Manfaat a.Caustic Soda NaOH

Beberapa permasalahan yang didapat selama praktek kerja lapangan antara lain: 1. Bagaimana pengaruh penggunaan larutan caustic soda NaOH terhadap kestabilan pH dan dalam menaikkan derajat keputihan pada tahap ekstraksi oksidasi. 2. Bagaimana pengaruh pH dan penggunaan larutan NaOH untuk mencapai derajat putih brightness yang tinggi.

1.3. Tujuan

Untuk mengetahui dan mempelajari pengaruh pH dan penggunaan larutan NaOH pada tahap ekstraksi terhadap brightness tingkatkeputihan pada pulp sehingga produknya memiliki kualitas yang baik.

1.4. Manfaat

Untuk dapat mengetahui pengaruh pH dan penggunaan larutan NaOH terhadap tingkat keputihan brightness, serta dapat mengetahui standart mutu pulp yang dihasilkan dalam industri pulp Universitas Sumatera Utara

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Teori Umum Kayu

Kayu merupakan hasil hutan dari sumber kekayaan alam dan bahan mentah yang mudah diproses untuk dijadikan barang sesuai kemajuan teknologi.Pengertian kayu adalah sesuatu bahan yang diperoleh dari hasil pemungutan pohon-pohon di hutan yang merupakan bagian-bagian dari pohon tersebut,setelah diperhitungkan bagian-bagian mana yang lebih banyak dapat dimanfaatkan untuk tujuan sesuatu penggunaan.Baik berbentuk kayu pertukangan, kayu industri maupun kayu bakar. Dumanauw, J.F,1993 Kayu adalah suatu karbohidrat yang tersusun terutama atas karbon,hidrogen dan oksigen. Tabel 2.1 Komposisi Unsur Kayu. Unsur-unsur penyusunan kayu itu tergabung dalam sejumlah senyawa organik:selulosa,hemiselulosa dan lignin.Haygreen,1986 Unsur Berat Kering Karbon 49 Hidrogen 6 Oksigen 44 Nitrogen Sedikit Abu 0,1 Universitas Sumatera Utara

2.1.1. Sifat Kimia Kayu

Komponen kimia di dalam kayu mempunyai arti yang penting,karena menentukan kegunaan sesuatu jenis kayu. Juga dengan mengetahuinya,kita dapat membedakan jenis-jenis kayu. Susunan kimia kayu digunakan sebagai pengenal ketahanan kayu terhadap serangan mahkluk perusak kayu.Pada umumnya,komponen kimia kayu terdiri dari tiga unsur kayu: 1. Unsur karbohidrat terdiri dari selulosa dan hemiselulosa 2. Unsur non karbohidrat terdiri dari lignin 3. Unsur yang diendapkan dalam kayuselama proses pertumbuhan dinamakan zat ekstraktif Komposisi unsur-unsur kimia kayu: 1. Karbon 50 2. Hidrogen 6 3. Nitrogen 0,04-0,10 4. Abu 0,20-0,50 5. Sisanya adalah oksigen

2.1.2. Komponen Kimia Kayu.

1. Selulosa. Selulosa merupakan bahan kristalin untuk membangun dinding sel.Bahan dasar selulosa adalah glukosa dengan rumus kimia C 6 H 12 O 6 .Selulosa juga Universitas Sumatera Utara merupakan bahan dasar yang penting bagi industri-industri yang memakai selulosa sebagai bahan baku,misalnya pabrik kertas,pabrik sutra tiruan dan sebagainya.Dumanauw,J.F, 1993 2. Hemiselulosa. Hemiselulosa merupakan semacam selulosa berupa persenyawaan dengan molekul-molekul besar yang bersifat karbohidrat.Kayu mengandung hemiselulosa sekitar 15-25.Hemiselulosa disusun oleh gula yang bermartabat lima, dengan rumus C 5 H 10 O 5 yang disebut dengan pentosan atau gula bermartabat enam C 6 H 12 O 6 yang disebut hexosan. Zat-zat ini terdapat sebagai bahan bangunan dinding-dinding sel juga sebagai bahan zat cadangan. Dumanauw,J.F,1993 3. Lignin. Lignin adalah suatu polimer yang kompeks dengan berat molekul yang tinggi.Lignin sangat stabil,sukar dipisahkan dan mempunyai bentuk yang bermacam-macam,karena susunan lignin dalam kayu tidak menentu.Lignin merupakan bagian yang bukan karbohidrat,sebagai persenyawan yang sederhana dan tidak berstruktur.Di dalam kayu,lignin merupakan bahan yang tidak bewarna,apabila lignin bersentuhan dengan udara, terutama dengan adanya sinar matahari,maka lama-kelamaan lignin akan menjadi kuning.Pada kertas Koran yang terbuat dari serat-serat yang diperoleh secara mekanis dengan lignin yang belum dipisahkan,tidak berumur panjang karena kecenderungannya menjadi kuning.Kertas Koran juga kasar dan massanya besar dan kekuatannya rendah karena serat-seratnya yang kaku memiliki ikatan serat yang lemah. Universitas Sumatera Utara Haygreen,J.G,1996 4. Zat Ekstraktif. Zat ekstraktif memiliki arti yang penting dalam kayu karena : 1. Dapat mempengaruhi sifat keawetan,warna, bau,dan rasa sesuatu jenis kayu. 2. Dapat digunakan untuk mengenal sesuatu jenis kayu 3. Dapat digunakan sebagai bahan industri 4. Dapat menyulitkan dalam pengerjaan dan mengakibatkan kerusakan alat- alat pertukangan

2.1.3. Sifat Fisik Kimia Kayu.

1. Berat jenis kayu Makin berat kayu itu,umumnya makin kuat pula kayunya.Semakin ringan suatu jenis kayu, akan berkurang pula kekuatannya.Berat jenis ditentukan oleh dinding sel, kecilnya rongga sel yang berbentuk pori- pori. 2. Keawetan alami kayu. Yang dimaksud keawetan alami ialah ketahanan kayu terhadap serangan kayu dari luar seperti : jamur,rayap,bubuk,cacing laut dan makhluk lainnya yang diukur dengan jangka tahunan. 3. Higroskopik Kelembaban kayu sangat melepaskan air atau kelembaban.dipengaruhi oleh suhu udara. Makin lembab udara Universitas Sumatera Utara disekitarnya akan makin tinggi pula kelembaban kayu. Sampai tercapai keseimbangan dengan lingkungannya.

2.1.4. Sifat Mekanik Kayu

Sifat mekanik kayu dibagi menjadi 1. Kekerasan Yang dimaksud dengan kekerasan kayu ialah suatu ukuran kekuatan kayu menahan gaya yang membuat takik atau lekukan. Juga dapat diartikan sebagai kemampuan kayu untuk menahan kikisan atau abrasi. 2. Kekakuan Kayu Kekakuan kayu ialah suatu ukuran kekuatannya untuk mampu menahan perubahan bentuk atau lengkungan. 3. Keuletan Kayu Keuletan tarik kayu adalah kekuatan kayu untuk menahan muatan gaya-gaya yang berusaha menarik kayu, dimana kekuatan tarik terbesar pada kayu adalah sejajar arah serat. Dumanauwe. J,F. 1993 2.2.Pembagian kayu berdasarkan sumber serat 1. Kayu berserat pendek hard wood. Kayu jenis ini sering juga disebut kayu berdaun lebar. a. Kayu Alam Mix Tropical Hard Wood Seperti kayu medang,api-api,martolu,raru,hoting,hau dolok,dan lain sebagainya. b. Kayu Eucalyptus Universitas Sumatera Utara Kayu berdaun lebar ini mempunyai struktur sel kayu yang lebih lengkap. 2. Kayu Berserat panjang Soft Wood Kayu ini disebut dengan kayu berdaun jarum seperti kayu pinus.Kayu berdaun jarum ini tidak mempunyai pori-pori sel pembuluh,melainkan trakeida,yang merupakan bagian terbesar dari volume kayu.

2.3. a.Caustic Soda NaOH

Natrium Hidroksida NaOH dikenal sebagai caustic soda, adalah sejenis basa logam caustic.Natrium Hidroksida membentuk larutan alkali yang kuat ketika dilarutkan dalam air. Digunakan diberbagai industri,kebanyakan digunakan sebagai basa dalam proses produksi bubur kayu dan kertas, tekstil, air minum, sabun dan detergen. Natrium Hidroksida adalah basa yang paling umum digunakan dalam laboratorium kimia. Natrium Hidroksida murni berbentuk putih padat dan tersedia dalam bentuk pellet, serpihan, butiran ataupun larutan jenuh 50. Ia bersifat lembab cair dan secara sepontan menyerap karbon dioksida dari udara bebas. Sangat larut dalam air dan akan melepas panas ketika dilarutkan. NaOH bila dilarutkan di dalam air akan terionisasi menjadi ion Na + dan OH - . Larutan ini terdiri dari 3 atom, masing-masing 1 atom Na, O, H. Dimana dalam hal ini O dan H tetap bersatu, oleh karena itu apabila NaOH menjadi ion akan terpecah menjadi ion Na + dan ion OH - yang disebut dengan hidroksil. Adapun sifat-sifat NaOH adalah : 1. Warnanya terang benderang 2. Licin dan berbusa 3. Tidak berbau Universitas Sumatera Utara 4. Memiliki molekul 40 gmol 5. Densitas 1,6 g ltr 6. Titik leleh 318 C 591 K 7. Mudah bereaksi dengan asam 8. Tidak mudah terbakar Penambahan caustic soda berfungsi untuk melarutkan Khlorinat Lignin dan zat ekstraktif lainnya yang terdapat dalam bahan baku, sehingga serat selulosa terlepas dari ikatannya. Pada unit pemasakan NaOH digunakan sebagai cairan pemasak Lindi Putih White Liquor. Keuntungan dari pemakaian NaOH yaitu larutannya lebih cepat bereaksi dengan lignin, sehingga waktu yang dibutuhkan oleh proses pemasakan lebih singkat, disamping itu NaOH lebih mudah diperoleh dengan harga relatif murah anonim dan wikipedia.

b.pH

Dokumen yang terkait

Pengaruh PH dan Jumlah Penggunaan Larutan NaOH Pada Proses Pemutihan Pulp Pada Tahap Ekstraksi Oksidasi (Eop) di Unit Pemutihan Fiber Line PT.TOBA PULP LESTARI,Tbk PORSEA.

0 0 10

Pengaruh PH dan Jumlah Penggunaan Larutan NaOH Pada Proses Pemutihan Pulp Pada Tahap Ekstraksi Oksidasi (Eop) di Unit Pemutihan Fiber Line PT.TOBA PULP LESTARI,Tbk PORSEA.

0 0 2

Pengaruh PH dan Jumlah Penggunaan Larutan NaOH Pada Proses Pemutihan Pulp Pada Tahap Ekstraksi Oksidasi (Eop) di Unit Pemutihan Fiber Line PT.TOBA PULP LESTARI,Tbk PORSEA.

1 1 6

Pengaruh PH dan Jumlah Penggunaan Larutan NaOH Pada Proses Pemutihan Pulp Pada Tahap Ekstraksi Oksidasi (Eop) di Unit Pemutihan Fiber Line PT.TOBA PULP LESTARI,Tbk PORSEA.

0 2 20

Pengaruh PH dan Jumlah Penggunaan Larutan NaOH Pada Proses Pemutihan Pulp Pada Tahap Ekstraksi Oksidasi (Eop) di Unit Pemutihan Fiber Line PT.TOBA PULP LESTARI,Tbk PORSEA.

0 0 1

Pengaruh Penambahan HCl Dan pH Pada Proses Pemutihan Pulp Di Tower D0 UnitBleaching Fiber Line PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Porsea

0 0 12

Pengaruh Penambahan HCl Dan pH Pada Proses Pemutihan Pulp Di Tower D0 UnitBleaching Fiber Line PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Porsea

0 0 2

Pengaruh Penambahan HCl Dan pH Pada Proses Pemutihan Pulp Di Tower D0 UnitBleaching Fiber Line PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Porsea

0 0 4

Pengaruh Penambahan HCl Dan pH Pada Proses Pemutihan Pulp Di Tower D0 UnitBleaching Fiber Line PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Porsea

0 0 30

Pengaruh Penambahan HCl Dan pH Pada Proses Pemutihan Pulp Di Tower D0 UnitBleaching Fiber Line PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Porsea

0 0 2