Kondom Metode Kontrasepsi Pria

pria yang banyak dikenal masyarakat ada 2 yaitu kondom dan vasektomi. Everret. 2007.

1. Kondom

Kondom adalah selubungsarung karet yang terbuat dari berbagai bahan seperti lateks karet, plastik vinil, dan bahan alami produksi hewani yang dipasang pada penis selama berhubungan seksual untuk menangkap semen selama ejakulasi dan mencegah sperma masuk kedalam vagina. siswosudarmo. 2007. a. Macam-macam kondom Berdasarkan bahan pembuatannya, kondom dibagi dalam 3 jenis yaitu, Kulit, dibuat dari membran usus biri-biri, tidak meregang atau mengkerut, menjalarkan panas tubuh sehingga dianggap tidak mengurangi sensitivitas selama senggama. Lateks, paling banyak dipakai, murah, dan elastis, Plastik, sangat tipis 0,025-0,035mm. dapat menghantarkan panas tubuh, lebih mahal dari kondom lateks. Untuk memenuhi kebutuhan psikologis dan fisiologis calon akseptor, kondom dibuat dalam aneka ragam model. Transparan, Berwarna merah, hitam, biru, hijau, kuning dll, Berujung datar atau berujung kantong , Keringberpelumas non-toksiknon-iritan dan Bermacam- macam ukuran.Hartanto. 2004. b. Cara kerja Menghalangi masuknya sperma ke dalam traktus genitalia interna bagian atas agar tidak terjadinya pertemuan sperma dan sel telur dengan cara mengemas sperma di ujung selubung karet yang dipasang pada penis sehingga sperma tidak tercurah ke dalam saluran reproduksi perempuan.Saifuddin. 2003. Universitas Sumatera Utara c. Manfaat 1. Kontrasepsi Efektif mencegah kehamilan bila dilakukan dengan benar dan konsisten, Tidak mengganggu produksi ASI, tidak mengganggu kesehatan klien, murah dan dapat dibeli secara umum, tidak memerlukan pemeriksaan medis, metode sementara bila metode lain harus ditunda. 2. Non kontrasepsi. Meningkatkan keterlibatan suami dalam keluarga berencana, mencegah penularan IMS, mencegah ejakulasi dini, saling berinteraksi sesama pasangan, membantu mencegah terjadinya kanker leher rahim mengurangi iritasi bahan karsinogenik eksogen pada leher serviks. d. Keterbatasan Efektifitas tidak terlalu tinggi atau angka kegagalan relatif tinggi, cara penggunaan mempengaruhi keberhasilan kontrasepsi, agak mengganggu hubungan seksual, yaitu perlu menghentikan sementara aktivitas dan spontanitas hubungan seks guna memasang kondom, pada beberapa klien bisa menyebabkan kesulitan mempertahankan ereksi, harus selalu tersedia setiap kali berhubungan, perlu dipakai secara konsisten, hati-hati dan terus menerus pada setiap senggama, pembuangan kondom bekas menimbulkan masalah limbah. e. Indikasi 1. Suami ingin berpartisipasi aktif dalam KB, suami yang mengalami ejakulasi prematur, sensitivitas penis terhadap sekret vagina, berisiko tertular atau menularkan IMS, pasangan yang memerlukan metode kontrasepsi dengan segera, pasangan yang memerlukan metode sementara reversible, Pasangan yang Universitas Sumatera Utara membutuhkan metode pendukung, hanya ingin menggunakan alat kontrasepsi jika akan berhubungan saja, istri yang mempunyai kontraindikasi terhadap kontrasepsi oral dan IUD, sedangkan pemakaian diapragma atau kap serviks secara anatomis atau psikologis tidak memungkinkan. f. Kontraindikasi Mempunyai pasangan yang beresiko tinggi jika hamil, alergi terhadap bahan dasar kondom, menginginkan alat kontrasepsi jangka panjang, tidak mau terganggu dengan berbagai persiapan untuk melakukan hubungan seksual, tidak peduli berbagai persyaratan kontrasepsi, pria dengan ereksi yang tidak baik, tidak bertanggungjawab secara seksual, pria dengan malformasi penis. g. Efektifitas Efektifitas kondom bergantung pada pengalaman pemakai tentang penggunaan kondom yang benar dan tepat serta konsistensi pemakaian. Efektifitas kondom akan lebih tinggi jika digabungkan dengan penggunaan spermisid. Angka kegagalan berkisar antara 3-23 kehamilan per 100 wanita per tahun. Kegagalan ini biasanya terjadi karena kodom bocor atau robek dan pemakai kurang disiplin dan teliti dalam mematuhi petunjuk pemakaian.Everret. 2007. h. Efek samping Berkurangnya sensitifitas gland penis dan alergi terhadap karet.

2. Vasektomi

Dokumen yang terkait

Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Suami Tentang Alat Kontrasepsi Pria Di Desa Juhar Perangin-Angin Kecamatan Juhar Kabupaten Karo Tahun 2012

3 38 80

Pengetahuan Suami Tentang Kontrasepsi Mantap Pada Pria di Wilayah Kerja Puskesmas Kampung Baru Medan Tahun 2010

0 29 42

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP SUAMI TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Suami Tentang Pemberian ASI Eksklusif.

0 2 13

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP SUAMI Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Suami Tentang Pemberian ASI Eksklusif.

0 1 17

SIKAP SUAMI TERHADAP KONTRASEPSI PRIA.

0 1 9

HUBUNGAN PENGETAHUAN SUAMI TENTANG KELUARGA BERENCANA DENGAN SIKAP SUAMI DALAM Hubungan Pengetahuan Suami Tentang Keluarga Berencana Dengan Sikap Suami Dalam Ber-Kb Di Desa Mrisen Juwiring Klaten.

0 1 16

HUBUNGAN PENGETAHUAN SUAMI TENTANG KELUARGA BERENCANA DENGAN SIKAP SUAMI DALAM Hubungan Pengetahuan Suami Tentang Keluarga Berencana Dengan Sikap Suami Dalam Ber-Kb Di Desa Mrisen Juwiring Klaten.

0 1 14

Hubungan antara tingkat pengetahuan tentang kb pria dengan status penggunaan alat kontrasepsi pada suami rizka

0 0 55

Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Suami Tentang KB dengan Penggunaan Kontrasepsi Pada Suami - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 8

HUBUNGAN PERSEPSI SUAMI TENTANG KELUARGA BERENCANA DENGAN SIKAP KEIKUTSERTAAN SUAMI DALAM KONTRASEPSI PRIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANTRIJERON YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Persepsi Suami tentang Keluarga Berencana dengan Sikap Keikutsertaan S

0 0 13