Metode Analisis Data METODE PENELITIAN

Gambar 3.5. Skematik pengambilan data arus dan tegangan pada konfigurasi Wenner. Dari gambar di atas dapat dilihat arus di ukur pada titik di antara probe terluar sensor sebagai supply arus Current measured. Dan tegangan output sensor diukur pada probe dalam Voltage measured, kemudian dihubungkan pada port data port A = port sumber data analog ke ADC pada mikrokontroler pada mikrokontroler untuk diproses dan akan ditampilkan pada display LCD.

3.6. Metode Analisis Data

A. Analisa Regresi Linier

Analisa regresi dalam statistika merupakan metode untuk menentukan hubungan sebab akibat antara sutu variabel dengan variabel-variabel yang lain. Atau bisa juga dikatan bahwa teknik yang digunakan untuk membangun persamaan garis lurus dan menggunakan persamaan tersebut untuk membuat perkiraan. Analisa regsresi linier ialah bentuk hubungan dimana variabel bebas X maupun variabel terikat Y sebagai vaktor yang berpangkat satu. Regresi linier ini dibedakan menjadi: 1 Regresi linier sederhana dengan bentuk fungsi :Y = a + bX + e, 2 Regresi linier berganda dengan bentuk fungsi : Y = b0 + b1X1 + ... + bpXp + e Dari kedua fungsi diatas 1 dan 2; masing-masing berbentuk garis lurus linier sederhana dan bidang datar linier berganda. Metode yang digunakan untuk analisa data dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier sederhana. Bentuk hubungan yang paling sederhana antara variabel X dengan variabel Y adalah berbentuk garis lurus atau berbentuk hubungan liner yang disebut dengan regresi linier yang sederhana atau sering disebut regresi linier saja dengan persamaan matematiknya adalah sebagai berikut : Y = A + BX 6 Apabila A dan B mengambil nilai seperti : A =0 dan B=1, persamaan 6 akan menjadi : Y=X 7 Persamaan 7 Adalah suatu bentuk persamaan yang paling sederhana dari regresi linier sederhana. Dari persamaan 6, A dan B disebut konstanta atau koefesien regresi linier sederhana atau parameter garis regresi linier sederhana. A disebut intercept coefficient atau intersep yaitu jarak titik asal atau titik acuan dengan titik potong garis regresi dengan sumbu Y; dan disebut slope coefficient atau slup yang menyatakan atau menunjukkan kemiringan atau kecondongan garis regresi terhadap sumbu X. Dari persamaan garis regresi 7 di atas, dalam hubungan tersebut terdapat satu variabel bebas X dan satu variebel bebas X dan satu variabel tak bebas Y.

A. Intersep Intercept

Intersep merupakan titik perpotongan antara suatu garis dengan sumbu Y pada diagramsumbu kartesius saat nilai X=0 atau nilai rata-rata pada variabel Y apabila nilai pada variabel X bernilai 0. Intersep hanyalah suatu konstanta yang memungkinkan munculnya koefesien lain di dalam model regresi. Intersep tidak selalu dapat atau perlu untuk diinterpretasikan.

B. Kemiringan Slope

Secara matematis,slope merupakan ukuran kemiringan dari suatu garis, koefesien regresi untuk variabek X. Dalam konsep statistika, slope merupakan suatu nilai yang menunjukkan seberapa besar kontribusi yang diberikan variabel X terhadap variabel Y. Nilai slope dapat pula diartikan sebagai rata-rata penambahan atau pengurangan yang terjadi pada variabel Y untuk setiap peningkatan satu satuan variabel X.

C. Koefisian Determinasi R

2 Koefisian determinasi adalah besarnya keragaman informasi di dalam variabel Y yang dapat diberikan oleh model regresi yang didapatkan. Nilai R 2 berkisar antara 0 s.d 1. Apabila nilai R 2 dikalikan 100 maka hal ini menunjukkan persentase keragaman informasi di dalam variabel Y yang dapat diberikan oleh model regresi yang didapatkan. Semakin besar nilai R 2 , semakin baik model regresi yang diperoleh.Kurniawan, 2008. Metode regresi linier dapat pula digunakan untuk mencocokkan data terhadap fungsi-fungsi eksponensial dalam beberapa kasus yang disebut dengan regresi eksponensial. Kita ingat kembali, secara umum fungsi eksponensial dapat dinyatakan sebagai bx y ae = 8 Dalam hal ini, fungsi eksponensial memberikan banyak fenomena yang berbeda-beda di dalam ilmu teknik. Parameter a dan b dapat kita tentukan dengan sedikit manipulasi matematis dasar. Regresi Eksponensial digunakan untuk menentukan fungsi eksponensial yang paling sesuai dengan kumpulan titik data xn,yn yang diketahui. Regresi Eksponensial merupakan pengembangan dari regresi linier dengan memanfaatkan fungsi logaritmik.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengukuran Menggunakan Metode Gravimetri

Hasil pengukuran kadar air tanah dengan beberapa variasi volume air yang dicampurkan dengan kompos sebanyak 1000 gram menggunakan metode gravimetri adalah sebagai berikut: Tabel 4.1 Hasil Pengukuran Kadar Air Tanah Menggunakan Metode Gravimetri Volume air, Va mL Massa tanah basah, Mtb gram Massa tanah kering, Mtk gram Kadar Air Tanah, KAT 100 50 43,5 13 200 50 40 20 300 50 34 32 400 50 31 38 500 50 26,5 47 Gambar 4.1 Grafik hubungan antara Va dengan KAT Grafik di atas adalah hasil pengukuran kadar air tanah menggunakan teknik pengukuran kadar air tanah gravimetri, yaitu perhitungan kadar air tanah berdasarkan perbandingan massa tanah basah dengan massa tanah kering setelah y = 0,086x + 4,2 R² = 0,9914 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 100 200 300 400 500 600 K A T Va mL