Identifikasi Variabel Penelitian Definisi Operasional Variabel Penelitian

3.3 Variabel Penelitian

3.3.1 Identifikasi Variabel Penelitian

Variabel merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya Sugiyono, 2011 : 38. Variabel juga didefinisikan sebagai objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian Arikunto, 2010 : 161. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah faktor penyebab motivasi berprestasi rendah pada mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi.

3.3.2 Definisi Operasional Variabel Penelitian

Definisi operasional adalah suatu definisi mengenai variabel yang dirumuskan berdasarkan karakteristik – karakteristik variabel tersebut yang dapat diamati Azwar, 2011 : 74. Definisi operasional ini dirumuskan untuk menghindari kesalahpahaman mengenai data yang akan dikumpulkan. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah faktor – faktor penyebab motivasi berprestasi rendah. Motivasi berprestasi adalah suatu daya mental manusia yang selalu mendorong untuk bertindak ke arah tercapainya tujuan prestasi, seperti untuk menyelesaikan sesuatu yang sulit, untuk menguasai, untuk menjadi unggul, untuk melampaui yang lain, untuk mengatasi hambatan dan untuk mancapai standart yang tinggi. Sedangkan motivasi berprestasi rendah adalah rendahnya dorongan untuk bertindak ke arah tercapainya prestasi yang ditunjukan dengan perilaku kurang memiliki tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas, kurang percaya diri akan kemampuanya, mudah menyerah pada tugas yang sulit serta mudah menyerah ketika menghadapi kegagalan. Faktor – faktor penyebab motivasi berprestasi rendah pada mahasiswa bidikmisi adalah sebagai berikut : 1. Faktor Internal a. Penilaian terhadap pencapaian yang negatif, yaitu menganggap bahwa keberhasilan atau prestasi akademik yang seharusnya diraih tidak penting atau tidak akan berguna bagi dirinya sehingga berdampak pada ketidakpedulian terhadap pencapaian prrestasi yang rendah. b. Harapan akan keberhasilan yang rendah, yang ditunjukan dengan merasa dirinya tidak dapat berhasil karena rendahnya kemampuan yang dimiliki dan memandang dirinya tidak dapat mencapai keberhasilan. c. Atribusi mengenai keberhasilan dan kegagalan, yaitu persepsi terhadap penyebab dari kegagalan. Ketika kegagalan dianggap karena keadaan diluar dirinya sehingga begitu mengalami kegagalan akan merasa tidak berdaya dan menyerah dengan mudah, namun jika kegagalan yang dialami dianggap disebabkan oleh kemampuan dan usaha yang dilakukan sendiri maka akan menimbulkan perasaan malu, rasa bersalah dan kurang percaya diri. d. Perasaan beban terhadap tanggungjawab, yaitu Individu merasa terbebani oleh tanggung jawab yang dijalaninya untuk menyelesaikan kuliahnya karena takut mengecewakan orang tuanya serta terbebani tanggung jawab sebagai penerima beasiswa bidikmisi. 2. Faktor Eksternal a. Kurangnya dukungan orangtua, meliputi kurangnya perhatian orangtua terhadap prestasi anak dan kurangnya dorongan orangtua untuk mendorong anaknya meraih prestasi yang lebih baik. b. Pengaruh negatif teman sebaya yakni ajakan teman untuk melakukan hal – hal yang tidak mendukung prestasi, seperti menunda mengerjakan tugas, meninggalkan tanggung jawab sebagai mahasiswa bidikmisi. c. Pengaruh Lingkungan kampus, meliputi pelaksanaan dari kontrak bidikmisi yang kurang diawasi dengan baik, serta kurangnya dukungan pihak universitas bagi mahasiswa bidikmisi untuk meraih prestasi unggul. d. Kurangnya Dukungan Dosen, meliputi kurangnya dorongan dosen pada mahasiswa bidikmisi untuk meraih prestasi yang lebih baik serta kurangnya perhatian dosen terhadap prestasi yang diraih mahasiswa.

3.4 Populasi dan Sampel