar 36.000 orang meninggal dalam bencana tersebut. Beberapa wilayah di Indonesia rawan terhadap tsunami, seperti Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Bengkulu, Lampung, sepanjang pesisir pantai di PuIau Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Sulawesi Tenggara, Balikpapan, Maluku, Biak, dan Fak-Fak. Gambar 4.8 Gunung Anak Krakatau. Sumber: www.gso.uri.edu

4. Banjir

Pernahkah kamu melihat bencana banjir? Di mana banjir tersebut terjadi? Apa pula penyebabnya? Banjir dapat disebabkan oleh alam maupun perilaku manusia. Salah satu penyebab banjir adalah tingginya curah hujan di suatu wilayah. Curah hujan yang tinggi menyebabkan sungai tidak mampu menampung air. Akibatnya, air sungai meluap dan menggenangi daratan. Banjir dapat disebabkan oleh gelombang tsunami. Air laut yang mengalir ke daratan dalam jumlah besar menggenangi daratan. Air menggenang karena tanah tidak mampu menyerap dan air tidak dapat mengalir dengan lancar. Penyebab lain dari banjir adalah sungai dan selokan yang penuh sampah. Bila kita membuang sampah di sungai atau selokan, maka akan menyumbat aliran air. Pada saat musim hujan, air akan meluap dan mengalir ke darat. Terdapat beberapa daerah rawan tsunami di Indonesia. Sekarang coba kamu buka atlasmu, kemudian tandai daerah-daerah tersebut dengan pensil warna Eksplorasi

Bab 4. Gejala Alam di Indonesia dan Negara Tetangga