Upaya peningkatan harapan hidup Kupu-kupu Papilio demoleus dari telur hingga imago dengan sistem penangkaran

UPAYA PENINGKATAN HARAPAN HIDUP KUPU-KUPU
Papilio demoleus DARI TELUR HINGGA IMAGO DENGAN
SISTEM PENANGKARAN

FEBRINA MAHAYANI

DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER
INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Upaya Peningkatan
Harapan Hidup Kupu-Kupu Papilio demoleus dari Telur hingga Imago dengan
Sistem Penangkaran adalah benar karya saya dengan arahan pembimbing dan
belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber
informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam

Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada
Institut Pertanian Bogor.

Bogor, Agustus 2014

Febrina Mahayani
NIM G34100095

4

ABSTRAK

FEBRINA MAHAYANI. Upaya Peningkatan Harapan Hidup Kupu-Kupu Papilio
demoleus dari Telur hingga Imago dengan Sistem Penangkaran. Dibimbing oleh
DEDY DURYADI SOLIHIN dan LIN NURIAH GINOGA.
Pemanfaatan kupu-kupu sering tidak diimbangi dengan menjaga kelestariannya di
alam. Penangkaran dilakukan sebagai upaya pengembangan tumbuhan dan
satwaliar dengan tetap memelihara kemurnian jenisnya. Salah satu jenis kupukupu yang dapat dimanfaatkan adalah P. demoleus. Pembuatan taman kupu
sebagai objek ekoeduwisata di Institut Pertanian Bogor (IPB), merupakan salah

satu bentuk pemanfaatan kupu-kupu. Meningkatkan harapan hidup kupu-kupu
diharapkan mampu menghasilkan jumlah populasi yang besar tanpa merusak
alam. Sistem penangkaran dikombinasikan dengan laboratorium untuk
meningkatkan harapan hidup kupu-kupu hingga tahap imago. Proses perkawinan
terjadi di kubah dan perawatan di laboratorium dengan dilakukan pengamatan
kopulasi imago, siklus hidup, harapan hidup, perubahan morfologi, rasio seks, dan
faktor abiotik. Rata-rata satu siklus hidup P. demoleus F1 34.11 ± 2.70 hari (29-40
hari) dan satu siklus hidup F2 berlangsung lebih lama yaitu 39.07 ± 3.30 hari (3345 hari). Kurva kelangsungan hidup tipe I, mortalitas tinggi terjadi pada usia
dewasa. Mortalitas tertinggi pada fase pupa 33.33 persen. Kematian pada tiap fase
banyak disebabkan parasit, bakteri, dan kegagalan eklosi. Harapan hidup kupukupu P.demoleus meningkat menjadi 44.60 persen dari harapan hidupnya sebesar
2 persen di alam liar. Penelitian sistem penangkaran yang efektif dan renovasi
fasilitas kubah, menjadi penunjang terciptanya taman kupu di IPB.
Kata kunci : Mortalitas, Papilio demoleus, Pemanfaatan kupu-kupu, Harapan
hidup, Siklus hidup

ABSTRACT

FEBRINA MAHAYANI. Efforts to Increase Life Expectancy of the Papilio
demoleus Butterfly from egg until Imago with Captive Breeding System.
Supervised by DEDY DURYADI SOLIHIN and LIN NURIAH GINOGA.

Utilization of butterflies are often not balanced with maintaining sustainability in
nature. Captive breeding is done as an effort to cultivation the plant and wildlife
with maintain the purity of the strain. One species of butterfly that can be used is
P.demoleus. Establishment the garden of butterfly for ecoedutourism object in
Bogor Agricultural University (BAU), is a manifestation of utilizing the
butterflies. Increase the life expectancy of a butterfly and be expected to have
produced a big population without nature destructive. Captive breeding system
was combined with laboratory treatment to increase the life expectancy of a
butterfly until imago phase. The process of spawning be located at the dome and
treatments performed in the laboratory with observed the imago copulation, life
cycle, life expectancy, metamorphosis of P.demoleus, sex ratio, and abiotic
factors. Mostly,life cycle of P.demoleus F1 is 34.11 ± 2.70days (29-40 days) and a
F2 life cycle is longer 39.07 ± 3.30 days (33-45 days). Survival curve type I, high
mortality rate was occurs in adult stage. At the pupa’s phase in the amount of
33.33 percent is the highest mortality. Many deaths in each phase due to parasites,
bacteria, and eclosion failure. P.demoleus butterfly life expectancy increased to
44.60 percent from his life expectancy that is 2 percent in the wild. Research
about captive breeding system effectivity and renovation of the dome facilities, is
support the realization of a butterfly garden at the BAU.
Key word : Life expectancy, life cycle, mortality, Papilio demoleus, utilization of

butterflies

UPAYA PENINGKATAN HARAPAN HIDUP KUPU-KUPU
Papilio demoleus DARI TELUR HINGGA IMAGO DENGAN
SISTEM PENANGKARAN

FEBRINA MAHAYANI

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Sains
pada
Departemen Biologi

DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014


10

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala
karunia-Nya sehingga skripsi yang berjudul Upaya Peningkatan Harapan Hidup
Kupu-Kupu Papilio demoleus dari Telur hingga Fase Imago dengan Sistem
Penangkaran berhasil diselesaikan. Penelitian ini dilaksanakan sejak bulan Januari
2014 hingga Mei 2014.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr Ir Dedy Duryadi
Solihin, DEA dan Ibu Ir Lin Nuriah Ginoga, MSi selaku pembimbing atas segala
bimbingan, dukungan dan saran selama berlangsungnya penelitian dan penulisan
skripsi. Terima kasih kepada Bapak Dr Ir Muhadiono, MSc selaku penguji.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Heri yang telah membantu selama
penelitian di laboratorium Pusat Penelitian Studi Sumberdaya Hayati dan
Bioteknologi (PPSHB) dan kubah plaza Institut Pertanian Bogor (IPB), serta
kepada Pak Hari, Bu Catur, Kak Andi, Kak Yuli, Kak Syamsul, Kak Dani, Dela,
Areza. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Edi Sutrisno yang
telah memberikan pengarahan dan pengetahuan mengenai sampel yang digunakan
dalam penelitian, serta kepada seluruh pihak di Museum Serangga dan Taman

Kupu Taman Mini Indonesia Indah yang telah memberikan izin dalam
pengambilan sampel. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada Ayah, Ibu,
Kakak, seluruh keluarga, teman-teman khususnya Kicep, Siti, Yuli, Erma, Uli,
Kuro, Indah, Deli, serta seluruh Biologi 47 atas doa, semangat dan kasih
sayangnya.
Skripsi ini belum sempurna, kritik dan saran yang membangun sangat
penulis harapkan. Semoga skripsi ini bermanfaat.

Bogor, Agustus 2014
Febrina Mahayani

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan
METODOLOGI

Waktu dan Tempat
Bahan dan Alat
Metode
Tahap Persiapan
Identifikasi Jenis Kelamin
Pemeliharaan dalam Laboratorium
Parameter Pengamataan
Faktor Abiotik
Analisis Data
HASIL
Kopulasi Imago Parental dan Perbanyakan Keturunan
Siklus Hidup dan Perubahan Morfologi
Harapan Hidup dan Tabel Kehidupan
Sinkronisasi Kemunculan Imago
Faktor Abiotik
PEMBAHASAN
SIMPULAN
SARAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

vii
vii
vii
1
1
2
2
2
2
2
2
3
3
4
4
5
5
5

7
9
12
12
14
17
17
18
20
30

12

DAFTAR TABEL
1. Waktu hidup parental P. demoleus (n=7)
2. Kopulasi imago parental
3. Kopulasi imago F1
4. Kopulasi imago F2
5. Siklus hidup kupu-kupu P. demoleus P (n=7), F1 dan F2 (n=28) dan uji T
6. Jumlah individu yang berhasil hidup dari fase telur hingga imago

7. Tabel kehidupan P. demoleus
8. Rasio pertigahari dan rasio total
9. Kondisi faktor abiotik pada tiap generasi

6
6
6
7
8
10
10
12
13

DAFTAR GAMBAR

1. a. P. demoleus jantan, b. P. demoleus betina.
3
2. a. Telur P. demoleus pada pucuk daun jeruk, b. Pupa yang siap dipindahkan ke
kandang pupa, c. Cawan petri dan toples yang digunakan dalam pemeliharaan

ulat, d. Papilod.
4
3. a. Pergantian kulit dari Instar 4 ke instar 5, b. Osmeterium
8
4. Metamorfosis P. demoleus.
9
5. Kurva ketahanan hidup P. demoleus
11
6. Mortalitas P. demoleus pada beberapa fase
11
7. Suhu dan kelembaban Lab PPSHB akhir bulan Januari-Awal Mei 2014
13
8. Suhu dan kelembaban kubah akhir bulan Februari-Awal Mei 2014
14

DAFTAR LAMPIRAN

1. Rincian siklus hidup Papilio demoleus (Filial 1)
2. Rincian siklus hidup Papilio demoleus (Filial 2)
3. Uji T rata-rata siklus hidup F1 dan F2 dengan (P