Tujuan dari program Sister City di negara maju seperti Indonesia salah satu diantaranya yaitu untuk mempercepat pembangunan ekonomi antara dua kota
yang bekerja sama, tapi seringkali malah tidak menjadi prioritas. Tidak ada salahnya menjadikan Sister City ini berbasis pada kerja sama kebudayaan dan
pendidikan, tetapi seharusnya dikemas untuk jangka waktu panjang demi pengembangan kapasitas SDM pemerintah daerah, dunia usaha dan masyarakat
kota yang bersangkutan, sehingga dapat meningkatkan pembangunan daerah. Kerjasama Sister CitySister Province dapat dijadikan sebagai sarana untuk
mengoptimalkan potensi yang ada.
55
B. Perkembangan Sister City Kota Bersaudara di Indonesia
Berdasarkan data yang diperoleh, sampai tahun 2012 kerjasama Sister City di Indonesia sudah mencapai 102 Memorandum of Understanding MoU.
56
Berbagai kebijakan dan program pun telah dilakukan oleh pemerintah pusat agar pemerintah daerah mampu memanfaatkan hubungan ini guna memacu
pertumbuhan dan pembangunan daerah. Tetapi pada kenyataannya, skema Sister City
ini belum terlalu dikenal dan dipahami secara luas, bahkan cenderung hanya dipahami oleh Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah DaerahKota. Padahal,
konsep sesungguhnya skema yang diinginkan adalah hubungan kemitraan antar komunitas
kota, sehingga
idealnya dilaksanakan
KotaDaerah dapat
55
Agustinus Supriyanto Andi Sandi ATT,
Pengembangan Potensi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta melalui Kerjasama Sister Province
, Mimbar Hukum Universitas Gajah Mada, Mei 2001, hlm. 128.
56
Sumber : Kementerian Dalam Negeri, Kota Kembar online, Kabar Bangsa-Buletin Kementerian Dalam Negeri Indonesia Bulan Mei 2013, diakses pada tanggal 02 Februari 2015.
www.bangda.kemendagri.go.idwebbangdabuletinbuletin_mei_2013filesrespagespage_0028 .swf
Universitas Sumatera Utara
memanfaatkan hubungan kerjasama ini untuk memacu pertumbuhan dan pembangunan kotadaerahnya masing-masing. Dilihat dari sejarah terbentuknya,
yang diinginkan adalah hubungan kemitraan antar komunitas kota sehingga idealnya dilaksanakan secara sinergi antar stakeholders daerahkota secara
lengkap, yaitu pemerintah, dunia usaha dan masyarakat. Dari segi jumlah, Sister City telah banyak dilaksanakan oleh kota di
Indonesia, termasuk dalam hal ini adalah “Sister Province” yang dilakukan oleh
DKI Jakarta, DI Yogyakarta dan Bali. Sedangkan dari sisi geografis kota besar di Jawa, seperti Jakarta, Surabaya dan Bandung, cenderung memiliki kota kembar
jauh lebih banyak dibandingkan dengan kota-kota di luar Pulau Jawa. Program kerjasama Sister City yang telah dilaksanakan sejak tahun 1993,
tentu telah memberikan hasil tetapi dari berbagai evaluasi, saat ini dapat disimpulkan kerja sama Sister City ini belumlah efektif dan cenderung menjadi
tidak efisien. Hal itu dapat dilihat dari belum dirasakannya manfaat oleh semua lapisan masyarakat daerahkota yang bersangkutan. Bahkan masih banyak lapisan
masyarakat yang belum mengetahui akan keberadaan Sister City ini di daerahkotanya.
Kementerian Dalam Negeri telah menetapkan Kota Surabaya sebagai kota berprestasi dan sukses sebagai Best Practice Sister City di Indonesia karena
keberhasilannya menjalin kerjasama yang baik dengan kota-kota di negara luar dalam konteks Kota Bersaudara ini. Dan sudah selayaknya Surabaya dapat
dijadikan contoh bagi kota lain di dalam negeri, khususnya dalam perencanaan, prosedur dan regulasi kerjasama dengan luar negeri. Salah satu kegiatan Sister
Universitas Sumatera Utara
City Surabaya yang sukses memperoleh pengakuan Ditjen Pendidikan Tinggi dan
Institusi Pendidikan di luar negeri, yaitu Community Outreach Program COP. Kegiatan ini berhasil mendatangkan mahasiswa dari enam negara, yaitu Belanda,
Korea, Hong Kong, Jepang, Taiwan dan India, yang sekaligus dikaitkan dengan program konkrit Sister City Surabaya-Busan.
Agar dapat berhasil dalam menerapkan program Sister City tentunya harus menjalani beberapa faktor, diantaranya :
1. Dukungan yang kuat dan keterlibatan pemerintah kota baik langsung maupun tidak langsung, serta dunia usaha untuk ikut berkontribusi secara langsung.
2. Komisi Sister City yang berkeanggotaan luas, seperti masyarakat dan individu yang merupakan pendukung yang sangat antusias dari program ini. Sehingga
setiap usaha harus merekrut orang-orang dari berbagai profesi, perwakilan kaum muda, orang-orang dari suku atau etnik dan agama yang berbeda, laki-
laki dan perempuan, serta masyarakat penyandang disabilitas. 3. Pembentukan aliansi guna memaksimalkan sumber daya yang terbatas dan
potensi serta dampak dari program Sister City di komunitas. 4. Tautan komunikasi yang prima sangat penting untuk menghubungkan jaringan
komunikasi yang berkualitas prima, termasuk telepon yang handal, komunikasi, fax dan internet. Sehingga komunikasi ini harus segera direspon
untuk menjaga hubungan baik. 5. Sensitifitas terhadap perbedaan kebudayaan, sehingga program ini harus
seimbang, direncanakan, dilaksanakan dan di evaluasi secara bersama-sama.
Universitas Sumatera Utara
6. Memiliki sasaran yang jelas untuk menjaga dan mempertahankan program tetap aktif maka sangat penting untuk setiap kota bertemu setiap tahun untuk
mengembangkan MoU tentang apa yang mereka mitrakan. 7. Kegiatan pertukaran berbiaya murah setiap tahunnya, bahkan jika tidak
dimungkinkan untuk mempunyai pertukaran orang secara fisik. 8. Pertukaran-pertukaran regular sangat penting untuk sepakat pada pertukaran
orang yang terus menerus secara regular pada setiap tahunnya. Termasuk pertukaran guru dan murid.
9. Berani mengambil resiko, semua hubungan harus berani mengambil resiko untuk proyek yang lebih ambisius agar tetap segar, dan mencapai potensi
penuh mereka. Proyek ini pastinya memerlukan perencanaan tinggkat tinggi, pengumpulan dana, waktu dan usaha, sehingga semua bidang ikut terlibat.
Jakarta, sebagai salah satu provinsi dan status ibukota Negara Republik Indonesia, tidak dapat menghindar dari tuntutan kebutuhan untuk membina
komunikasi dan interaksi serta hubungan kemitraan dengan kota-kota lain di luar negeri. Pertimbangan yang mendasari tidak semata-mata dalam upaya menjalin
hubungan persahabatan dan saling pengertian di antara kota-kota besar saja, tetapi juga sebagai upaya untuk menggalang kerjasama yang saling menguntungkan
mutua l benefit dalam berbagai bidang pelayanan perkotaan urban services.
57
Ada beberapa hal yang melatarbelakangi dan sekaligus mendorong semakin luas dan berkembangnya hubungan kemitraan Pemerintah Jakarta dengan
57
Harza Sandityo,
Tinjauan Hukum atas Perjanjian Internasional yang Dibuat oleh Pemerintah Daerah Studi Kasus : Perjanjian Ker jasama Sister CitySister Province
, Jurnal Hukum, FH UI, 2011, hlm. 77.
Universitas Sumatera Utara
kota-kota di luar negeri. Pertama, tuntutan kebutuhan, kedua, pengaruh era globalisasi yang didukung oleh kemajuan iptek dan ketiga, adanya dukungan
pemerintah terhadap penyelenggaraan hubungan kerja sama antar kota Sister City
yang dapat terlihat dari adanya berbagai peraturan yang mengatur mengenai perjanjian kerjasama Sister City tersebut.
Untuk Provinsi Sumatera Utara sendiri dalam hal ini Kota Medan, kerjasama Kota Bersaudara Sister City berkembang dengan sangat pesat.
Pemerintah Kota Medan dalam pelaksanaan otonomi daerahnya telah melakukan hubungan kerjasama dengan Kota Ichikawa Jepang, Kota George Town
Penang, Malaysia, Kota Gwangju Korea Selatan, Kota Chengdu China dan baru-baru ini menjalin kerjasama dengan Kota Milwaukee Chicago, Amerika
Serikat.
58
Berikut beberapa kerjasama yang terjalin antara Kota Medan dan kota-kota di luar Indonesia dalam konteks Sister City :
59
Bidang Ekonomi Perdagangan
Bidang ini, merupakan salah satu upaya Bagian Hubungan Kerjasama dan pengurus Asosiasi Kota Bersaudara, dalam mendukung program Pemerintah Kota
Medan untuk promosi Kota Medan sebagai salah satu tujuan perdagangan dan investasi mitra kerjasama Kota Bersaudara. Upaya tersebut diwujudkan dalam
bentuk kesepakatan untuk mempromosikan produk hasil produksi masyarakat kerajinan rakyat dan membuka askes pasar bagi produk unggulan dari kedua
58
Sumber : pemkomedan.go.id diakses pada tanggal 02 Februari 2015.
59
Sumber : https:onepoenya.wordpress.com20131128paradiplomasi-sister-city- dan-peranannya-bagi-kota-medan diakses pada tanggal 02 Februari 2015.
Universitas Sumatera Utara
kota. Kota Medan diberikan fasilitas arena promosi secara permanen oleh Majelis Perbandaran Pulau Pinang, berupa bangunan rumah di daerah Pulau Tikus.
Bangunan yang dinamakan ‘Wisma Kota Kembar’ hingga sekarang masih diberikan hak penggunaannya kepada Kota Medan dan sampai saat ini dikelola
Pemprovsu untuk promosi produk-produk kerajinan dengan biaya sewa yang sangat relatif kecil. Masyarakat dapat memanfaatkan fasilitas ini dengan
berkoordinasi dengan pengelola dan Bagian Hubungan Kerjasama Setda Kota Medan.
Bidang Kebudayaan
Sebagai kota dengan 8 etnis dan beragam budaya, Kota Medan memiliki potensi untuk memperkenalkan kekayaan budaya ke luar negeri. Tim kesenian Kota
Medan mendapat kehormatan untuk tampil di Kota Gwangju, Korea pada tahun 2002 untuk memeriahkan pertandingan
‘World Cup’ pada pertandingan di Kota Gwangju tersebut, kesebelasan Korea mengalahkan Spanyol di perdelapan final.
Sambutan yang sangat meriah dan luar biasa, menjadi alasan Kota Gwangju mengundang kembali tim kesenian Kota Medan untuk tampil pada festival
Kimchi dan pada acara ‘Foreigners day’ Hari untuk orang asing yang bermukim
di Kota Gwangju pada awal tahun 2008.
Bidang Pendidikan
Di bidang pendidikan, secara berkesinambungan dilaksanakan Kota Medan Program Pertukaran Pelajar Student Exchange Program. Lebih dari 300 orang
pelajar telah dikirim Kota Medan untuk mengikuti program ini di Kota Ichikawa Jepang, Kota Gwangju Korea, Kota Chengdu China dan Pulau Pinang Malaysia.
Universitas Sumatera Utara
Program ini sangat memberi manfaat bagi pelajar dan generasi muda Kota Medan untuk mendapatkan pengalaman, pengembangan wawasan dan membina
persahabatan dengan generasi muda di negara tujuan. Diharapkan persahabatan yang telah terjalin antar pemuda ini akan menghasilkan kedekatan dan dalam
tahun mendatang, ketika tongkat estafet pembangunan bangsa berada di tangan generasi yang akan datang.
Program pertukaran guru pendidikan dasar Teacher Exchange Program antara Kota Medan dengan Bandaraya Ipoh, Malaysia yang dilaksanakan 6-10 Desember
2010, sebagai program perdana bidang pendidikan dengan Bandaraya Ipoh. Program ini akan terus diupayakan secara berkesinambungan untuk memberikan
kesempatan kepada guru pendidikan dasar lainnya, untuk menambah dan mengembangkan wawasan dan pengalaman.
Bidang Pemuda dan Olahraga
Di bidang pemuda dan olahraga bekerja sama dengan KONI Kota Medan, Kota Medan berpartisipasi dalam
‘Mountain Bike Challenge 2002’ yang diadakan oleh Persatuan Bersepeda Pulau Pinang.
Asosiasi Kota Bersaudara Kota Medan menjembatani bantuan pengadaan baju judo sebanyak 1 kontainer, untuk Padepokan Dojo Judo Kota Medan dari
masyarakat Kota Ichikawa, Jepang 2004. Kota Medan mengirimkan 12 orang pelajar Sekolah Menengah Atas untuk
mengikuti Program Cabaran Mutiara Pearl Challenge Program 2007 di Pulau Pinang, Malaysia. Selain delegasi Kota Medan, kegiatan perkemahan remaja ini
Universitas Sumatera Utara
juga diikuti oleh delegasi remaja dari Brunei Darussalam, Thailand, Singapura dan Malaysia sebagai tuan rumah.
Bidang Pariwisata
Kota Medan merupakan kota dengan keberagaman etnis tertinggi dari seluruh Indonesia. Keberagaman ini menghasilkan ragam jenis kuliner yang menjadikan
Medan sebagai surga bagi penikmat makanan. Potensi ini dipromosikan dengan menggelar Festival Makanan Kota Medan di Pulau Pinang, Malaysia 2003.
Salah satu sasaran dari pergelaran festival ini untuk menarik minta Negeri Jiran, Malaysia untuk datang ke Medan agar secara langsung dapat menikmati ragam
kuliner Kota Medan. Pada tahun yang sama, Kota Medan juga menggelar Festival Makanan Pulau Pinang di Medan. Festival ini diselenggarakan secara bersama
dengan Konsulat Malaysia di Medan.
Menyentuh Masyarakat
Sejak dicanangkannya kerjasama Kota Bersaudara Kota Medan dengan beberapa mitra Kota Bersaudara, telah banyak program yang langsung menyentuh
masyarakat seperti 3 unit mobil pemadam kebakaran yang dihibahkan Pemerintah Kota Ichikawa, Jepang yang hingga saat ini masih berfungsi dengan baik.
Masyarakat Kota Ichikawa juga menyumbangkan 40 set alat bantu dengar hea ring a id
untuk panti asuhan di Kota Medan serta mesin jahit bagi korban tsunami di Aceh. Bantuan tersebut disampaikan secara langsung oleh Pemerintah
Kota Medan melalui Asosiasi Kota Bersaudara Kota Medan.
Universitas Sumatera Utara
C. Hubungan Kerjasama Sister City Kota Bersaudara antara Pemerintah Kota Medan dan Pemerintah Kota Ichikawa
Salah satu bentuk hubungan kerjasama dengan pihak luar negeri yang sering dilakukan oleh pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupatenkota
adalah kerjasama Sister City. Dalam konteks ini, pada dasarnya ada beberapa kriteria yang menjadi dasar dibentuknya Sister City. Berdasarkan Surat Edaran
Menteri Dalam Negeri No. 1931652PUOD1993 tertanggal 26 April 1993 perihal Tata Cara Pembentukan Hubungan Kerjasama Antar Kota Sister City
dan Antar Provinsi Sister Province Dalam dan Luar Negeri, bahwa pembentukan hubungan kerjasama tersebut harus didasarkan pada beberapa kriteria sebagai
berikut : a.
Adanya kesamaan kedudukan dan status administrasi; b.
Adanya kesamaan besaran dan fungsi; c.
Adanya kesamaan karakteristik; d.
Adanya kesamaan permasalahan; e.
Adanya ilmu dan teknologi yang dapat dialihkan; f.
Adanya komplementaritas antara kedua belah pihak dalam bidang ekonomi, sehingga dapat menimbulkan aliran barang antara kedua
belah pihak. Prinsip dasar Kota Bersaudara antara lain menumbuhkembangkan
hubungan persahabatan dan saling pengertian antar bangsa, mengutamakan prinsip kesetaraan yang saling menguntungkan dalam bentuk kemitraan dan
kerjasama antara masyarakat dua kota bersaudara, saling menghormati kedaulatan kedua negara serta tidak saling mengganggu stabilitas politik dan keamanan
Universitas Sumatera Utara
perekonomian dalam negeri masing-masing. Mematuhi peraturan perundangan- undangan yang berlaku.
Dalam pembentukan kerjasama Sister City diperlukan suatu bentuk perjanjian kerjasama yang mana usulan pembentukan hubungan kerjasama
tersebut kemudian disampaikan ke Departemen Dalam Negeri untuk mendapatkan persetujuan dari Menteri Dalam Negeri, kemudian harus melalui pentahapan
sebelum peresmian berupa penandatangan Naskah Hubungan Kerjasama. Pemerintah Kota Medan sebagai salah satu kota terbesar di Indonesia juga
ikut mengambil andil untuk perkembangan daerahnya. Seperti diketahui, Pemerintah Kota Medan telah menjalin hubungan kerjasama Sister City dengan
beberapa kota di luar negeri seperti Kota Pulau Pinang, Kota Gwangju, Kota Ichikawa, Kota Chengdu dan Kota Milaukee.
Adapun dasar hukum hubungan kerjasama tersebut adalah sebagai berikut:
60
1. Dengan Kota Pulau Pinang, Malaysia
Memorandum Saling Pengertian Kerjasama Kota Bersaudara Sister City antara Kota Medan Indonesia dengan Kota Pulau Pinang Malaysia tahun 1984.
2. Dengan Kota Gwangju, Korea Selatan Memorandum Saling Pengertian Antara Pemerintah Kotamadya Tingkat II
Medan, Provinsi Daerah Tingkat I Sumatera Utara, Republik Indonesia dan Pemerintah Kota Metropolitan Gwangju Republik Korea Selatan mengenai
Kerjasama Kota Bersaudara, pada tanggal 24 September 1997.
60
LPPD Kota Medan Tahun 2008 V – 3 “Tugas Umum Pemerintahan”.
Universitas Sumatera Utara
3. Dengan Kota Ichikawa, Jepang Pernyataan Bersama Kota Bersaudara Antara Kotamadya Tingkat II Medan
Provinsi Daerah Tingkat I Sumatera Utara Republik Indonesia dan Kota Ichikawa, Chiba Prefecture, Jepang pada tanggal 4 Nopember 1998.
4. Dengan Kota Chengdu, RRC
Nota Saling Pengertian Antara Pemerintah Kota Medan Provinsi Sumatera Utara Republik Indonesia dan Pemerintah Kota Chengdu Provinsi Sichuan
Republik Rakyat Cina mengenai Kerjasama Kota Bersaudara pada tahun 2002. 5.
Dengan Kota Milwaukee, Amerika Serikat Memorandum Saling Pengertian Kerjasama Kota Bersaudara Sister City
antara Kota Medan Indonesia dengan Kota Milwaukee Amerika tahun 2014. Kota Ichikawa di Jepang sebagai salah satu kota yang cukup berpengaruh
pada arus globalisasi sekarang ini dirasa sangatlah bermanfaat untuk tujuan pengembangan
pembangunan di
berbagai aspek
serta untuk
tujuan mengembangkan persahabatan guna menyumbang dalam perdamaian dan
kemakmuran dunia. Pemerintah Kota Medan dan Pemerintah Kota Ichikawa menuangkan
keinginannya untuk membentuk kerjasama dengan tujuan meningkatkan kerjasama yang saling menguntungkan sebagai suatu dasar hubungan antara
penduduk kedua kota, pertukaran gagasan demi kemajuan dan perkembangan kota serta sebagai suatu sarana untuk mengembangkan hubungan yang lebih baik
antara kedua negara terutama dalam bidang-bidang ekonomi dan perdagangan, pariwisata, olahraga, pendidikan dan kebudayaan yang sesuai guna kepentingan
Universitas Sumatera Utara
kota dan provinsi yang tertuang dalam “Keinginan Bersama untuk Pembentukan Hubungan Kerjasama antara Pemerintah Kotamadya Daerah Tingkat II Medan,
Provinsi Sumatera Utara, Republik Indonesia dan Pemerintah Kota Ichikawa, Chiba Prefecture, Jepang” yang ditandatangani oleh kedua belah pihak di Medan
pada tanggal 8 Agustus 1989. Kerjasama tersebut berbentuk Kerjasama Kota Bersaudara Sister City
yang kemudian dituangkan dalam suatu perjanjian yang berbentuk nota kesepakatan yaitu Memorandum of Understanding MoU. Kerjasama Sister
City Kota bersaudara antara Pemerintah Kota Medan dan Pemerintah Kota
Ichikawa sendiri sebenarnya sudah berlangsung sejak tanggal 4 November 1989 yang tertuang dalam “Pernyataan Bersama Kota Bersaudara antara Kotamadya
Daerah Tingkat II Medan, Provinsi Daerah Tingkat I Sumatera Utara, Republik Indonesia dan Kota Ichikawa
, Chiba Prefecture, Jepang” yang ditandatangani oleh Walikota Medan pada saat itu A. S. Rangkuty dan Walikota Ichikawa Kunio
Takahashi. Adapun isi dari Memorandum of Understanding MoU antara Pemerintah
Kota Medan dan Pemerintah Kota Ichikawa adalah sebagai berikut :
MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA
PEMERINTAH KOTA MEDAN, PROPINSI SUMATERA UTARA REPUBLIK INDONESIA
DAN PEMERINTAH KOTA ICHIKAWA
PREFECTURE CHIBA JEPANG MENGENAI
Universitas Sumatera Utara
PERTUKARAN PERSAHABATAN Sehubungan dengan hubungan kerjasama antara pemerintah Kota Medan,
Provinsi Sumatera Utara, Republik Indonesia dengan Pemerintah Kota Ichikawa, Jepang yang telah terbina dalam waktu yang lama hingga sekarang, sejak
penandatanganan Kesepakatan Kota Bersaudara pada tanggal 4 November 1989.
Selama kurun waktu tersebut, kedua kota telah melaksanakan berbagai program pertukaran secara aktif, seperti bidang-bidang administrasi, pendidikan,
kesejahteraan budaya serta bidang lain untuk mempererat hubungan baik untuk keuntungan pembangunan dan kemajuan kedua kota.
Dengan maksud untuk memperdalam dan meningkatkan pembangunan hubungan kota bersaudara kedua kota kita serta untuk menjadikan program
pertukaran lebih berhasil melalui inisiatif anggota masyarakat, wakil dari kedua kota telah mengadakan pembicaraan secara intensif tentang pedoman dasar bagi
pelaksanaan program pertukaran pada masa dating, kedua kota telah sepakat untuk:
Pasal 1 Program Pertukaran Bidang Administrasi
1-1 Kedua kota akan saling mengundang delegasi resmi bidang administrasi,
untuk sementara waktu satu kali dalam 3 tiga tahun. Dalam hal ini, bila delegasi dari Kota Medan mengunjungi Kota Ichikawa, biaya-biaya
selama berada di Jepang akan ditanggung oleh Pemerintah Kota Ichikawa. Bila delegasi Kota Ichikawa mengunjungi Kota Medan, biaya-biaya
selama berada di Kota Medan akan ditanggung oleh Pemerintah Kota Medan. Secara prinsip, jumlah delegasi dimaksud yang ditanggung oleh
masing-masing kota haruslah sama. Ketentuan yang sama akan diterapkan pada program yang ditentukan dalam Memorandum Saling Pengertian ini.
1-2 Kedua kota akan berusaha untuk meningkatkan kegiatan program
pertukaran antara anggota dewan Kota Medan dan Kota Ichikawa. Pasal 2
Program Pertukaran Bidang Pendidikan 2-1
Bahwa kedua kota akan mengirim delegasi Program Pertukaran Remaja selang setahun di waktu-waktu mendatang. Jumlah peserta delegasi
sebanyak 10 sepuluh orang termasuk 1 satu orang guru pendamping dan masa tinggalnya harus di dalam waktu 2 dua minggu.
2-2 Bahwa kedau kota akan menyelenggarakan program penerimaan dan
pengiriman para trainee dalam rangka program kerjasama internasional. Kedua kota harus menyampaikan keinginannya sendiri mungkin dengan
mempertimbangkan situasi negara dan situasi ekonomi.
Universitas Sumatera Utara
Pasal 3 Program Pertukaran Bidang Ekonomi
3-1 Bahwa kedua kota mengharapkan dan mendukung kesejahteraan ekonomi
dan akan bekerja sama dengan kamar dagang dan industri mapun perusahaan-perusahaan yang ada di kedua kota untuk melaksanakan
pertukaran bidang ekonomi secara positif pada setiap kesempatan.
Pasal 4 Program Pertukaran Anggota Masyarakat
Bahwa kedua kota berusaha meningkatkan berbagai program di bidang kebudayaan, kesenian, olah raga untuk lebih memperdalam pengertian tentang
program pertukaran kepada masyarakat. Pada saat yang sama kedua kota akan memberikan segala kemudahan ketika kunjungan masyarakat dilaksanakan.
Pasal 5 Lainnya
Proses konkrit dari memorandum saling pengertian ini akan ditangani oleh pejabat yang berwenang dari kedua kota.
Pasal 6 Setiap perbedaan yang timbul dari penafsiran atau pelaksanaan
Memorandum Saling Pengertian ini, harus diselesaikan secara bersahabat melalui konsultasi atau perundingan antara para pihak.
Pasal 7 Salah satu pihak dapat mengusulkan secara tertulis mengenai revisi atau
perubahan atas Memorandum Saling Pengertian ini. Setiap revisi atau perubahan yang telah disepakati oleh para pihak akan berlaku pada tanggal yang ditentukan
oleh para pihak.
Pasal 8 8-1
Memorandum Saling Pengertian ini mulai berlaku pada tanggal penandatangannya.
8-2 Memorandum Saling Pengertian ini akan berlaku untuk jangka waktu 5
lima tahun dan secara otomatis dapat diperpanjang selama 5 lima tahun berturut-turut, kecuali apabila salah satu pihak memberitahukan pihak
lainnya
secara tertulis mengenai
maksudnya untuk mengakhiri Memorandum Saling Pengertian ini 6 enam bulan sebelum masa
berakhirnya.
Universitas Sumatera Utara
8-3 Apabila Memorandum Saling Pengertian ini diakhiri, pengaturan-
pengaturan atau kegiatan-kegiatan yang dibuat berdasarkan Memorandum Saling Pengertian ini akan tetap berlaku hingga pengaturan-pengaturan
atau kegiatan-kegiatan tersebut selesai dilaksanakan.
Sebagai bukti, yang bertanda tangan di bawah ini, yang telah diberi kuasa oleh Pemerintah masing-masing, telah menandatangani Memorandum Saling
Pengertian ini.
Dibuat rangkap tiga di Medan pada tanggal Delapan November tahun Dua Ribu, dalam Bahasa Indonesia, Bahasa Jepang dan Bahasa Inggris, semua naskah
tersebut memiliki kekuatan hukum yang sama. Dalam hal terjadi penafsiran yang berbeda dari naskah Memorandum Saling Pengertian ini, maka naskah Bahasa
Inggris yang berlaku.
PEMERINTAH KOTA MEDAN PEMERINTAH KOTA ICHIKAWA
PROVINSI SUMATERA UTARA PREFEKTUR CHIBA, JEPANG
REPUBLIK INDONESIA
Drs. H. Abdillah, Ak. MBA MITSUYUKI CHIBA
WALIKOTA MEDAN WALIKOTA ICHIKAWA
Dengan adanya Memorandum Saling Pengertian ini, Pemerintah Kota Medan dan Pemerintah Kota Ichikawa secara resmi menjalin kerjasama antar
kedua kota dalam berbagai bidang yang telah disebutkan di atas. Dan telah banyak pula kegiatan yang dilakukan seperti Program Pertukaran Pelajar, berbagai
kunjungan-kunjungan yang telah dilaksanakan dan lain sebagainya yang telah dijelaskan sebelumnya.
Dengan adanya kesepakatan ini pula hubungan kedua negara antara Indonesia dan Jepang menjadi lebih akrab. Dan hal inilah yang sebenarnya menjadi tujuan
dalam diadakannya kerjasama antar Pemerintah DaerahKota yang ada di dunia.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV
STATUS HUKUM PERJANJIAN INTERNASIONAL SISTER CITY KOTA BERSAUDARA YANG DIBUAT OLEH PEMERINTAH KOTA MEDAN
DAN PEMERINTAH KOTA ICHIKAWA
A. Bentuk-bentuk Kerjasama Antar Pemerintah Daerah yang Berbeda Negara