81
3.7 Pengujian Sampel
Pengujian yang dilakukan adalah pengujian kuat tekan beton, porositas beton, dan uji pembakaran beton.
3.7.1 Uji Kuat Tekan Beton
Pengujian dilakukan pada umur beton 28 hari untuk tiap variasi beton sebanyak 3 buah. Sehari sebelum pengujian sesuai umur rencana, kubus beton
dikeluarkan dari bak perendaman. Sebelum dilakukan uji kuat tekan, benda uji ditimbang beratnya. Pengujian kuat tekan beton dilakukan dengan menggunakan
mesin kompres elektrik berkapasitas 200 ton yang digerakkan secara manual. Kekuatan tekan benda uji beton dihitung dengan rumus :
c f
3.1
dimana : f c = Kekuatan tekan kgcm
2
P = Beban tekan kg A = Luas permukaan benda uji cm
2
3.7.2 Porositas Beton
Porositas dapat didefenisikan sebagai perbandingan antara jumlah volume lubang-lubang kosong yang dimiliki oleh zat padat volume kosong dengan jumlah
dari volume zat padat yang ditempati oleh zat padat.
Universitas Sumatera Utara
82 Porositas pada suatu material dinyatakan dalam persen rongga fraksi
volume dari suatu rongga yang ada dalam material tersebut. Besarnya porositas pada suatu material bervariasi mulai dari 0 sampai dengan 90 tergantung dari jenis dan
aplikasi material. Porositas suatu bahan pada umumnya dinyatakan sebagai porositas terbuka
yakni porositas yang rongganya masih memiliki akses ke permukaan luar, walaupun rongga tersebut ada ditengah-tengah padatan. Porositas ini dapat dihitung dengan
rumus Lawrence H.Van Vlack, l989 : Porositas =
x x 100
3.2 Dimana:
P =
Porositas mb
= Massa basah sampel setelah direndam gram
mk =
Massa kering sampel setelah direndam gram Vb
= Volume benda uji cm
3
Pada percobaan ini porositas dihitung sebelum pembakaran dan setelah benda uji tersebur dibakar untuk membandingkan hasil keduanya.
3.7.3 Uji Pembakaran Beton
Pada penelitian ini dilakukan uji pembakaran terhadap campuran beton dengan penambahan admixture superplasticizer sebanyak 1; 1,5; dan 2
dibandingkan dengan beton normal.
Universitas Sumatera Utara
83 Pengujian pembakaran menggunakan mesin furnace dilaksanakan di
Laboratorium Teknik Mesin Growth Centre Kopertis Wilayah I Aceh-Sumatera Utara. Adapun gambar mesin furnace dapat dilihat pada gambar 3.3.
Gambar 3.3 Alat Uji Pembakaran Furnace
Alat uji ini biasa digunakan untuk proses penyepuhan besi, aluminium, baja ataupun logam, dan lainnya tetapi pada saat ini akan dilakukan pembakaran
terhadap beton untuk mengetahui efek terhadap beton pasca kebakaran. Percobaan ini menggunakan benda uji berbentuk kubur dengan ukuran 15 cm x 15 cm x 15 cm.
Prosedur pengujian pembakaran: 1.
Siapkan furnace dalam keadaan kosong; 2.
Masukkan sampel beton yang akan diuji bakar; 3.
Hubungkan kabel mesin furnace ke sumber listrik; 4.
Hidupkan mesin furnace dan atur suhu yang diinginkan yaitu 200ºC, 500ºC, dan 800ºC;
5. Lihat perubahan pertambahan suhu di monitor digital furnace;
Universitas Sumatera Utara
84 6.
Tunggu sampai suhu yang diinginkan; 7.
Pertahankan suhu pada suhu yang diingikan sampai waktu yang ditentukan yaitu selama 3 jam;
8. Setelah sampai pada waku yang ditentukan matikan mesin furnace,
dingikan sampai pada suhu normal ruangan lalu keluarkan sampel.
Universitas Sumatera Utara
85
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pengujian Kuat Tekan Beton