Analisis Persepsi Pekerja Terhadap Faktor Eksternal yang Mempengaruhi Perilaku Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Sebagai Upaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Studi Pada Pekerja Bagian Teknik dan Permainan, Kolam dan Pangan, dan Service Center di

(1)

i

Analisis Persepsi Pekerja Terhadap Faktor Eksternal yang Mempengaruhi Perilaku Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Sebagai Upaya Keselamatan

dan Kesehatan Kerja (K3) Studi Pada Pekerja Bagian Teknik dan Permainan, Kolam dan Pangan, dan Service Center di Taman Rekreasi Sengkaling

Kota Malang

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan (S.Kep) Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang

Oleh :

ACH. MASKUR

NIM: 201110420311202

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2015


(2)

ANALISIS PERSEPSI PEKERJA TERHADAP FAKTOR EKSTERNAL YANG MEMPENGARUHI PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) SEBAGAI UPAYA KESELAMATAN

DAN KESEHATAN KERJA (K3) STUDI PADA PEKERJA BAGIAN TEKNIK DAN PERMAINAN, KOLAM DAN

PANGAN, DAN SERVICE CENTER DI TAMAN REKREASI SENGKALING

KOTA MALANG

SKRIPSI

Oleh :

ACH. MASKUR

NIM: 201110420311202

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2015


(3)

(4)

(5)

iv

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN PENULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : ACH. MASKUR

NIM : 201110420311202

Program Studi : Ilmu Keperawatan

Judul Skripsi : ANALISIS PERSEPSI PEKERJA TERHADAP FAKTOR EKSTERNAL YANG MEMPENGARUHI PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) SEBAGAI UPAYA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) STUDI DIPEKERJA BAGIAN TEKNIK DAN PERMAINAN, KOLAM DAN PANGAN, DAN SERVICE CENTER DI TAMAN REKREASI SENGKALING KOTA MALANG

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-benar hasil karya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pihak orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Malang, 22 Mei 2015 Yang membuat pernyataan,

Ach. Maskur Nim. 201110420311202


(6)

v

Puji syukur kepada Tuhan YME atas segala rakhmat dan hidayahnya yang telah memberikan kekuatan, kesehatan dan kesabaran untuk ku dalam

mengerjakan skripsi ini.

Aku persembahkan cinta dan sayangku kepada Orang tua ku, kakaku dan adik ku yang telah menjadi motivasi dan inspirasi dan tiada henti memberikan dukungan do'anya buat aku. “Tanpa keluarga, manusia, sendiri

di dunia, gemetar dalam dingin.”

Terimakasih yang tak terhingga buat dosen-dosen ku, terutama

pembimbingku yang tak pernah lelah dan sabar memberikan bimbingan dan arahan kepada ku.

Terimakasihku juga ku persembahkan kepada para sahabatku yang senantiasa menjadi penyemangat dan menemani disetiap hariku. “Sahabat merupakan salah satu sumber kebahagiaan dikala kita merasa tidak bahagia.” Teruntuk teman-teman angkatanku yang selalu membantu, berbagi keceriaan

dan melewati setiap suka dan duka selama kuliah, terimakasih banyak. "Tiada hari yang indah tanpa kalian semua"

Aku belajar, aku tegar, dan aku bersabar hingga aku berhasil. Terimakasih untuk Semua ^_^ ***

Salam Penulis Achmad Maskur, S.Kep


(7)

vi

KATA PENGANTAR

ميحرلا نمحرلا نمحرلا ه مسب

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpah-ruahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga dengan pertolongan-Nya pula kami dapat menyelesaikan penyusunan proposal skripsi ini dengan judul “Analisis Faktor Eksternal yang Mempengaruhi Perilaku Kesadaran Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Sebagai Upaya Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) pada Pekerja Bagian Teknik dan Permainan, Kolam dan Pangan, dan Service Center di Taman Rekreasi Sengkaling Kab. Malang”. Shalawat serta salam semoga senantiasa tetap tercurah-limpahkan keharibaan junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW. Yang telah membimbing kita lewat tuntunan sunnahnya menuju kejalan yang lurus dan diridloi-Nya. Amien.

Dengan terselesainya penulisan proposal skripsi ini, pada dasarnya tidak terlepas dari partisipasi segenap pihak yang telah mendukung dan membantu kami. Oleh karena itu, pantasnyalah kami haturkan banyak terimakasih kepada:

1. Ayah Moch. Syarif dan Umi Almh. Khozairoh tercinta yang telah mendidik saya dengan kasih sayang, mendo’akan dengan tulus dan memberi semangat, sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini.

2. Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep., Sp.Kom. selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Nurul Aini, S.Kep., Ns., M.Kep. selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.


(8)

vii

4. Sri Sunaringsih Ika Wardojo, SKM., M.P.H. selaku pembimbing I yang telah memberikan ilmu, bimbingan, dan arahan yang sangat bermanfaat bagi saya dalam menyusun dan menyelesaikan proposal skripsi ini.

5. Reni Ilmiasih, M.Kep., Sp.Kep.An. selaku pembimbing II yang telah sabar membimbing dan memberikan ilmu yang bermanfaat dalam menyusun proposal skripsi ini sehingga saya dapat menyelesaikan proposal skripsi ini. 6. Taman Rekreasi Sengkaling dan para staf-stafnya yang telah memberikan

idzin dan berpartisipasi dalam penelitian ini.

7. Dosen dan Staf TU Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang terimakasih atas bantuannya dalam proses pembuatan Proposal skripsi ini.

8. Rekan-rekan seperjuangan saya, terutama teman-teman PSIK Squad E angkatan 2011 yang turun membantu dan memotivasi saya selama proses pengerjaan skripsi ini.

Penulis hanya mampu mendoakan semoga amal kebaikannya mendapatkan balasan dari Allah SWT. Dengan segala kekurangan, kelemahan dan keterbatasan ilmu yang dimiliki, penulis menyadari sepenuhnya bahwa proposal skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, sudilah kiranya para pembaca, terutama Dosen penguji untuk memberikan kritik dan saran demi kesempurnaan proposal skripsi ini.

Akhirnya, keberadaan proposal skripsi ini diharapkan semakin menambah informasi dan ilmu pengetahuan yang berguna untuk menambah wawasan, teori teori, dan ediologi yang komprehenship serta diimplementasikan dalam aktivitas dan


(9)

vii

proses keselamatan dan kesehatan kerja, serta menjadikannya sebagai sebuah kultur yang mendorong dan mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara tercinta.

Amien, Ya Robbal „alamin.

Malang, 28 Oktober 2015


(10)

xi DAFTAR ISI

Lembar Judul ... i

Lembar Persetujuan ... ii

Lembar Pengesahan ... iii

Surat Pernyataan Keaslian Penelitian ... iv

Lembar Persembahan ... v

Kata Pengantar ... vi

Abstrak ... ix

Abstract ... x

Daftar Isi ... xi

Daftar Tabel ... xiv

Daftar Gambar ... xv

Daftar Lampiran ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.3.1 Tujuan Umum ... 6

1.3.2 Tujuan Khusus ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 7

1.4.1 Manfaat Profesi Keperawatan... 7

1.4.2 Manfaat Bagi Penulis ... 7

1.4.3 Manfaat Bagi Taman Rekreasi Sengkaling ... 7

1.5 Keaslian Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 12

2.1 Konsep Keselamatan dan Kesehatan Kerja ... 12

2.1.1 Keselamatan Kerja ... 12

2.1.2 Kecelakaan Kerja ... 13

2.1.3 Kesehatan Kerja ... 15

2.1.4 Penyakit Kerja ... 17

2.2 Alat Pelindung Diri (APD) ... 18

2.2.1 Alat Pelindung Kepala ... 19

2.2.2 Alat Pelindung Telinga ... 20

2.2.3 Alat Pelindung Muka dan Mata ... 21

2.2.4 Alat Pelindung Pernafasan ... 22

2.2.5 Alat Pelindung Tubuh ... 23

2.2.6 Alat Pelindung Tangan ... 24

2.2.7 Alat Pelindung Kaki ... 25

2.3 Faktor-faktor Eksternal yang Mempengaruhi Terhadap Perilaku Penggunaan AD ... 26

2.3.1 Peraturan tentang Penggunaan APD ... 26

2.3.2 Pengawasan APD ... 27

3.3.3 Pelatihan (training) ... 29

3.3.4 Ketersediaan Fasilitas APD ... 31


(11)

xii

2.4.1 Pengertian Perilaku ... 32

2.4.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku ... 34

2.5 Taman Rekreasi Sengkaling ... 35

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 38

3.1 Kerangka Konseptual ... 38

3.2 Hipotesis Penelitian ... 39

BAB IV METODE PENELITIAN ... 40

4.1 Desain Penelitian ... 40

4.2 Kerangka Penelitian ... 41

4.3 Populasi, Sampel, Sampling ... 42

4.3.1 Populasi ... 42

4.3.3 Sampling ... 42

4.4 Variabel Penelitian ... 42

4.5 Definisi Operasional ... 43

4.6 Tempat Penelitian ... 45

4.7 Waktu Penelitian ... 45

4.8 Instrumen Penelitian ... 45

4.8.1 Uji Validitas ... 47

4.8.2 Uji Reliabilitas ... 48

4.9 Prosedur Pengambilan Data ... 50

4.10 Analisa Data ... 51

4.10.1 Analisa Univariate ... 52

4.10.3 Analisa Multivariat ... 53

4.11 Etika Penelitian ... 54

BAB V HASIL PENELITIAN ... 57

5.1 Hasil Penelitian Berdasarkan Karakteristik Responden ... 57

5.1.1 Distribusi Responden Berdasarkan Jelas Kelamin, Umur, Dan Pendidikan ... 57

5.2 Distribusi/Gambaran Faktor Eksternal ... 58

5.2.1 Faktor Peraturan ... 58

5.2.2 Faktor Pengawasan ... 59

5.2.3 Faktor Pelatihan ... 60

5.2.4 Faktor Fasilitas Alat Pelindung Diri ... 61

5.2.5 Perilaku Penggunaan Alat Pelindung Diri ... 62

5.3 Analisa Data ... 62

5.3.1 Faktor Eksternal Terhadap Perilaku Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) ... 63

BAB VI PEMBAHSAN ... 65

6.1 Interpretasi dan Diskusi Hasil Penelitian ... 65

6.1.1 Karakteristik Demografi Individu ... 65

6.2 Faktor Eksternal yang Mempengaruhi Perilaku Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) ... 67

6.2.1 Faktor Peraturan ... 67

6.2.2 Faktor Pengawasan ... 69


(12)

xiii

6.2.4 Faktor Ketersediaan Fasilitas Alat Pelindung Diri ... 72

6.2.5 Perilaku Penggunaan Alat Pelindung Diri ... 73

6.3 Pengaruh Faktor Eksternal terhadap Perilaku Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) ... 74

6.4 Keterbatasan Penelitian... 77

6.5 Implikasi Penelitian ... 78

6.5.1 Implikasi Bagi Keperawatan ... 78

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ... 80

7.1 Kesimpulan ... 80

7.2 Saran ... 81

DAFTAR PUSTAKA ... 83


(13)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Definisi Operasional ... 44

Tabel 4.2 Kisi-kisi Kuesioner Faktor Eksternal ... 46

Tabel 4.3 Kisi-kisi Lembar Observasi Perilaku Penggunaan APD ... 47

Tabel 5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Jelas Kelamin, Umur, dan Pendidikan ... 57

Tabel 5.2 Distribusi Responden Berdasarkan Faktor Peraturan ... 58

Tabel 5.3 Distribusi Responden Berdasarkan Faktor Pengawasan ... 59

Tabel 5.4 Distribusi Responden Berdasarkan Faktor Pelatihan ... 60

Tabel 5.5 Distribusi Responden Berdasarkan Faktor Fasilitas APD ... 61

Tabel 5.6 Distribusi Responden Berdasarkan Perilaku Penggunaan APD ... 62


(14)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Kerangka Konseptual ... 38 Gambar 4.1 Kerangka Penelitian ... 41


(15)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Permohonan Menjadi Responden ... 1

Lampiran 2 Lembar Pernyataan Kesediaan Menjadi Responden ... 2

Lampiran 3 Lembar Kuisioner Faktor Eksternal ... 5

Lampiran 4 Lembar Observasi Perilaku Penggunaan APD... 8

Lampiran 5 Hasil Uji Validitas Faktor Eksternal ... 10

Lampiran 6 Hasil Uji Validitas Perilaku Penggunaan APD ... 13

Lampiran 7 Hasil Uji Reliabilitas Faktor Eksternal ... 14

Lampiran 8 Hasil Uji Reliabilitas Perilaku Penggunaan APD ... 21

Lampiran 9 Hasil Analisa Data ... 23

Lampiran 10 Data Lembar Kuesioner Pada Pekerja Di TR. Sengkaling ... 25

Lampiran 11 Data Lembar Observasi Perilaku Penggunaan APD ... 30

Lampiran 12 Lembar Konsultasi Bimbingan Skripsi ... 31

Lampiran 13 Surat Telah Melakukan Penelitian Di TR. Sengkaling ... 35

Lampiran 14 Dokumentasi Foto Pada Saat Hasil Penelitian... 36


(16)

83

DAFTAR PUSTAKA

Achadi. (2004). Keselamatan Kerja Bahan Kimia Industri. Yogyakarta: Gajah Mada University Press

Amalia, F. R., Soetjipto, B. E., Syihabudin, & Hermawan, A. (2013). Analisis Tingkat Kepatuhan Personal Dalam Mendukung Pencapaian Zero Accident Pada Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3) (Studi Pada Pt. Molindo Inti Gas, Malang). Jurnal Manajemen 17 (2), 15-28.

Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Atmodiwirio, S. (2002). Manajemen Pelatihan. Jakarta: PT. Ardadizya Jaya.

Budianto. (2009). Panduan Praktis Etika Profesi Kedokteran. Jakarta: Sagung Seto.

Budiono, A. S. (2003). Bunga Rampai Higiene Perrusahaan Ergonomi Dan Kesehatan Dan

Keselamatan Kerja (HIPERKES) cetakan pertama. Semarang: Universitas

Diponegoro.

Chahaya , I. S. (2005). Perilaku Tentang Pemakaian Alat Pelindung Diri Serta Keluhan Kesehatan Petugas Penyapu Jalan di Kecamatan Medan Amplas, Kota Medan.

Jurnal Kesehatan 10 (8), 167-173.

Daryanto. (2003). Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bengkel . Jakarta: PT Bina Adiaksara & PT. Rineka Cipta.

Dauly, F. A. (2010). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kecelakaan Kerja Pada Buruh Konsturksi Di PT. (PERSERO) Proyek Tiffani Apartemen Kemang Jakarta Selatan. Skripsi. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: 17 Desember 2010.

Dessler, G. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia : Buku 1. Jakarta: Indeks.

Efendi, F., & Makhfudli. (2009). Keperawatan Kesehatan Komunitas : Teori Dan Praktik Dalam

Keperawatan. Jakarta: Salimba Medika.

Hadiguna, R. A. (2009). Manajemen Pabrik: Pendekatan Sistem Untuk Efisiensi Dan Efektifitas. Jakarta: Bumi Aksara.


(17)

84

Hariandja. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia : Pengadaan, Pengembangan,

Pengkompensasian, Dan Peningkatan Produktifitas Pegawai. Jakarta: Grasindo.

Harrington, J. M., & Gill, F. S. (2005). Buku Saku Kesehatan Kerja : Cetakan Pertama. Jakarta: Egc.

Hastono, S. P., & Sabri, L. (2013). Statisktik Kesehatan . Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Husni, L. (2005). Hukum Ketenagakerjaan : Edisi Revisi. Jakarta: PT. Raja Grafindo.

Iskandar, A. M. (2010). Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (PERMENAKER) Republik Indonesia Nomor Per.08/Men/Vii/2010 Tentang Alat Pelindung Diri . Jakarta: 6 Juli 2010.

Jeyaratman, J., & Koh, D. (2010). Buku Ajar Praktik Kedokteran Kerja. Jakarta: EGC. Kochhar, S. K. (2008). Teaching of History. Jakarta: PT. Garasindo.

Kurniawidjaja, L. M. (2012). Teori dan Aplikasi Kesehatan Kerja : Edisi Pertama. Jakarta: Univesrsitas Indonesia Press.

Kusuma, I. J. (2010). Pelaksanaan Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Karyawan Di PT. Bitratex Industries Semarang. Jurnal Kesehatan 24 (4), 40-65. Linggasari (2008). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Terhadap Penggunaan Alat

Pelindung Diri di Departemen Engineering PT Indah Kiat Pulp & Paper TBK Tangerang

Tahun 2008. Skripsi. Universitas Indonesia Depok: 11 Juli 2008.

Lu, C., & Tsai C. (2008). The effects of safety climate on vessel accidents in the container shipping context. Accident Analysis and Prevention, (40), 594–601.

Mallapiang, F., & Nurfadhillah. (2013). Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Pada Tenaga Kerja Wanita di PT. Maruki Internasional Indonesia. Jurnal Kesehatan, 1-111.

Mangkunegara, A. P. (2005). Evaluasi Kinerja. Bandung: Refika Aditama.

(2001). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Mathis, R. L., & Jackson, J. H. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Salemba Empat.


(18)

85

Neal, A. & Griffin, M. A. (2004). Safety climate and safety at work. Dalam the psychology of

workplace safety. In J. Barling & R.F. Michael (Eds.). Washington: American

Psychological Association.

Notoadmodjo, S. (2012). Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

(2010). Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasi Edisi Revisi. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

(2009). Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Rineka Cipta. (2005). Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasi. Jakarta: PT. Rineka Cipta. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT. Penerbit Rineka. Prihatiningsih, & Sugiyanto. (2010). Pengaruh Iklim Keselamatan dan Pengalaman

Personal Pengaruh Iklim Keselamatan dan Pengalaman Personal Pekerja konstruksi. Jurnal Psikologi, 37 (1) 82-93.

Putra, B. V., (2011). Analisis Kepatuhan Perilaku Pekerja Dalam Penggunaan Alat Pelindung Diri pada Pekerja Pengelasan Industri Informal di Jalan Raya Bogor-Dermaga, Kota Bogor

Tahun 2011. Skripsi. Universitas Indonesia. Depok: 24 Januari 2012

Ridley, J. (2003). Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Edisi III. Jakarta: Erlangga.

Rivai, V. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Ruhyandi, & Candra, E. (2008). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Kepatuhan Penggunaan APA pada Karyawan Bagian Press Shop di PT. Almasindo Ii Kabupaten Bandung Barat. Jurnal Kesehatan 38 (1), 29-44.

Soemarwoto, O. (2004). Ekologi, Lingkungan Hidup Dan Pembangunan : Edisi 10. Jakarta: Djambatan.

(2003). Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Jogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Statt, D. A. (2000). Using Psychology In Management Training. London: Routledge.

Strong, L. L., Tompson, B., Koepsell, T. D., & Meischke, H. (2008). Factors Associated With Pesticide Safety Practices in Farmworkers. Industrial Medicine, (51), 69-81. Suardi, R. (2005). Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Jakarta: PPM


(19)

86

Sucipto, C. D. (2014). Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Yogyakarta: Gosyen Publishing. Sugiono. (2013). Statistika Untuk Penenlitian. Bandung: Alfabeta.

(2012). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sujarweni, W. V. (2014). Penelitian Keperawatan Dengan Spss. Yogyakarta: Pustaka Baru

Press.

Suma’mur, P. (2009). Higene Perusahaan dan Kesehata. Jakarta: Gunung Agung.

Sumarna, D. P., Naiem, M. F., & Russeng, S. (2013). Determinants of The Use of Personal Protective Equipment (PPE) of Employees Printing In Makassar City. Jurnal Kesehatan 21 (1), 1-15.

Wibowo. (2008). Manajemen Kinerja. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Wibowo, E. S., & Kurniawan, R. (2004). Pedoman Asesmen: Lingkungan, Keselamatan Dan

Kesehatan Kerja. Jakarta: Literata Lintas Media.

Yoon, S. J., Lin, H. K., Chen, G., Yi, S., Choi, J., & Rui, Z. (2013). Effect Of Occupational Health And Safety Management System On Work Related Accident Rate And Differences Of Occupational Health And Safety Management System Awarenss Between Managers In South Korea's Construction Industry. Safety And Health At Work 4 (1), 201-109.

Zhou, Q., Fang, D., & Wang, X. (2008). A method to identify strategies for the improvement of human safety behavior by considering safety climate and personal experience. Safety Science, 46, 1406‐1419.

Zohar, D. (2003). Safety climate: conceptual and measurement issues. Dalam handbook of

occupational health psychology. In J. Quick & L. Tetrick (Eds.). New York, NY:

American Psychological Association.

Pamuji, B. (2008). Occupational Health & Safety (Alat Pelindung Diri) Dari: http//www.HIPERKES/WordPress.com. 11 Februari 2008.

Kesowo, B. (2003). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan Dari: www.hukumonline.com. 25 Maret 2003.


(20)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan suatu pemikiran dan upaya

untuk menjamin keutuhan dan kesempatan baik jasmani maupun rohani. Keselamatn

dan kesehatan kerja diharapkan dapat memberikan pekerjaan yang nyaman dan aman bagi para pekerja. Pekerjaan dikatakan aman jika apapun yang dilakukan oleh pekerjanya tersebut, risiko yang mungkin muncul dapat dihindari. Pekerjaan dikatakan nyaman jika para pekerja yang bersangkutan dapat melakukan pekerjaan dengan merasa nyaman dan aman (Sucipto, 2014).

Perilaku para tenaga kerja dalam melindungi dirinya melalui alat pelindung diri (APD) di tempat kerja masih perlu ditingkatkan untuk mengurangi jumlah risiko terjadinya angka kecelakaan kerja yang semakin memprihatinkan. Penggunaan APD dalam ketenagakerjaan sangat menjadi aspek utama yang harus di perhatikan oleh perusahaan (Wibowo, 2008). Tingkat kepedulian dunia usaha terhadap keselamatan dan kesehatan kerja masih rendah, padahal karyawan adalah aset penting perusahaan. Program-program keselamatan kerja pun sering menempati prioritas terendah dan terakhir bagi manajemen perusahaan. Keselamatan dan kesehatan kerja bukanlah segala-galanya, namun tidak disadari bahwa tanpa keselamatan dan kesehatan kerja segalanya tidak berarti apa-apa jika terjadi kecelakaan kerja berupa kematian yang dialami oleh tenaga kerja (Budiono, 2003).

Estimasi International Organization mencatat sebesar 80-85% pekerja tidak


(21)

2

menyebabkan kecelakaan kerja. Indonesia termasuk perilaku penggunaan APD yang rendah yaitu 90% di bandingkan negara-negara asia lainnya sehingga kecelakaan kerja di Indonesia masih tergolong tinggi (Sumarna, Naiem, & Russeng, 2013)

Estimasi International Organization (ILO), mencatat sebanyak 1,1 juta pekerja

meninggal di dunia akibat kecelakaan kerja ataupun penyakit akibat kerja tiap tahunnya. Sekitar 300.000 kematian terjadi dari 250 juta kecelakaan dan sisanya adalah kematian karena penyakit akibat hubungan pekerjaan, dimana diperkirakan terjadi 160 juta penyakit akibat hubungan pekerjaan baru setiap tahunnya. 80-85% kecelakaan kerja tersebut diakibatkan kelalain atau kesadaran perilaku penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) yang masih rendah (Ruhyandi & Candra, 2008).

Kecelakaan kerja yang diakibatkan karena perilaku kesadaran penggunaan APD yang tidak aman di Indonesia Pada tahun 2011, pemerintah mencatat 54.398 kasus. Angka tersebut masih relatif tinggi jika dibandingkan dari negara-negara lain Aryono (2011 dalam Mallapiang, 2013). Di Indonesia, setiap tujuh detik terjadi satu kasus kecelakaan kerja (Dauly, 2010). Jawa Timur menempati peringkat ketiga paling banyak dalam jumlah kecelakaan kerja selama 2010-2011 dengan catatan sebanyak 26 ribu kasus. Kabupaten Malang mencatat pada tahun 2012 angka kecelakaan kerja

yang terjadi mencapai 215 kasus (Ritamtama 2013, dalam Amalia et. all, 2013).

Kecelakaan kerja disebabkan oleh dua faktor utama yakni tindakan tidak

aman (unsafe action) seperti tingkah laku atau perbuatan yang akan menyebabkan

kecelakaan dan kondisi yang tidak aman (unsafe conditions) yaitu keadaan yang akan

menyebabkan kecelakaan (Budiono, 2003). Dua hal tersebut yang menjadi penyebab kecelakaan kerja yaitu perilaku yang tidak aman dan kondisi lingkungan yang tidak aman, berdasarkan data dari Biro Pelatihan Tenaga Kerja, penyebab kecelakaan yang


(22)

3

pernah terjadi sampai saat ini adalah diakibatkan oleh perilaku yang tidak aman antara

lain sembrono dan tidak hati–hati, tidak mematuhi peraturan, tidak mengikuti standar

prosedur kerja, rendahnya kesadaran untuk memakai Alat Pelindung Diri (APD) (Daryanto, 2003).

Faktor-faktor tersebut masuk dalam kategori faktor eksternal meliputi peraturan tentang penggunaan APD, faktor pelatihan, faktor pengawasan, dan faktor ketersediaan APD (Notoadmodjo, 2009). Pengendalian bahaya dengan menggunakan APD tidak akan maksimal jika peraturan tentang APD tidak ditegakkan dan pekerjanya sendiri tidak menggunakan walaupun dari pihak perusahaan telah menyediakan. Menurut salah satu penelitian yang dilakukan pada pekerja industri informal hanya 50% pekerja yang berperilaku menggunakan APD saat bekerja sedangkan 50% mempunyai perilaku tidak menggunakan APD saat bekerja (Bambang, 2009). Perilaku pekerja terhadap penggunaan APD sangat dipengaruhi oleh perilaku dari manajemen. Pengawas harus menjadi contoh yang pertama dalam menggunakan APD. Program pelatihan dan pendidikan pada pekerja dalam hal menggunakan dan merawat APD dengan benar sangat penting karena untuk membantu meningkatkan pekerja memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang baik dalam kesehatan dan keselamatan kerja (Linggasari, 2008).

Persentase penyebab kecelakaan kerja yaitu 3% dikarenakan sebab yang tidak bisa dihindarkan (seperti bencana alam), selain itu 24% dikarenakan lingkungan atau peralatan yang tidak memenuhi syarat dan 73% dikarenakan perilaku yang tidak aman yaitu rendahnya perilaku penggunaan APD. Cara efektif untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja adalah dengan menegakkan keempat faktor yang telah disebutkan di atas. (Sucipto, 2014). Kesadaran akan manfaat penggunaan APD


(23)

4

perlu ditanamkan pada setiap tenaga kerja, karena perasaan tidak nyaman (risih, panas, berat, terganggu) merupakan salah satu alasan mengapa seorang pekerja tidak menggunakan APD. Pembinaan yang terus menerus dapat meningkatkan kesadaran dan wawasan mereka. Salah satu cara yang efektif adalah melalui pelatihan. Peningkatan pengetahuan dan wawasan akan menyadarkan tentang pentingnya penggunaan APD, sehingga efektif dan benar dalam penggunaannya (Budiono, 2003).

Berdasarkan hasil studi pendahuluan pada bulan Desember 2014 didapatkan keterangan bahwa kecelakaan akibat kerja di Taman Rekreasi (TR) Sengkaling pernah terjadi satu kali pada tahun 2013. Kecelakaan kerja disebabkan oleh perilaku yang tidak aman, namun tidak menutup kemungkinan bahwa kecelakaan tersebut terjadi karena faktor manusianya itu sendiri. Kurangnya perilaku karyawan dalam menggunakan APD, meskipun APD telah disediakan oleh perusahaan, dan adanya kelalaian yang dilakukan oleh karyawan (lelah, ngantuk dan lain-lain) dalam bekerja (Data Kecelakaan Kerja, 2013). Faktor-faktor tersebut dapat dipengaruhi karena karyawan kurang memahami pentingnya mematuhi peraturan penggunaan Alat

pelindung Diri, pengawasan APD, pelatihan safety, dan kelengkapan fasilitas APD itu

sendiri. Dengan demikian walaupun upaya pemakaian APD merupakan upaya terakhir yang dapat dilakukan, namun hal itu dapat membantu mengurangi tingkat kecelakaan kerja (Suardi, 2005).

Taman Rekreasi (TR) Sengkaling mempekerjakan sekitar 130 orang karyawan yang bekerja dalam setiap harinya. TR Sengkaling mempunyai 6 bagian yang

tersetruktur di dalamnya diantranya, bagian marketing, finace dan accounting, kolam dan


(24)

5

peneliti hanya fokus pada 3 bagian saja yaitu bagian teknik & permainan, kolam &

pangan, dan service center yang berjumlah 21 orang. Bagian teknik dan permainan

berpotensi mengalami kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang berupa kebisingan alat-alat permaian, tertabrak permainan pada saat pengoprasian, kecelakaan akibat tidak tau pengorasiaannya. Kolam dan Pangan berpotensi mengalami kecelakaan dan penyakit akibat kerja diantara; gangguan penyakit kulit dan

terpelset karena medannya yang licin. Bagian Servic Center berpotensi mengalami

kecelakaan dan penyakit akibat kerja meliputi jatuh dari ketinggian, tersengat aliran listrik, kebisingan akibat peralatan mesin, dan tertimpa benda-benda berat. Penelitian K3 tentang faktor eksternal yang meliputi faktor peraturan APD, pelatihan, pengawasan, dan fasilitas APD dalam mempengaruhi perilaku penggunaan APD belum pernah diteliti di tempat ini (Haryadi, 2014).

Dari data dan uraian diatas peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai Analisis Faktor Eksternal yang Mempengaruhi Perilaku Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Sebagai Upaya Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) Pada Pekerja bagian teknik & permainan, kolam & pangan, dan service center di Taman Rekreasi Sengkaling Kota Malang.

1.2 Rumusan Masalah

Penggunaan alat pelindung diri merupakan salah satu upaya untuk mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Hasil study pendahuluan dan observasi yang dilakukan dilapangan masih banyak terdapat pekerja yang tidak menggunakan APD dengan baik. Berhubungan dengan hal tersebut maka peneliti ingin menganalisis faktor eksternal yang mempengaruhi perilaku penggunaan alat pelindung diri (APD) sebagai upaya keselamatan kesehatan kerja (K3) pada pekerja


(25)

6

bagian teknik & permainan, kolam & pangan, dan service center di taman rekreasi

sengkaling Kota Malang.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk menganalisis persepsi pekerja terhadap faktor eksternal yang mempengaruhi perilaku penggunaan alat pelindung diri (APD) sebagai upaya keselamatan dan kesehatan kerja (K3) studi di pekerja bagian teknik dan permainan, kolam dan pangan, dan service center di taman rekreasi sengkaling kota Malang

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi faktor peraturan, faktor pelatihan, faktor pengawasan,

dan faktor fasilitas APD pada pekerja bagian bagian teknik & permainan,

kolam & pangan, dan service center di Taman Rekreasi Sengkaling Kota

Malang.

2. Mengidentifikasi perilaku penggunaan APD sebagai upaya keselamatan

dan kesehatan kerja pada pekerja bagian teknik & permainan, kolam &

pangan, dan service center di Taman Rekreasi Sengkaling Kota Malang

3. Menganalisis persepsi faktor eksternal yang paling mempengaruhi

terhadap perilaku penggunaan APD sebagai upaya keselamatan dan kesehatan kerja pada pekerja bagian teknik & permainan, kolam &


(26)

7

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Profesi Keperawatan

Kegiatan penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi bagi profesi untuk meningkatkan pengetahuan tentang keselamatan dan kesehatan kerja khususnya mengenai alat pelindung diri.

1.4.2 Bagi Penulis

Dapat melihat kondisi yang sebenarnya dilapangan khususnya tentang faktor eksternal yang mempengaruhi perilaku penggunaan alat pelindung diri (APD) sebagai upaya keselamatan kesehatan kerja, serta dapat mengaplikasikan teori dan pengalaman belajar yang telah didapatkan selama dibangku kuliah.

1.4.3 Bagi Taman Rekreasi Sengkaling

Dapat dijadikan sebagai bahan informasi dan evaluasi mengenai faktor eksternal yang mempengaruhi perilaku penggunaan APD pada pekerja bagian perlengkapan, serta dapat melakukan upaya pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja dengan melakukan evaluasi dan analisis mengenai kondisi kerja serta uantuk pengambilan kebijakan terkait dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

1.5 Keaslian Penelitian

1. Menurut Seok J. Yoon dkk, (2013) dengan judul: “Effect of Occupational

Health and Safety Management System on Work-Related Accident Rate and Differences of Occupational Health and Safety Management System Awareness between Managers in South Korea’s Construction Industry”. Penelitian ini termasuk penelitian survei yang bersifat deskriptif.


(27)

8

Yaitu untuk melihat pengaruh variable independen dan variable dependen,

dalam hal ini pengaruh OHSMS (Occupational Health and Safety Management

System) terhadap tingkat kecelakaan kerja. populasi penelitian dalam penelitian

ini adalah 72 sampel dari 36 tempat kerja. Dalam penelitian ini teknik yang digunakan adalah wawancara dengan mengisi kuesioner. Pengolahan data

menggunakan program komputer, disajikan secara Pearson Chi-square test.

perbedaan dengan penelitian penulis adalah dalam penyajian analisa datanya

yang mana penulis menggunakan Regresi Logistic Ganda.

2. Penelitian Lukic, Margaryan, and Littlejohn (2010) dengan judul: “How

organisations learn from Safety incidents: a multifaceted Problem”

meneliti variabel K3 dan insiden di tempat kerja dengan menggunakan teknik

analisis critically analysed (analisis kritis) dan gaps identified (identifikasi

kesenjangan). Hasil penelitian menyimpulkan bahwa semua (empat) perspektif dalam pembelajaran kesehatan dan keselamatan di tempat kerja: peserta belajar, proses pembelajaran (loop tunggal, pembelajaran ganda), jenis kejadian dan hubungannya dengan belajar (kerangka kompleksitas Cynefin) dan jenis pengetahuan (konseptual, prosedural, disposisional dan lokatif), berperan penting dan dibutuhkan ketika membuat keputusan tentang pendekatan pembelajaran yang tepat yang digunakan pada insiden yang terjadi di organisasi. Perbedaan dengan tema yang penulias angkat adalah pada variabel Independennya yang mana berfokus pada kesadarannya dalam penggunaan APD, kalau pada jurnal tersebut berfokus pada insiden yang terjadi di tempat kerja.


(28)

9

3. Penelitian Arante (2011) dengan judul: “The Occupation Safety and

Health (OSH) Program of Construction Companies Contracted by educatiobal Institution” meneliti variabel tingkat pengetahuan, tingkat

kesadaran dan tingkat kepatuhan terhadap Program K3 dengan menggunakan teknik analisis deskriptif korelasional. Hasil penelitian mengungkapkan tingginya tingkat pengetahuan akan dikaitkan dengan ketaatan pelatihan

pemerintah dan peraturan tentang keselamatan melalui DOLE (Department of

Labor and Employment) bekerjasama dengan DPWH (Department of Public Works

and Highways), di lokasi konstruksi. Tingkat kepatuhan yang sangat tinggi oleh

responden insinyur menyiratkan bahwa ada komitmen kuat untuk mematuhi apa yang diamanatkan dalam kerangka DOLE 13 tentang program K3 bahkan jika responden pekerja hanya dianggap untuk mematuhi aturan dan perundang-undangan yang ditetapkan oleh program K3 perusahaan. Hasil ini juga menguatkan bahwa tingkat kesadaran keselamatan merupakan faktor yang sangat terkait dengan tingkat kepatuhan keselamatan. Perbedaan dengan tema penelitian ini adalah pada variabel independennya yang mana dalam penelitian tersebut berfokus pada kepatuhan pada pada perundang-undangan yang telah ditetapkan oleh program K3 perusahaan tersebut, sedangkan dalam penelitian ini berfokus pada perilaku penggunaan APD dalam K3.

4. Firda Rizki Amalia, Budi Eko Soetjipto, Syihabudhin, dan Agus Hermawan

(2013) dengan judul : “Analisis Tingkat Kepatuhan Personal dalam Mendukung Pencapaian Zero Accident pada Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) (Studi Pada PT. Molindo Inti Gas, Malang)”


(29)

10

Pelanggaran Peraturan K3 tentang Penggunaan APD, dan Hambatan Dan Tantangan dalam Pelaksanaan Peraturan K3. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dimana tujuannya untuk mendeskripsikan tingkat kepatuhan personal dalam mendukung pencapaian zero accident pada pelaksanaan peraturan K3 di PT. Molindo Inti Gas. Jenis penelitiannya

adalah studi kasus (case study). Hasil penelitian mengungkapkan tingginya

tingkat pengetahuan personal terhadap peraturan K3 akan dikaitkan dengan kepatuhan personal dalam mendukung pancapain K3. Tingkat pengetahuan yang sangat tinggi dari responden menyiratkan bahwa ada komitmen kuat untuk memathui peraturan dalam pencapain program K3 oleh perusahaan. Hasil ini juga mengungkapkan tingkat ketidak patuhan terhadap peraturan menurun setelah ada sanksi-sanksi untuk pecapain program K3 dari perusahaan. Perbedaan dengan tema penelitian ini adalah pada variabel Independennya yang mana dalam penelitian tersebut berfokus pada kepatuhan pada pada perundang-undangan yang telah ditetapkan oleh program K3 perusahaan tersebut, sedangkan dalam penelitian ini berfokus pada kesadaran penggunaan APD dalam K3. Desain penelitian juga berbeda

yang mana penulis menggunakan Regresi Logistik Ganda.

5. Bambang Y, (2009) dengan judul: “Analisis Faktor perilaku pekerja las dalam menggunakan APD di Industri Informal Tanggerang”. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan menggunakan pendekatan

observasional yakni cross sectional, yaitu untuk melihat hubungan antara variable

independen dengan variable dependen, dalam hal ini faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku penggunaan APD. Populasi penelitian adalah


(30)

11

seluruh pekerja las Jalan Raya Kelapa Dua Tangerang pada bulan November 2009. Populasi pekerja las sebanyak 26 orang pekerja. Dalam penelitian ini teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah non random sampling dengan teknik total sampling. Teknik pengumpulan data melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner. Pengolahan data menggunakan program komputer, disajikan secara univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 50 % pekerja yang berperilaku menggunakan APD dan 50 % pekerja yang berperilaku tidak menggunakan APD. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian penulis adalah teknik pengambilan

sampelnya yang mana penulis menggunakan total sampling.

6. Indra Chahaya S, (2006) dengan judul: “Perilaku Tentang Pemakaian Alat

Pelindung Diri Serta Keluhan Kesehatan Petugas Penyapu Jalan Di

Kecamatan Medan Amplas, Kota Medan” . Penelitian ini termasuk jenis

penelitian survei yang bersifat deskriptif, yaitu untuk melihat pengaruh antara

variable independen dan variable dependen, dalam hal ini perilaku tentang pemakain alat pelindung diri serta keluhan kesehatan. Populasi penelitian adalah seluruh petugas penyapu jalan di jalan kota Medan. Populasi pekerja penyapu jalan sebanyak 35 orang. Dalam penelitian ini teknik yang digunakan adalah wawancara dengan menggunakan kuesioner. Pengolahan data menggunakan program komputer, disajikan secara distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 9,42% pekerja penyapu jalan raya tidak menggunakan APD cukup baik diakibatkan tidak ada ketersediaan APD yang lengkap dan memadai dari dinas kebersihan. perbedaan penelitian ini dengan penulis adalah teknik pengambilan sample dan penyajian datanya.


(1)

bagian teknik & permainan, kolam & pangan, dan service center di taman rekreasi sengkaling Kota Malang.

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk menganalisis persepsi pekerja terhadap faktor eksternal yang mempengaruhi perilaku penggunaan alat pelindung diri (APD) sebagai upaya keselamatan dan kesehatan kerja (K3) studi di pekerja bagian teknik dan permainan, kolam dan pangan, dan service center di taman rekreasi sengkaling kota Malang

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi faktor peraturan, faktor pelatihan, faktor pengawasan, dan faktor fasilitas APD pada pekerja bagian bagian teknik & permainan, kolam & pangan, dan service center di Taman Rekreasi Sengkaling Kota Malang.

2. Mengidentifikasi perilaku penggunaan APD sebagai upaya keselamatan dan kesehatan kerja pada pekerja bagian teknik & permainan, kolam & pangan, dan service center di Taman Rekreasi Sengkaling Kota Malang

3. Menganalisis persepsi faktor eksternal yang paling mempengaruhi terhadap perilaku penggunaan APD sebagai upaya keselamatan dan kesehatan kerja pada pekerja bagian teknik & permainan, kolam & pangan, dan service center di Taman Rekreasi Sengkaling Kota Malang.


(2)

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Profesi Keperawatan

Kegiatan penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi bagi profesi untuk meningkatkan pengetahuan tentang keselamatan dan kesehatan kerja khususnya mengenai alat pelindung diri.

1.4.2 Bagi Penulis

Dapat melihat kondisi yang sebenarnya dilapangan khususnya tentang faktor eksternal yang mempengaruhi perilaku penggunaan alat pelindung diri (APD) sebagai upaya keselamatan kesehatan kerja, serta dapat mengaplikasikan teori dan pengalaman belajar yang telah didapatkan selama dibangku kuliah.

1.4.3 Bagi Taman Rekreasi Sengkaling

Dapat dijadikan sebagai bahan informasi dan evaluasi mengenai faktor eksternal yang mempengaruhi perilaku penggunaan APD pada pekerja bagian perlengkapan, serta dapat melakukan upaya pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja dengan melakukan evaluasi dan analisis mengenai kondisi kerja serta uantuk pengambilan kebijakan terkait dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

1.5 Keaslian Penelitian

1. Menurut Seok J. Yoon dkk, (2013) dengan judul: “Effect of Occupational Health and Safety Management System on Work-Related Accident Rate and Differences of Occupational Health and Safety Management System Awareness between Managers in South Korea’s Construction Industry”. Penelitian ini termasuk penelitian survei yang bersifat deskriptif.


(3)

Yaitu untuk melihat pengaruh variable independen dan variable dependen, dalam hal ini pengaruh OHSMS (Occupational Health and Safety Management System) terhadap tingkat kecelakaan kerja. populasi penelitian dalam penelitian ini adalah 72 sampel dari 36 tempat kerja. Dalam penelitian ini teknik yang digunakan adalah wawancara dengan mengisi kuesioner. Pengolahan data menggunakan program komputer, disajikan secara Pearson Chi-square test. perbedaan dengan penelitian penulis adalah dalam penyajian analisa datanya yang mana penulis menggunakan Regresi Logistic Ganda.

2. Penelitian Lukic, Margaryan, and Littlejohn (2010) dengan judul: “How organisations learn from Safety incidents: a multifaceted Problem” meneliti variabel K3 dan insiden di tempat kerja dengan menggunakan teknik analisis critically analysed (analisis kritis) dan gaps identified (identifikasi kesenjangan). Hasil penelitian menyimpulkan bahwa semua (empat) perspektif dalam pembelajaran kesehatan dan keselamatan di tempat kerja: peserta belajar, proses pembelajaran (loop tunggal, pembelajaran ganda), jenis kejadian dan hubungannya dengan belajar (kerangka kompleksitas Cynefin) dan jenis pengetahuan (konseptual, prosedural, disposisional dan lokatif), berperan penting dan dibutuhkan ketika membuat keputusan tentang pendekatan pembelajaran yang tepat yang digunakan pada insiden yang terjadi di organisasi. Perbedaan dengan tema yang penulias angkat adalah pada variabel Independennya yang mana berfokus pada kesadarannya dalam penggunaan APD, kalau pada jurnal tersebut berfokus pada insiden yang terjadi di tempat kerja.


(4)

3. Penelitian Arante (2011) dengan judul: “The Occupation Safety and Health (OSH) Program of Construction Companies Contracted by educatiobal Institution” meneliti variabel tingkat pengetahuan, tingkat kesadaran dan tingkat kepatuhan terhadap Program K3 dengan menggunakan teknik analisis deskriptif korelasional. Hasil penelitian mengungkapkan tingginya tingkat pengetahuan akan dikaitkan dengan ketaatan pelatihan pemerintah dan peraturan tentang keselamatan melalui DOLE (Department of Labor and Employment) bekerjasama dengan DPWH (Department of Public Works and Highways), di lokasi konstruksi. Tingkat kepatuhan yang sangat tinggi oleh responden insinyur menyiratkan bahwa ada komitmen kuat untuk mematuhi apa yang diamanatkan dalam kerangka DOLE 13 tentang program K3 bahkan jika responden pekerja hanya dianggap untuk mematuhi aturan dan perundang-undangan yang ditetapkan oleh program K3 perusahaan. Hasil ini juga menguatkan bahwa tingkat kesadaran keselamatan merupakan faktor yang sangat terkait dengan tingkat kepatuhan keselamatan. Perbedaan dengan tema penelitian ini adalah pada variabel independennya yang mana dalam penelitian tersebut berfokus pada kepatuhan pada pada perundang-undangan yang telah ditetapkan oleh program K3 perusahaan tersebut, sedangkan dalam penelitian ini berfokus pada perilaku penggunaan APD dalam K3.

4. Firda Rizki Amalia, Budi Eko Soetjipto, Syihabudhin, dan Agus Hermawan (2013) dengan judul : “Analisis Tingkat Kepatuhan Personal dalam Mendukung Pencapaian Zero Accident pada Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) (Studi Pada PT. Molindo Inti Gas, Malang)” meneliti variabel Tingkat Pengetahuan Personal Terhadap Peraturan K3,


(5)

Pelanggaran Peraturan K3 tentang Penggunaan APD, dan Hambatan Dan Tantangan dalam Pelaksanaan Peraturan K3. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dimana tujuannya untuk mendeskripsikan tingkat kepatuhan personal dalam mendukung pencapaian zero accident pada pelaksanaan peraturan K3 di PT. Molindo Inti Gas. Jenis penelitiannya adalah studi kasus (case study). Hasil penelitian mengungkapkan tingginya tingkat pengetahuan personal terhadap peraturan K3 akan dikaitkan dengan kepatuhan personal dalam mendukung pancapain K3. Tingkat pengetahuan yang sangat tinggi dari responden menyiratkan bahwa ada komitmen kuat untuk memathui peraturan dalam pencapain program K3 oleh perusahaan. Hasil ini juga mengungkapkan tingkat ketidak patuhan terhadap peraturan menurun setelah ada sanksi-sanksi untuk pecapain program K3 dari perusahaan. Perbedaan dengan tema penelitian ini adalah pada variabel Independennya yang mana dalam penelitian tersebut berfokus pada kepatuhan pada pada perundang-undangan yang telah ditetapkan oleh program K3 perusahaan tersebut, sedangkan dalam penelitian ini berfokus pada kesadaran penggunaan APD dalam K3. Desain penelitian juga berbeda yang mana penulis menggunakan Regresi Logistik Ganda.

5. Bambang Y, (2009) dengan judul: “Analisis Faktor perilaku pekerja las

dalam menggunakan APD di Industri Informal Tanggerang”. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan menggunakan pendekatan observasional yakni cross sectional, yaitu untuk melihat hubungan antara variable independen dengan variable dependen, dalam hal ini faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku penggunaan APD. Populasi penelitian adalah


(6)

seluruh pekerja las Jalan Raya Kelapa Dua Tangerang pada bulan November 2009. Populasi pekerja las sebanyak 26 orang pekerja. Dalam penelitian ini teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah non random sampling dengan teknik total sampling. Teknik pengumpulan data melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner. Pengolahan data menggunakan program komputer, disajikan secara univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 50 % pekerja yang berperilaku menggunakan APD dan 50 % pekerja yang berperilaku tidak menggunakan APD. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian penulis adalah teknik pengambilan sampelnya yang mana penulis menggunakan total sampling.

6. Indra Chahaya S, (2006) dengan judul: “Perilaku Tentang Pemakaian Alat

Pelindung Diri Serta Keluhan Kesehatan Petugas Penyapu Jalan Di

Kecamatan Medan Amplas, Kota Medan” . Penelitian ini termasuk jenis

penelitian survei yang bersifat deskriptif, yaitu untuk melihat pengaruh antara variable independen dan variable dependen, dalam hal ini perilaku tentang pemakain alat pelindung diri serta keluhan kesehatan. Populasi penelitian adalah seluruh petugas penyapu jalan di jalan kota Medan. Populasi pekerja penyapu jalan sebanyak 35 orang. Dalam penelitian ini teknik yang digunakan adalah wawancara dengan menggunakan kuesioner. Pengolahan data menggunakan program komputer, disajikan secara distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 9,42% pekerja penyapu jalan raya tidak menggunakan APD cukup baik diakibatkan tidak ada ketersediaan APD yang lengkap dan memadai dari dinas kebersihan. perbedaan penelitian ini dengan penulis adalah teknik pengambilan sample dan penyajian datanya.


Dokumen yang terkait

Hubungan Persepsi Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan Perilaku K3 pada Pekerja Bagian Produksi PT. Supratama Juru Enginering Medan Tahun 2015

7 70 156

Pengaruh Perilaku Pekerja terhadap Penerapan Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Bagian Produksi PT. Gold Coin Indonesia Tahun 2010

27 95 135

Pengaruh Pelatihan Penggunaan Alat Pelindung Diri terhadap Pengetahuan dan Tindakan Penggunaan Alat Pelindung Diri Karyawan Kilang Papan PT Hidup Baru Kota Binjai Tahun 2014

4 100 133

Gambaran Faktor-Faktor Perilaku Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Pada Pekerja di Departemen Metalforming PT. Dirgantara Indonesia (Persero) Tahun 2014

1 12 100

Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku pekerja dalam penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada industri pengelasan informal di Kelurahan Gondrong, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang Tahun 2013

2 29 157

Identifikasi bahaya dan gambaran perilaku penggunaan alat pelindung diri pada pekerja Laundry di Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita Jakarta Tahun 2013

11 86 142

HUBUNGAN PENGETAHUAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN KEPATUHAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA Hubungan Pengetahuan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Dengan Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri Pada Pekerja Bagian Weaving Di Pt Delta Merlin

0 2 16

HUBUNGAN PERSEPSI KARYAWAN TERHADAP PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN Hubungan Persepsi Karyawan Terhadap Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Dengan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Pada Jalur 3 Dan 4 Pt Wijaya Karya Be

1 2 18

HUBUNGAN PERSEPSI KARYAWAN TERHADAP PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN Hubungan Persepsi Karyawan Terhadap Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Dengan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Pada Jalur 3 Dan 4 Pt Wijaya Karya Be

0 4 16

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRAKTIK PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA PEKERJA PENGELASAN INFORMAL

0 3 11