Membangun Jaringan Hotspot Wifi Dengan Modem Dial Up

(1)

MEMBANGUN JARINGAN HOTSPOT WIFI DENGAN

MODEM DIAL UP

TUGAS AKHIR

SADDAM AMIR LUBIS

082406105

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

DEPARTEMEN MATEMATIKA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2011


(2)

MEMBANGUN JARINGAN HOTSPOT WIFI DENGAN

MODEM DIAL-UP

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahlimadya Komputer

SADDAM AMIR LUBIS

082406105

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

DEPARTEMEN MATEMATIKA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2011


(3)

PERNYATAAN

MEMBANGUN JARINGAN HOTSPOT WIFI DENGAN MODEM DIAL UP

TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Juni 2011

Saddam Amir Lubis NIM : 082406105


(4)

PENGHARGAAN

Bismillahirrahmanirrahim

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan limpah rahmat dan karunia-nya penulis berhasil menyelesaikan tugas akhir yang berjudul

”MEMBANGUN JARINGAN HOTSPOT WIFI DENGAN MODEM DIAL UP“ ini pada waktu yang telah ditetapkan. Tidak lupa shalawat serta salam kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW dan para sahabatNya yang telah membawa kita dari alam ke gelapan ke alam yang terang benderang yang penuh ilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan sekarang ini.

Tugas Akhir ini tidak mungkin bisa selesai dengan baik, jika tidak ada bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan yang baik ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada :

1. Bapak Dr.Sutarman, M.Sc. selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Syahril effendi, S.SI, M.TI. selaku Ketua Jurusan Program Studi D-III teknik informatika.

3. Bapak Syariol Sitorus, S.Si, M.I.T. selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir Program Studi D-III Teknik Informatika Fakultas MIPA Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan bimbingan dan arahan selama ini dalam penyelesaian tugas akhir.

4. Seluruh Staf Pengajar Program Studi D-III Teknik Infomatika Faklutas MIPA Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan ilmu dan pengetahuannya selama masa perkuliahan.

5. Teristimewa kepada kedua orang tua Alm.Maas Halomoan Lubis dan Haniza Rangkuti yang senantiasa memberikan kasih sayang, doa, dan dukungan agar lancar dalam segala urusan.

6. Kakak saya, Marini A.N.A lubis senantiasa setia menemani, mendukung dan memberi motivasi.


(5)

8. Sahabat-sahabat terbaik dan seperjuangan saya Dio nando hsb, Rizqi nurul ashri, Wira bayu asmara, I made marchrieza, Zaki fariza sirait yang selalu menemani dalam suka dan duka, teman-teman rekan sesama mahasiswa komputer 08.

9. Pihak-pihak yang telah banyak membantu penulis, yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu-persatu.

Selama penulisan tugas akhir ini, penulis menyadari akan kesalahan yang mungkin terjadi, baik itu dari segi teknik, tata penyajian ataupun dari segi tata bahasa. Oleh karena itu penulis bersedia menerima kritik dan saran yang membangun dari pembaca dalam upaya perbaikan tugas akhir ini.

Akhir kata, Penulis berharap semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi siapapun yang membacanya. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmat dan hidayah kepada kita semua. Amin.

Medan, Juni 2011 Penulis


(6)

ABSTRAK

Aplikasi perangkat keras computer dan internet telah berkembang pesat pada saat ini. Kebutuhan internet semakin penting bagi setiap orang dalam mencari informasi dan berbagi informasi. Teknologi wireless merupakan salah satu terapan teknologi informasi yang dianggap modern dan mudah. Tugas Akhir ini membahas “ Membangun Jaringan Hotspot Wifi dengan Modem Dial Up “ dengan menggunakan Hotspot Wifi dengan Modem Dial Up ini setiap orang dapat terhubung ke internet dan berbagi informasi.


(7)

DAFTAR ISI

Halaman

Persetujuan ii

Pernyataan iii

Penghargaan iv

Abstrak vi

Daftar Isi vii

Daftar Tabel ix

Daftar Gambar x

Daftar Pustaka xi

Bab 1 Pendahuluan

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Identifikasi Masalah 2

1.3 Perumusan Masalah 2

1.4 Batasan Masalah 3

1.5 Manfaat Penelitian 3

1.6 Metode Penelitian 3

1.7 Sistematika Penelitian 4

Bab 2 Landasan Teori

2.1 Teori Dasar Jaringan Komputer 6

2.1.1 Definisi Jaringan Komputer 6

2.1.2 Tipe Jaringan Komputer 8

2.1.3 Peralatan Jaringan Komputer 9

2.2 Jaringan Komputer Tanpa Kabel / Wireless LAN 16

2.2.1 Local Area Network (LAN) 17

2.2.2 Client/User 17

2.2.3 Mengenal Jaringan Wireless 18

2.2.4 Standarisasi Jaringan Wireless 18 2.2.5 Topologi Jaringan Komputer 20 2.3 Transmission Control Protocol (TCP)/Internet Protocol (IP) 25

2.3.1 IP Address 27

2.3.2 Net ID 30

2.3.3 Host ID 30

2.3.4 Broadcasting 31


(8)

Bab 3 Perancangan Sistem

3.1 Mengenal Jaringan Wireless LAN/WiFi dengan Modem Dial Up34 3.2 Perangkat Membangun Jaringan Wireless LAN/WiFi

dengan Modem Dial Up 36

3.2.1 Instalasi Kerio Winroute Pada Server 6

3.2.2 Konfigurasi Access Point 42

3.2.3 Memberi Alamat IP Pada Windows XP 45 3.3 Diagram Alur (Flowchart) Jaringan WiFi dengan Modem Dial Up47 Bab 4 Implementasi Sistem

4.1 Tujuan Implementasi Sistem 48

4.2 Instalasi Modem 48

4.3 Diagram Alur (Flowchart) Jaringan WiFi dengan Modem Dial Up53 Bab 5 Kesimpulan dan Saran

5.1 Kesimpulan 60


(9)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Unit Kerja Standarisasi LAN dan WAN 19 Tabel 2.2 Ilustrasi IP Adress dalam Desimal dan Biner 27 Tabel 2.3 Jumlah IP Adress pada masing-masing kelas 28 Tabel 2.4 Membedakan Net ID dan Host ID Kelas A 30 Tabel 2.5 Membedakan Net ID dan Host ID Kelas B 31 Tabel 2.6 Membedakan Net ID dan Host ID Kelas C 31 Tabel 4.3 Hasil Percobaan Kecepatan Download dan Upload di Speedtest 58


(10)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Contoh NIC 9

Gambar 2.2 Contoh Hub 10

Gambar 2.3 Contoh Bridge 12

Gambar 2.4 Contoh Router 13

Gambar 2.5 Contoh Switch 14

Gambar 2.6 Contoh Modem 15

Gambar 2.7 Contoh AP 16

Gambar 2.8 Topologi Bus 21

Gambar 2.9 Topologi Ring 22

Gambar 2.10 Topologi Star 22

Gambar 2.11 Topologi Mesh 23

Gambar 2.12 Topologi Tree 24

Gambar 2.13 Topologi Wireless 25

Gambar 3.1 Deskripsi Jaringan Wireless/LAN dengan Modem Dial Up 35

Gamba 3.2 Proses Awal Instalasi Kerio 37

Gambar 3.3 License Agreement 37

Gambar 3.4 Choose Destination Location 38

Gambar 3.5 Select The Setup Type 39

Gambar 3.6 Select The Component 39

Gambar 3.7 Adminitrative Account 40

Gambar 3.8 Remote Access 40

Gambar 3.9 Setup Status 41

Gambar 3.10 Kerio UPN Adapter Installation 41

Gambar 3.11 Installation Wizzard Complete 42

Gambar 3.12 Tampilan Menu Access Point 43

Gambar 3.13 Menu Pengaturan Network 43

Gambar 3.14 Menu Pengaturan Wireless 43

Gambar 3.15 Menu Pengaturan Wireless Mode 44

Gambar 3.16 Menu DHCP 44

Gambar 3.17 Menu Pengaturan DHCP Client List 44 Gambar 3.18 Tampilan Wireless Network Connection 45 Gambar 3.19 Wireless Network Properties Windows XP 46 Gambar 3.20 Jendela Internet Protocol (TCP/IP) Properties Windows XP 46


(11)

ABSTRAK

Aplikasi perangkat keras computer dan internet telah berkembang pesat pada saat ini. Kebutuhan internet semakin penting bagi setiap orang dalam mencari informasi dan berbagi informasi. Teknologi wireless merupakan salah satu terapan teknologi informasi yang dianggap modern dan mudah. Tugas Akhir ini membahas “ Membangun Jaringan Hotspot Wifi dengan Modem Dial Up “ dengan menggunakan Hotspot Wifi dengan Modem Dial Up ini setiap orang dapat terhubung ke internet dan berbagi informasi.


(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan internet di Indonesia, kebutuhan akan informasi yang akurat dan tepat waktu untuk menyajikan data yang lengkap sangatlah diperlukan oleh suatu instansi, organisasi, dan perusahaan. Pengaksesan internet pun dapat dilakukan dengan banyak cara seperti menggunakan jaringan LAN (Local Area Network) dengan menggunakan kabel atau wireless. Saat ini banyak sekali cara yang mulai berkembang dalam proses pengiriman data seperti menggunakan kabel UTP, Bluetooth, wireless, dan lainnya.

Saat ini kebutuhan akan wifi sangat perlu, karena dengan wifi semua orang dapat mengakses internet dimanapun terdapat wifi. Selain dengan wifi seseorang dapat mengakses internet dengan menggunakan modem eksternal yang sekarang ini telah banyak di pasaran. Dengan adanya modem kecepatan dalam mengakses internet pun lebih cepat. Pada suatu tempat tidak terdapat wifi atau wireless beberapa orangpun tetap dapat melakukan koneksi internet dengan menggunkan modem dial up. Dengan membangun wifi menggunakan modem ini beberapa orang tetap dapat mengakses internet ataupun berbagi data walau hanya menggunakan satu buah modem dial up.


(13)

1.2Identifikasi Masalah

Dalam teknologi informasi seperti ini kemudahan dalam berbagai informasi ataupun mencari informasi sangatlah penting dapat dilhat dari semakin berkembangnya teknologi internet dan jaringan. Saat sekarang ini internet merupakan suatu kebutuhan dalam berbagai informasi ataupun mencari informasi. Untuk itu penulis ingin membuat koneksi internet wireless dengan menggunakan modem dial up.

1.3Perumusan Masalah

Permasalahan yang membuat penulis tertarik ialah saat tidak terdapatnya Wifi di tempat penulis berada padahal banyak orang yang ingin mengakses internet. Untuk itu penulis ingin memberikan kemudahan kepada orang lain untuk mengakses internet. Oleh karena itu penulis merumuskan masalah sebagai berikut : Bagaimana cara membagi koneksi internet dengan menggunakan modem dial up.


(14)

1.4Batasan Masalah

Batasan masalah yang akan dibahas ialah Instalasi modem dan konfigurasi access point pada sistem operasi yaitu Windows.

1.5Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Penulis dapat lebih mengenal dan mengerti konfigurasi access point untuk membangun jaringan wifi.

2. Penulis dapat lebih mengenal sistem keamanan pada jaringan.

1.6Metode Penelitian

Metode penelitian sangat menentukan suatu penelitian, karena menyangkut cara yang benar dalam pengumpulan data, analisa data dan pengambilan kesimpulan hasil penelitian. Adapun metode peneltian yang penulis gunakan untuk menyelesaikan berbagai permasalah yang terjadi adalah:

1. Observasi

Yaitu pencarian data / informasi dengan melakukan pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti.


(15)

Yaitu memperoleh data dengan mengadakan Tanya jawab langsung dengan pihak-pihak yang mengetahui konfigurasi access point tersebut. 3. Metode Penelitian Kepustakaan (Library Research Method)

Merupakan jenis penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data yang berhubungan dengan topik permasalahan dari judul yang penulis buat. Hal ini dilakukan dengan cara membaca buku-buku, makalah, bahan kuliah maupun artikel-artikel untuk mendapatkan landasan teoritis yang mencukupi.

4. Metode Penelitian Lapangan

Yaitu metode dengan melakukan browsing melalui internet dengan melihat website-website yang berkaitan dengan masalah yang diteliti

1.7Sistematika Penulisan

Sistematika Penulisan dari Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini berisikan latar belakang masalah, identifikasi masalah,

batasan masalah, manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.


(16)

BAB II : LANDASAN TEORI

Dalam bab ini diuraikan sekilas teori mengenai dasar-dasar jaringan

wireless.

BAB III : PERANCANGAN SISTEM

Dalam bab ini diuraikan mengenai konfigurasi access point dan kerio

winroute (windows router) pada sistem operasi Windows.

BAB IV : IMPLEMENTASI SISTEM

Dalam bab ini penulis akan melakukan pengkoneksian internet wireless dengan menggunakan modem dial up.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini akan penulis tuliskan kesimpulan dan saran dari tugas akhir yang penulis buat.


(17)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Dasar Jaringan Komputer

Jaringan komputer saat ini sangat diperlukan dalam melakukan proses pengiriman data dari suatu tempat ketempat lain. Tanpa adanya jaringan maka kemungkinan proses pengiriman data akan terhambat.

2.1.1 Definisi Jaringan Komputer

Wendell Odom (2004, hal: 5) menyatakan bahwa jaringan adalah kombinasi perangkat keras, perangkat lunak, dan pengkabelan (cabeling), yang memungkinkan berbagai alat komputasi berkomunikasi satu sama lain.

Iwan sofana (2008, hal: 3) menyatakan bahwa jaringan komputer (computer network) adalah suatu himpunan interkoneksi sejumlah komputer autonomous. Dalam suatu himpunan interkoneksi sejumlah komputer


(18)

autonomous. Dalam bahasa yang popular dapat dijelaskan bahwa jaringan komputer adalah kumpulan beberapa komputer (dan perangkat lain seperti printer, hub dan sebagainya) yang saling terhubung satu sama lain melalui media perantara. Media perantara ini bisa berupa media kabel ataupun media tanpa kabel (nirkabel). Informasi berupa data akan mengalir dari suatu komputer ke komputer lainnya atau dari satu komputer ke perangkat lain, sehingga masing-masing komputer yang terhubung tersebut bisa saling bertukar data atau berbagai perangkat keras.

Jaringan adalah kombinasi perangkat keras, perangkat lunak, dan pengkabelan (cabelling) yang memungkinkan berbagai alat komputasi berkomunikasi satu sama lain. Selain itu jaringan komputer juga dapat diartikan sebagai kumpulan beberapa komputer dan peralatan lain yang saling terhubung dengan menggunakan aturan-aturan tertentu. Hubungan ini dapat terjadi menggunakan media fisik berupa kabel ataupun melalui gelombang radio, infrared, bahkan satelit. Setiap peralatan yang tersambung ke jaringan disebut node. Beberapa jenis jaringan berdasarkan areanya adalah LAN (Local Area Network), MAN (Medium Area Network), WAN (Wide Area Network)., perangkat lain seperti printer, hub, dan sebagainya yang saling terhubung satu sama lain melalui media perantara. Media perantara ini biasa berupa media kabel ataupun media tanpa kabel (nirkabel). Informasi berupa data akan mengalir dari satu komputer ke komputer lainnya atau dari satu komputer ke perangkat lain,


(19)

sehinngga masing-masing komputer yang terhubung tersebut biasa saling bertukar data atau berbagai perangkat keras.

2.1.2 Tipe Jaringan Komputer

Dalam jaringan komputer terdapat 3 (tiga) peranan yang dapat dijalankan oleh komputer-komputer di dalam LAN (Local Area Network). Peran pertama dapat menjadi client yaitu hanya sebagai pengguna tetapi tidak menyediakan sumber daya jaringan untuk dibagi dan dipakai oleh anggota jaringan lain. Peran kedua dapat menjadi peer yaitu menjadi klien yang menggunakan sekaligus menyediakn sumber daya jaringan yang disebut peer-to-peer. Peran terakhir yaitu dapat menjadi server yang menyediakan sumber daya jaringan.

Berdasarkan peranan diatas, selanjutnya jaringan komputer terbagi atas 3 (tiga) bagian yaitu :

1. Jaringan berbasis server dan client-server didefinisikan dengan kehadiran server di dalam suatu jaringan yang menyediakan mekanisme pengamanan dan pengolahan jaringan tersebut. Jaringan ini terdiri banyak klien dann satu atau lebih server. Klien yang biasa disebut sebagia komputer


(20)

front-end yang meminta layanan seperti penyimpanan dan pencetakan data ke printer jaringan sedangkan server yang sering disebut sebagai komputer back-end menyampaikan permintaan tersebut ketujuan yang tepat.

2. Jaringan peer-to-peer adalah jaringan yang tidak melibatkan sumber daya terlalu tinggi. Pada setiap komputer tidak terdapt batasan yang khusus dalam mengakses data dan menggunakan sumber daya. Pada jaringan ini tidak terdapat ketergantungan dalam setiap komputer.

3. Jaringan Hybird adalah jaringan komputer yang memiliki semua yang terdapat pada dua tipe jaringan di atas. Ini berarti bahwa pengguna dalam jaringan hybrid ini dapat mengakses sumber daya yang dishare atau dibagi oleh jaringan peer-to-peer sedangkan di waktu yang bersamaan juga dapat memanfaatkan sumber daya yang disediakan oleh komputer server.

2.1.3 Peralatan Jaringan Komputer

Dalam membangun sebuah jaringan komputer dibutuhkan perangkat keras khusus yang berhubungan dengan kebutuhan jaringan yang akan dibangun. Berikut adalah beberapa perlatan jaringan yang umum digunakan untuk jaringan berbasis nirkabel.

1. NIC (Network Interface Card) merupakan perlatan yang berhubungan langsung dengan komputer dan didesain agar komputer-komputer jaringan


(21)

dapat saling berkomunikasi. NIC juga menyediakan akses ke media fisik jaringan. Bagaimana bit-bit data (seperti tegangan listrik, arus, gelombang elektromagnetik, dan besaran fisik lainnya) dibentuk akan ditentukan oleh NIC. NIC contoh alat yang bekerja pada layar pertama atau layar physical.

Gambar 2.1 Contoh NIC

2. HUB merupakan peralatan yang dapat menggandakan frame data yang bersal dari salah satu komputer ke semua port yang ada pada hub tersebut. Sehingga semua komputer yang berhubungan dengan port hub akan menerima data juga.


(22)

3. Computer server adalah sebuah sistem komputer yang menyediakan jenis layanan tertentu dalam sebuah jaringan komputer. Server didukung dengan prosesor yang bersifat scalable dan RAM yang besar, juga dilengkapi dengan sistem operasi khusus, yang disebut sebagai sistem operasi jaringan atau network operating system. Server juga menjalankan perangkat lunak administratif yang mengontrol akses terhadap jaringan dan sumber daya yang terdapat di dalamnya, seperti halnya berkas atau alat pencetak (printer), dan memberikan akses kepada workstation anggota jaringan.

Fungsi computer server :

a) Server Aplikasi

Server yang digunakan untuk menyimpan berbagai macam aplikasi yang dapat diakses oleh client, server data sendiri digunakan untuk menyimpan data baik yang digunakan client secara langsung maupun data yang diproses oleh server aplikasi.

b) Server Proxy

Berfungsi untuk mengatur lalu lintas di jaringan melalui pengaturan proxy. Orang awam lebih mengenal proxy server untuk mengkoneksikan komputer client ke Internet.


(23)

4. Repeater merupakan salah satu contoh active hub. Reveater merupakan peralatan yang dapat menerima sinyal kemudian memperkuat dan mengirim kembali signal tersebut ke tempat lain. Sehingga signal dapat menjangkau tempat-tempat yang jauh karena repeater bekerja pada besaran fisik seperti tegangan listrik, arus listrik, gelombang elektromagnetik untik itu repeater dalam kategori peralatan yang bekerja pada layar physical.

5. Brigde merupakan peralatan yang dapat menghubungkan beberapa segmen dalam sebuah jaringan. Berbeda dengan hub, bridge dapat mempelajari MAC address tujuan. Sehingga jika sebuah computer mengirim data untuk komputer tertentu, maka bridge akan mengirim data melalui port yang terhubung dengan computer tujuan saja. Jika bridge belum mengetahui port mana yang terhubung dengan komputer tujuan, maka kan mencoba mengirim pesan broadcast ke semua port (kecuali port computer yang mengirim). Jika port tujuan telah diketahui, maka untuk selanjutnya hanya port itu saja yang akan dikirim data. Bridge juga dapat mem-filter trafik di antara 2 (dua) segmen LAN. Bridge bekerja di layar Data Link.


(24)

6. Router adalah sebuah alat yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Proses routing terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti Internet Protocol) dari stack protokol tujuh-lapis OSI. dimana merupakan peralatan jaringan yang dapat menghubungkan satu jaringan dengan jaringan yang lain. Sepintas lalu router mirip dengan bridge, namun router lebih cerdas dibandingkan dengan bridge. Router bekerja menggunakan routing table yang disimpan di memorinya untuk membuat keputusan tentang ke mana dan bagaimana paket dikirimkan. Router dapat memutuskan rute terbaik yang akan ditempuh oleh paket data. Router akan memutuskan media fisik jaringan yang disukai dan yang tidak disukai. Protokol routing dapat mengatisipasi berbagai kpndisi yang tidak dimiliki oleh peralatan bridge. Router bekerja pada layar network.

Secara umum, router dibagi menjadi dua buah jenis, yakni:

1. static router (router statis): adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statis yang di setting secara manual oleh para administrator jaringan.

2. dynamic router (router dinamis): adalah sebuah router yang memiliki dan membuat tabel routing dinamis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan dengan router lainnya.


(25)

Gambar 2.4 Contoh Router

7. Network Switch selain repeater, bridge, dan router terdapat sejumlah perlatan switching yang dapat digunakan dalam membangun internetwork. Perlatan switch didesain dengan tujuan yang berbeda dengan repeater, bridge, dan router. Jika perangkat jaringan yang terhubung pada sebuah LAN terlalu banyak, maka kebutuhan transmisi meningkat melebihi kapasitas yang mampu dilayani oleh media tranmisi jaringan. Cara kerja switch mirip dengan bridge, sehingga kadangkala switch disebut sebagai multiple bridge dan setiap host yang terkoneksi akan mendapatkan full bandwidth. Switch memiliki beberapa kelebihan dibandingkan bridge antara lain dalam hal forwarding method paket yang dilewatkan.


(26)

8. Gateway adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk menghubungkan satu jaringan komputer dengan satu atau lebih jaringan komputer yang menggunakan protokol komunikasi yang berbeda sehingga informasi dari satu jaringan komputer dapat diberikan kepada jaringan komputer lain yang protokolnya berbeda. bekerja dan bertugas melewatkan paket antara jaringan dengan protokol yang berbeda, sehingga perbedaan tersebut tidak tampak pada lapisan aplikasi. Kadangkala gateway biasa disebut IP router. Gateway bekerja pada layar application. Istilah gateway merujuk kepada hardware atau software yang menjembatani dua aplikasi atau jaringan yang tidak kompatibel, sehingga data dapat ditransfer antar komputer yang berbeda-beda. Salah satu contoh penggunaan gateway adalah pada email, sehingga pertukaran email dapat dilakukan pada sistem yang berbeda.

9. Modem Dial-Up adalah Jenis komunikasi yang menggunakan modem dan saluran telepon biasa untuk menghubungkan komputer yang satu dengan komputer yang lain. Bisa juga berarti provider Internet yang memanfaatkan saluran telepon sebagai saluran utamanya.Modem Dial-Up ini digunakan sebagai penghubung jaringan LAN dengan internet.


(27)

Gambar 2.6 Contoh Modem

10. Access Point (AP) adalah sebuah node yang telah dikonfigurasi secara khusus pada sebuah WLAN (Wireless Local Area Network). Access Point bertindak sebagai pusat pemancar dan penerima untuk sinyal-sinyal radio WLAN. Access Point sering disebut juga base station. AP merupakan salah satu perangkat yang dapat mendukung akses jaringan tanpa kabel atau wireless LAN. Wireless divice jenis AP menggunakan gelombang radio sebagai media tranmisinya. Fungsi utama dari AP adalah sebagai pusat koneksi. AP dapat dikatakan mempunyai fungsi seperti switch pada jaringan tranmisi kabel. AP menyediakan perangkat seperti radio penerima yang mampu menerima gelombang lain dari AP atau media wireless lain seperti USB wireless.

Selain itu AP juga menyimpan perangkat lunak yang mampu berkomunikasi dan mengenkripsikan data serta port virtual untuk menghubungkannya dengan jaringan wired (jaringan yang menggunakan kabel). Interface untuk mengatur setting AP dilakukan dengan memasukkan alamat IP perangkat AP melalui browser, beberapa konfigurasi dilakukan, diantaranya dengan:


(28)

2. Mencoba fitur Wired Equivalent Privacy (WEP) dan Wi-Fi Protected Access (WPA)

3. Mengatur akses berdasarkan MAC Address device pengakses

Gambar 2.7 Contoh AP

11. Kerio wiroute

Merupakan program gabungan yang didalamnya terdapat router, proxy, firewall, dns server, dhcp server dan juga VPN . selain itu kerio winroute firewall dapat juga di gunakan untuk memonitoring user pengguna koneksi internet.

2.2 Jaringan Komputer Tanpa Kabel / Wireless LAN

Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang terhubung dalam satu kesatuan. Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan


(29)

komputer dapat saling bertukar dokumen dan data, mencetak pada printer yang sama dan bersama-sama menggunakan hardware/software yang terhubung dengan jaringan. Setiap komputer, printer atau periferal yang terhubung dengan jaringan disebut node. Sebuah jaringan komputer dapat memiliki dua, puluhan, ribuan atau bahkan jutaan node.

Teknologi wireless dapat diartikan teknologi tanpa kabel. Teknologi wireless menggunakan udara sebagai media perantara untuk melakukan pertukaran data. Teknologi wireless tidak hanya diterapkan pada dunia komputer saja tetapi juga pada bidang telekomunikasi.

2.2.1 Local Area Network (LAN)

Local Area Network (LAN), merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumberdaya (resouce, misalnya printer) dan saling bertukar informasi.


(30)

Client/Server dapat diartikan sebagai kemampuan komputer untuk meminta layanan request data kepada komputer lain. Setiap komputer yang meminta layanan kepada server disebut sebagai client, sedangkan setiap komputer yang menyediakan layanan disebut sebagai server. Data yang diminta oleh client dapat diambil dari database pada sisi server yang sering disebut database server, seperi misalnya MySQL, PostgreSQL, Oracle, atau SQL Server.

2.2.3 Mengenal Jaringan Wireless

Teknologi wireless sangat cocok dan banyak digunakan sebagai pengganti kabel-kabel seperti kabel-kabel mouse, kabel-kabel jaringan LAN dan bahkan kabel-kabel WAN (Wide Area Network). Semakin jauh daya jangkauan wireless semakin tinggi juga kebutuhan hardware yang diperlukan. Teknologi wireless yang popular untuk kelompok LAN adalah Wi-Fi. Kecepatan transfer data Wi-Fi yang saat ini sudah mencapai 54 Mps. Memang masih tidak sebanding dengan kecepatan dengan kabel UTP yang sudah mencapai 1 Gbps. Walau demikian sebagian besar pengguna merasa kecepatan ini sudah memadai.


(31)

Untuk sebuah teknologi yang bersifat massal sebuah standarisasi sangatlah dibutuhkan. Standarisasi akan memberikan banyak keuntungan di antaranya adalah :

1. Pembuatan hardware yang berbeda biasa saling bekerja sama. Tentunya tidaklah sangat efisien wireless di satu merk laptop hanya bisa berhubungan dengan perlatan yang berasal dari merek yang sama.

2. Pembuatan hardware tambahan biasa membuat perlatan yang berlaku untuk semua peraltan berdasarkan informasi dari standarisasi yang telah ada.

3. Penghematan dan perkembangan teknologi yang jauh lebih cepat.

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh IEEE (Institute Of Electrical Engineers) merupakan organisasi non-profit yang mendedikasikan kerja kerasnya demi kemajuan teknologi. Pada tahun 1980 IEEE membuat sebuah bagian yang mengurusi standarisasi LAN dan MAN (Metropolitan Area Network). Bagian ini kemudian dinamakan sebagai 802, angka 80 menunjukkan tahun dan angka 2 (dua) menunjukkan bulan dibentuknya kelompok kerja ini.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diketahui bahwa internet wireless adalah sebagian dari hasil kerja 802. Bagian ini dibagi menjadi beberapa bagian yang lebih kecil dan lebih spesifik yang dinamakan sebagai unit kerja. Unit kerja ini diberikan nama berupa angka yang berurutan di


(32)

belakang 802. Berikut adalah contoh unit kerja dan bidang yang mereka tangani.

Tabel 2.1 Unit kerja standarisasi LAN dan WAN Unit Kerja Bidang yang Ditangani

802.1 Higher Layar LAN Protokol

802.3 Ethernet Working Group

802.11 Wireless Working Group

802.15 Wireless Personal Area Network (WAPN) Working Group 802.16 Broadband Wireless Access Working Group

802.17 Reselient Pacet Ring Working Group

802.18 Radio Regulator TAG

802.19 Coexistence TAG

802.20

Mobile Broadcast Wireless Access (MBWA) Working Group

802.21 Media Independent Handoff Working Group 802.22 Wireless Region Area Network

Unit kerja yang mengurusi tentang wireless LAN terbagi-bagi menjadi beberapa unit, namun tidak lagi ditandai dengan tanda titik dan angka tetapi dengan huruf a, b, c sehingga menjadi unit 802.11a, 802.11b, 802.11c dan seterusnya.


(33)

2.2.5 Topologi Jaringan Komputer

Topologi jaringan komputer adalah suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan komputer lainnya sehingga membentuk jaringan. Cara yang saat ini banyak digunakan adalah bus, token ring, dan star. Dalam suatu jaringan komputer jenis topologi yang dipilih akan mempengaruhi kecepatan komunikasi. Untuk itu maka perlu dicermati kelebihan/keuntungan dan kekurangan / kerugian dari masing - masing topologi berdasarkan karakteristiknya.

1. Topologi BUS

Topologi Bus merupakan topologi yang menghubungkan beberapa computer ke sebuah kabel dengan beberapa terminal. Topologi Bus menggunakan jenis kabel Coaxial dengan beberapa konektor BNC. Topologi bus menyediakan 1(satu) jalur yang digunakan untuk komunikasi antar perangkat sehingga setiap perangkat harus bergantian dalam menggunakan jalur yang ada. Dalam berkomunikasi antar perangkat,hanya ada 2 (dua) perangkat yang dapat saling berkomunikasi. Kecepatan transfer rata-rata data antar perangkat sangat lambat karena harus bergantian dalam menggunakan jalur.


(34)

Gambar 2.8 Topologi Bus (dikutip dari :Andi, 2010, hal:5 )

2. Topologi Ring

Topologi Ring, merupakan topologi yang menghubungkan beberapa computer dengan membentuk sebuah lingkaran. Komputer yang terhubung dalam sebuah jaringan akan terkoneksi pada 2 (dua) komputer lain.

Gambar 2.9 Topologi Ring ( dikutip dari : Andi, 2010, hal : 5 )


(35)

3. Topologi STAR

Topologi Star, merupakan topologi yang menghubungkan beberapa computer dengan menggunakan perangkat yaitu Hub atau Switch. Perangkat ini berfungsi sebagai pengkontrol dari semua computer yang terhubung dalam jaringan.

Gambar 2.10 Topologi Star (dikutip dari Andi, 2010, hal :5)

4. Topologi MESH

Topologi jaringan ini menerapkan hubungan antar sentral secara penuh. Jumlah saluran harus disediakan untuk membentuk jaringan Mesh adalah jumlah sentral dikurangi 1 (n-1, n = jumlah sentral). Tingkat kerumitan jaringan sebanding dengan meningkatnya jumlah sentral yang terpasang. Dengan demikian disamping kurang ekonomis juga relatif mahal dalam pengoperasiannya.


(36)

Gambar 2.11 Topologi Mesh (dikutip dari : http://id.wikipedia.org/wiki/Topologi_mesh)

5. Topologi Tree

Topologi jaringan ini disebut juga sebagai topologi jaringan bertingkat. Topologi ini biasanya digunakan untuk interkoneksi antar sentral denganhirarki yang berbeda. Untuk hirarki yang lebih rendah dig ambarkan pada lokasi yang rendah dan semakin keatas mempunyai hirarki semakin tinggi. Topologi jaringan jenis ini cocok digunakan pada sistem jaringan komputer .


(37)

Gambar 2.12 Topologi Tree

(dikutip dari http://salman-smartilmiah.blogspot.com/2008/12/pengertian-topologi-meshstarbushtreeand.html)

6. Topologi Wireless

Topologi wireless, adalah jaringan computer yang menggunakan gelombang radio sebagai media transmisi data. Informasi (data) ditranfer dari satu komputer lain tanpa menggunakan kabel sebagai media perantara. Wireless sering disebut sebagai jaringan Nirkabel atau Jaringan Tanpa Kabel


(38)

(dikutip dari andi, 2010, hal :6 )

2.3 Transmission Control Protocol (TCP) / Internet Protocol (IP)

TCP merupakan singkatan dari Tranmission Control Protocol sedangkan IP ialah Internet Protocol. TCP / IP merupakan protokol standar yang dimiliki oleh semua sistem operasi. Protokol adalah prosedur yang mengatur beberapa fungsi yang ada pada setiap komputer. Protokol mengijinkan adanya hubungan antar komputer sehungga dapat saling bertukar informasi atau saling berkirim data. Tugas protokol adalah mengatur hubungan/komunikasi data saat komunikasi data itu dimulai sampai berakhir. Ada beberapa protokol yang saling berhubungan dengan internet :

1. UDP (User Datagram Protocol) yaitu protokol yang bersifat connectionless, dan bersifat kebalikan dari TCP yang berorientasi connection.

2. FTP (File Transfer Protokol) yaitu protokol yang digunakan untuk melakukan transfer data. Pengambilan data dari server disebut Download dan pengiriman data ke server disebut Upload.

3. HTTP (Hyper Text Transfer Protocol) yaitu protokol yang digunakan untuk mentransfer halaman web di internet.

4. SMTP (Simple Mail Transfer Protocol) yaitu protokol yang digunakan untuk mengirim data e-mail.


(39)

5. DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) yaitu protokol yang dapat menentukan nomor IP pada setiap komputer yang terhubung padanya.

Selain itu TCP / IP adalah sebuah sistem dengan 4 (empat) buah lapisan yaitu : 1. Link layer disebut juga data-link layer atau network interface layer yang terdiri dari device driver dalam sistem operasi dan network interface card yang terdapat dalam komputer. Bersama-sama menangani seluruh detail perangkat keras dari penghubung fisik denga kebel atau media komunikasi lainnya yang digunakan.

2. Network layer disebut juga internet layer menangani perpindahan paket diseputar jaringan, mengarahkan paket (routing).

3. Transport layer menyediakan sebuah aliran data antar dua komputer untuk application layer diatasnya.

4. Application layer menangani aplikasi yang ada secara detail.

2.3.1 IP Address

IP address terdiri dari bilangan biner sepanjang 32 bit yang dibagi atas 4 segmen. Tiap segmen terdiri atas 8 bit yang berarti memiliki nilai decimal dari


(40)

0 -255. Range address yang digunakan ialah dari 00000000.00000000.00000000.00000000 sampai dengan 11111111.11111111.11111111.11111111. IP address biasanya direpresentasikan dalam bilangan decimal.

Adapun beberapa contoh IP address adalah : 44.132.1.20

167.205.9.35

Ilustrasi IP address dalam decimal dan biner dapat dilihat dari table 2.2

Tabel 2.2 Ilustrasi IP address dalam decimal dan biner

Decimal 167 205 9 35

Biner 10100111 11001101 00001001 00100011

IP address dapat dipisahkan menjadi 2 (dua) bagian yakni bagian network (bit-bit network) dan bagian host (bit-bit host). Bit network berperan dalam identifikasi suatu network dari network yang lain sedangkan bit host berperan dalam mengidebtifikasi host dalam suatu network jadi seluruh host yang tersambung dalam 1 (satu) jaringan memiliki bit network yang sama. Sebagian dari bit-bit bagian awal dari IP address merupakan network bit sedangkan sisanya untuk host. Ada 3 (tiga) kelas address yang utama dalam TCP / IP yakni kelas A, kelas B, kelas C. Untuk dapat menandai kelas satu dengan kelas yang lain dibuatlah beberapa peraturan sebagai berikut :


(41)

2. Oktet pertama dari kelas B harus dimulai dengan angka biner 10. 3. Oktet pertama dari kelas C harus dimulai dengan angka biner 110.

Oleh sebab itu Alamat IP dari masing-masing kelas harus dimulai dengan angka 1 tertentu pada tabel pertama seperti terlihat pada Tabel 2.3

Tabel 2.3 Jumlah IP Adress pada masing-masing kelas

Kelas Range

Jumlah Maksimum Network

Jumlah Maksimum host per network

A 1-126 127 16777214

B 128-191 16384 65534

C 192-223 2097152 254

Disamping itu ada beberapa aturan tambahan antara lain : 1. Angka 127 di octet pertama digunakan untuk loopback. 2. Network ID tidak boleh semuanya terdiri atas angka 0 atau 1. 3. Host ID tidak boleh semuanya terdiri atas angka 0 atau 1.

Agar jaringan dapat mengetahui kelas mana yang dipakai oleh suatu alamat IP untuk itu dipergunakan default subnet mask. Setiap alamat IP harus memiliki default subnet mask. Angka decimal 255 atau 11111111 dari default subnet mask menandakan bahwa octet yang bersangkutan dari alamat IP


(42)

adalah untuk Network ID. Untuk angka decimal 0 atau biner 00000000 dari default subnet mask menandakan bahwa oktet yang bersangkutan dari alamat IP adalah untuk Host ID.

Contoh :

Alamat IP 25.20.5.31 Default subnet mask 255.0.0 Berada di kelas A

Alamat IP 172.20.5.31

Default subnet mask 255.255.0.0 Berada di kelas B

Alamat IP 195.20.5.31

Default subnet mask 255.255.255.0.0 Berada di kelas C

Jadi kelas suatu alamat IP dapat ditentukan dengan memperhatikan angka oktet pertama dan subnet mask alamat IP yang bersangkutan. Kelas A memberikan paling sedikit jumlah network ID dan sangat banyak host ID. Hal ini karena hanya oktet pertama yang dipakai oleh network ID sedangkan ketiga oktet lainnya sebagai host ID. Kelas B memberikan jumlah host yang sama untuk host ID dan network ID sedangkan kelas C memberikan lebih banyak network ID dibandingkan dengan host ID. Pemberian alamat IP untuk


(43)

digunakan di internet diatur oleh badan internasional yang bernama interNIC. Dalam pemberian alamat interNIC hanya memberikan network ID sedangkan host IDnya diatur oleh pemilik alamat IP itu sendiri.sistem ynag mengatur translasi anatar suatu alamat situs dengan alamat IP lainnya disebut DNS (Domain Name System). Adapun bagian-bagian IP adalah :

2.3.2. Net ID

Net ID merupakan alamat yang telah ditetapkan oleh jaringan fisik. Net ID telah menjadi ketetapan untuk setiap kelas yang digunakan dan tidak dapat diganti dengan nomor lain.

2.3.3. Host ID

Berbeda dengan net ID, host ID dapat mengganti nomornya dengan urutan nomor yang dibutuhkan. Host ID merupakan nomor IP yang dapat mewakili setiap individu atau setiap PC (PersonalComputer) dalam suatu jaringan.

Adapun cara untuk membedakan antara host ID dengan net ID dapat dilihat dari tabel berikut :


(44)

0-127 0-255 0-255 0-255

0nnnnnnn Hhhhhhhh Hhhhhhhh Hhhhhhhh

network ID host ID

Tabel 2.5 membedakan net ID dengan host ID kelas B

128-191 0-255 0-255 0-255

10nnnnnnn Nnnnnnnn Hhhhhhhh Hhhhhhhh

network ID host ID

Tabel 2.6 membedakan net ID dengan host ID kelas C

192-223 0-255 0-255 0-255

10nnnnnnn Nnnnnnnn Nnnnnnnn Nnnnnnnn

network ID host ID

2.3.4 Broadcasting

Alamat ini digunakan untuk mengirim/menerima informasi yang harus diketahui oleh seluruh host yang ada pada suatu jaringan. Seperti diketahui, setiap paket IP memiliki header alamat tujuan berupa IP Address dari host yang akan dituju oleh paket tersebut. Dengan adanya alamat ini, maka hanya host tujuan saja yang memproses paket tersebut, sedangkan host lain akan mengabaikannya. Bagaimana jika suatu host ingin mengirim paket kepada seluruh host yang ada pada


(45)

jaringannya? Tidak efisien jika ia harus membuat replikasi paket sebanyak jumlah host tujuan. Pemakaian bandwidth/jalur akan meningkat dan beban kerja host pengirim bertambah, padahal isi paket-paket tersebut sama. Oleh karena itu, dibuat konsep broadcast address. Host cukup mengirim ke alamat broadcast, maka seluruh host yang ada pada network akan menerima paket tersebut. Konsekuensinya, seluruh host pada jaringan yang sama harus memiliki broadcast address yang sama dan alamat tersebut tidak boleh digunakan sebagai nomor IP untuk host tertentu.

Jadi, sebenarnya setiap host memiliki 2 alamat untuk menerima paket : pertama adalah nomor IP yang bersifat unik dan kedua adalah broadcast address pada jaringan tempat host tersebut berada. Broadcast address diperoleh dengan membuat seluruh bit host pada nomor IP menjadi 1. Jadi, untuk host dengan IP address 167.205.9.35 atau 167.205.240.2, broadcast addressnya adalah 167.205.255.255 (2 segmen terakhir dari IP Address tersebut dibuat berharga 11111111.11111111, sehingga secara desimal terbaca 255.255). Jenis informasi yang dibroadcast biasanya adalah informasi routing.

(dikutip dari: http://f4bregaz.blogspot.com/2008/08/pengertian-subnetting-network-id.html Diakses tanggal 12 Mei, 2011)

2.3.5 Subnetting

Subnetting adalah sebuah teknik yang mengizinkan para administrator jaringan untuk memanfaatkan 32 bit IP address yang tersedia dengan lebih efisien. Teknik


(46)

subnetting membuat skala jaringan lebih luas dan tidak dibatas oleh kelas-kelas IP (IP Classes) A, B, dan C yang sudah diatur. Dengan subnetting, anda bisa membuat network dengan batasan host yang lebih realistis sesuai kebutuhan.Subnetting menyediakan cara yang lebih fleksibel untuk menentukan bagian mana dari sebuah 32 bit IP adddress yang mewakili netword ID dan bagian mana yang mewakili host ID.

Dengan kelas-kelas IP address standar, hanya 3 kemungkinan network ID yang tersedia; 8 bit untuk kelas A, 16 bit untuk kelas B, dan 24 bit untuk kelas C. Subnetting mengizinkan anda memilih angka bit acak (arbitrary number) untuk digunakan sebagai network ID.

(dikutip dari: http://www.deddy-rudhistiar.co.cc/2010/05/pengertian-subnetting.html Diakses tanggal 12 Mei, 2011)


(47)

BAB III

PERANCANGAN SISTEM

3.1 Mengenal Jaringan Wireless LAN/Wifi dengan Modem Dial Up

Jaringan wireless lan/wifi dengan modem dial up adalah sekumpulan komputer yang saling terhubung antara satu dengan lainnya sehingga terbentuk sebuah jaringan komputer dengan menggunakan media udara/gelombang sebagai jalur lintas datanya dan terhubung dengan internet melalui modem dial up.

Jaringan wireless lan/wifi dengan modem dial up pada dasarnya sama dengan jaringan Local Area Network yang biasa kita jumpai. Hanya saja, untuk menghubungkan antara node device antar client menggunakan media wireless, frekuensi serta SSID yang unik untuk menunjukkan identitas dari wireless device.

Adapun deskripsi dari jaringan wireless lan/wifi dengan modem dial up ini adalah :


(48)

Gambar 3.1 Deskripsi jaringan wireless/LAN dengan Modem Dial Up

3.2 Perangkat Membangun Jaringan Wireless/LAN dengan Modem Dial Up

Sebelum melakukan konfigurasi jaringan wireless/LAN dengan Modem Dial Up adapun persiapan yang perlu diperhatikan antara lain :

1. 1 (satu) unit komputer sever dengan system operasi Windows XP.

2. 1 (satu) atau lebih komputer client untuk menguji apakah koneksi berhasil atau tidak.

3. 1 (Satu) unit access point untuk membagi jaringan. internet

Modem Dial Up

Server/kerio winroute Access point

Client 2


(49)

4. 1(satu) unit Modem Dial Up yang digunakan untuk melalukan koneksi ke internet.

3.2.1 Installasi Kerio Winroute pada server

Sebelum melakukan installasi, yakinkan bahwa ethernet telah berfungsi dengan baik, apabila Anda menggunakan 2 ethernet, yakinkan bahwa kedua ethernet tersebut telah berfungsi baik yang ke Internet maupun yang ke LAN (mis. eth yg ke Internet di isi dengan IP 192.168.1.1 dan eth. yang ke LAN diisi dgn 192.168.0.1). Jika Anda menggunakan Dial-Up, yakinkan modem dapat dial dengan baik ke internet dan IP untuk LAN telah terisi. Sekarang klik ganda pada file setup (mis. kerio-kwf-6.1.4-1086 win.exe) akan ada tampilan sbb :

Gambar 3.2 proses awal installasi kerio

Kemudian akan tampil kotak dialog yg berisi “License Agreement”, pilih “I accept…”


(50)

.

Gambar 3.3 License Agreement

Kemudian klik tombol Next untuk meneruskan. Setelah itu, setup akan menanyakan

lokasi dimana akan diinstall program (mis. C:\Kerio).


(51)

Setelah lokasi tujuan diisi (apabila Anda menggunakan 2 HDD, tempatkan lokasi intallasi di partisi pertama pada HDD kedua untuk menambah perfomance), klik Next. Setup akan menanyakan tipe apa yang akan di gunakan untuk setup. Disii akan diberikan 3 pilihan yaitu :

1. Typical

Intallasi tipe ini tanpa merubah apapun (default program) dan tipe ini cocok untuk seorang pemula.

2. Compact

Installasi tipe ini diperuntukan bagi mereka yang mempunyai keterbatasan dalam hal free space HDD. Untuk type ini „Help‟ file minimal dan selain bahasa Inggris ditiadakan (tidak di install).

3. Custom

Installasi tipe ini buat mereka yang sudah lebih mengerti (advanced user). Disini kita dapat memilih apa saja yang di install dan apa yang tidak di install.

Gambar 3.5 Select the Setup Type

Untuk melihat apa saja yang akan di install, pilih „Custom‟ kemudian tekan tombol Next.


(52)

Gambar 3.6 Select Components

Setelah memilih apa saja yang perlu diinstall (saran : un-check / un-tick sebaiknya hanya help files untuk bahasa Czech kalau Anda bukan orang Czech, selain itu jangan dirubah) tekan tombol Next untuk melanjutkan. Langkah selanjutnya adalah pengisian password untuk user Administrator (wajib dilakukan, kalau tidak Anda tidak dapat menekan tombol Next).

Gambar 3.7 Administrative Account

Setelah tombol Next ditekan, installasi akan menanyakan apakah Anda akan menggunakan fasilitas remote untuk installasi? Kalau Anda install Kerio Winroute


(53)

Firewall lewat remote desktop atau VNC atau program remote lainnya, pilihan ini wajib di enable dan diisi dengan IP saat Anda melakukan remote.

Gambar 3.8 Remote Access

Jika Anda install lewat remote dan tidak „enable‟ fasilitas ini maka selanjutnya Anda tidak akan bisa remote lagi setelah instalasi selesai dan restart komputer karena secara default KWF tidak akan memberikan akses apapun ke mesin KWF. Kalau Anda melakukan instalsi secara lokal (langsung di komputer tersebut), fasilitas ini diabaikan saja dan langsung tekan tombol Next untuk melanjutkan.


(54)

Setelah selesai installasi me-copy-kan files, akan tampil kotak dialog yang menanyakan

untuk installasi Kerio VPN Adapter.

Gambar 3.10 Kerio VPN Adapter Installation

Sebaiknya di jawab „Yes‟. Walaupun pada saat ini Anda tidak membutuhkan VPN connection, siapa tahu kelak akan berguna. Setelah selesai install Kerio VPN Adapter, installasi akan meminta untuk restart komputer.


(55)

Restart komputer wajib dilakukan untuk memulai setting KWF. Tekan tombol Finish

untuk restart komputer Anda.

3.2.2 konfigurasi Access Point

Sebelum kita melakukan konfigurasi pada access point, sebelumnya kita terlebih dahulu menghubungkan access point ke komputer server, berikut langkah-langkahnya:

1. Hubungkan komputer server dengan access point menggunakan kabel LAN.

2. Buka pengaturan access point dengan menggetikkan alamat IP pada web browser computer server yg disesuiakan dengan alamat IP pada access point.

3. Jika menu penggaturan access point sudah terbuka, maka akan muncul tampilan sebagai berikut.


(56)

Setelah computer server terhubung dengan access point, maka konfigurasi access point dalam jaringan wireless LAN/wifi dengan modem dial up dapat dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah berikut.

1. Pada menu network ubah pengaturan sebagai berikut .

Gambar 3.13 Menu Pengaturan Network

2. Pada menu wireless ubah pengaturan basic settings sebagai berikut .

Gambar 3.14 Menu Pengaturan Basic Settings

3. Pada menu wireless ubah pengaturan wireless mode sebagai berikut .


(57)

4. Pada menu DHCP ubah pengaturan sebagai berikut .

Gambar 3.16 Menu DHCP

5. Pada menu DHCP ubah pengaturan DHCP client list sebagai berikut .

Gambar 3.17 Menu Pengaturan DHCP Client List Setelah konfigurasi selesai kita bisa dapat menggunakan acces point.

3.2.3. Memberi Alamat IP pada Windows Xp

Pastikan terlebih dahulu perangkat wireless adapter dengan melihat icon Wireless Network Connection pada bagian sudut kanan bawah monitor. Klik kanan Wireless Network Connection lalu klik Open Network Connections seperti pada gambar 3.2


(58)

Gambar 3.18 Tampilan Wireless Network Connection

Kemudian klik kanan pada Wireless Network Connection lalu klik Properties. Setelah itu akan akan muncul jendela Wireless Network Connection Properties.


(59)

Klik tab General kemudian pilih Internet Protocol (TCP/IP) setelah itu klik Properties. Setelah itu masuk ke jendela Internet Protocol (TCP/IP) seperti pada gambar 3.4

Gambar 3.20 Jendela Internet Protocol (TCP/IP) Properties Windows Xp Pilih Use the following IP address lalu isikan alamat IP address sebagai contoh 192.168.0.100 dan Subnet mask 255.255.255.0 kemudian klik Ok dan pemberian alamat IP address telah selesai.


(60)

3.3.Diagram Alur (flowchart) Jaringan Wifi dengan Modem Dial Up MULAI

Input Login:Username dan Password

Status = Administrator

Status = Hal.

Pengaturan Access Point

Input Login:Username dan Password

Status = Terhubung ke internet

Koneksi ke Internet

User/client dapat menggunakan koneksi internet SELESAI Y Y Y N N N

Buka Aplikasi Modem Buka Aplikasi Kerio Winroute(Administrator)

Buka Halaman Access Point Pada Web Browser


(61)

BAB IV

IMPLEMENTASI SISTEM

4.1 Tujuan Implementasi Sistem

Implementasi sistem ini bertujuan untuk membagi jaringan dari modem dial up ke komputer client melalui access point dan membatasi bandwitch upload maupun download agar semua client mendapatkan jatah bandwitch yang sama.

4.2 Instalasi Modem

Untuk melakukan koneksi internet penulis menggunakan modem "SMART AC2726 UI". Untuk dapat menginstal modem ini diperlunakan spesifikasi computer atau laptop sebagai berikut :

1. Memiliki USB port. 2. 300 Mhz Processor. 3. 256 MB RAM

4. Microsoft Windows Xp, Windows Vista atau Windows 2003. 5. Internet Explorer atau yang lainnya.


(62)

6. Harddisk.

Setelah selesai melakukan semua persiapan tersebut mulailah melakukan penginstalan pada PC yang akan digunakan untuk membagi koneksi internet dengan mode Ad Hoc. Cara penginstalannya adalah sebagai berikut :

1. Masukkan USB modem ke slot USB komputer atau laptop, tunggu sebentar hingga proses autorun berjalan. Kemudian akan muncul tampilan setup wizard selanjutnya klik Next, seperti pada gambar dibawah ini :

Gambar 4.1 Tampilan Setup Wizard

2. Maka akan muncul tampilan Select Destination Location, selanjutnya klik next.


(63)

Gambar 4.2 Tampilan Select Destination Location

3. Kemudian muncul tampilan Select Start Menu Folder, klik Next.


(64)

4. Akan muncul tampilan Ready to Instal, klik Instal.

Gambar 4.4 Tampilan Ready to Install

5. Tunggu sampai proses instalasi selesai.

Gambar 4.5 Tampilan Proses Instalasi

6. Setelah itu akan muncul kembali tampilan Setup Wizard yang sudah terinstal, kemudian klik Finish.


(65)

Gambar 4.6 Tampilan Setup Wizard telah selesai terinstal

7. Selanjutnya akan muncul tampilan bahwa instalasi modem Smart AC2726 UI telah selesai.


(66)

4.3 Diagram Alur (Flowchart) instalasi modem Dial Up

N MULAI

Memeriksa spesifikasi PC yang digunakan.

Proses instalasi berhenti

Memulai instalasi

Penginstalan modem pada

Y

Proses instalasi

selesai

SELESAI Masukkan Modem


(67)

4.4 Konfigurasi Kerio Winroute

Pastikan terlebih dahulu icon kerio winroute firewall dengan melihat icon pada bagian sudut kanan bawah computer. Klik kanan Kerio Winroute Firewall lalu klik start kerio winroute firewall .

Gambar 4.8 Start kerio winroute firewall

Kemudian pilih Administration dan kilk.

Gambar 4.9 Menu administrator

Lalu akan muncul jendela New Connection dan masukkan password yg telah kita masukkan saat proses installasi.


(68)

Gambar 4.10 Login kerio winrote

Setelah anda berhasil memasukkan user name dan password benar maka akan muncul tampilan seperti dibawah ini.

Gambar 4.11 Tampilan awal kerio winroute

Buka menu Configuration-Interface ubah “Internet Connectivity” menjadi A Single “Internet Link – Dial On Demand” kemudian “internet interface” ubah


(69)

menjadi perangkat pertama yg terhubung langsung ke internet, dalam hal ini wireless terminal seperti gambar di bawah ini.

Gambar 4.12 Menu interface

Pada menu configurasi-bandwidth limiter terpadat pengaturan bandwidth untuk membatasi upload dan download terlebih dahulu kita harus mengetahui kecepatan dari modem itu sendiri, untuk mengukur kecepatan dapat dicoba di situs speedtest.net. setelah mengetahui barulaah kita bisa membatasi download dan upload pada client, untuk lebih jelasnya lihat gambar dibawah ini.


(70)

Gambar 4.14 Menu FTP policy

Pada menu definition-routing cable, merupakan router pada jaringan, seperti gambar dibawah ini.


(71)

Tabel 4.1 Hasil Percobaan kecepatan download dan upload di speedtest,net Percobaan ke- Status Koneksi Kecepatan Dwonload Kecepatan upload

Letak server yang dituju

1 Berhasil 1,17 Mbps 0,40 Mbps Jakarta 2 Berhasil O,99 Mbps 0,35 Mbps Singapura 3 Berhasil 0,64 Mbps 0,24 Mbps San Francisco 4 Berhasil 0,86 Mbps 0,29 Mbps Kuala Lumpur 5 Berhasil 0,53 Mbps 0,13 Mbps Jeddah

Sesuai dengan percobaan diatas diambil kesimpulan bahwa,kecepatan rata-rata download 0,83 dan kecepatan upload 0,28.jika jumlah client 10 maka pembagian bandwitch setiap klien adalah 80 Kbps , kecepatan download dan upload juga tergantung dari tempat dan kecepatan koneksi server download dan upload tersebut sehingga kecepatan download dan upload tidak tetap.

Tabel 4.2 Tabel Percobaan Jumlah cient Kecepatan

download (Kbps)

Kecepatan upload (Kbps)

Keterangan status

1 80 28 Maksimal

2 80 28 Maksimal

3 80 ±27 Stabil

4 ±80 ±27 Stabil

5 ±80 ±26 Stabil

6 ±78 ±25 Stabil

7 ±75 ±23 Stabil

8 ±73 ±20 Mulai tidak stabil

9 ±70 ±18 Mulai tidak stabil


(72)

Sesuai dengan table percobaan diatas, semakin banyak jumlah client yg menggunakan bandwitch secara maksimal maka semakin berkurang kecepatannya, kecepatan stbilnya hanya berkisar 7 client.


(73)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Sebagai akhir dari penulisan Tugas Akhir ini, penulis mencoba untuk memberikan kesimpulan atas tulisan yang telah penulis buat sebelumnya. Berikut ini kesimpulan yang dapat di berikan oleh penulis :

1. Hotspot Wifi dengan Modem Dial UP adalah salah satu alternative dalam melakukan pengiriman data dari satu komputer ke komputer lain tanpa media perantara seperti kabel UTP karena Hotspot Wifi ini mengunakan Modem Dial Up sebagai penghubung ke internet

2. Untuk membangun Hotspot Wifi, hanya dengan Memanfaatkan Software Winroute, sebuah access point dan sebuah laptop, sudah membuat sebuah Hotspot Wifi dan bisa diakses lebih dari 1 komputer.

3. Jaringan Hotspot Wifi ini menggunakan ev-do smart sebagai koneksi utama ke internet, hasil pengukuran kecepatan speedtest.net :

Maksimal kecepatan : a. Download : 0,80 Mbps b. Upload : 0,28 Mbps


(74)

a. Download: 0,65 Mbps b. Upload : 0,15 Mbps

kecepatan download dan upload juga tergantung dari tempat dan kecepatan koneksi server download dan upload tersebut, sehingga kecepatan download dan upload tidak tetap, semakin banyak jumlah client yang menggunakan bandwitch secara maksimal maka semakin berkurang kecepatannya.

5.2 Saran

Berikut ini merupakan saran yang dapat penulis sampaikan dalam mengembangkan Hotspot dengan Modem Dial Up :

1. Di dalam membangun jaringan Hotspot dengan Modem Dial Up ini, penulis menggunakan software Kerio Winroute sebagai routernya dan hanya bisa di install di Windows XP, penulis berharap kedepannya ada software router yang dapat di gunakan di berbagai platform operasi system.

2. Hotspot dengan Modem Dial UP ini mudah dalam penggunaannya, diharapkan kedepannya Hotspot dengan Modem Dial UP dapat tetap digunakan dalam kehidupan sehari-hari sebagai salah satu cara dalam berbagi/mengakses internet.


(75)

DAFTAR PUSTAKA

Panduan Tatacara Penulisan Skripsi & Tugas Akhir. 2008. Dokumen Nomor:

Akad/05/2005. Medan: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.

www.lbb-ti.co.ccdiakses pada tanggal 30 April 2011

http://www.ilmukomputer.comdiakses pada tanggal 9 Mei 2011

http://www.mikrotik.com. diakses 21 April 2011

Ardiansyah, Dian, 2008, Teknologi jaringan computer,

http://www.ilmukomputer.com diakses pada tanggal 2 Mei 2011 .

Mikrotik, 2008, Sejarah Mikrotik, http://www.mikrotik.co.id diakses pada tanggal 2 Mei 2011.


(1)

Gambar 4.14 Menu FTP policy

Pada menu definition-routing cable, merupakan router pada jaringan, seperti gambar dibawah ini.


(2)

Tabel 4.1 Hasil Percobaan kecepatan download dan upload di speedtest,net Percobaan ke- Status Koneksi Kecepatan Dwonload Kecepatan upload

Letak server yang dituju

1 Berhasil 1,17 Mbps 0,40 Mbps Jakarta 2 Berhasil O,99 Mbps 0,35 Mbps Singapura 3 Berhasil 0,64 Mbps 0,24 Mbps San Francisco 4 Berhasil 0,86 Mbps 0,29 Mbps Kuala Lumpur 5 Berhasil 0,53 Mbps 0,13 Mbps Jeddah

Sesuai dengan percobaan diatas diambil kesimpulan bahwa,kecepatan rata-rata download 0,83 dan kecepatan upload 0,28.jika jumlah client 10 maka pembagian bandwitch setiap klien adalah 80 Kbps , kecepatan download dan upload juga tergantung dari tempat dan kecepatan koneksi server download dan upload tersebut sehingga kecepatan download dan upload tidak tetap.

Tabel 4.2 Tabel Percobaan Jumlah cient Kecepatan

download (Kbps)

Kecepatan upload (Kbps)

Keterangan status

1 80 28 Maksimal

2 80 28 Maksimal

3 80 ±27 Stabil

4 ±80 ±27 Stabil

5 ±80 ±26 Stabil

6 ±78 ±25 Stabil

7 ±75 ±23 Stabil

8 ±73 ±20 Mulai tidak stabil

9 ±70 ±18 Mulai tidak stabil


(3)

Sesuai dengan table percobaan diatas, semakin banyak jumlah client yg menggunakan bandwitch secara maksimal maka semakin berkurang kecepatannya, kecepatan stbilnya hanya berkisar 7 client.


(4)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Sebagai akhir dari penulisan Tugas Akhir ini, penulis mencoba untuk memberikan kesimpulan atas tulisan yang telah penulis buat sebelumnya. Berikut ini kesimpulan yang dapat di berikan oleh penulis :

1. Hotspot Wifi dengan Modem Dial UP adalah salah satu alternative dalam melakukan pengiriman data dari satu komputer ke komputer lain tanpa media perantara seperti kabel UTP karena Hotspot Wifi ini mengunakan Modem Dial Up sebagai penghubung ke internet

2. Untuk membangun Hotspot Wifi, hanya dengan Memanfaatkan Software Winroute, sebuah access point dan sebuah laptop, sudah membuat sebuah Hotspot Wifi dan bisa diakses lebih dari 1 komputer.

3. Jaringan Hotspot Wifi ini menggunakan ev-do smart sebagai koneksi utama ke internet, hasil pengukuran kecepatan speedtest.net :

Maksimal kecepatan : a. Download : 0,80 Mbps b. Upload : 0,28 Mbps


(5)

a. Download: 0,65 Mbps b. Upload : 0,15 Mbps

kecepatan download dan upload juga tergantung dari tempat dan kecepatan koneksi server download dan upload tersebut, sehingga kecepatan download dan upload tidak tetap, semakin banyak jumlah client yang menggunakan bandwitch secara maksimal maka semakin berkurang kecepatannya.

5.2 Saran

Berikut ini merupakan saran yang dapat penulis sampaikan dalam mengembangkan Hotspot dengan Modem Dial Up :

1. Di dalam membangun jaringan Hotspot dengan Modem Dial Up ini, penulis menggunakan software Kerio Winroute sebagai routernya dan hanya bisa di install di Windows XP, penulis berharap kedepannya ada software router yang dapat di gunakan di berbagai platform operasi system.

2. Hotspot dengan Modem Dial UP ini mudah dalam penggunaannya, diharapkan kedepannya Hotspot dengan Modem Dial UP dapat tetap digunakan dalam kehidupan sehari-hari sebagai salah satu cara dalam berbagi/mengakses internet.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Panduan Tatacara Penulisan Skripsi & Tugas Akhir. 2008. Dokumen Nomor:

Akad/05/2005. Medan: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.

www.lbb-ti.co.cc diakses pada tanggal 30 April 2011

http://www.ilmukomputer.com diakses pada tanggal 9 Mei 2011 http://www.mikrotik.com. diakses 21 April 2011

Ardiansyah, Dian, 2008, Teknologi jaringan computer,

http://www.ilmukomputer.com diakses pada tanggal 2 Mei 2011 .

Mikrotik, 2008, Sejarah Mikrotik, http://www.mikrotik.co.id diakses pada tanggal 2 Mei 2011.