Mari Belajar IPS 1 unt uk SMP MTs Kelas VII
201
Syarif Hidayatullah atau lebih popular dengan sebutan Sunan Gunung Jati, berasal dari Palestina. Datang ke
Pulau Jawa pada tahun 1436 M. Beliau mempunyai nama sangat banyak, antara lain Fatahilah, Muhammad
Nurudin, Faletehan, Syah Nurullah, Makhdum Jati, dan Makhdum Rakhmatullah. Beliau diangkat sebagai
Panglima Perang Kerajaan Demak dan ditugaskan di Jawa Barat. Beliau mendirikan Kesultanan Banten dan
Kesultanan Cirebon. Sunan Gunung Jati wafat dan dimakamkan di Gunung Jati Cirebon.
Masuknya pengaruh Islam dan penyebarannya di Indonesia, baik kepada golongan bangsawan maupun
masyarakat umum, dilakukan dengan damai dan dapat diterima dengan cepat. Hal ini disebabkan beberapa faktor
sebagai berikut. 1. Syarat-syarat masuk Islam sangat mudah.
2. Upacara-upacara dalam Islam sangat sederhana. 3. Islam tidak mengenal kasta, semua orang dinilai sama
kedudukannya. 4. Penyebaran Islam disesuaikan kondisi sosial budaya
masyarakat. 5. Jatuhnya Sriwijaya dan Majapahit memperlancar
penyebaran Islam. Penyebaran Islam di Indonesia di setiap daerah tidak
dalam kurun waktu yang sama. Masing-masing kerajaan dan daerah yang mendapatkan pengaruh Islam, mempunyai
situasi politik dan pemerintahan serta perkembangan kondisi masyarakat dan sosial budaya yang berbeda-beda.
1
Pada saat Kerajaan Sriwijaya mencapai puncak kejaya- annya pada abad ke-7 sampai ke-9 Masehi, sebenarnya
Selat Malaka sudah mulai ramai dilalui oleh pedagang-
Su er f ai n l
s f rien st er
Gambar 1 Gambar 1
Gambar 1 Gambar 1
Gambar 11 1
1 1
1.8 .8
.8 .8
.8
Sunan Gunung Jati.
P P
P P
Per er
er er
er k kk
k k em an g
em an g em an g
em an g em an g an Mas
an Mas an Mas
an Mas an Mas ar
ar ar
ar ar ak
ak ak
ak ak at K
at K at K
at K at Ke u d a
e u d a e u d a
e u d a e u d a aan d an
aan d an aan d an
aan d an aan d an
Pem er in t ah an p ad a Masa Islam d i In d on esia Pem er in t ah an p ad a Masa Islam d i In d on esia
Pem er in t ah an p ad a Masa Islam d i In d on esia Pem er in t ah an p ad a Masa Islam d i In d on esia
Pem er in t ah an p ad a Masa Islam d i In d on esia
Perke an an a a Masa Isla i In
nesia
202
pedagang muslim, dalam pelayarannya ke negara-negara di kawasan Asia Tenggara dan Asia Timur. Kedatangan
orang-orang Islam ke Asia Tenggara dan Asia Timur, pada awalnya belum terasa pengaruhnya, karena masih
dalam taraf penjajakan di bidang pelayaran dan perdagangan. Namun pada abad ke-9 M, ketika para
petani Cina Selatan mengadakan pemberontakan terhadap kekuasaan pemerintahan Hi Tsung 878-778 M, dimana
orang-orang muslim terlibat di dalamnya, dan minta perlindungan ke Kedah, ternyata Kedah melindungi orang-
orang muslim tersebut. Padahal saat itu Kedah masuk wilayah kekuasaan Sriwijaya.
Pada awal abad ke-16, daerah-daerah pesisir Sumatera Utara dan Timur Selat Malaka, yaitu dari Aceh sampai
Palembang, sudah banyak terdapat masyarakat dan kerajaan-kerajaan Islam.
Masuknya pengaruh Islam pertama kalinya ke Pulau Jawa, belum dapat diketahui dengan pasti. Namun Batu
Nisan Kubur Fatimah binti Maimun di Leran Gresik yang
berangka tahun 475 H 1082 M, barangkali merupakan bukti nyata kedatangan Islam ke
Jawa Timur. Namun bukan berarti sudah terjadi proses masuknya pengaruh Islam yang
luas di Jawa. Proses Islamisasi di Jawa Timur sudah terjadi
semenjak kejayaan Majapahit. Hal ini dapat diketahui dari penemuan puluhan nisan
kubur di Troloyo, Trowulan, dan Gresik, serta berita Ma-huan tahun 1416 yang mencerita-
kan orang-orang muslim yang bertempat
tinggal di Gresik. Hal ini membuktikan bahwa di pusat Kerajaan Majapahit maupun di pesisir, terutama di kota-
kota pelabuhan, telah terjadi proses Islamisasi dan terbentuknya masyarakat muslim waktu itu.
Ketika Majapahit masih dipimpin oleh Hayam Wuruk dan Gajah Mada, situasi politik di daerah kekuasaan
Majapahit cenderung tenang dan semua raja bawahan patuh dan mengakui kedaulatan Majapahit. Namun
ketika kedua tokoh itu wafat, yaitu Gajah Mada pada 1364 dan Hayam Wuruk pada 1389, situasi politik
Su er elj
n net
Gambar 1 Gambar 1
Gambar 1 Gambar 1
Gambar 11 1
1 1
1.9 .9
.9 .9
.9
Makam Fatimah binti Maimun di Leran, Gresik.