Eko Prasetyo : Analisis Pengaruh Jatuh Tegangan Jala-Jala Terhadap Unjuk Kerja Motor Induksi Tiga Fasa Rotor Sangkar Tupai, 2010
BAB III PENGUJIAN MOTOR INDUKSI TIGA FASA
3.1 Umum
Pada motor induksi tiga fasa jenis rotor sangkar tupai adanya jatuh tegangan jala-jala akan dapat mempengaruhi sistem kerja dari motor induksi tiga fasa Jenis
rotor sangkar tupai dalam pemakaiannya. Walaupun pengaruhnya berlangsung dalam waktu singkat, hal itu berpangaruh pada daya output motor pada saat dibebani dan
saat start dari motor tersebut. Karena harga kopel yang dibangkitkan oleh motor induksi tiga fasa sebanding dengan kuadrat tegangan, maka hal itu menunjukkan
bahwa motor sensitif sekali terhadap perubahan tegangan jala-jala.
3.2 Tujuan Pengujian Motor Induksi Tiga Fasa
Maksud dan tujuan pengujian motor induksi tiga fasa ini adalah sebagai
simulasi gangguan yang terjadi pada industri yang banyak menggunakan motor induksi tiga fasa sebagai alat penunjang proses produksi. Gangguan pada motor
induksi tiga fasa salah satunya adalah jatuh tegangan jala-jala, untuk itu Penulis melakukan pengujian pada motor induksi tiga fasa. Sehingga dari percobaan ini
Penulis dapat menganalisa pengaruh jatuh tegangan jala-jala terhadap unjuk kerja motor induksi tiga fasa pada dunia industri .
Pengujian motor induksi tiga fasa ini bertujuan untuk memperoleh berapa besar pangaruh jatuh tegangan terhadap putaran rotor Nr, apakah dengan turunnya
Eko Prasetyo : Analisis Pengaruh Jatuh Tegangan Jala-Jala Terhadap Unjuk Kerja Motor Induksi Tiga Fasa Rotor Sangkar Tupai, 2010
tegangan jala-jala akan berdampak menurunnya putaran rotor. Pengujian ini juga dimaksudkan untuk memperoleh harga arus input I
in
akibat jatuh tegangan, apakah dengan menurunnya tegangan jala-jala arus input semakin tinggi atau makin rendah
Disamping itu juga dalam percobaan ini dimaksudkan untuk memperoleh harga daya input motor induksi tiga fasa itu P
out
, memperoleh besar faktor daya Cos φ dari motor induksi tiga fasa itu. Tak lupa dalam pengukuran atau pengujian motor
induksi tiga fasa ini digunakan untuk mengetahui tegangan terendah yang mampu membangkitkan motor induksi tiga fasa untuk dapat bekerja.
Setelah diketahui data-data dalam pengujian motor induksi tersebut maka besarnya unjuk kerja motor induksi tiga fasa dapat ditentukan melalui persamaan
sebagai berikut : Kecepatan Medan Putar Stator
P f
ns 120
=
3.1 Dimana :
n
s
: Kecepatan Medan Putar Stator Rpm f : Frekuensi Motor Induksi Hz
P : Jumlah Kutub Motor Induksi Apabila rotor dari motor induksi berputar dengan kecepatan n
r
, dan medan putar stator adalah ns maka slip n
s
adalah sebagai berikut :
100 x
ns nr
ns S
− =
3.2 Karena putaran rotor dapat diketahui melalui pengukuran maka kecepataan
putar rotor
r
ϖ dapat dapat dinyatakan sebagai berikut :
Eko Prasetyo : Analisis Pengaruh Jatuh Tegangan Jala-Jala Terhadap Unjuk Kerja Motor Induksi Tiga Fasa Rotor Sangkar Tupai, 2010
1 S
s r
− =
ϖ ϖ
3.3 Dimana :
s
ϖ : Kecepatan medan putar stator rad s S : Slip
Atau
60 2
r r
N
π ϖ
=
3.4 Dimana :
Nr : Putaran rotor motor induksi Rpm
Daya Output motor induksi adalah daya mekanis yang dihasilkan rotor dan dari data hasil pengukuran dapat dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut
60 .
2 .
. Nr
T T
Pm
π ϖ
= =
Nr T.
60 2
π =
3.5 Dimana :
T : Torsi Motor Induksi N-m ϖ : Kecepatan Putar Rotor rad s
Nr : Putaran Rotor Rpm Jadi daya output motor induksi tiga fasa juga dapat diperoleh melalui
persamaan sebagai berikut :
r out
T P
ϖ .
= 3.6
Sedangkan rugi daya total yang hilang pada motor induksi dapat dinyatakan sebagai berikut :
Eko Prasetyo : Analisis Pengaruh Jatuh Tegangan Jala-Jala Terhadap Unjuk Kerja Motor Induksi Tiga Fasa Rotor Sangkar Tupai, 2010
P
rugi total
= P
in
- P
out
3.7 Efisiensi motor induksi tiga fasa dapat dinyatakan sebagai berikut :
100 x
P P
in out
= η
3.8
3.3 Peralatan Pengujian