MEKANISME KERJA OBAT ANTIRETROVIRUS

Dedy Syahputra Sigalingging : Efek Samping Penggunaan Obat Antiretrovirus Di Rongga Mulut Pasien HivAids, 2009. USU Repository © 2009 Sedangkan 3 golongan antiretrovirus lainnya hanya memiliki sediaan yang lebih sedikit, yaitu EnfuvirtideT20 Fusion Inhibitors, Maraviroc Chemokine Coreceptor Antagonists dan Raltegravir Integrase Inhibitors. 18 Meskipun obat-obat antiretrovirus memiliki berbagai golongan dan jenis, tetapi obat ini lebih sering digunakan dengan cara kombinasi. Penggunaan obat secara kombinasi ini disebut Highly active anti-retroviral therapy atau HAART yang dikenalkan tahun 1995. Terdapat 20 obat antiretrovirus yang berbeda dalam 4 kelas berbeda yang digunakan dalam kombinasi spesifik. Berbagai jenis kombinasi telah dipergunakan dan setiap kombinasi memiliki keuntungan dan kerugiannya masing-masing. Pada dasarnya, ada 3 jenis kombinasi yang digunakan secara umum, yaitu : 1 NNRTI + 2 NRTI; 1 atau 2 PI + 2 NRTI dan 3 NRTI. 2

3.2 MEKANISME KERJA

Sebagaimana telah disampaikan pada klasifikasi sebelumnya, obat-obat antiretrovirus dibagi menjadi beberapa golongan menurut mekanisme kerjanya, di bawah ini akan dijelaskan sedikit mengenai mekanisme kerja dari obat-obat antiretovirus yang termasuk 3 golongan utama yang telah lama berkembang, yaitu: golongan NRTI, golongan NNRTI dan golongan PI. 1. Golongan NRTI Berdasarkan namanya obat golongan ini bekerja dengan cara menghambat enzim Reverse Transcriptase dan merusak perpanjangan rantai DNA provirus. 19 Dedy Syahputra Sigalingging : Efek Samping Penggunaan Obat Antiretrovirus Di Rongga Mulut Pasien HivAids, 2009. USU Repository © 2009 Gambar 3. Tempat kerja obat antiretrovirus www.industryplayer.com 2. Golongan NNRTI Golongan jenis ini memberikan mekanisme kerja yang sama dengan obat dari golongan NRTI, walaupun ada cukup perbedaan dalam struktur molekul. NNRTI menghambat replikasi HIV dengan cara berikatan kepada sebuah saku non substrat hidrofobik spesifik dari transcriptase HIV tipe 1. Bagian perlekatan ini berbeda dengan sisi perlekatan NRTI tapi tetap menghambat replikasi virus. Sisi perlekatan NNRTI berada dekat dengan sisi katalitis Reverse Transcriptase; ikatan alosterik menginaktifasi Reverse Transcriptase HIV tipe 1 dengan merubah bentuk penyesuaiannya. 19 Dedy Syahputra Sigalingging : Efek Samping Penggunaan Obat Antiretrovirus Di Rongga Mulut Pasien HivAids, 2009. USU Repository © 2009 Gambar 4. Cara kerja obat NNRTI www.thebodypro.com 3. Golongan PI PI bekerja berdasarkan pada pengenalan rangkaian asam amino dan pembelahan protein HIV. PI pada HIV berguna untuk mencegah pembelahan gag dan gag-pol prekursor protein dalam sel yang terinfeksi secara akut dan kronis, menahan pematangan sehingga dengan cara demikian membloking aktivitas infeksi virion yang baru muncul. Aksi utama dari Protease Inhibitor-HIV adalah mencegah gelombang infeksi berikutnya. 20 EFEK SAMPING Seperti kebanyakan obat-obatan, obat antiretrovirus dapat menimbulkan efek samping. Efek yang tidak di inginkan ini seringkali ringan, tapi dapat menjadi lebih serius dan memberikan dampak yang besar bagi kesehatan atau kualitas hidup. Berikut akan disampaikan beberapa efek samping dari ke 3 golongan antiretroviral yang telah dijelaskan sebelumnya. 21 Dedy Syahputra Sigalingging : Efek Samping Penggunaan Obat Antiretrovirus Di Rongga Mulut Pasien HivAids, 2009. USU Repository © 2009 1. NRTI Obat yang termasuk dalam golongan ini dihubungkan dengan degenerasi lemak hepar dan asidosis laktat sehubungan dengan keracunan mitokondrial seluler. Pada awalnya asidosis laktat kemungkinan muncul dengan gejala gastrointestinal yang tidak spesifik seperti mual, muntah, rasa sakit dan peregangan abdomen serta kelemahan secara menyeluruh. Hal ini kemungkinan akan meningkat menjadi tachypnoe dan dyspnoe dan akhirnya kegagalan respirasi. NRTI harus dihentikan bila asidosis laktat diperkirakan terjadi. Diperkirakan 3-5 anak-anak dan dewasa yang menerima Abacavir menghasilkan reaksi hipersensitif berbahaya yang potensial. Gejalanya termasuk demam, keluhan gastrointestinal mual, muntah, diare atau rasa sakit abdomen, keletihan danatau gejala respirasi faringitis, batuk, atau dyspnoe. Temuan fisikal termasuk lymphadenopathy, ulcerasi membran mukosa dan skin rash. Abnormalitas laboratorium termasuk peningkatan enzim liver, creatinine phosphokinase, creatine dan thrombocytopenia. 21 2. NNRTI Obat-obatan yang termasuk ke dalam kelas NNRTI dihubungkan dengan skin rash yang mungkin ringan atau meningkat menjadi Sindroma Steven-Johnson. NNRTI juga dapat menimbulkan peningkatan alanineaspartate aminotransferase dan kasus hepar parah yang jarang. Diantara obat-obat golongan NNRTI, Nevirapine paling banyak menyebabkan hepatitis klinis. Diperkirakan dua pertiga dari hepatitis klinis yang berhubungan dengan Nevirapine terjadi dalam 12 minggu pertama; yang akan meningkat dengan cepat menjadi kegagalan hepar yang sangat mengkhawatirkan. 21 Dedy Syahputra Sigalingging : Efek Samping Penggunaan Obat Antiretrovirus Di Rongga Mulut Pasien HivAids, 2009. USU Repository © 2009 3. PI Efek samping yang spesifik dari kelas protease inhibitor termasuk tahanan insulin, diabetes melitus, hyperlipidemia, lipodistrophy, hepatitis, kerusakan tulang dan peningkatan perdarahan pada hemophilia. 22 Disamping berbagai efek samping di atas, obat-obat antiretrovirus secara khusus juga menyebabkan beberapa kelainan pada rongga mulut. Efek samping pada rongga mulut tersebut selengkapnya akan dibahas pada bab 4. Dedy Syahputra Sigalingging : Efek Samping Penggunaan Obat Antiretrovirus Di Rongga Mulut Pasien HivAids, 2009. USU Repository © 2009

BAB 4 KELAINAN-KELAINAN DI RONGGA MULUT AKIBAT EFEK SAMPING