Proses Pemasakan Digester Pencucian dan Penyaringan Washing and Screening Pengelantangan Bleaching

Kualitas chips yang akan dipakai sebagai bahan baku dalam pemasakan merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan operasi keseluruhan pabrik pulp,dimana akan berpengaruh terhadap kualitas pulp yang dihasilkan. Kayu dapat dibagi menjadi 2 jenis yaitu jenis hard wood dan jenis soft wood.Kayu jenis soft wood menghasilkan pulp yang lebih kuat dibandingkan jenis hard wood karena serat-seratnya lebih panjang dan lebih lentur dibandingkan dengan serat yang terdapat pada kayu hard wood. 2. White Liquor. White Liquor adalah media pemasak yang terdiri dari beberapa bahan- bahan kimia yang berupa larutan berair : 1. Natrium Hidroksida 2. Natrium SulfidaNa 2 S Konsentrasi dari masing-masing zat tersebut mempunyai peranan yang sangat penting dalam reaksinya dengan kayu yaitu : 1. Pengurangan pada konsentrasi alkali aktif yang berarti menambah jumlah pengencer berakibat pada beban penguapan yang lebih besar. 2. Pengurangan sulfidity akan berakibat pada kualitas pulplebih banyak pemutusan rantai yang terjadi karena adanya penambahan konsentrasi ion hidroksil

2.5.2 Proses Pemasakan Digester

Digester merupakan bejana yang berguna untuk memasak chips dan hasil pemasakan akan menghasilkan bubur pulp.Digester di PT. Toba Pulp Universitas Sumatera Utara Lestari, tbk ada 14 buah.Chips dimasukkan ke digester melalui conveyor,kemudian chips dimasukkan ke digester masing-masing 75 ton. Dari heater dimasukkan steam panas sampai 170 C.Kemudian diturunkan pressure atau tekanan sampai 45 bar dan dimasukkan cairan pemasak berupa white liquor dan black liquor. White liquor mengandung NaOH dan Na ₂S,sementara black liquor berasal dari sisa –sisa pemasakan. Setelah itu ditambahkan lagi steam panas sampai 170 C,dan dipompakan ke MD steam. Dari MD steam dialirkan melaui dua jalur yaitu jalur atas dan bawah,setelah itu dipompakan lagi dari awal sampai akhir dan masuk ke blow tank

2.5.3 Pencucian dan Penyaringan Washing and Screening

Tahap selanjutnya yaitu pencucian dengan tujuan untuk memisahkan cairan sisa hasil pemasakan dan mengurangi dampak terhadap lingkungan. Washing digunakan untuk memisahkan serat dari kotoran-kotoran,dimana alat pencuci ini terdiri dari saringan yang menutupi silinder yang berputar didalam vat. Prinsip dari pencucian ini adalah dengan menggunakan air sedikit mungkin dengan tingkat kebersihan pulp yang dihasilkan setinggi mungkin. Air pencucimenggunakan shower yang disemprotkan dipermukaan bubur kayu secara terus-menerus dan airnya turun ke tanki filtrat dengan menggunakan vakum. Pulp berwarna coklat dari digester plant selanjutnya dicuci dan disaring dimana pulp dibersihkan dari kayu yang tidak masakknots dan dari serat kayu yang tidak terurai shives.Pulp dicuci dengan air panas untuk memudahkan proses pemutihan untuk tahap Universitas Sumatera Utara selanjutnya. Proses selanjutnya pulp disaring screening untuk memisahkan kotoran-kotoran.

2.5.4 Pengelantangan Bleaching

Proses bleaching merupakan kelanjutan dari proses pembuatan pulp. Warna pada pulp yang belum diputihkan umumnya disebabkan oleh lignin yang tersisa.Lignin yang tersisa adalah suatu zat yang paling dominan untuk menghasilkan warna pulp,oleh karena itu harus dihilangkan atau diputihkan. Bahan kimia yang digunakan pada proses bleaching yaitu Natrium HidroksidaNaOH,OksigenO 2 ,Klorin Dioksida ClO 2 dan Hidrogen Peroksida H 2 O 2

2.5.5 Mesin Pencetak Pulp Machine

Dokumen yang terkait

Pengaruh PH dan Jumlah Penggunaan Larutan NaOH Pada Proses Pemutihan Pulp Pada Tahap Ekstraksi Oksidasi (Eop) di Unit Pemutihan Fiber Line PT.TOBA PULP LESTARI,Tbk PORSEA.

0 0 10

Pengaruh PH dan Jumlah Penggunaan Larutan NaOH Pada Proses Pemutihan Pulp Pada Tahap Ekstraksi Oksidasi (Eop) di Unit Pemutihan Fiber Line PT.TOBA PULP LESTARI,Tbk PORSEA.

0 0 2

Pengaruh PH dan Jumlah Penggunaan Larutan NaOH Pada Proses Pemutihan Pulp Pada Tahap Ekstraksi Oksidasi (Eop) di Unit Pemutihan Fiber Line PT.TOBA PULP LESTARI,Tbk PORSEA.

1 1 6

Pengaruh PH dan Jumlah Penggunaan Larutan NaOH Pada Proses Pemutihan Pulp Pada Tahap Ekstraksi Oksidasi (Eop) di Unit Pemutihan Fiber Line PT.TOBA PULP LESTARI,Tbk PORSEA.

0 2 20

Pengaruh PH dan Jumlah Penggunaan Larutan NaOH Pada Proses Pemutihan Pulp Pada Tahap Ekstraksi Oksidasi (Eop) di Unit Pemutihan Fiber Line PT.TOBA PULP LESTARI,Tbk PORSEA.

0 0 1

Pengaruh Penambahan HCl Dan pH Pada Proses Pemutihan Pulp Di Tower D0 UnitBleaching Fiber Line PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Porsea

0 0 12

Pengaruh Penambahan HCl Dan pH Pada Proses Pemutihan Pulp Di Tower D0 UnitBleaching Fiber Line PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Porsea

0 0 2

Pengaruh Penambahan HCl Dan pH Pada Proses Pemutihan Pulp Di Tower D0 UnitBleaching Fiber Line PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Porsea

0 0 4

Pengaruh Penambahan HCl Dan pH Pada Proses Pemutihan Pulp Di Tower D0 UnitBleaching Fiber Line PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Porsea

0 0 30

Pengaruh Penambahan HCl Dan pH Pada Proses Pemutihan Pulp Di Tower D0 UnitBleaching Fiber Line PT.Toba Pulp Lestari, Tbk Porsea

0 0 2