2 ¾
8 orang awak Cabin. Juga spesifikasi pesawat sebagai berikut :
¾ 165.000 Kg, Bobot maksimum terbang take off .
¾ 134.000 Kg, Bobot maksimum mendarat landing .
¾ 44,83 meter, Lebar rentangan.
¾ 53,61 meter, Panjang.
¾ 16,7 meter, Tinggi.
¾ 62.000 liter, Kapasitas bahan bakar.
¾ 53.000 lbs, Daya dorong mesin.
Pelayanan transportasi udara PT. Garuda Indonesia dari waktu ke waktu
semakin mengalami peningkatan jasa, khususnya pelayanan untuk kebutuhan
penumpang yang menikmati perjalanan bersama armada PT. Garuda Indonesia,
termasuk salah satunya yang penting yaitu sistem proteksi yang ada pada pesawat
Boeing 737-200. Dalam sistem proteksi yang ada pada pesawat terbang ini,
terdapat pengamanan dalam pesawat terhadap sambaran petir yang sangat berperan besar dalam mencegah terjadinya kerusakan terutama pada sistem
kelistrikan dan sistem komunikasi pada pesawat terbang .
I.2. Latar Belakang Masalah
Semakin tinggi sebuah benda berada dari permukaan bumi maka akan semakin besar kemungkinan sambaran petir pun akan mengenai benda tersebut.
Oleh karena itu pada bangunan-bangunan yang tinggi dibuatkan perlindungan terhadap sambaran petir yang didesain sedemikian rupa, yaitu dengan cara
Universitas Sumatera Utara
3 meletakan batang tembaga yang ujungnya runcing disetiap sisi dari atap bangunan
dan kemudian menyalurkan dengan mempergunakan kabel bawah tanah. Dalam Tugas Akhir ini penulis membahas tentang sistem pentanahan pada
sebuah pesawat terbang jenis Boeing 737-200 yang dirancang sedemikian rupa
agar dapat mengamankan bahaya dari sebuah sambaran petir. Pada transportasi udara, cuaca sangat berpengaruh pada layak atau tidak
tidaknya pesawat dapat mengudara. Sebagaimana kita ketahui bahwa pesawat terbang berada lebih tinggi diatas permukaan bumi, dan juga bergerak diakibatkan
dari daya dorong mesin jet dari pesawat tersebut sehingga badan pesawat bergesekan dengan awan yang dapat menghasilkan energi listrik dan juga dapat
tersambar petir. Untuk mengatasi gangguan tersebut maka dari segi teknis pesawat terbang
tersebut haruslah dilengkapi dengan suatu sistem pengamanan Proteksi. Dalam tugas akhir ini penulis pada bab IV akan membahas lebih rinci lagi terhadap
surja tegangan lebih yang diakibatkan oleh sambaran petir dan kemudian mengamankannya, sehingga keadaan akan normal kembali.
I.3. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah : 1.
Untuk mengetahui sistem proteksi pada pesawat terbang Boeing 737-200
terhadap sambaran petir. 2.
Dapat mengetahui serta membandingkan teori yang didapat diperkuliahan dari sebuah sambaran petir terhadap pesawat terbang.
Universitas Sumatera Utara
4
I.4. Batasan Masalah
Dalam penulisan Tugas Akhir ini, penulis akan membatasi permasalahan yang akan dibahas, agar tidak terjadi pembahasan yang tidak sesuai dengan topik
penulisan Tugas Akhir ini. Maka penulis hanya menekankan pembahasan pada
sistem pengamanan Proteksi pesawat terbang Type Boeing 737-200 Series terhadap sambaran petir.
I.5. Metode Penulisan