Bentuk-bentuk Kerjasama Antar Pemerintah Daerah yang Berbeda Negara

BAB IV STATUS HUKUM PERJANJIAN INTERNASIONAL SISTER CITY KOTA BERSAUDARA YANG DIBUAT OLEH PEMERINTAH KOTA MEDAN DAN PEMERINTAH KOTA ICHIKAWA

A. Bentuk-bentuk Kerjasama Antar Pemerintah Daerah yang Berbeda Negara

Dari berbagai bentuk kerjasama Sister City yang dilakukan pemerintah daerah dengan berbagai kota di seluruh dunia, disini dipaparkan berbagai bentuk kerjasama yang dilakukan oleh pemerintah daerah. Antara lain: 1. Sister City Jakarta Indonesia dan Beijing China Hubungan kerjasama antara Indonesia dan RRC ini terjalin karena adanya kebutuhan dan kepentingan yang ada di antara masing-masing negara. Kerjasama Indonesia dengan RRC ini kemudian beralih kepada hubungan kerjasama internasional yang lebih spesifik yaitu hubungan kerjasama internasioanal antar kota yang di sebut Sister City. Contohnya adalah hubungan kerjasama Sister City antara kota Jakarta dengan kota Beijing. Hubungan kerjasama yang telah terjalin antara Jakarta dengan Beijing sejak tahun 90-an dan tepatnya pada tahun 1992. Kerjasama Sister City antara Kota Jakarta dengan Kota Beijing diawali dengan adanya Letter of Intent LoI pada tanggal 22 April 1992 di Beijing, tentang kerjasama di bidang perdagangan antara KADIN Tingkat I Jakarta dan China Council for The Promoting of Interna tiona l Tra de CCPIT Beijing Sub-Council. Kemudian Universitas Sumatera Utara ditindaklanjuti dengan Memorandum of Understanding MoU pada tanggal 4 Agustus 1992 di Jakarta. 61 Melihat pengalaman inilah maka pemerintah Jakarta menandatangani Program Exchange tentang program kerja sama Sister City periode 2012-2013 di Balai Kota DKI Jakarta, tanggal 9 Mei 2012 lalu. Penandatanganan MoU ini dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dan Mr. Xia Zhanyi, Wakil Walikota Beijing. 62 Dari kerjasama Sister City Jakarta dan Beijing ini juga memiliki maksud agar masing-masing publik dapat meraih pembangunan berkala. Dengan adanya studi banding di beberapa sektor daerah, masing-masing daerah semakin terpacu untuk menjadikan beberapa kebutuhan terpenuhi dengan jalan yang lebih baik. Adapun bidang-bidang yang boleh dijadikan subjek kerjasama sebagai wujud dari kebijakan publik antar daerahkota dalam kerjasamanya sebagai kerjasama Sister City, 63 adalah sebagai berikut : a Kerjasama ekonomi dalam bidang perdagangan, investasi, ketenagakerjaan, kelautan dan perikanan, ilmu pengetahuan dan teknologi, kehutanan, pertanian, pertambangan dan kependudukan, lingkungan hidup, serta pariwisata dan perhubungan. b Kerjasama sosial budaya dalam bidang pendidikan, kesehatan, kepemudaan, kewanitaan, olahraga dan kesenian. c Dan juga bentuk-bentuk kerjasama lainnya. 61 Kajian Evaluasi Pengelolaan Kerjasama Sister City antara Kota-kota di Indonesia dengan Kota-kota di Luar Negeri, http:lontar.ui.ac.idopacuidetail.jsp?id=72071lokasi=lokal, diakses pada tanggal 3 Februari 2015. 62 Ibid . 63 Departemen Luar Negeri Republik Indonesia, Panduan Umum Tata Cara Hubungan Luar Negeri oleh Pemerintah Daerah, DPESB Deplu, 2003, hlm. 14. Universitas Sumatera Utara Bagi Jakarta dan Beijing kerjasama Sister City ini menciptakan adanya peluang kerjasama yang diharapkan dapat saling menguntungkan. Bidang- bidang kerjasama yang tercantum dalam program pertukaran kerjasama Sister City Jakarta-Beijing antara lain pemerintah kota Beijing akan mengundang Jakarta untuk berpartisipasi dalam Chinese Language Training. Sebaliknya, Pemerintah Provinsi DKI akan mengundang delegasi olahraga dari Beijing cabang tenis meja dan gymnastic. Selain itu, Beijing dan Jakarta akan bekerja sama di bidang transportasi kota dan pengelolaan limbah daerah serta program pertukaran lembaga perwakilan kedua kota. Selanjutnya Pemerintah Provinsi DKI akan mengundang Pemerintah Kota Beijing untuk berpartisipasi dalam Enjoy Ja ka rta Sister City Ba sketba ll Tourna ment da n Ja ka rta 10 K . 64 2. Sister City Surabaya Indonesia dan Seattle Amerika Serikat Seattle adalah salah satu kota terbesar di Washington D.C serta kota pelabuhan terbesar di bagian barat Amerika. Sebagai pusat dari aktivitas perdagangan dan kebudayaan, Seattle memainkan peran yang sangat penting sebagai gerbang ke benua Amerika yang menghubungkan Pasifik Timur Barat dengan pelabuhan trans-Pasifik dan Eropa. Sebagai kota yang sangat sibuk dengan mobilitas manusia, kebudayaan dan teknologi, Seattle mempunyai populasi heterogen dengan latar belakang bermacam macam etnik. Ada bermacam macam kelompok etnik dan asal usul ras yang tinggal di kota seperti White Caucasian, Afrika, Asia, Hawaii, Hispanik, dll. Sepanjang tahun, pertumbuhan populasi Seattle di daerah perkotaan tidak membuat 64 http:www.jakartapress.comwww.phpnewsid10232Jakarta-Beijing-Lanjutkan- Kerja-Sama-Sister-City.jpg, diakses pada tanggal 3 Februari 2015. Universitas Sumatera Utara perubahan yang berarti. Sebaliknya, sama dengan kota- kota metropolitan lain di seluruh dunia, pertumbuhan penduduk yang cukup signifikan di Seattle terjadi di daerah pinggiran. Hubungan persahabatan antara Surabaya dan Seattle secara resmi dimulai pada tanggal 29 September 1992 ketika kedua kota menyepakati MoU. Melihat pentingnya kesetaraan dan asas saling menguntungkan serta keinginan untuk mempromosikan kerjasama yang menguntungkan, maka pemimpin kedua kota menunjukkan niat mereka untuk membangun ”aliansi” sebagai dasar untuk pengembangan lebih lanjut di daerah perkotaan, manejemen kota pelabuhan, pelestarian lingkungan, pendidikan, seni, pengetahuan dan teknologi. Menindaklanjuti pembangunan kerja sama, kedua belah pihak telah berhubungan dengan penuh semangat mengupayakan dalam mengejar ikatan yang kuat yang termasuk dalam bidang : 1 Manajemen Perkotaan; 2 Manajemen Pelabuhan; 3 Perlindungan Lingkungan Hidup; 4 Pendidikan; 5 Kesenian dan Kebudayaan; 6 IPTEK; 7 Pengembangan Dunia Usaha. 65 3. Sister City Semarang Indonesia dan Brisbane Australia MoU Sister City Kota Semarang dengan mitranya Negara Bagian Brisbane, Australia, merupakan fokus tulisan ini. MoU pertama kali 65 Sumber : http:kerjasama.surabaya.go.idfileSEATTLE-AMERIKA.pdf diakses pada 3 Februari 2015. Universitas Sumatera Utara ditandatangani di Brisbane, Quensland pada tanggal 23 September 1991 oleh Gubernur Ismail dan Wayne Goss, Premeir Queensland kala itu. Dirasa cukup memuaskan, setelah lima tahun berjalan, kerjasama yang memang direncanakan akan diperpanjang setiap lima tahun sekali itu diperpanjang untuk pertama kali, setelah setahun masa kerjasama itu habis, yaitu 14 Juni 1997. Periode kedua kerjasama berakhir pada 14 Juli 2002, namun melalui sedikitnya dua kali rapat dengan Komisi A DPRD Provinsi, yakni 12 April dan 12 Juli, akhirnya masa kerjasama periode kedua yang habis disepakati untuk diperpanjang untuk periode ketiga. Selanjutnya dalam kunjungan sepekan 7-13 September delegasi Jawa Tengah ke Brisbane, MoU perpanjangan kerjasama untuk yang kedua kalinya ditandatangani, kali ini oleh Gubernur Semarang yaitu Mardiyanto, dan Premeir Brisbane yaitu Petter Beatti di Gedung Parlemen pada tanggal 10 September 2002. Sebagaimana periode-periode sebelumnya, setelah habis periode ketiga pada Desember 2007 MoU kembali ditandatangani untuk yang ketiga kalinya. Manfaat yang dapat diperoleh dari adanya kerjasama Sister City Semarang dengan Brisbane adalah terbukanya hubungan internasional kota Semarang, terjalinnya tukar menukar informasi, ide, pengetahuan dan budaya. Hal ini sangat diperlukan untuk memperluas wawasan bagi masyarakat kota Semarang, khususnya bagi aparat Pemerintah Kota Semarang. Pihak -pihak yang menikmati manfaat dari pelaksanaan kerjasama Sister City adalah kalangan pemerintah dan masyarakat Kota Semarang. Pada program tukar menukar staf pemerintah kota Semarang dan Brisbane, ternyata diperoleh Universitas Sumatera Utara manfaat yang luar biasa. Para staf pemerintah masing-masing kota dapat merasakan perbedaan budaya kerja dan kinerja. Terlihat bahwa budaya kerja dan kinerja aparat pemerintah kota Semarang cukup jauh berbeda dengan staf pemerintah kota Brisbane. Sehingga dari program ini, Walikota Semarang kemudian menggalakkan disiplin kerja pegawai dan peningkatan kinerja. Sedangkan Pemerintah Kota Brisbane, selalu melihat suatu kemanfaatan kerjasama Sister City dalam strategi jangka panjang. Meskipun ada beberapa bidang atau kerjasama yang relatif tidak aktif atau kurang memberikan hasil yang signifikan bagi pembangunan kota, mereka tidak serta merta menilai kerjasama tersebut gagal atau tidak bermanfaat. Pemerintah Kota Brisbane yakin bahwa setiap kerjasama yang dilakukan pasti akan mendatangkan manfaat, apabila hal itu tidak terlihat dalam jangka pendek pasti akan muncul dalam jangka panjang. Program Sister City antara Kota Semarang dengan Kota Brisbane diperlukan untuk perbandingan dalam banyak hal. Jalinan kerjasama itu bisa dimanfaatkan untuk melihat kemajuan kota lain, yang kemudian diadaptasikan dengan kondisi objektif Kota Semarang. Namun, kerjasama Sister City Semarang dan Brisbane yang telah dilakukan sejak 1991 sampai sekarang kerjasama tersebut belum terdengar gaungnya. Walaupun banyak keuntungan yang diperoleh Semarang karena belajar banyak soal pertanian, pengembangan perkotaan, lingkungan hidup, transportasi dan pariwisata, perdagangan dan industri, pendidikan ilmu pengetahuan dan teknologi, kesenian dan kebudayaan. Bidang-bidang tersebut memang menjadi muatan Universitas Sumatera Utara kerjasama Kota Semarang dan Brisbane yang ditandatangani 23 September 1991. Suatu keharusan bagi pihak pemerintah Kota Semarang untuk menentukan substansi bidang-bidang kerjasama dalam perjanjian tersebut. Pemerintah Kota hendaknya betul-betul menghitung manfaat dan mudarat atas kerjasama Sister City ini. Ketika sampai pada realisasi nantinya, kerjasama itu diharapkan bisa benarbenar berimbas positif, langsung kepada masyarakat. Apalagi ketika simbol kerjasama Sister City antara kedua kota beda negara ini benar-benar terbentuk nyata. 66 Pada umumnya, masalah yang dihadapi dan tantangan pengembangan kerjasama hubungan luar negeri, yaitu : a. Kegiatan yang bersifat high cost biaya tinggi karena kegiatan yang dilakukan senantiasa harus mengacu kepada standart dan protokol internasional dengan prinsip resiprocal perlakuan timbal balik. b. Perlunya sinkronisasi masing-masing kebijakan dari 2 dua atau lebih kebijakan Pemerintah Kota dan atau Negara yang mempunyai kekhasan masing-masing, sesuai dengan nilai yang dianut dan budaya yang berkembang di negara dan atau kota masing-masing. c. Perlunya penyesuaian dengan mitra kerjasama di luar negeri yang relatif lebih disiplin dan konsisten, khususnya dalam waktu penyelenggaraan dan sistem anggaran yang dianut. 66 Diakses pada tanggal 3 Februari 2015. Sumber : http:download.portalgaruda.orgarticle.php?article=187320val=6444title=EFEKTIVITAS2 0KERJASAMA20SISTER20CITY20KOTA20SEMARANG2028INDONESIA29 20DENGAN20BRISBANE2028AUSTRALIA2920TAHUN202002-2007 Universitas Sumatera Utara d. Hambatan komunikasi yang dilakukan yang bersifat komunikasi jarak jauhantar negara antar bangsa melalui teknologi tinggi internet, e-mail dan SLI, sehingga sangat mempengaruhi waktu kegiatan, perubahan jadwal, personil yang terlibat dan acara yang bersifat protokoler. e. Perlunya secara luas stakeholders dan masyarakat untuk aktif memanfaatkan hubungan dan kerjasama yang dikembangkan baik di dalam negeri dan luar negeri yang sudah terjalin selama ini, agar hasil dari hubungan dan kerjasama tersebut dapat memberikan manfaat yang besar bagi kemajuan Kota Medan. f. Sedangkan di bidang hubungan kerjasama dalam negeri dapat dikatakan tidak banyak masalah yang menonjol, oleh karena itu sejauh ini relatif cepat dan mudah diatasi. Beberapa solusi yang perlu diupayakan adalah peningkatan kualitas dan kapasitas sumber daya manusia, sekaligus mengembangkan bentuk-bentuk kerjasama dan kemitraan yang lebih operasional dan efektif guna mengambil manfaat yang lebih optimal dari kerjasama antar daerah yang sudah terjalin.

B. Mekanisme Pembuatan Perjanjian Internasional oleh Pemerintah Daerah

Dokumen yang terkait

Status Perjanjian Internasional dalam Kaitannya dengan Kerjasama Sister City (Kota Bersaudara) yang Dibuat oleh Pemerintah Kota Medan dan Pemerintah Kota Ichikawa

11 141 97

Kewenangan pemerintah kota Bandung dalam menjalankan kerjasama sister city dengan Kota Braunschweig 2000-2012

0 8 1

Kewenangan pemerintah kota Bandung dalam menjalankan kerjasama sister city dengan Kota Braunschweig 2000-2012

0 2 1

ASPEK ASPEK HUKUM PERJANJIAN INTERNASIONAL DALAM PERJANJIAN KOTA BERSAUDARA (SISTER CITY) ANTARA PEMERINTAH KOTA SURAKARTA REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH KOTA MONTANA REPUBLIK BULGARIA

2 18 118

Kerjasama Kota Kembar Pemerintah Kota Medan Dengan Pemerintah Kota Penang Dalam Hubungan Diplomatik Menurut Perspektif Hukum Internasional

0 13 96

Status Perjanjian Internasional Dalam Kaitannya Dengan Kerjasama Sister City (Kota Bersaudara) yang Dibuat oleh Pemerintah Kota Medan dan Pemerintah Kota Ichikawa

0 0 9

Status Perjanjian Internasional Dalam Kaitannya Dengan Kerjasama Sister City (Kota Bersaudara) yang Dibuat oleh Pemerintah Kota Medan dan Pemerintah Kota Ichikawa

0 0 1

Status Perjanjian Internasional Dalam Kaitannya Dengan Kerjasama Sister City (Kota Bersaudara) yang Dibuat oleh Pemerintah Kota Medan dan Pemerintah Kota Ichikawa

0 1 19

Status Perjanjian Internasional Dalam Kaitannya Dengan Kerjasama Sister City (Kota Bersaudara) yang Dibuat oleh Pemerintah Kota Medan dan Pemerintah Kota Ichikawa

0 0 19

Status Perjanjian Internasional Dalam Kaitannya Dengan Kerjasama Sister City (Kota Bersaudara) yang Dibuat oleh Pemerintah Kota Medan dan Pemerintah Kota Ichikawa

0 0 4