Penggunaan Mikrotik Router Sebagai Hotspot Dalam Membangun Jaringan Komputer Dengan Bantuan TP-LINK

(1)

PENGGUNAAN MIKROTIK ROUTER SEBAGAI HOTSPOT DALAM MEMBANGUN JARINGAN KOMPUTER

DENGAN BANTUAN TP-LINK

TUGAS AKHIR

KHAIRIL A SIREGAR 072406174

PROGRAM STUDI D-3 ILMU KOMPUTER DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2010


(2)

PENGGUNAAN MIKROTIK ROUTER SEBAGAI HOTSPOT DALAM MEMBANGUN JARINGAN KOMPUTER

DENGAN BANTUAN TP-LINK

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar ahli madya

KHAIRIL A SIREGAR 072406174

PROGRAM STUDI D-3 ILMU KOMPUTER DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2010


(3)

PERSETUJUAN

Judul : PENGGUNAAN MIKROTIK ROUTER SEBAGAI

HOTSPOT DALAM MEMBANGUN JARINGAN KOMPUTER DENGAN BANTUAN TP-LINK

Kategori : TUGAS AKHIR

Nama : KHAIRIL A SIREGAR

Nomor Induk Mahasiswa : 072406174

Program Studi : DIPLOMA III ILMU KOMPUTER

Departemen : MATEMATIKA

Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

ALAM (FMIPA)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Diluluskan di Medan, Juni 2010

Diketahui

Departemen Matematika FMIPA USU Pembimbing

Ketua

Dr. Saib Suwilo, M. Sc Drs. Bambang Irawan, M.Sc


(4)

PERNYATAAN

PENGGUNAAN MIKROTIK ROUTER SEBAGAI HOTSPOT

DALAM MEMBANGUN JARINGAN KOMPUTER

DENGAN BANTUAN TP-LINK

TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Juni 2010

KHAIRIL A SIREGAR

072406174


(5)

PENGHARGAAN

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang, dengan segala limpahan rahmat dan karunia-Nya Tugas Akhir ini berhasil diselesaikan dalam waktu yang telah ditetapkan.

Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada Bapak Drs. Bambang Irawan, M. Sc. selaku dosen pembimbing yang banyak memberi panduan dan penuh kepercayaan kepada saya untuk menyempurnakan Tugas Akhir ini. Panduan ringkas dan padat serta profesional telah diberikan kepada saya agar penulis dapat menyelesaikan tugas ini. Ucapan terima kasih juga diberikan kepada Bapak Dr. Saib Suwilo, M.Sc. selaku Ketua Pelaksana Program D3 Ilmu Komputer FMIPA USU, Bapak Dr. Eddy Marlianto, MSc, selaku Dekan FMIPA USU, semua dosen pada Departemen Matematika FMIPA USU, pegawai di FMIPA USU, teman-teman yang akan selalu saya sayangi dan rindukan yang selalu memberikan dukungan dan semangat kepada saya mulai dari awal sampai akhir dalam pembuatan Tugas Akhir ini, Sakinah yang selalu memberi motivasi, Arif khairul yang membantu dalam penyelesaian program, teman-teman di Toko Buku Fatahillah, terima kasih untuk semangat yang diberikan, kepada keluarga dan teman-teman yang lain yang tak bisa kusebut namanya satu per satu. Akhirnya, tidak terlupakan kepada kedua orang tuaku, Papa dan Mama tercinta tanpa dorongan semangat dan moril serta materil yang telah di berikan mereka, tanpa mereka, Tugas Akhir ini tidak akam terselesaikan. Semoga ananda dapat membalas semua yang telah Papa dan Mama berikan kepada ananda selama ini. Amin.


(6)

ABSTRAK

Kajian ini bertujuan untuk membangun suatu sistem jaringan dalam suatu daerah tertentu yang memiliki jangakauan yang cukup luas. Sistem ini dikembangkan menggunakan Mikrotik router sehingga menjadi sebuah hotspot dengan bantuan TP-Link. Sistem ini menjadikan komputer menjadi router network yang handal dimana jaringan yang dibuat bersifat nirkabel yang dapat digunakan oleh masyarakat luas pada suatu daerah tertentu.


(7)

DAFTAR ISI

Halaman

Persetujuan ii

Pernyataan iii

Penghargaan iv

Abstrak v

Daftar Isi v

Daftar Gambar vii

BAB 1 PENDAHULUAN 1

1.1Latar Belakang 1

1.2Identifikasi Masalah 2

1.3Perumusan Masalah 2

1.4Pembatasan Masalah 3

1.5Maksud dan Tujuan 3

1.6Metode Penelitian 4

1.7Sistematika Penulisan 4

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 6

2.1 Pengertian Komputer 6

2.2 Mengenal Router 8

2.3 Sejarah Mikrotik 9

2.4 Pengertian Mikrotik 9

2.5 Fungsi Mikrotik 12

2.6 TCP/IP Protocol 12

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 14

3.1Merancang Instalasi Mikrotik 14

3.1.1 Instalasi Mikrotik Menggunakan IDE Compact Flash (CF) 14 3.1.2 Installasi Mikrotik dengan CD-ROM 16

3.2Paket installasi Mikrotik Router 16

3.2.1 Paket Hotspot 18

3.3 Mengakses Mikrotik Router Menggunakan WinBox 19

3.3.1 Winbox Console 19

BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM 22

4.1 Instalasi Mikrotik Router 22

4.1.1 Setting Dasar Mikrotik 23

4.2 Mulai Menggunakan Winbox 24

4.2.1 Konfigurasi Interface 25

4.2.2 Setting IP Address 26

4.3 Setting Gateway Server dan Nama Server 26

3.2.1 Gateway Server 26

3.2.2 Nama Server 27


(8)

4.5 Setting Masquerade 28

4.6 Konfigurasi Hotspot Mikrotik 28

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 32

5.1 Kesimpulan 32

5.2 Saran 32

DAFTAR PUSTAKA 34


(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 3.1 Contoh skema Jaringan PC Router Mikrotik 15 Gambar 3.2 Tampilan Mikrotik Menggunakan Web Browser 20

Gambar 3.4 Tampilan Download WinbBox 20

Gambar 3.5 Tampilan Download Winbox 21

Gambar 4.1 Prompt Mikrotik 23

Gambar 4.2 Menu Utama Winbox 24

Gambar 4.3 Interface 25

Gambar 4.5 Setting Hotspot Interface 29


(10)

ABSTRAK

Kajian ini bertujuan untuk membangun suatu sistem jaringan dalam suatu daerah tertentu yang memiliki jangakauan yang cukup luas. Sistem ini dikembangkan menggunakan Mikrotik router sehingga menjadi sebuah hotspot dengan bantuan TP-Link. Sistem ini menjadikan komputer menjadi router network yang handal dimana jaringan yang dibuat bersifat nirkabel yang dapat digunakan oleh masyarakat luas pada suatu daerah tertentu.


(11)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring perkembangan zaman, perkembangan teknologi pun semakin pesat. Komputer merupakan salah satu bentuk teknologi yang perkembangannya dalam hitungan hari saja. Bukan hanya perusahaan-perusahaan saja yang merasakan perkembangannya, melainkan masyarakat luas sudah dapat memanfaatkan teknologi ini. Hal ini disebabkan karena pentingnya informasi.

Untuk mendapatkan informasi, komputer dan teknologi merupakan alat yang sangat tepat untuk digunakan. Kebutuhan informasi dan pengguna komputer mendorong terbentuknya sebuah jaringan komputer guna memenuhi kebutuhan tertentu. Kemudian jaringan komputer ini berkembang menjadi jaringan yang sangat kompleks dan sangat besar, tersebar di seluruh lapisan dunia. Jaringan yang kompleks inilah yang dikenal dengan Interconnected Network atau lebih akrab disebut dengan internet.

Banyak komponen jaringan yang tersedia untuk membuat beberapa komputer saling terhubung. Salah satu contoh komponen jaringannya adalah dengan menggunakan mikrotik. Mikrotik sendiri kependekan dari mikrotils yang artinya network kecil dalam bahasa Latvia. Penggunaaan mikrotik sebagai salah satu


(12)

komponen jaringan memiliki banyak keunggulan dibandingkan komponen-komponen jaringan lainnya. Misalnya untuk sebuah instalasi mikrotik dapat digunakan sebagai gateway, bridging, hotspot, dan vlan.

Dengan banyaknya kegunaan mikrotik dalam sebuah jaringan penulis tertarik untuk membangun sebuah jaringan dengan menggunakan mikrotik sebagai hotspot di salah satu lembaga swasta di Medan. Dengan mengajukan Tugas Akhir dengan judul “Penggunaan Mikrotik Sebagai Hotspot Dalam Membangun Jaringan dengan Bantuan Tp-Link“.

1.2 Identifikasi Masalah

Mikrotik Router adalah sistem operasi Linux base yang memberikan kemudahan bagi penggunanya untuk menjadikan komputer menjadi router network yang handal. Mikrotik Router merupakan router software yang dapat menggunakan peralatan minimum maupun menggunakan PC (Personal Computer).

1.3Perumusan Masalah

Penulis mengajukan suatu permasalahan bagaimanakah mengkonfigurasi sebuah komputer biasa dengan menginstall sistem operasi Mikrotik Router sehingga menjadi sebuah hotspot dalam sebuah jaringan dengan menggunakan TP-LINK.


(13)

1.4Pembatasan Masalah

Untuk menghindari pembahasan yang melebar, masalah yang dibahas adalah mikrotik routers sebagai hotspot dalam membangun jaringan dengan bantuan TP-LINK. Sebagai perangkat lunak router, cukup banyak fungsi yang dapat dilakukan dengan Mikrotik, mulai dari quality of service (pengaturan bandwit), firewall, hotspot gateway, web proxy, dns cache, hingga penggunaan Virtual Private Network (VPT). Fasilitas pemantauan seperti watchdog dan netmatch juga tersedia.

1.5 Maksud dan Tujuan

Adapun maksud penulisan tugas akhir ini adalah:

1. Mengikuti teknologi yang terus berkembang, salah satunya adalah Teknologi Mikrotik.

2. Untuk memenuhi salah satu syarat penyelesaian studi pada program D3 Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam di Universitas Sumatera Utara.

Tujuan penulis membuat tugas akhir ini adalah:

1. Untuk menambah dan memperluas ilmu yang didapatkan pada studi perkuliahan terutama pada studi jaringan komputer, serta dapat mempelajarinya dengan lebih mendalam lagi.

2. Agar nantinya dapat diaplikasikan sehingga teknologi informasi di bidang jaringan konputer terus berkembang, terutama dalam membangun sebuah server menggunakan Mikrotik Router.


(14)

1.6 Metode Penelitian

Untuk menyusun tugas akhir ini, penulis melakukan penerapan metode penelitian dalam memperoleh data yang dibutuhkan sehingga penyusunan tugas akhir ini dapat terselesaikan dengan baik. Adapun metode penelitian yang penulis lakukan adalah sebagai berikut:

1. Penelitian lapangan (Field Research)

Suatu metodologi penelitian yang dilakukan oleh penulis secara langsung ke lapangan melalui:

a. Observasi, yaitu dengan mengadakan pengamatan secara langsung terhadap hal-hal yang berhubungan dengan objek penelitian.

b. Interview, yaitu mengadakan wawancara atau diskusi langsung dengan karyawan yang memiliki hubungan dengan topik yang akan diteliti.

2. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Suatu metodologi yang dilakukan oleh penulis mengumpulkan bahan-bahan dari buku-buku yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas.

1.7 Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah penulisan tugas akhir ini, penulis membuat suatu sistematika penulisan yang terdiri dari:

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang judul, latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, maksud dan tujuan, metode penelitian dan sistematika penulisan.


(15)

BAB 2 LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang pengertian-pengertian yang berhubungan dengan Mikrotik Router.

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

Bab ini berisi pembahasan mengenai perancangan serta penggunaan Mikrotik Router.

BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM

Bab ini menjelaskan tentang implementasi dan pengujian dalam membangun hotspot dalam sebuah jaringan menggunakan Mikrotik Router.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menjelaskan kesimpulan dari penulisan tugas akhir tentang Mikrotik Router.


(16)

BAB 2

TINJAUAN TEORITIS

2.1 Pengertian Komputer

Komputer berasal dari istilah Latin ”computare” yang kemudian diartikan dalam bahasa Inggeris yaitu ”to compute atau to reckon” yang berarti hitung, sehingga komputer dapat diartikan sebagai alat hitung.

Komputer dapat diartikan sebagai suatu alat elektronik yang mampu melakukan beberapa tugas seperti menerima input, memproses input sesuai dengan programnya, menyimpan perintah-perintah dan hasil pengolahan, dan menyediakan output dalam bentuk informasi.

Sistem komputer adalah suatu sistem yang terdiri atas komputer dan komponen-komponen yang menunjang terlaksananya proses pengolahan data dan menjadikan komputer sebagai alat yang berguna. Tujuan pokok dari sistem komputer adalah mengolah data menjadi informasi. Elemen-elemen dari sistem komputer adalah:

a. Hardware (perangkat keras)

Hardware (perangkat keras) adalah peralatan di sistem komputer yang secara fisik dapat dilihat dan dijamah, yang membentuk kesatuan sehingga dapat difungsikan.


(17)

Perangkat keras komputer dikelompokkan ke dalam 3 (tiga) kelompok utama: 1. Alat input

Alat input adalah alat yang memasukkan data maupun program yang akan diproses oleh komputer, seperti keyboard, mouse, scanner.

2. Alat proses

Alat proses yang lebih dikenal dengan CPU (Central Processing Unit) merupakan alat atau unit terpenting di dalam sistem komputer. Tugas utamanya adalah mengontrol keseluruhan sistem komputer selama pengolahan data berlangsung, seperti processor.

3. Alat output

Alat output adalah alat yang menampilkan hasil pengolahan data yang dilakukan oleh CPU, misalnya monitor dan printer.

b. Software (Perangkat Lunak)

Perangkat lunak adalah program yang berisi perintah-perintah ataupun prosedur yang memungkinkan perangkat keras komputer dapat menjalankan fungsinya sebagai alat pengolah data. Komponen ini tidak nyata secara fisik. Perangkat lunak berfungsi sebagai perantara antara komputer dan pengguna (user), sehingga dapat digunakan.

c. Brainware

Brainware adalah manusia yang terlibat dalam mengoperasikan serta mengatur sistem komputer. Brainware dapat dikelompokkan ke dalam beberapa bagian: 1. Sistem analis, yaitu orang yang bertugas membentuk dan merancang fasilitas

suatu sistem komputer yang akan dirancang.

2. Programmer, orang yang bertugas menerjemahkan spesifikasi yang telah dirancang oleh sistem analisis ke dalam suatu bahasa tertentu.


(18)

3. Komputer Operator, orang yang bertugas menangani pengolahan data secara langsung.

4. Data Entry Operator, orang yang bertugas melakukan pengurusan terhadap data yang akan diolah, mulai dari pengumpulan data, perekaman data ke dalam media-media penyimpanan hingga pemeriksaan dan pengiriman informasi yang dihasilkan oleh komputer.

2.2 Mengenal Router

Menghubungkan komputer dengan komputer lain dapat dilakukan dengan cara langsung menggunakan kabel jaringan ataupun dengan peralatan tambahan. Jika ingin menyambungkan beberapa komputer di dalam satu ruangan, maka sudah pasti diperlukan peralatan penyambung seperti hub atau switch.

Hub ataupun switch mempunyai kemampuan untuk menyambungkan pada jarak yang berdekatan berkapasitas bandwit mulai dari 10Mbps sampai 1000Mbps. Namun sayang kecepatan tinggi tersebut hanya dapat dinikmati di dalam satu ruangan saja Local Areal Network (LAN). Untuk menyambungkan jaringan dalam satu ruangan ke jaringan yang lebih luas memerlukan peralatan yang disebut router.

Berhubungan dengan jaringan yang lebih luas atau internet berarti akan menghadapi internet working yang memiliki prinsip dasar sebgai berikut:

a. Pengalamatan secara konsisten


(19)

c. Pemilihan jalur pengiriman data (terestial, gelombang mikro, satelit, fiber optic dan lainnya).

d. Penggunaan router statik maupun dinamik.

e. Menyambungkan berbagai tempat secara online tanpa keterbatasan waktu penyambungan.

Router adalah peralatan yang bekerja pada layer 3 Open System Interconnection (OSI) dan sering digunakan untuk menyambungkan jaringan luas Wide Area Network (WAN) atau untuk melakukan segmentasi layer 3 di LAN. WAN seperti halnya LAN juga beroperasi di layer 1, 2 dan 3 OSI sehingga router yang digunakan untuk menyambungkan LAN dan WAN harus mampu mendukung.

2.3Sejarah Mikrotik

Mikrotik mulai dibuat di Latvia pada tahun 1996. Versi-versi awal Mikrotik dibuat untuk digunakan pada sistem pengoperasian DOS. Sejak versi 2, Mikrotik kemudian menggunakan kernel Linux dalam aplikasinya. Tahun 2003 Mikrotik kemudian juga memproduksi perangkat keras berbentuk motherboard mini yang juga didesain unuk digunakan sebagai perangkat wireless, yang dinamai routerboard.

2.4 Pengertian Mikrotik

Mikrotik Router adalah sistem operasii Linux base yang memberikan kemudahan bagi penggunanya untuk menjadikan komputer menjadi router network yang handal. Mikrotik Router marupakan router software yang dapat menggunakan peralatan


(20)

embedded (minimum sistem) maupun menggunakan PC (Personal Computer) serta kompatibel dengan IBM PC X86.

Mikrotik Router mampu menggunakan protokol WAN seperti ISDN, PPP, Frame Relay maupun menggunakan komunikasi secara synchronous (istilah yang digunakan pada bidang komunikasi atau sistem operasi untuk suatu kejadian yang terjadi pada waktu bersamaan dengan rate yang sama, dan kejadian ini terjadi berkelanjutan dan dapat diprediksi) maupun asynchronous (komunikasi data yang tidak terikat dengan waktu tetap) dengan dukungan berbagai kartu tambahan dan pihak ke-tiga. Mikrotik Router selain dapat berfungsi sebagai router juga dilengkapi dengan fungsi-fungsi firewall, tunneling, bridging dan IP security.

Komunikasi nirkabel bukan merupakan hambatan untuk Mikrotik Router karena mempunyai pilihan kartu nirkabel mulai dari kartu standar paling sederhana sampai menggunakan radio, bahkan juga menggunakan Acces Point maupun Virtual Access Point. Mikrotik juga dapat digunakan untuk meningkatkan keamanan jaringan lokal dengan cara segmentasi. Mikrotik dapat menggunakan teknologi Hotspot untuk mengamankan akses ke jaringan lokal baik menggunakan kabel maupun nirkabel.

Mikrotik memiliki kemampuan pengamanan jaringan menggunakan firewall yang dapat digunakan secara “statefull” maupun “stateless”. Kemampuan paket tracking Mikrotik memungkinkan administrator untuk melakukan monitoring jaringan dan melakukan analisa troubleshooting. Kemampuan monitor ini mampu menghasilkan informasi dengan format software pihak ke-tiga sehingga memudahkan Administrator jaringan bekerja dengan software monitoring seperti Cisco Netflow maupun NTOP.


(21)

Mikrotik mampu difungsikan sebagai proxy server dengan dukungan Squid. Proxy server ini dapat digunakan secara normal maupun secara transparan. Fungsi keamanan proxy ini dapat dengan mudah diatur berdasarkan tujuan, sumber maupun cara akses ke tujuan.

Berikut ini adalah fasilitas-fasilitas yang terdapat pada Mikrotik Router diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Remote control dengan penggunaan yang mudah memakai Winbox application (Winbox).

b. Telnet/SSH/console/serial console control dengan RADIUS authentication. c. Advanced bandwith control.

d. Network firewall dengan packet-filtering, masquerading, network address translation, logging dan connection monitoring.

e. DHCP support.

f. Hotspot gateway dengan RADIUS authentication. g. Ethernet 10/100/1000Mb/s.

h. Wireless client dan Access Point 2.4GHz 11Mb/s (IEEE802.11), 5GHz 54Mb/s (IEEE802.11a) dan 2.4GHz 54Mb/s (IEEE802.11g) dengan RADIUS authentication untuk AP.

i. Protocol V.35 synchronous 8.448Mb/s dengan Sync-PPP, HDLC atau Frame Relay.

j. Protocol X.21 synchronous 8.448Mb/s dengan Sync-PPP, HDLC atau Frame Relay.

k. Async PPP (up to 128 ports) dengan RADIUS authentication untuk modem pools.


(22)

l. Dukungan terhadap Protocol E1/T1. m. IP Telephony Gateway.

n. Built-in Web-Proxy.

2.5 Fungsi Mikrotik

Sebagai perangkat lunak, router cukup banyak fungsi yang dapat dilakukan dengan Mikrotik Router, mulai dari quality of service (pengaturan bandwit), firewall, hotspot gateway, web proxy, dns cache, hingga penggunaan virtual private network (VPT). Fasiitas pemantauan seperti watchdog dan netmatch juga tersedia. Salah satu keunggulan lainnya adalah adanya pengaturan yang tidak lagi hanya berbasis teks, tetapi juga berbasis grafis.

2.6 TCP/IP Protocol

Standar TCP/IP mengatur penyambungan peralatan jaringan ataupun host (komputer) di dalam jaringan WAN, LAN dan mengatur pengalamatan IP secara konsisten.

Alamat IP sepanjang 32 bit (4 oktet) ini lebih dikenal dengan IPv4 yang diatur dalam IANA dan dikelompokkan menjadi 5 bagian, yaitu kelas A, B, C, D dan E. Kelas A, B dan C adalah kelompok yang dapat digunakan untuk memberikan alamat host (komputer dalam jaringan) dan dimulai nomor 1.0.0.0 sampai 223.255.255.255. Pembagian alamat IP dapat dilihat berikut ini:


(23)

1. Klas A - 1.0.0.0 sampai 127.255.255.255 dengan netmask 255.0.0.0 (catatan: 127.0.0.0/255.0.0.0 digunakan untuk keperluan loopback).

2. Klas B – 172.16.0.0 sampai 172.31.255.255 dengan netmask 255.255.0.0 3. Klas C – 192.168.0.0 sampai 192.168.255.255 dengan netmask 255.255.255.0 IP private ini tidak dapat digunakan untuk menyembunyikan host ke jaringan internet tanpa ada router dan IP public.


(24)

BAB 3

PERANCANGAN SISTEM

3.1. Merancang Instalasi Mikrotik

Berikut adalah perancangan instalasi Mikrotik:

1. Siapkan komputer, minimum Pentium II, RAM 64, HDD 500M atau pakai flash memory 64M.

2. Di server/komputer minimal ada dua ethernet card, satu koneksi ke internet dan satu lagi ke Network local.

Mikrotik dapat diinstalasi menggunakan berbagai media seperti harddisk, compact flash image, maupun bootable CDROM. Paket instalasi ini telah disediakan oleh Mikrotik melalui website yang berlamat di http://www.mikrotik.com/download/.

3.1.1. Instalasi Mikrotik Menggunakan IDE Compact Flash (CF)

Selain diinstallasi menggunakan bootable CDROM, Mikrotik dapat diintallasi langsung ke Compact Flash ataupun Disk on Chip (http://www.diskonchip.com). Mikrotik telah menyediakan paket installasi CF dalan bentuk image (zip file) yang dapat di-download secara bebas di http://www.mikrotik.com/download/.

Untuk menggunakan CF sebagai IDE diperlukan interface dari CF ke IDE baik yang disediakan oleh Mikrotik maupun yang kompatibel dad vendor lainnya. Saat


(25)

installasi diperlukan CF card reader/writer baik yang external (USB) maupun yang built-in seperti yang disediakan oleh notebook dan Dekstop komputer tipe terbaru.

Untuk memulai installasi langsung ke CF, diperlukan software untuk menulis image langsung ke CF. Penulis menggunakan phydiskwrite yang dapat digunakan untuk menulis langsung ke CF/hardisk. Tools ini mampu untuk menulis secara langsung ke hardisk/CF sampai sebesar 800M, ini sudah sangat cukup untuk Mikrotik yang file installasinya hanya di bawah 64MB.

Gambar 3.1 Contoh skema Jaringan Komputer Router Mikrotik

Setelah CF selesai ditulis, CF tersebut dapat dipasangkan kembali ke dalam converter CF ke IDE, dan dapat berfungsi langsung seperti hardisk IDE biasa. Kapasitas media ini tergantung CF yang digunakan, dan Mikrotik menyarankan menggunakan CF dengan kapasitas minimum 128MB.


(26)

3.1.2. Installasi Mikrotik dengan CD-ROM

Sebelum memulai installasi dengan menggunakan CDROM, harus men-download Mikrotik ISO image di http://www.mikrotik.com/download/. Image file tersedia dalam bentuk zip file, sehingga perlu melakukan uncompress. Jika menggunakan operating system versi di bawah Microsoft Windows XP, maka memerlukan software tambahan untuk melakukan ekstrak (uncompressd). Setelah download dan ekstrak, akan didapatkankan ISO file yang akan dibakar ke dalam CDROM. Salah satu cara membakarnya adalah dengan menggunakan software Nero Burning ROM.

3.2. Paket installasi Mikrotik Router

Pada menu “Router Sofware Installasion” dapat memilih paket yang diinstallasi untuk

Mikrotik. Paket “Sistem” merupakan paket utama yang mengatur sistem operasional Mikrotik.

Paket “Sistem” ini tidak tergantung pada paket lainnya dan wajib diinstallasi. Paket “Sistem”

ini merupakan sistem operasi Mikrotik menggunakan Linux.

Setelah booting, muncul menu pilihan paket yang akan diinstall. Untuk memilih paket yang akan diinstall satu persatu dengan menekan „spacebar’. Untuk memilih semua paket gunakan tombol „a‟, lalu tekan tombol‟m‟ untuk pilihan minimum, tekan „r‟ untuk menginstal remote router. Jika ingin membatalkan proses installasi, maka tekan „q‟. Untuk memudahkan installasi, penulis menggunakan metode tekan „a‟ kemudian „i‟.

Untuk memilih semua paket dapat dilakukan dengan memilih „a‟ atau „m‟. Jika hanya ingin menginstall secara minimum atau Mikrotik sistem saja, maka dapat segera


(27)

melakukan installasi dengan menekan „i‟. Proses installasi Mikrotik Router akan dimulai setelah memilih „y‟ atau dibatalkan dan komputer akan booting ketika memilih „n‟. Selanjutnya Mikrotik Router akan memberikan kesempatan untuk memilih apakah akan mempertahankan konfogurasi setup Mikrotik yang pernah diinstall di harddisk/CF IDE dengan memilih „y‟ atau memilih „n‟ untuk memformat data.

Jika memilih y, maka konfigurasi dan lisensi yang pernah dipasang di dalam harddisk tersebut akan disimpan dan dapat digunakan lagi oleh mikrotik saat booting pertama setelah proses installasi. Jika pada harddisk telah tersedia lisensi level 1, maka mikrotik tidak akan memperdulikan dan menghapus lisensi tersebut. Agar mendapatkan kembali lisensi level 1 tersebut, gunakan kembali account server disaat boot pertama kali. Mikrotik akan melakukan pengujian integrasi harddisk yang telah diinstallasi. Jika diuji tidak mengalami masalah, maka proses post-install dilakukan secara otomatis. Setelah proses post-install selesai akan dilanjutkan proses pembuatan key SSH RSA dan DSA otomatis. Tidak ada kegiatan yang dilakukan saat post-install berlangsung kecuali menunggu mikrotik menyelesaikan sendiri seluruh proses dan menjalankan service yang telah diinstall.

Berakhirnya post-install tersebut ditandai dengan bunyi beep dan tampilnya prompt Mikrotik login dan dapat melakukan login pertama kali ke sistem Mikrotik lewat dengan menggunakan user admin tanpa password.


(28)

Ganti password dan ingat selalu karena password ini tidak dapat dipulihkan kembali kecuali Mikrotik di-reinstall kembali dengan manghapus konfigurasi dan lisensi.

3.2.1 Paket Hotspot

Paket Hotspot digunakan untuk melakukan authentication, authorization dan accounting pengguna yang melakukan access jaringan melalui gerbang hotspot. Pengguna hotspot sebelum melakukan access jaringan perlu melakukan authentication melalui web browser baik dengan protokol http maupun https (secure http). Hotspot gateway memerlukan tambahan memori dan cpu proses, dapat digunakan untuk menghitung dan mengamati traffic local yang sedang berjalan. Paket Hotspot memerlukan lisensi level 1 (untuk 1 hotspot user) dan tersedia untuk jumlah pengguna lebih banyak pada level lisensi di atas 3.

3.3 Mengakses Mikrotik Router Menggunakan WinBox

Mikrotik router dapat diakses secara remote menggunakan HTTP dan Winbox Console, sebagai contoh, menggunakan web browser dari workstation.


(29)

3.3.1 Winbox Console

WinBox Console digunakan untuk mengakses Mikrotik Router di dalam melakukan konfigurasi dan fitur manajemen penggunaan secara grafis (Graphical User Interface). Semua Interface Winbox berfungsi sangat mirip dan sama kemampuannya dengan fungsi Console.

WinBox Console sedah terinstall bersama Router OS, Winbox memiliki file Ekstensi yaitu: winbox.exe dan dapat di-download dari Mikrotik Router. Ketika melakukan koneksi ke Mikrotik Router melalui http (TCP port 80 secara default), halaman muka router akan ditampilkan di dalam web browser.

Berikut adalah langkah-langkah download “Winbox.exe”:

1. Buka file Browser dan ketik alamat router-nya, seperti Gambar 3.2.


(30)

Pada gambar di atas menerangkan bahwa mikrotik tersebut memiliki alamat IP

2. Klik “Winbox Console” dan akan terjadi proses, seperti Gambar 3.3.

Gambar 3.3 Tampilan Download WinbBox

3. Kemudian Pilih di mana file “Winbox.exe” akan disimpan. Untuk memudahkan penggunaanya, file ”Winbox.exe” disimpan pada desktop, seperti Gambar 3.4.


(31)

(32)

BAB 4

IMPLEMENTASI SISTEM

4.1 Installasi Mikrotik Router

Berikut adalah proses installasi Mikrotik Router: 1. Setup BIOS agar dapat Booting melalui CD

Pilih CDROM pada bagian 1st Boot Device, setelah itu tekan tombol Escape lalu tekan F10 dan pilih „Yes‟.

2. Masukkan CD instalasi Mikrotik, setelah loading akan muncul jendela awal instalasi. Pilih semua paket instalasi menggunakan tombol panah dan tandai menggunakan tombol spasi [Space Bar]. Untuk memulai menginstall tekan huruf „i‟.

3. Tekan „y‟ untuk mempertahankan konfigurasi lama dan tekan „n‟ untuk melakukan fresh install.

4. Tekan „y‟ untuk lanjut ke proses pembuatan partisi dan format harddisk 5. Proses pembuatan partisi dan format harddisk

6. Proses instalasi paket-paket yang telah dipilih sedang berlangsung

7. Proses instalasi selesai, tekan ENTER untuk reboot, jangan lupa mengeluarkan CD instalasi Mikrotiknya.


(33)

8. Proses loading untuk masuk ke sistem Mikrotik, tekan „y‟ untuk melakukan pengecekan pada Harddisk.

9. Jendela Login, isi Login dengan admin sedang Password dikosongkan saja, lalu tekan ENTER.

10.Jika berhasil Login, maka akan muncul tampilan Prompt.

Gambar 4.1 Prompt Mikrotik

4.1.1 Setting Dasar Mikrotik

Langkah awal dari semua langkah konfigurasi Mikrotik adalah setting IP. Hal ini bertujuan agar Mikrotik dapat di-remote dengan winbox agar mempermudah dalam melakukan berbagai konfigurasi. Langkah konfigurasinya menggunakan WinBox dengan menambahkan IP address. Pada menu utama WinBox pilih IP, kemudian klik new terminal dan setelah masuk ke terminal ip address add address=192.168.1.1/24 interface=ether1. Penambahan IP address ini bertujuan agar Mikrotik dapat di-remote melalui IP tersebut.


(34)

4.2Mulai Menggunakan WinBox

Langkah-langkah yang akan dilakukan didalam menggunakan WinBox adalah sebagai berikut:

1. Klik Icon WinBox.exe

2. Pada kolom Connect To isikan IP address atau Mac Address dari router Mikrotik, pada kolom Login isi nama user-nya dan Password. Setelah itu klik Connect. Pada Gambar 4.1 bahwa IP addressnya: 192.168.1.1, Login sebagai: Admin dan password-nya kosong. Setelah diklik connect akan tampil seperti Gambar 4.2.

Gambar 4.2 Menu Utama WinBox 4.2.1 Konfigurasi Interface

Untuk menkonfigurasi Mikrotik tidak terlepas dari interface yang berperan sebagai media agar router tersebut dapat bekerja di dalam jaringan, di sini akan diperlihatkan cara konfigurasi Interface Mikrotik menggunakan “WinBox”. Berikut adalah langkah konfigurasinya.


(35)

1. Login ke Mikrotik sebagai admin seperti didalam menggunakan WinBox. Kemudian klik “Interface” dua kali, dan akan tampil Gambar 4.3.

Gambar 4.3 Interface

2. Pada kolom Interface, klik 2 kali ether1. Pada kolom name ubah menjadi public, MTU 1500 dan ARP: Enable. Pemberian nama interface ini berfungsi untuk memudahkan identifikasi interface tersebut terkoneksi ke jaringan lokal atau internet. Misalkan ethernet1 akan connect ke internet dan ethernet2 akan connect ke jaringan lokal (ke switch/hub)

3. Interface Ethernet tersebut memiliki kecepatan 100 Mbps dan beri centang pada Auto Negotiation dan Full Duflex. Begitu juga dengan Interface 2, cara konfigurasinya sama dengan konfigurasi interface ether1 dan diberi nama lokal. Berikut adalah hasil dari konfigurasi ke-dua interface ethernet tersebut.


(36)

4.2.2 Setting IP address

Pada Mikrotik Router ada beberapa cara untuk mengkonfigurasi IP address, melalui WinBox dan command line. Langkah-langkah pemberian IP sebagai berikut:

1. Pada menu utama WinBox pilih IP, kemudian klik Address. Pada Address List klik tanda “+” terlihat IP addressnya: 192.168.0.1 dengan menggunakan default subnetmask: 255.255.255.0. Kemudian pada IP tersebut diterapkan pada interface local.

4.3 Setting Gateway Server dan Nama Server 4.3.1 Gateway Server

Default gateway diasumsikan untuk memberikan koneksi internet ke jaringan lokal. Tampilan routing-nya dengan menggunakan WinBox untuk menambahkan IP address gateway. Pada menu utama WinBox pilih IP kemudian klik Routers ditunjukkan bahwa IP gateway server-nya: 192.168.1.254 yang menghubungkan internet ke jaringan publik.

4.3.2 Nama Server

Setiap komputer yang terhubung ke jaringan internet harus menggunakan IP DNS (Domain Name Server). Berikut adalah cara konfigurasi DNS menggunakan WinBox. Pada menu utama WinBox pilih IP kemudian klik DNS. Untuk mengkonfigurasi DNS, pada DNS Settings klik Settings. Akan ditampilkan DNS pertama (Primary DNS) dengan alamat 202.169.224.200 dan DNS ke-dua (Secondary DNS) dengan alamat 202.169.224.201. Alamat DNS ini disesuaikan dengan alamat yang diberikan oleh ISP


(37)

(Intenet Service Provider) yang dipakai. Dalam hal ini, digunakan alamat ISP yang diberikan oleh ISP Speedy.

4.4Setting Client

Dalam setting client yang harus dilakukan adalah mengkonfigurasi IP address-nya agar dapat terkoneksi ke Mikrotik tersebut. Berikut langkah-langkah konfigurasi pada client. Klik tombol Start, pilih Connect To kemudian klik Show all connections. Pada icon Local Area Connection klik kanan lalu pilih properties, kemudian tampil Local Area Connection Propertis, pilih Internet Protocol (TCP/IP) lalu klik Properties. Akan ditunjukkan bahwa IP address client adalah 192.168.0.2 dengan gateway 192.168.0.1 yang merupakan IP dari Mikrotik.

4.5Setting Masquerade

Jika Mikrotik dipergunakan sebagai gateway server, maka agar client dalam jaringan lokal dapat terhubung ke jaringan internet perlu dilakukan masquerading. Berikut langkah-langkah konfigurasinya. Pada menu utama WinBox pilih IP dan klik Firewall. Pada menu Firewallklik tanda “+” kemudian pilih NAT dan klik Tab general, Chain: srcnat, Src.Address:192.168.0.2 merupakan alamat IP client untuk terhubung ke internet.


(38)

Akan ditunjukkan tab Action, dengan Action: masquerade. Untuk mengaktifkannya klik Apply kemudian klik OK. Untuk client 2 dan 3 dilakukan konfigurasi yang sama sesuai dengan alamatnya.

4.6 Konfigurasi Hotspot Mikrotik

Setting Hotspot pada Mikrotik Router sangat mudah dikonfigurasi. Sistem autentikasi hotspot biasa digunakan ketika menyediakan akses internet pada areal publik, seperti: Hotel, café, Kampus, airport, taman, mall dan lain-lain. Teknologi akses internet ini biasanya menggunakan jaringan wireless atau wired. Biasanya menyediakan akses internet gratis dengan menggunakan hotspot atau bisa juga menggunakan voucher untuk autentikasinya. Ketika membuka halaman web, router akan mengecek apakah user sudah diautentikasi atau belum. Jika belum melakukan autentikasi, maka user akan diarahkan pada hotspot login page yang mengharuskan mengisi username dan password. Jika informasi login yang dimasukkan sudah benar, maka router akan memasukkan user tersebut ke dalam sistem hotspot dan client sudah bisa mengakses halaman web. Selain itu akan muncul popup windows berisi status ip address, byte rate dan time live. Penggunaan akses internet hotspot dapat dihitung berdasarkan waktu (time-based) dan data yang di download/upload (volume-based). Selain itu dapat juga dilakukan memanajemen bandwit berdasarkan data rate dan total data upload/download.

Cara mudah setting hotspot pada Mikrotik adalah ada 2 (dua) pilihan selain menggunakan teks mode kita juga bisa menggunakan setting wizard dengan


(39)

menggunakan Winbox Router. Langkah-langkat berikut merupakan konfigurasi dasar hotspot Mikrotik:

1. Pada menu Winbox pilih IP, kemudian Hotspot dan Setup.

Gambar 4.4 Setting Hotspot Interface

2. Kemudian tentukan IP lokal hospot yang akan digunakan, misal 192.168.10.1 dan Tentukan IP DHCP ke client-nya yang akan digunakan, dalam contoh ini adalah 192.168.10.2-192.168.10.255.

3. Untuk SMTP Server sebaiknya dikosongkan saja, Kemudian DNS servernya diisi sesuai dengan Provider, dalam contoh ini adalah DNS1=202.47.78.1 DNS2=202.47.78.9

4. DNS lokal hotspot, NEXT saja kemudian pada hotspot user dalam contoh berikut diisi admin password admin 123

5. Hotspot Server Profile digunakan untuk men-setting server yang akan sering digunakan untuk semua user seperti metode autentikasi dan Limitasi data rate. Ada 6 jenis autentikasi Hotspot mikrotik yang berbeda dalam profile setting, jenis autentikas tersebut adalah: HTTP PAP, HTTP CHAP, HTTPS, HTTP cookie, MAC address, Trial


(40)

6. Metode autentikasi yang akan digunakan, biasanya cukup menggunakan metode HTTP CHAP

7. Data rate limitation digunakan sebagai default setting untuk user yang belum di setting bandwidth limit pemakaiannya, di mana RX adalah Client upload dan TX adalah Client download. Dengan cara, melakukan setting default data rate di 64k/128k (upload/download).

8. Hotspot user profile digunakan untuk menyimpan data user yang akan dibuatkan rule profile-nya, di mana di dalamnya bisa dilakukan setting firewall filter chain untuk traffic yang keluar/masuk, juga bisa untuk men-setting limitasi data rate dan selain itu dapat juga dilakukan paket marking untuk setiap user yang masuk ke dalam profile tersebut secara otomatis.

9. Hotspot user yaitu nama-nama user yang akan diautentikasi pada sistem hotspot. Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam konfigurasi hotspot user yaitu: username dan password. Membatasi user berdasarkan waktu dan paket data yang akan digunakan, hanya IP address tertentu dari IP address DHCP yang ditawarkan atau hanya mengizinkan user untuk koneksi ke sistem hotspot dari MAC Address tertentu saja.

10.IP Bindings digunakan untuk mengizinkan IP tertentu untuk mem-bypass autentikasi hotpot, ini sangat berguna sekali ketika kita ingin menjalankan layanan server, atau IP telephony di bawah sistem hotspot. Misalnya, komputer atau Notebook dapat mem-bypass hotspot system, dengan demikian dapat dilakukan browsing tanpa autentikasi


(41)

(42)

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari pembahasan bab-bab sebelumnya, penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Penggunaan komputer biasa dapat dikonfigurasi menjadi Mikrotik Router sehingga menjadi sebuah hotspot dalam jaringan dengan cara menginstall sistem operasi Mikrotik Router dan mengakses Winbox dan mengkonfigurasi hotspot.

2. Memberikan DNS primary dan secondary pada TCP/IP.

5.2. Saran

Dari kesimpulan di atas penulis menyarankan:

1. Sebaiknya memperbanyak tulisan-tulisan atau artikel-artikel yang membahas Mikrotik Router, sehingga Mikrotik lebih cepat memasyarakat.


(43)

2. Sebaiknya membuat komunitas yang bertujuan untuk meningkatkan dan memperdalam ilmu, terutama dalam membangun server yang multi fungsi hanya dengan menggunakan sebuah sistem operasi Mikrotik Router.

3. Sebaiknya melakukan percobaan-percobaan yang dapat meningkatkan kinerja Mikrotik.


(44)

DAFTAR PUSTAKA

Cute Prise, Jubilee. 2009. 100 Tips & Trik WIFI. Jakarta. Kompas Gramedia.

Daniel, Kustanto T dan Saputro. 2009. Membangun Server Internet dengan Mikrotik OS. Jakarta. Gaya Media.

Herlambang, Linto. 2009. Membangun Sharing Koneksi Internet di Windows, Mikrotik, Linux, dan OpenBSD. Yogyakarta. ANDI

Rafknowledge. 2010. Trik Memonitor Jaringan. Jakarta. Elexmedia Komputindo. Yani, Ahmad.2008. Panduan Menjadi Teknisi Jaringan Komputer. Jakarta Selatan. Kawan Pustaka.


(45)

L

A

M

P

I

R

A

N


(46)

Flowchart Konfigurasi Hotspot

Start

Konfigurasi Hotspot Mikrotik

Setting Interface DHCP Local Konfigura si Profile Server Pemberian Nama DNS

Isi Admin dan Pasword Konfigura si DNS Browsing Simpan Data User Hotspot User IP Bindings


(47)

Flowchart Mikrotik Routers Start Konfigurasi Mikrotik Konfigura si Interface Pemberian IP Browsing Setting Gateway Server Login Public Local Winbox Setting DNS Setting Client Setting Masquerade Setting firewell


(48)

LAMPIRAN

1. Installasi Mikrotik Router

Gambar 1.1 Menu BIOS


(49)

Gambar 1.3 Booting melalui CD


(50)

Gambar 1.5 Pemformatan harddisk


(51)

Gambar 1.7 Proses installasi


(52)

Gambar 1.9 Chek Disk


(53)

Gambar 1.11 Prompt Mikrotik

2. Setting Dasar Mikrotik


(54)

Gambar 2.2 Hasil konfigurasi penambahan IP address

3. Mulai Menggunakan WinBox

Gambar 3.1 WinBox.exe


(55)

Gambar 3.3 Menu Utama WinBox

4. Konfigurasi Interface


(56)

Gambar 4.2 Pemberian nama interface


(57)

Gambar 4.4 Hasil Konfigurasi Interface

5. Setting IP address


(58)

Gambar 5.2 Pemberian IP Address

Gambar 5.3 Hasil Konigurasi IP Address


(59)

Gambar 6.1 Menu IP Address Gateway


(60)

Gambar 6.3 Hasil Kofigurasi IP Gateway 7. Nama Server


(61)

Gambar 7.2 Pemberian IP DNS

8. Setting Client


(62)

Gambar 8.2 Pemberian IP Client 9. Setting Masquerade


(63)

Gambar 9.2 Setting Fireewall


(64)

Gambar 9.4 Hasil Konfigurasi Masquerade. 10. Konfigurasi Hotspot Mikrotik

Gambar 10.1 Setting Hotspot Interface


(65)

Gambar 10.3 Pengisian DNS Server

Gambar 10.4 Pengisian Admin dan Password


(66)

Gambar. 10.6 Metode HTTP CHAP


(67)

Gambar 10.8 Penyimpanan Data User


(68)

(69)

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (FMIPA)

JL. BIOTEKNOLOGI NO. 1 KAMPUS USU Telp. (061) 8214290s

MEDAN – 20155, EMAIL : Dekanat@FMIPA.USU.AC.ID

KARTU BIMBINGAN TUGAS AKHIR MAHASISWA

Nama Mahasiswa

: Khairil A Siregar

Nomor Stambuk

: 072406174

Judul Tugas Akhir

: PENGGUNAAN MIKROTIK ROUTER

SEBAGAI HOTSPOT DALAM

MEMBANGUN

JARINGAN KOMPUTER DENGAN BANTUAN

TP-LINK

Dosen Pembimbing 1

: Drs. Bambang Irawan, M.Sc

Tanggal Mulai Bimbingan

: 2 Juni 2010

Tanggal Selesai Bimbingan

: 14 Juni 2010

No

TANGGAL ASSISTEN BIMBINGAN

PEMBAHASAN PADA ASSISTEN MENGENAI

PADA BAB

PARAF DOSEN

PEMBIMBING KETERANGAN

1

2 juni 2010

Pengajuan Proposal

2

4 Juni 2010

Bab I

3

6 Juni 2010

Bab II

4

8 Juni 2010

Bab III

5

9 Juni 2010

Bab IV

6

10 Juni 2010 Bab V

7

14 Juni 2010 Uji Program

Kartu ini harap dikembalikan kejurusan Matematika

Bila Bimbingan Mahasiswa telah Selesai.

Diketahui

Disetujui

Ketua jurusan Matematika

Pembimbing Utama/

Penanggung Jawab

Dr. Saib Suwilo, M.Sc.

Drs. Bambang Irawan, M.


(70)

SURAT KETERANGAN

Hasil Uji Program Tugas Akhir

Yang bertanda tangan dibawah ini, menerangkan bahwa Mahasiswa Tugas Akhir Program Diploma III Ilmu Komputer/Statistika :

Nama : KHAIRIL A SIREGAR

NIM : 072406174

Program Studi : D3 ILMU KOMPUTER

Judul T.A : PENGGUNAAN MIKROTIK ROUTERS

SEBAGAI HOTSPOT DALAM MEMBANGUN JARINGAN KOMPUTER DENGAN BANTUAN TP-LINK

Telah melaksanakan test program Tugas Akhir Mahasiswa tersebut di atas pada tanggal ………

Dengan Hasil : Sukses /Gagal

Demikian diterangkan untuk digunakan melengkapi Syarat Pendaftaran Ujian Meja Hijau Tugas Akhir Mahasiswa bersangkutan di Departemen Matematika FMIPA USU Medan.

Medan, /Juni/2009


(1)

Gambar 10.3 Pengisian DNS Server

Gambar 10.4 Pengisian Admin dan Password


(2)

Gambar. 10.6 Metode HTTP CHAP


(3)

Gambar 10.8 Penyimpanan Data User


(4)

(5)

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (FMIPA)

JL. BIOTEKNOLOGI NO. 1 KAMPUS USU Telp. (061) 8214290s

MEDAN – 20155, EMAIL : Dekanat@FMIPA.USU.AC.ID

KARTU BIMBINGAN TUGAS AKHIR MAHASISWA

Nama Mahasiswa

: Khairil A Siregar

Nomor Stambuk

: 072406174

Judul Tugas Akhir

:

PENGGUNAAN MIKROTIK ROUTER SEBAGAI HOTSPOT DALAM

MEMBANGUN

JARINGAN KOMPUTER DENGAN BANTUAN

TP-LINK

Dosen Pembimbing 1

: Drs. Bambang Irawan, M.Sc

Tanggal Mulai Bimbingan

: 2 Juni 2010

Tanggal Selesai Bimbingan

: 14 Juni 2010

No

TANGGAL ASSISTEN BIMBINGAN

PEMBAHASAN PADA ASSISTEN MENGENAI

PADA BAB

PARAF DOSEN

PEMBIMBING KETERANGAN

1

2 juni 2010

Pengajuan Proposal

2

4 Juni 2010

Bab I

3

6 Juni 2010

Bab II

4

8 Juni 2010

Bab III

5

9 Juni 2010

Bab IV

6

10 Juni 2010 Bab V

7

14 Juni 2010 Uji Program

Kartu ini harap dikembalikan kejurusan Matematika

Bila Bimbingan Mahasiswa telah Selesai.

Diketahui

Disetujui

Ketua jurusan Matematika

Pembimbing Utama/

Penanggung Jawab

Dr. Saib Suwilo, M.Sc.

Drs. Bambang Irawan, M.

Sc.

NIP. 196401091988031004

NIP.1947042119760310001


(6)

SURAT KETERANGAN

Hasil Uji Program Tugas Akhir

Yang bertanda tangan dibawah ini, menerangkan bahwa Mahasiswa Tugas Akhir Program Diploma III Ilmu Komputer/Statistika :

Nama : KHAIRIL A SIREGAR

NIM : 072406174

Program Studi : D3 ILMU KOMPUTER

Judul T.A : PENGGUNAAN MIKROTIK ROUTERS

SEBAGAI HOTSPOT DALAM MEMBANGUN JARINGAN KOMPUTER DENGAN BANTUAN TP-LINK

Telah melaksanakan test program Tugas Akhir Mahasiswa tersebut di

atas pada tanggal ………

Dengan Hasil : Sukses /Gagal

Demikian diterangkan untuk digunakan melengkapi Syarat Pendaftaran Ujian Meja Hijau Tugas Akhir Mahasiswa bersangkutan di Departemen Matematika FMIPA USU Medan.

Medan, /Juni/2009