HUBUNGAN PERSEPSI REMAJA TENTANG MENSTRUASI DENGAN PERILAKU KEBERSIHAN ORGAN REPRODUKSI SAAT MENSTRUASI DI SMP MUHAMMADIYAH 06 DAU, MALANG

(1)

HUBUNGAN PERSEPSI REMAJA TENTANG MENSTRUASI

DENGAN PERILAKU KEBERSIHAN ORGAN REPRODUKSI

SAAT MENSTRUASI DI SMP MUHAMMADIYAH 06 DAU,

MALANG

SKRIPSI

Oleh : HAMIDAH NIM.201210420311025

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2016


(2)

i

HUBUNGAN PERSEPSI REMAJA TENTANG MENSTRUASI

DENGAN PERILAKU KEBERSIHAN ORGAN REPRODUKSI

SAAT MENSTRUASI DI SMP MUHAMMADIYAH 06 DAU,

MALANG

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan (S.Kep) Pada Progaram Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang

Oleh : HAMIDAH NIM.201210420311025

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2016


(3)

(4)

(5)

iv

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Hamidah

NIM : 201210420311025

Program Studi : Ilmu Keperawatan, FIKES UMM

Judul Skripsi : Hubungan Persepsi Remaja Tentang Menstruasi dengan Perilaku Kebersihan Organ Reproduksi Saat Menstruasi di SMP Muhammadiyah 06 Dau, Malang.

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-benar hasil karya saya sendiri , bukan merupakan pengambil alihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atau perbuatan tersebut.

Malang, 22 Januari 2016 Yang membuat pernyataan,

Hamidah 201210420311025


(6)

v

MOTTO

Rencanakan apa yang menurutmu baik, tapi serahkan semua hasilnya

kepada Allah. Karena Allah memberikan apa yang kita butuhkan, bukan

memberikan apa yang kita inginkan.

Belajar menerima apa yang diberikan, entah itu baik atau buruk, mudah

atau sulit, bersyukurlah, terus semangat dan tetap tersenyum.

Tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan selama ada usaha untuk

menyelesaikan. “sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”

(QS. Al Insyirah

6)

Tetap dan selalu kokoh (yakin) kita bisa melakukan dan memberikan

yang terbaik.“Yaa Mattin” :

Yang Maha Kokoh


(7)

vi

PERSEMBAHAN

Tak terasa sudah 3,5 tahun waktu berlalu, memang begitu berharganya waktu-waktu itu, waktu-waktu yang sudah ku jalani dengan jalan hidup yang sudah menjadi takdirku, sedih bahagia, dan bertemu orang-orang yang memberiku sejuta pengalaman, yang telah memberi warna-warni dikehidupanku. Ku bersujud dihadapan Mu Yaa Rabb, Engkau berikanku kesempatan untuk bisa sampai dipenghujung awal perjuangan ku.

Alhamdulillah..Alhamdulillah.. Alhamdulillahirobbil’alamin....

Segala puji bagi ALLAH SWT, karena berkat rahmat dan hidayah- Nya jualah akhirnya dapat menyelesaikan penyusunan tugas akhir (skripsi) ini dengan tepat waktu. Tak lupa pula shalawat dan salam selalu tercurah kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW yang memberikan pengetahuan akan ajaran Allah dan membebaskan dari jurang kejahilan menuju kehidupan yang terang benderang. Semoga keberhasilan ini menjadi salah satu langkah awal bagiku untuk meraih cita-cita besarku.

Lantunan Al-Fatihan beriring Shalawat dalam silahku, menadahkan doa dalam syukur yang tiada terkira, terima kasihku untukmu. Ku peresembahkan sebuah karya kecil ini untuk kedua orang tua ku tercinta, Abah (Syahmad) dan Mama (Mahdiati). Dua sosok malaikat tanpa sayap dalam hidupku. Sosok yang selama ini tiada lelahnya memberikan semangat, doa, dorongan, nasehat dan kasih sayang serta pengorbanan moril maupun materil yang tak terhingga dan tak tergantikan. Berkat lantunan doa mereka aku selalu kuat menjalani setiap rintangan yang ada didepanku. Abah.. Mama.. terimalah bukti kecil ini sebagai hadiah keseriusanku untuk membalas semua pengorbanan kalian. Dalam hidupmu demi hidupku, kalian ikhlas mengorbankan


(8)

vii

segala perasaan tanpa kenal lelah, dalam lapar berjuang separuh nyawa hingga segalanya, maafkan anakmu Abah,, Mama,, masih saja aku menyusahkan kalian.

Untuk Abah (Syahmad) dan Mama (Mahdiati) Terima kasih

I will always loving you

Dalam setiap langkahku aku berusaha mewujudkan harapan-harapan kalian impikan didiriku, meski belum semua itu ku raih insya Allah atas dukungan dan doa restu semua mimpi itu akan terjawab di masa penuh kehangatan nanti. Untuk itu ku persembahkan ungkapan terima kasihku kepada :

Kepada Nenekku tercinta (Alm. Fatmah), terima kasih doa dan nasehat nenek untuk Midah. Nenek selalu menasehati Midah untuk menjadi seorang yang ramah, belajar yang baik, harus bisa menjaga nama baik keluarga dimanapun Midah berada, kelak jika sudah menjadi perawat selalu amanah, tidak boleh melihat orang dari materi. Maafkan Midah tidak sempat merawat nenek ketika nenek sakit dan melihat nenek untuk yang terakhir kalinya, semoga nenek bahagia disisi Allah.

Kepada Adikku tersayang (Anita), terima kasih kamu selalu menjadi teman yang baik dihidupku, kamu sudah menjaga orang tua kita saat kakakmu ini jauh menuntut ilmu. Maafkan jika kakakmu ini selalu merepotkan dan membuatmu kecewa. Semoga apa yang kamu inginkan tercapai ya dek.. i love u so much..

Kepada seluruh keluarga ku, terima kasih atas doa dukungan dan semuanya. Spesial buat seseorang !!!

Buat seseorang yang masih menjadi rahasia Illahi, yang saat ini sedang singgah (Ramadhan Syahputera) ataupun yang belum berjumpa, terima kasih atas semua yang tercurahkan untukku, atas segala pengertian, perhatian, semangat dan doanya. Untuk sesorang yang di relung hati percayalah bahwa hanya ada satu namamu yang selalu ku


(9)

viii

sebut-sebut dalam bait doa ku, semoga keyakinan dan takdir ini terwujud, insya Allah jodohnya kita bertemu atas Ridho dan izin Allah SWT.

Terima kasih ku ucapkan kepada Semuanya.

Kepada sahabatku Myedanariekha (Amy, Dina, Risa, Riska, Putri, Halimah, dan Husnul), teman-teman Lasvaga 2012 SMA Negeri 1 Barabai, Saudara-saudari Kerukunan Mahasiswa Murakata (KM2) Regional Malang. Terima kasih atas do’a, dukungan dan semangatnya.

Terima kasih untuk teman-teman seperjuanganku PSIK 2012, terkhusus untuk PSIK A 2012, terima kasih atas waktu kebersamaan 3,5 tahun kita. Suka duka kita bersama, doa dan dukungan kalian menjadi motivasi ku menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih atas bantuan kalian selama ini, maaf jika aku merepotkan kalian. Semoga ilmu yang kita dapatkan menjadi barokah dan berguna bagi orang banyak. Aku akan merindukan kalian.

Kalian semua bukan hanya menjadi sahabat dan teman yang baik Tapi kalian adalah saudara bagi ku !!

Terima kasih ini juga ku persembahkan kepada dosen-dosen FIKES UMM, terkhusus dosen Prodi Ilmu Keperawatan yang telah memberikan ilmu, pengalaman yang berharga selama masa pendidikan. Semoga ilmu yang didapat selalu mengalir dan dapat berguna hingga akhir kelak nanti. Serta kepada dosen pembimbing ( bu Erma Wahyu M. M.Si dan bu Ns. Henny Dwi Susanti M.Kep., Sp. Mat) yang selalu sabar memberikan bimbingan selama proses skripsi ini dan dosen penguji (bu Aini Alifatin M.Kep dan bu Nur Aini M.Kep) yang memberikan kritik saran yang membangun untuk menyempurnakan skripsi ini. Tak lupa pula rasa terima kasih ini juga untuk bu Nur Aini M.Kep, yang merupakan dosen wali kelas PSIK A 2012 sekaligus menjadi


(10)

ix

dosen penguji II. Terima kasih telah memberikan bimbingan dan arahan dalam hal akademik.

Tak lupa pula, rasa terima kasih ini ku persembahkan kepada SMP Muhammadiyah 06 Dau, Malang yang telah memberikan tempat, dan waktunya untuk pelaksanaan penelitian. Terima kasih kepada kepala sekolah dan staf guru yang telah memberikan izin, dan siswa-siswi yang telah bersedia membantu dalam jalannya penelitian ini.

Karya kecil ini tak akan berarti apa-apa bila tanpa dukungan dari semuanya. Semoga karya ini dapat memberikan manfaat untuk semuanya.

Terima Kasih Tuhan, Terima Kasih Orang Tua Terima Kasih Keluarga

Terima Kasih Seseorang Yang Mejadi Rahasia Tuhan Terima Kasih Sahabat, Teman Dan Saudara

Terima Kasih Para Dosen

Dan terima kasih kepada sekolah yang telah membantu dalam penyelesaian tugas akhir ini.

Ucapan terima kasih ini mungkin tidak cukup hanya untuk membalas semua yang telah diberikan, hanya berdoa semoga Allah membalas dengan yang lebih indah dikemudian harinya. Maaf jika dalam prosesnya ada kesalahan dan kehilafan yang terjadi baik disengaja maupun tidak disengaja.

Sekian dan terima kasih


(11)

x

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Allah SWT, berkat Rahmat dan Hidayah-Nya maka penulis dapat meneyelesaikan skripsi dengan judul “HUBUNGAN PERSEPSI TENTANG MENSTRUASI REMAJA DENGAN PERILAKU KEBERSIHAN ORGAN REPRODUKSI SAAT MENSTRUASI DI SMP MUHAMMADIYAH 06 DAU, MALANG”. Skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

Keberhasilan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini bukan semata-mata hasil kerja peneliti sendiri, melainkan Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini dapat terselesaikan berkat bantuan, arahan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu tidak lupa penulis menyampaikan terima kasih yang setulus – tulusnya kepada yang terhormat:

1. Bapak Yoyok Bekti Prasetyo, S.Kep, M.Kep., Sp.Kom selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Ibu Nurul Aini, S.Kep., Ns., M.Kep selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. 3. Ibu Erma Wahyu M., S.Kep., Ns., M.Si. sebagai dosen pembimbing I, yang

dengan sabar dan kebesaran hati dalam membimbing saya untuk mewujudkan skripsi ini.


(12)

xi

4. Ibu Henny Dwi Susanti M.Kep., Sp.Kep.Mat. sebagai dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.

5. Ibu Aini Alifatin M.Kep. dan Ibu Nur Aini S.Kep., Ns., M.Kep sebagai penguji I dan penguji II yang telah memberikan masukan dan saran-saran untuk melengkapi tugas akhir ini.

6. Ibu Nur Aini S.Kep., Ns., M.Kep sebagai Wali Dosen PSIK kelas A angkatan 2012, yang memberikan dukungan untuk mengerjakan skripsi ini.

7. Seluruh Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan yang telah memberikan Ilmunya.

8. Kedua orang tua dan segenap keluarga tercinta yang telah memberikan kesabarannya, dukungan moril dan materil serta doa yang tak terhenti hingga saat ini.

9. Teman- teman PSIK 2012, khususnya PSIK kelas A 2012 yang telah memberikan bantuan, motivasi dan do’a dalam penyusunan skripsi ini. 10. Kepala Sekolah, guru-guru dan siswa-siswi SMP Muhammadiyah 06 Dau,

Malang yang telah bersedia membantu dalam proses penelitian.

11. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu atas doa dan dukungannya.

Dalam penulisan skripsi ini peneliti menyadari masih banyak kekurangan dan kesempurnaan, sehingga peneliti mengharapkan adanya saran dan masukan dalam rangka penyempurnaan proposal skripsi ini, sehingga dapat bermanfaat bagi banyak pihak khususnya dibidang kesehatan.

Malang, 22 Januari 2016


(13)

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN... iii

SURAT KEASLIAN PENULISAN ... iv

MOTTO ... v

PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN... xvii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 8

1.3. Tujuan Penelitian ... 8

1.3.1. Tujuan Umum ... 8

1.3.2. Tujuan Khusus ... 8

1.4 Manfaat Penelitian ... 9

1.4.1. Manfaat Bagi Peneliti ... 9

1.4.2. Manfaat Bagi Remaja / Masyarakat ... 9

1.4.3. Manfaat Bagi Sekolah ... 9

1.4.4. Manfaat Bagi Profesi Keperawatan ... 9

1.4.5. Manfaat Bagi Peneliti Selanjutnya ... 10

1.5. Keaslian Penelitian ... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Remaja ... 13

2.1.1. Pengertian Remaja ... 13

2.1.2. Batasan Usia Remaja ... 14

2.1.3. Pertumbuhan Remaja ... 14

2.1.4. Perkembangan Remaja ... 15

2.1.5. Karakteristik Remaja ... ... 17

2.2 Anatomi Organ Reproduksi Wanita ... 18


(14)

xiii

2.3.1. Pengertian Menstruasi ... 22

2.3.2. Faktor -Faktor yang Mempengaruhi Menstruasi ... 23

2.3.3. Siklus Menstruasi ... 24

2.3.4 . Tanda dan Gejala Menstruasi ... 27

2.4. Konsep Persepsi ... 28

2.4.1. Pengertian Persepsi ... 28

2.4.2. Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi ... 29

2.4.3. Syarat dan Proses Terjadinya Persepsi ... 30

2.4.4. Persepsi Terhadap Menstruasi ... 31

2.5. Konsep Perilaku ... 33

2.5.1. Pengertian Perilaku ... 33

2.5.2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku ... 33

2.5.3. Tujuan dan Manfaat Perilaku Kebresihan Organ Reproduksi. 34 2.5.4. Perilaku Kebersihan Organ Reproduksi Saat Menstruasi... 35

2.6. Hubungan Persepsi Remaja dengan Perilaku Kebersihan Organ Reproduksi Saat Menstruasi ... 39

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1. Kerangka Konsep... ... 39

3.2. Hipotesis ... 40

BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian ... 41

4.2 Kerangka Kerja ... ... .41

4.3 Populasi, Sampel dan Sampling ... . 43

4.3.1. Populasi ... . 43

4.3.2. Sampel ... 43

4.3.3. Sampling ... 43

4.4 Variabel Penelitian ... 44

4.4.1. Variabel Independent ... 44

4.4.2. Variabel Dependent ... 44

4.5 Definisi Operasional ... 45

4.6. Tempat dan Waktu Penelitian ... 46

4.7 Instrumen Penelitian ... 46

4.7.1. Kuesioner Persepsi Remaja tentang Menstruasi ... 46

4.7.2. Kuesioner Perilaku Organ Kebersihan Reproduksi saat Menstruasi ... 48


(15)

xiv

4.7.3. Uji Validitas ... .50

4.7.4. Uji Reabilitas ... 51

4.8. Prosedur Pengumpulan Data dan Pengolahan Data ... 53

4.8.1. Prosedur Pengumpulan Data ... 53

4.8.2. Prosedur Pengolahan Data ... 54

4.9. Analisa Data... ... 55

4.9.1. Analisis Univariat ... .... 55

4.9.2. Analisis Bivariat ... 56

4.10. Prinsip Etis dalam Penelitian ... 57

BAB V PEMBAHASAN 5.1. Data Umum ... 59

5.1.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 60

5.1.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Menarche ... 60

5.1.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Sumber Informasi Tentang Menstruasi ... 61

5.1.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Keterpaparan terhadap Informasi ... 61

5.1.5. Karakteristik Responden Berdasarkan Pengetahuan ... 62

5.2. Data Khusus ... 63

5.2.1. Persepsi Tentang Menstruasi ... 63

5.2.2. Perilaku Kebersihan Organ Reproduksi Saat Mentruasi ... 64

5.3. Pengujian Hubungan Persepsi Remaja Tentang Menstruasi Dengan Perilaku Kebersihan Organ Reproduksi Saat Menstruasi Di SMP Muhammadiyah 06 Dau, Malang ... 66

BAB VI PEMBAHASAN 6.1. Persepi Tentang Menstruasi ... 68

6.2. Perilaku Kebersihan Organ Reproduksi saat Menstruasi ... 71

6.3. Hubungan Persepsi Remaja Tentang Mesntruasi dengan Perilaku Kebersihan Organ Reproduksi saat Menstruasi ... 74

6.4. Keterbatasan Penelitian ... 76

6.5. Implikasi Keperawatan ... 76

BAB VII PENUTUP 7.1. Kesimpulan ... 78

7.2. Saran ... 79

DAFTAR PUSTAKA ... 81


(16)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Perubahan-Perubahan Fisik Pada Remaja ... .15

Tabel 4.1. Tabel Definisi Operasional Variabel Penelitian ... .45

Tabel 4.2. Skoring Data Variabel Independen ... .47

Tabel 4.3. Kisi-Kisi Kuesioner Persepsi Remaja Tentang Menstruasi ... .47

Tabel 4.4. Skoring Data Variabel Dependent ... .48

Tabel 4.5. Kisi-Kisi Kuesioner Perilaku Kebersihan Organ Reproduksi Saat Menstruasi ... .49

Tabel 5.1. Gambaran Karakteristik Responden Berdasarkan Usia di SMP Muhammadiyah 06 Dau, Malang pada Bulan Januari Tahun 2016...60

Tabel 5.2. Gambaran Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Menarche di SMP Muhammadiyah 06 Dau, Malang pada Bulan Januari Tahun 2016 ... ...60

Tabel 5.3. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan di SMP Muhammadiyah 06 Dau, Malang pada Bulan Januari Tahun 2016...62

Tabel 5.4. Penjabaran Kuesioner Persepsi Remaja Tentang Menstruasi ... 64

Tabel 5.5. Penjabaran Kuesioner Perilaku Kebersihan Organ Reproduksi saat Menstruasi ... 65

Tabel 5.6. Cross Tabulation Persepsi Remaja Tentang Menstruasi Terhadap Perilaku Kebersihan Organ Reproduksi Saat MenstruasI ... .66

Tabel 5.7. Chi Square Test Persepsi Remaja Tentang Menstruasi dengan Perilaku Kebersihan Organ Reproduksi Saat Menstruasi ... 67


(17)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Genetalia Interna ... 18

Gambar 2.2. Genetalia Interna Wanita ... 20

Gambar 2.3. Genetalia Eksterna ... 20

Gambar 2.4. Siklus Menstruasi ... 25

Gambar 2.5. Umpan Balik antara hipotalamus, hipofisis anterior, dan ovarium selama siklus menstruasi wanita2 ... 27

Gambar 2.6. Proses Terjadinya Persepsi ... 31

Gambar 2.7. Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku ... 34

Gambar 3.1. Kerangka Konsep Hubungan Persepsi Remaja Dengan Perilaku Kebersihan Organ Reproduksi Saat Menstruas ... 39

Gambar 4.1. Kerangka Kerja Penelitian... 42

Gambar 5.1. Diagram Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Sumber Informasi Di SMP Muhammadiyah 06 Dau, Malanga pada Bulan Januari Tahun 2016 ... 61

Gambar 5.2 Diagram Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Keterpaparan terhadap Informasi di SMP Muhammadiyah 06, Dau, Malang pada Bulan Januari Tahun 2016 ... 62

Gambar 5.3. Diagram Frekuensi Persepsi Remaja Tentang Mentruasi di SMP Muhammadiyah 06, Dau, Malang pada Bulan Januari Tahun 2016. 61 Gambar 5.4. Diagram Frekuensi Perilaku Kebersihan Organ Reproduksi Saat Mentruasi di SMP Muhammadiyah 06, Dau, Malang pada Bulan Januari Tahun 2016 ... .... 65


(18)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Izin Studi Pendahuluan ... 85

Lampiran 2 Surat Balasan Studi Pendahuluan ... 86

Lampiran 3 Surat Izin Penelitian ... 87

Lampiran 4 Surat Balasan Penelitian ... 88

Lampiran 5 Lembar Permohonan Izin Menjadi Respondem ... 89

Lampiran 6 Lembar Persetujuan Menjadi Responden ... 90

Lampiran 7 Lembar Kuesioner ... 91

Lampiran 8 Rekapitulasi Data Uji Validtas Dan Reabilitas ... 95

Lampiran 9 Deskripsi Hasil Uji Validitas Dan Reabilitas Variabel ... 96

Lampiran 10 Rekapitulasi Data Karakreristik Responde ... 98

Lampiran 11 Rekapitulasi Data Penelitian ... 100

Lampiran 12 Tabel Frekuensi Statistik ... 106

Lampiran 13 Hasil Analisis Bivariat (Uji Chi Square) ... 108

Lampiran 14 Lembar Konsultasi ... 110

Lampiran 15 Dokumentasi ... 112


(19)

81

DAFTAR PUSTAKA

Adinma, E. D., & Adinma J. I .B. (2008) . Perception And Practices On Menstruation Among Nigerian Secondary School Grils. African Journal Of Reprodutive Health, 12, 74-83. Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Aryani. (2010). Kesehatan Remaja ; Problem Dan Solusinya. Jakarta: Salemba Medika.

Ayu, M. (2013). Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Dengan Perilaku Kesehatan Reproduksi Pada Remaja Putri Di SMA 5 Banda Aceh. Karya Tulis Ilmiah. Banda Aceh : Stikes U'budiyah.

Azwar, S. (2014). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Bayray, A. (2012). Menstrual Perception And Preparation Of Rural Adolscent Fameles In Tigray, North Ethiopia. Universal Journal Of Education And Geeral Studies, 1(1), 009-016. Baradero, M & Datrit, M. (2007). Seri Asuhan Keperawatan Pasien Gangguan Sistem Reproduksi Dan

Seksualitas. Jakarta : EGC.

Boratne, A.V., Datta, S.S., Karthiga, V., Singh, Z., & Dongre, A.R. (2014). Perception And Practice Regarding Menstruation Among Adolescent Girls In Pondichery. Journal The Health Agenda, 1(4), 114-119.

Dahlan, M. S. (2012). Statistik Untuk Kedokteran Dan Kesehatan ; Deskriptif, Bivariat, Dan Multivariat, Dilengkapi Aplikasi Dengan Menggunakan Spps, Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika.

Esther, C. (2010). Patofisiologi : Aplikasi Pada Praktik Keperawatan. Jakarta: EGC.

Gustina, E. (2013). Sikap Dan Tindakan Tentang Menstrual Hygiene Pada Remaja Di SMP Muhammadiyah 9 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta : Universitas Ahmad Dahlan Halima, S. (2014). Persepsi Remaja Tentang Kesehatan Reproduksi Di Pondok Pesantren

Manahilil Ulum Hidayah Kaballangan Kabupaten Pinrang. Jurnal Akk, 3, 41-47. Heffner, U. S., & Schust, D. J. (2008). At The Glance : Sitem Reproduksi Edisi 2. Jakarta: Erlangga. Hendrik. (2006). Problema Haid, Tinjauan Syariat Islam Dan Medis. Solo: Tiga Serangkai.

Hidayat, A. A. (2008). Riset Keperawatan Dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta: Salemba Medika. Hidayati, A. N., Suyoso, N., Hinda, D., & Sandra, E. (2009). Superficial Mycolis In Mycologi

Divicion. Berkala Ilmu Kesehatan Kulit Dan Kelamin.

Indriastuti, P. (2009). Hubungan antara Pengetahuan Kesehatan Reproduksi dengan Perilaku Hygienus Remaja Putri pada saat Menstruasi. Thesis. Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Jong, Valeiry De., Sarake M., Salmah, Ummu. (2013). Hubungan Perilaku Hygiene Dan Sanitasi Terhadap Tingkat Kandidiasis Dari Hasil Pemeriksaan Urine Wanita Penderita Diabetes Mellitus Di Puskesmas Narmada Kecamatan Narmada, Lombok Barat. Media Bina Ilmiah. 7 (5). 25-30.

Kamaljit, K., Balwinder, A., Gurmeet, K. S., & Neki, N. S. (2012). Social Beliefs And Practices Associated With Menstrual Hygiene Among Adolescent Girls Of Amritsar, Punjab, India. Jimsa, 25.


(20)

82

Kenneth, J. L., Chunningham F. G., Gant N. F., & Alexander J. M. (2009). Obsterti Wiliam, Panduan Ringkas, Edisi 21. Jakarta: EGC.

Kholid, A. (2012). Promosi Kesehatan : Dengan Pendekatan Teori Perilaku, Media, Dan Aplikasinya.

Jakarta: Pt Raja Grafindo Persada.

Kumalasari, I. (2012). Kesehatan Reproduksi Untuk Mahasiswa Kebidanan Dan Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Kusmiran, E. (2011). Kesehatan Reproduksi Remaja Dan Wanita. Jakarta: Salemba Medika. Kristina, N. (2014). Infeksi Menular Seksual (Ims) Dan Infeksi Saluran Reproduksi (Isr). Bali:

Widyaiswara Muda Upt Bptkk Dinkes Provinsi Bali. Manuaba, I. B. (2007). Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: EGC.

Manuaba, I. C., Manuaba, I. G., & Manuaba , I. B. (2009). Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta: EGC

Marván, M.L. & Molina-Abolnik, M., (2012) . Mexican Adolescents’ Experience Of Menarche And Attitudes Toward Menstruation: Role Of Communication Between Mothers And Daughters. Journal Of Pediatric And Adolescent Gynecology; 25(6). 358–363.

Maulana, H. D. (2009). Promosi Kesehatan. Jakarta: EGC.

Notoatmodjo, S. (2010). Kesehatan Masyarakat Ilmu Dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta. Notoatmodjo, S. (2010). Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Notoatmodjo, S. (2012). Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. (2012). Promosi Kesehatan Dan Perilaku Kesehatan, Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta.

Nurhayati, A. (2013). Hubungan Pengetahuan, Sikap, Dan Perilaku Vaginal Hygiene Terhadap Kejadian Keputihan Patologis Pada Remaja Putri Usia 13-17 Tahun Di Daerah Pondok Cabe Ilir. Skripsi. Jakarta : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Nurlita, W. (2014). Gambaran Tingkat Pengetahuan Dan Perilaku Menjaga Kebersihan Organ

Genetalia Eksterna Pada Siswi MI Pembangunan. Skripsi. Jakarta : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Nursalam. (2013). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pendekatan Praktis Edisi Iii. Jakarta: Salemba Medika.

Patricia. A. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep Edisi 4. Jakarta: EGC

Poltekkes Depkes Jakarta 1. (2010). Kesehatan Remaja ; Problem Dan Solusinya. Jakarta: Salemba Medika.

Price & Wilson. (2006). Patofisologi Konsep Klinis Proses-psoses Penyakit. Volume 1. Edisi 6. Jakarta : EGC.

Puspitaningrum, D. (2012). Praktik Perawatan Organ Eenetalia Eksternal Pada Anak Usia 10-11 Tahun Yang Mengalami Menarche Dini Di Sekolah Dasar Kota Semarang. Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia. 7 (2).

Rahmawati, Chusnul Tri. (2010). Hubungan Antara Sumber Informasi Dan Pengetahuan Tentang Mentruasi Dengan Perilaku Personal Hygiene Selama Mentruasi Pada Siswi SMP Negeri 1 Kebonarum Kabupaten Klaten. Skripsi. Klaten. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Rahmayanti, Novita. (2012). Perilaku Perawatan Kebersihan Alat Reproduksi Dalam Pencegahan Kanker Serviks Pada Siswi SMAN 9 Kebon Pala Jakarta Timur. Skripsi.


(21)

83

Ratna , D. P. (2010). Pentingnya Menjaga Organ Kewanitaan. Jakarta: Indeks.

Reeder, S.J. Alih bahasa oleh Afiyanti, Y., Rachmawati, I.N., & Djuwitaningsih S. (2011).

Keperawatan Maternitas : Kesehatan Wanita, Bayi, & Keluarga jilid 1, edisi 13. Jakarta: EGC. Rosenthal, M. S. (2013). Human Sexuality ; From Cells To Seociety. Florida: Wadsworth Cengage

Learning.

Santina, T. (2013). Assesment Ofbelief And Practice Relating To Menstrual Hygiene Of Adolscent Grils In Lebanon. Interational Journal Of Health Science And Research, 3(12), 75-88.

Sari, I. P., Firani, N. K., & Yuliatun, L. (2013). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Menstruasi Terhadap Perubahan Perilaku Menstrual Hygiene Remaja Putri Untuk Pencegahan Infeksi Saluran Reproduksi. Berkala Ilmiah Mahasiswa Ilmu Keperawatan Indonesia, 2, 11-18.

Sari, W., Indrawati, L., & Harjanto, B. D. (2012). Paduan Lengkap Kesehatan Wanita. Jakarta: Penebar Plus.

Sarkar, A. M. (2008). Menstrual Hygiene : How Hygienic Is The Adolescent Girl ? Indian Journal Of Community Medicine, 33(2), 77-80.

Shanbhag, D. S., Shilpa, R., D’souza, N., Et Al. (2012). Perception Regarding Menstruation And Practices During Menstrual Cycle Among High School Going Adolescent Grils In Resource Limitied Setting Around Bangalore City, Karnataka. International Journal Of Collaborative Research On Internal Medicine And Public Health, 7, 1357-1362.

Sharma, N., Sharma, P., Sharma, N., Wavare, R.R., Gautam, B., Sharma, M., (2013). A Cross Sectional Study Of Knowledge, Attitude And Practices Of Menstrual Hygiene Among Medical Students In North India. The Journal Of Phytopharmacology. 2(5). 28–37.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Jakarta: Alfabeta. Sunaryo. (2013). Psikologi Untuk Keperawatan, Edisi 2. Jakarta : EGC.

Suryati, B. (2012). Perilaku Kebersihan Remaja Saat Menstruasi. Jurnal Health Quality, 3(1). 54-65).

Tarwoto, W. (2010). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika. Unicef. (2011). The State Of The World's Children 2011, Adolescence An Age Of Opportunity. New

York, Usa: United Nations Children's Fund.

WHO. (2015). Maternal, Newborn, Child And Adolescent Health. Jenava, Swiss: World Health Organization.

Wijayanti, L. D. (2010). Hubungan Persepsi Remaja Wanita Tentang Menstruasi Dengan Sikap Remaja Wanita Terhadap Menstruasi Di SMP Muhammadiyah Blitar. Skripsi. Kediri : Stikes Surya Mitra Husada.


(22)

(23)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Remaja atau “adolescene” berasal dari bahasa latin “adolescare”, secara

etimiologi berarti “tumbuh” atau “tumbuh menjadi dewasa”. Secara istilah

“adolescene” berarti suatu proses menuju kedewasaan yang mencakup perkembangan mental, emosional, peran dan sosial, serta pertumbuhan atau perkembangan fisik (Kumalasari, 2012). Remaja adalah tahapan yang diawali dengan pubertas sampai tercapainya kematangan organ reproduksi. Menurut WHO tahun 1995, fase ini terjadi antara usia 10 sampai 19 tahun. Remaja wanita biasanya mengalami masa ini lebih cepat dibandingkan remaja laki-laki, yaitu antara usia 13 sampai 19 tahun, yang di tandai dengan mendapatkan menstruasi pertama (Poltekkes Depkes Jakarta I, 2010; Ariyani, 2010)

Menstruasi adalah kejadian alamiah yang terjadi pada setiap wanita. Mentruasi merupakan proses keluarnya darah melalui alat kelamin (vagina) yang berasal dari rahim secara teratur setiap bulan sebagai tanda bahwa organ reproduksi telah berfungsi dengan matang (Kusmiran, 2011). Pengeluran darah saat mentruasi ini terjadi karena pelepasan sel telur yang tidak dibuahi dari ovarium dan mengalami peluruhan dari dinding rahim yang banyak mengandung pembuluh darah (Rosenthal, 2013). Mentruasi merupakan bagian dari siklus mentruasi yaitu suatu peristiwa pelepasan hormon dari hipotalamus (Reeder,


(24)

2

2011). Siklus menstruasi normalnya berlangsung setiap 22-35 hari dan lama menstruasinya selama 2-7 hari (Sari, Indrawati, & Harjanto, 2012).

Perkembangan psikologis yang terjadi pada remaja mengalami perubahan yang sangat cepat, baik dari aspek kognitif, emosi, sosial, dan moral sehingga menimbulkan remaja penuh gejolak dalam menyampaikan pendapat atau pandangannya terhadap sesuatu (persepsi) (Kusmiran, 2011). Persepsi adalah proses pengelompokkan dan penafsiran terhadap informasi yang diterima oleh individu sehingga menjadikan sesuatu pandangan dan aktivitas yang terpadu. Persepsi juga merupakan proses akhir dari penelaahan individu (Sunaryo, 2013). Persepsi terhadap menstruasi adalah suatu pandangan seseorang, perasaan, dan reaksi yang terbentuk dari adanya perubahan yang dialami dan pengalaman/pengetahuan terhadap menstruasi, sementara perubahan dan pengalaman/pengetahuan tersebut setiap orang berbeda-beda, sehingga menyebabkan persepsi terhadap menstruasi sangat bervariasi dan belum tentu kebenarannya (Notoadmodjo, 2010; Bayray, 2011).

Berdasarkan hasil penelitian Boratne et al. (2014) tentang persepsi dan praktik kebersihan terkait menstruasi pada remaja putri di Sekolah, Pondichery, menunjukkan dari 371 remaja putri memiliki persepsi negatif terhadap menstruasi yaitu 34,5% dan 43,05% remaja putri secara berturut-turut menganggap menstruasi sebagai masalah dan sesuatu yang menjijikan, hal ini dipengaruhi oleh tingginya pengalaman remaja saat menstruasi yang mengalami dysmenorrhea (67%).

Sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Shanbag et al. (2012) mengenai persepsi dan persiapan remaja terhadap menstruasi di kota Bangalore, India menunjukkan bahwa remaja memiliki persepsi yang lebih negatif terhadap


(25)

3

menstruasi karena ketidaksiapan terhadap menstruasi. Persepsi ini digambarkan remaja seperti merasa terkejut ketika pertama kali mengalami menstruasi (44,1%), merasa cemas (26,1%), menganggap bahwa menstruasi menimbulkan beban fisik dan psikologis (56,8%), menganggap menstruasi sebagai kutukan dari Tuhan (17%) dan hanya bebarapa dari remaja yang menganggap menstruasi adalah fenomena alamiah yang terjadi pada setiap wanita (74%).

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Adinma et al. (2008) menunjukkan bahwa remaja memiliki persepsi yang lebih positif terhadap menstruasi, yaitu 216 responden (39,3%) berpendapat bahwa menstruasi adalah proses yang fisiologis, 200 responden (36,4%) berpendapat bahwa menstruasi menunjukkan kesuburan, 156 responden (28,4%) menyatakan menstruasi adalah pengeluaran darah kotor, persepsi lain terhadap menstruasi adalah sebagai proses pembersihan kandungan 148 responden (26,9%), mencegah terjadi pembentukan janin 98 responden (17,8%), dan tidak ada responden yang menganggap menstruasi sebagai kutukan Tuhan, hal ini dipengaruhi karena tingginya peran orang tua dalam memberikan pengetahuan/informasi mengenai menstruasi dan masalah tentang menstruasi yaitu sebesar 47,1%.

Persepsi yang salah atau kesalahan dalam pemahaman remaja terhadap menstruasi akan mengakibatkan kesalahan dalam melakukan tindakan saat menstruasi, seperti perilaku kebersihan (Adinma et al., 2008). Perilaku kebersihan adalah tindakan nyata untuk memelihara atau menjaga kesehatan tubuh secara umum, dan mencegah resiko terjadinya penyakit. Kebersihan organ reproduksi saat menstruasi sangat penting untuk dijaga, karena pada saat menstruasi kuman sangat mudah masuk melalui pembuluh darah dalam rahim, sehingga dapat menimbulkan infeksi saluran reproduksi (ISR) (Kusmiran, 2011).


(26)

4

Menurut data WHO 2007, angka kejadian infeksi saluran reproduksi (ISR) tertinggi didunia terjadi pada usia remaja (35%-42%) dan dewasa muda (27%-33%). Prevalensi ISR tahun 2006 pada remaja di dunia adalah kandidiasis (25%-50%), vaginosis bakterial (20%-40%), dan trikomoniasis (5%-15%). Di Asia Tenggara khususnya wanita Indonesia lebih rentan mengalami ISR, hal ini dipengaruhi oleh iklim Indonesia yang panas dan lembab. Selama menstruasi, kulit menjadi sangat lembab dan mudah berkeringat, 73% wanita merasa gatal-gatal dan perih di area alat kelamin selama menstruasi. (Sari, Firani, & Yuliatun, 2013). Menurut Hidayati et al. (2009) kasus ISR di Jawa Timur yang ditemukan di Surabaya dan Malang seperti candidiasis dan servisitis yang terjadi pada remaja wanita sebanyak 86,5%, penyebab tertinggi dari kasus tersebut adalah jamur candida albican, sebanyak 77% yang berkembang biak pada kelembaban tinggi seperti pada saat menstruasi.

Infeksi saluran reproduksi ini menjadi wabah penyakit yang diam-diam menghancurkan kualitas hidup wanita, karena berdampak buruk pada kesehatan reproduksi seperti menurunkan kesuburan reproduksi, gangguan pada kehamilan, kemandulan, kanker leher rahim, dan kehamilan di luar kandungan (Kristina, 2014). Tingkat prevalensi ISR yang tinggi terjadi pada remaja wanita yang tidak menjaga kebersihan organ reproduksi saat menstruasi (Boratne et al., 2014). Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bappenas (2010) dalam Ratna (2010), sebagian besar dari 63 juta jiwa remaja di Indonesia rentan berperilaku tidak sehat. Data tersebut juga didukung oleh hasil penelitian Puspitaningrum (2012), tentang praktik perawatan organ genetalia eksterna pada remaja usia 10-11 tahun, di Semarang menunjukkan bahwa praktik kurang baik sebanyak 66% dan praktik yang baik sebanyak 34%.


(27)

5

Untuk mencegah terjadinya ISR maka harus menjaga perilaku kebersihan organ reproduksi saat menstruasi diantaranya yaitu mencuci tangan sebelum dan sesudah, membersihkan alat kelamin dari depan (vagina) ke belakang (anus) untuk menghindari infeksi kuman dari anus, mencuci alat kelamin dengan air bersih dan sabun, mengeringkan alat kelamin dengan handuk atau tisu setelah mencuci alat kelamin agar tidak lembab, menggunakan pembalut yang bersih dan mengganti secara teratur minimal 2-3 kali sehari, dan lainnya (Sari, Indrawati, & Harjanto, 2012).

Hasil penelitian tentang personal hygiene terhadap menstruasi oleh Santina

et al. (2013) menunjukkan perilaku yang baik yaitu 100% responden

menggunakan produk pembalut sekali pakai, 51% remaja wanita mengganti pembalut setiap 8 sampai 10 jam, 40,4% setiap 3 sampai 4 jam, dan 8,7% setiap 24 jam. Mayoritas remaja wanita (95,4%) mencuci alat genetalia setelah buang air kecil saat menstruasi, dengan 42.2% menggunakan sabun khusus dan air untuk menghilangkan darah yang menempel, dan 40,9% hanya menggunakan air.

Hasil dari penelitian Sarkar (2008) tentang menstrual hygiene, menyimpulkan bahwa kebersihan menstruasi sangat penting untuk dijaga, untuk mencegah terjadinya infeksi saluran reproduksi, sehingga sangat penting untuk memberikan edukasi dari aspek kesehatan untuk remaja. Penelitian ini menggambarkan praktik kebersihan saat menstruasi, hanya 18 orang (11,25%) wanita menggunakan pembalut saat menstruasi, 68 (42.5%) wanita hanya menggunakan pakaian dalam lama saat menstruasi dan 10 (6.25%) wanita hanya menggunakan pakaian dalam baru saat menstruasi, 64 (40%) wanita menggunakan pakaian dalam lama dengan pembalut saat menstruasi, 156 (97,5%) wanita menggunakan


(28)

6

sabun dan air untuk membersihan genetalia, 4 (2,5%) wanita hanya menggunakan air untuk membersihkan genetalia.

Menurut Notoadmodjo (2010), salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku kesehatan termasuk perilaku kebersihan saat menstruasi adalah persepsi seseorang. Semakin positif persepsi remaja terhadap menstruasi maka idealnya akan memiliki perilaku kebersihan yang positif saat menstruasi, begitu juga sebaliknya. Sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan Kamaljit et al. (2012), tentang kepercayaan dan praktek berhubungan dengan menstruasi di kota Amritsar, Punjab, India, menunjukan bahwa 221 (73,7%) dari 300 responden memiliki persepsi yang baik tentang menstruasi, sehingga sebagian besar responden memiliki perilaku yang baik saat menstruasi hal ini dapat terlihat dari 207 (69%) remaja wanita menggunakan pembalut, 63 (21%) remaja wanita menggunakan pembalut dan pakaian dalam yang lama, 30 (10%) remaja wanita menggunakan celana atau kain atau kapas lainnya, 295 (98,3%) remaja wanita membersihakan area genetalia teratur setiap mandi, dan 5 (1,7%) tidak teratur.

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, perlu adanya identifikasi persepsi remaja tentang menstruasi dengan perilaku kebersihan organ reproduksi saat menstruasi, sehingga selanjutnya dapat memberikan intervensi yang tepat untuk meningkatkan persepsi remaja tentang menstruasi dan perilaku kebersihannya, dengan tujuan untuk mencegah terjadinya dampak negatif seperti infeksi saluran reproduksi (ISR).

Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan dengan wawancara oleh peneliti di SMP Muhammadiyah 06 Dau, Malang pada tanggal 18 September 2015 terhadap 7 siswa perempuan yang sudah mengalami menstruasi, mengenai persepsi remaja tentang menstruasi menunjukkan persepsi yang lebih


(29)

7

negatif, yaitu menganggap mentruasi itu menyakitkan karena pengalaman mengalami kram pada daerah perut menjelang menstruasi, merasa cemas dan kurang nyaman saat mengalami menstruasi karena perasaan takut tembus, mengaku malu dan risih jika membicarakan tentang menstruasi hal ini disebabkan perasaan kotor saat mengalami mentruasi, dan mereka menganggap bahwa menstruasi itu merepotkan serta mengganggu aktifitas.

Perilaku kebersihan organ reproduksi saat menstruasi masih rendah tergambar dari cara membersihkan alat reproduksi yang tidak benar yaitu 5 dari 7 siswa mengatakan cara membasuh organ reproduksi dari arah belakang (anus) ke depan (vagina), 2 siswa mengatakan membasuh organ reproduksi dengan arah yang sembarang dan menurut mereka cara membersihkan alat reproduksi ini tidak berdampak pada masalah kesehatan reproduksi, semua siswa tidak pernah mencukur rambut kemaluan dan mengeringkan vagina setelah BAK dan BAB. Faktor yang mempengaruhi perilaku kebersihan organ reproduksi saat menstruasi masih rendah adalah karena kurangnya informasi yang mereka dapatkan. Masalah yang muncul berkaitan dengan perilaku kebersihan reproduksi saat menstruasi adalah 4 dari 7 siswa sering merasa gatal, dan perih pada daerah kewanitaan. Dengan demikian peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Hubungan persepsi remaja tentang menstruasi dengan perilaku kebersihan organ reproduksi saat menstruasi di SMP Muhammadiyah


(30)

8

1.2. Rumusan Masalah

Sebagaimana yang telah dibahas pada latar belakang diatas, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut : apakah ada hubungan persepsi remaja tentang menstruasi dengan perilaku kebersihan organ reproduksi saat menstruasi SMP Muhammadiyah 06 Dau, Malang.

1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan persepsi remaja tentang menstruasi dengan perilaku kebersihan organ reproduksi saat menstruasi di SMP Muhammadiyah 06 Dau, Malang.

1.3.2.Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi persepsi remaja tentang menstruasi di SMP Muhammadiyah 06 Dau, Malang.

2. Mengidentifikasi perilaku kebersihan organ reproduksi saat menstruasi pada remaja di SMP Muhammadiyah 06 Dau, Malang.

3. Menganalisa hubungan persepsi remaja tentang menstruasi dengan perilaku kebersihan organ reproduksi saat menstruasi di SMP Muhammadiyah 06 Dau, Malang.


(31)

9

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1. Manfaat Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini bermanfaat untuk mengetahui hubungan persepsi remaja tentang menstruasi dengan perilaku kebersihan saat menstruasi. Selain itu melalui penelitian ini, peneliti mendapatkan wawasan baru dan sebagai referensi dalam melakukan interaksi di masyarakat.

1.4.2.Manfaat Bagi Remaja/Masyarakat

Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk meningkatkan dan menjaga dengan baik perilaku kebersihan organ reproduksi selama menstruasi sehingga terhindar dari dampak buruk yang mungkin terjadi.

1.4.3.Manfaat Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini dapai digunakan sebagai masukkan untuk sekolah agar lebih meningkatkan lagi informasi tentang kebersihan saat menstruasi sehingga tercipta persepsi dan perilaku yang baik untuk menjaga kesehatan reproduksi.

1.4.4.Manfaat Bagi Profesi Keperawatan

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dan tambahan ilmu pengetahuan bagi profesi keperawatan yaitu hubungan persepsi remaja tentang menstruasi dengan perilaku kebersihan saat menstruasi, dan dapat meningkatkan perannya dalam praktik ilmu keperawatan maternitas dilapangan.


(32)

10

1.4.5.Manfaat Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi atau gambaran sebagai data lanjutan bagi peneliti selajutnya, dan dapat memberikan intervensi yang tepat untuk meningkatkan persepsi remaja tentang menstruasi dengan perilaku kebersihan organ reproduksi saat menstruasi.

1.5. Keaslian Penelitian

1. Penelitian yang dilakukan oleh Erni Gustina (2013), sikap dan tindakan tentang menstruasi hygiene pada remaja di SMP Muhammadiyah 9 Yogyakarta, dengan hasil penelitian menunjukkan presentase siswa yang memiliki sikap baik 70% dan tindakan menstrual hygiene yang baik sebesar 81%. Berdasarkan hasil analisis bivariat menunjukkan ada hubungan antara sikap dan praktik menstrual hygiene (p=0,03; C195%=1,14-6,78).

Perbedaan antara penelitian Erni Gustina dengan penelitian yang akan dilakukan adalah variabel bebas yaitu sikap menstrual hygine sedangkan pada penelitian yang akan dilakukan adalah persepsi remaja sebagai variabel bebas, dan perilaku kebersihan saat menstruasi sebagai variabel terikat.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Lia Widya Wijayanti (2010) yang berjudul hubungan persepsi remaja wanita tentang menstruasi dengan sikap remaja wanita terhadap menstruasi di SMP Muhammadiyah Blitar, penelitian ini dilakukan pada siswi kelas II dan III sebanyak 30 responden, dengan hasil yang menunjukkan separuh persepsi remaja wanita benar 67%, salah 33%. Dan hampir tiga per empat sikap remaja wanita adalah positif 77% dan sikap


(33)

11

negatif 23%. Dari hasil uji korelasi phi didapatkan P=0,001 , hal ini berarti menunjukkan ada hubungan antara persepsi remaja tentang menstruasi dengan sikap wanita terhadap menstruasi.

Perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan adalah pada variabel terikat yang digunakan pada penelitian tersebut yaitu sikap remaja wanita terhadap menstruasi sedangkan pada penelitian yang akan dilakukan ini yaitu perilaku kebersihan organ reproduksi saat menstruasi.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Mirna Ayu tahun 2013 tentang hubungan pengetahuan dan sikap dengan perilaku kesehatan resproduksi pada remaja putri di SMA 5 Banda Aceh. Penelitian ini dilakukan pada siswi kelas X dan XI yang berjumlah 220, dengan sampel sebanyak 69 orang, menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan perilaku kesehatan repsroduksi dengan nila p = 0,0007. Hasil dari penelitian ini menunjukkan perilaku postif lebih besar pada siswi yang berpengetahuan kurang yaitu 55,3% dari 38 siswi dan bersikap positif yaitu 71,3% dari 46 siswi, dibandingkan siswi yang berpengetahuan baik yaitu 18,2% dari 11 siswi dan bersikap negatif yaitu 34,8% dari 23 siswi.

Perbedaan dengan penelitian Mirna Ayu dengan penelitian yang akan dilakukan peneliti terletak pada variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas yang digunakan pada penelitian Mirna Ayu yaitu pengetahuan dan sikap, sedangkan variabel bebas yang akan diteliti adalah persepsi remaja, variabel terikat pada penelitian ini adalah perilaku kesehatan reproduksi remaja, sedangkan dalam penelitian yang akan dilakukan adalah perilaku kebersihan organ reproduksi saat menstruasi.


(34)

12

4. Penelitian yang dilakukan oleh Annisa Nurhayati (2013), Hubungan pengetahuan, sikap, dan perilaku vaginal hygiene terhadap kejadian keputihan patologis pada remaja putri usia 13-17 tahun di daerah Pondok Cabe Ilir. Menunjukan hasil bahwa dari 130 responden 50% remaja memiliki pengetahuan buruk, 53,8% memiliki sikapa negatif, dan 56,9% memiliki perilaku buruk dengan angka kejadian keputihan tidak normal sebesar 56,2%. Perbedaan dari penelitian Annisa dengan penelitian yang akan dilakukan adalah pada variabel bebas dan terikat, dimana pada penelitian Annisa variabel bebas yang digunakan adalah pengetahuan, sikap dan perilaku vaginal hygiene dan variabel terikatnya adalah kejadian keputihan patologis. Sedangkan pada penelitian yang akan dilakukan adalah variabel bebas dan terikat yang digunakan yaitu persepsi remaja dan perilaku kebersihan organ reproduksi saat menstruasi.

5. Penelitian yang dilakukan oleh Widya Nurlita (2014), Gambaran tingkat pengetahuan dan perilaku menjaga kebersihan organ reproduksi genetalia eksterna pada siswi MI Pembangunan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yang bersifat deskriptif dengan menggunakan desain cross sectional, yang dilakukan pada siswi kelas 4, 5 dan 6 MI pembangunan sebanyak 39 responden. Hasil penelitian ini menunjukkan dari 39 siswi terdapat 3 siwi (7,7%) memiliki pengetahuan kurang, 19 siswi (48,7%) memiliki pengetahuan yang baik. Sedangkan memiliki perilaku yang cukup 7 siswi (17,9%), sementara 32 siswi (82,1%) memilki perilaku yang baik.

Perbedaan penelitian Widya dengan penelitian yang akan dilakukan adalah pada variabel bebas yaitu tingkat pengetahuan, sedangkan variabel bebas yang akan dilakukan penelitian adalah persepsi remaja.


(1)

negatif, yaitu menganggap mentruasi itu menyakitkan karena pengalaman mengalami kram pada daerah perut menjelang menstruasi, merasa cemas dan kurang nyaman saat mengalami menstruasi karena perasaan takut tembus, mengaku malu dan risih jika membicarakan tentang menstruasi hal ini disebabkan perasaan kotor saat mengalami mentruasi, dan mereka menganggap bahwa menstruasi itu merepotkan serta mengganggu aktifitas.

Perilaku kebersihan organ reproduksi saat menstruasi masih rendah tergambar dari cara membersihkan alat reproduksi yang tidak benar yaitu 5 dari 7 siswa mengatakan cara membasuh organ reproduksi dari arah belakang (anus) ke depan (vagina), 2 siswa mengatakan membasuh organ reproduksi dengan arah yang sembarang dan menurut mereka cara membersihkan alat reproduksi ini tidak berdampak pada masalah kesehatan reproduksi, semua siswa tidak pernah mencukur rambut kemaluan dan mengeringkan vagina setelah BAK dan BAB. Faktor yang mempengaruhi perilaku kebersihan organ reproduksi saat menstruasi masih rendah adalah karena kurangnya informasi yang mereka dapatkan. Masalah yang muncul berkaitan dengan perilaku kebersihan reproduksi saat menstruasi adalah 4 dari 7 siswa sering merasa gatal, dan perih pada daerah kewanitaan. Dengan demikian peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian tentang “Hubungan persepsi remaja tentang menstruasi dengan

perilaku kebersihan organ reproduksi saat menstruasi di SMP Muhammadiyah 06 Dau, Malang”.


(2)

1.2. Rumusan Masalah

Sebagaimana yang telah dibahas pada latar belakang diatas, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut : apakah ada hubungan persepsi remaja tentang menstruasi dengan perilaku kebersihan organ reproduksi saat menstruasi SMP Muhammadiyah 06 Dau, Malang.

1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan persepsi remaja tentang menstruasi dengan perilaku kebersihan organ reproduksi saat menstruasi di SMP Muhammadiyah 06 Dau, Malang.

1.3.2.Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi persepsi remaja tentang menstruasi di SMP

Muhammadiyah 06 Dau, Malang.

2. Mengidentifikasi perilaku kebersihan organ reproduksi saat menstruasi

pada remaja di SMP Muhammadiyah 06 Dau, Malang.

3. Menganalisa hubungan persepsi remaja tentang menstruasi dengan

perilaku kebersihan organ reproduksi saat menstruasi di SMP Muhammadiyah 06 Dau, Malang.


(3)

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1. Manfaat Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini bermanfaat untuk mengetahui hubungan persepsi remaja tentang menstruasi dengan perilaku kebersihan saat menstruasi. Selain itu melalui penelitian ini, peneliti mendapatkan wawasan baru dan sebagai referensi dalam melakukan interaksi di masyarakat.

1.4.2.Manfaat Bagi Remaja/Masyarakat

Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk meningkatkan dan menjaga dengan baik perilaku kebersihan organ reproduksi selama menstruasi sehingga terhindar dari dampak buruk yang mungkin terjadi.

1.4.3.Manfaat Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini dapai digunakan sebagai masukkan untuk sekolah agar lebih meningkatkan lagi informasi tentang kebersihan saat menstruasi sehingga tercipta persepsi dan perilaku yang baik untuk menjaga kesehatan reproduksi.

1.4.4.Manfaat Bagi Profesi Keperawatan

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dan tambahan ilmu pengetahuan bagi profesi keperawatan yaitu hubungan persepsi remaja tentang menstruasi dengan perilaku kebersihan saat menstruasi, dan dapat meningkatkan perannya dalam praktik ilmu keperawatan maternitas dilapangan.


(4)

1.4.5.Manfaat Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi atau gambaran sebagai data lanjutan bagi peneliti selajutnya, dan dapat memberikan intervensi yang tepat untuk meningkatkan persepsi remaja tentang menstruasi dengan perilaku kebersihan organ reproduksi saat menstruasi.

1.5. Keaslian Penelitian

1. Penelitian yang dilakukan oleh Erni Gustina (2013), sikap dan tindakan

tentang menstruasi hygiene pada remaja di SMP Muhammadiyah 9 Yogyakarta, dengan hasil penelitian menunjukkan presentase siswa yang

memiliki sikap baik 70% dan tindakan menstrual hygiene yang baik sebesar 81%.

Berdasarkan hasil analisis bivariat menunjukkan ada hubungan antara sikap

dan praktik menstrual hygiene (p=0,03; C195%=1,14-6,78).

Perbedaan antara penelitian Erni Gustina dengan penelitian yang akan dilakukan adalah variabel bebas yaitu sikap menstrual hygine sedangkan pada penelitian yang akan dilakukan adalah persepsi remaja sebagai variabel bebas, dan perilaku kebersihan saat menstruasi sebagai variabel terikat.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Lia Widya Wijayanti (2010) yang berjudul

hubungan persepsi remaja wanita tentang menstruasi dengan sikap remaja wanita terhadap menstruasi di SMP Muhammadiyah Blitar, penelitian ini dilakukan pada siswi kelas II dan III sebanyak 30 responden, dengan hasil yang menunjukkan separuh persepsi remaja wanita benar 67%, salah 33%. Dan hampir tiga per empat sikap remaja wanita adalah positif 77% dan sikap


(5)

negatif 23%. Dari hasil uji korelasi phi didapatkan P=0,001 , hal ini berarti

menunjukkan ada hubungan antara persepsi remaja tentang menstruasi dengan sikap wanita terhadap menstruasi.

Perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan adalah pada variabel terikat yang digunakan pada penelitian tersebut yaitu sikap remaja wanita terhadap menstruasi sedangkan pada penelitian yang akan dilakukan ini yaitu perilaku kebersihan organ reproduksi saat menstruasi.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Mirna Ayu tahun 2013 tentang hubungan

pengetahuan dan sikap dengan perilaku kesehatan resproduksi pada remaja putri di SMA 5 Banda Aceh. Penelitian ini dilakukan pada siswi kelas X dan XI yang berjumlah 220, dengan sampel sebanyak 69 orang, menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan perilaku

kesehatan repsroduksi dengan nila p = 0,0007. Hasil dari penelitian ini

menunjukkan perilaku postif lebih besar pada siswi yang berpengetahuan kurang yaitu 55,3% dari 38 siswi dan bersikap positif yaitu 71,3% dari 46 siswi, dibandingkan siswi yang berpengetahuan baik yaitu 18,2% dari 11 siswi dan bersikap negatif yaitu 34,8% dari 23 siswi.

Perbedaan dengan penelitian Mirna Ayu dengan penelitian yang akan dilakukan peneliti terletak pada variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas yang digunakan pada penelitian Mirna Ayu yaitu pengetahuan dan sikap, sedangkan variabel bebas yang akan diteliti adalah persepsi remaja, variabel terikat pada penelitian ini adalah perilaku kesehatan reproduksi remaja, sedangkan dalam penelitian yang akan dilakukan adalah perilaku kebersihan organ reproduksi saat menstruasi.


(6)

4. Penelitian yang dilakukan oleh Annisa Nurhayati (2013), Hubungan

pengetahuan, sikap, dan perilaku vaginal hygiene terhadap kejadian keputihan

patologis pada remaja putri usia 13-17 tahun di daerah Pondok Cabe Ilir. Menunjukan hasil bahwa dari 130 responden 50% remaja memiliki pengetahuan buruk, 53,8% memiliki sikapa negatif, dan 56,9% memiliki perilaku buruk dengan angka kejadian keputihan tidak normal sebesar 56,2%. Perbedaan dari penelitian Annisa dengan penelitian yang akan dilakukan adalah pada variabel bebas dan terikat, dimana pada penelitian Annisa variabel

bebas yang digunakan adalah pengetahuan, sikap dan perilaku vaginal hygiene

dan variabel terikatnya adalah kejadian keputihan patologis. Sedangkan pada penelitian yang akan dilakukan adalah variabel bebas dan terikat yang digunakan yaitu persepsi remaja dan perilaku kebersihan organ reproduksi saat menstruasi.

5. Penelitian yang dilakukan oleh Widya Nurlita (2014), Gambaran tingkat

pengetahuan dan perilaku menjaga kebersihan organ reproduksi genetalia eksterna pada siswi MI Pembangunan. Penelitian ini merupakan penelitian

kuantitatif, yang bersifat deskriptif dengan menggunakan desain cross sectional,

yang dilakukan pada siswi kelas 4, 5 dan 6 MI pembangunan sebanyak 39 responden. Hasil penelitian ini menunjukkan dari 39 siswi terdapat 3 siwi (7,7%) memiliki pengetahuan kurang, 19 siswi (48,7%) memiliki pengetahuan yang baik. Sedangkan memiliki perilaku yang cukup 7 siswi (17,9%), sementara 32 siswi (82,1%) memilki perilaku yang baik.

Perbedaan penelitian Widya dengan penelitian yang akan dilakukan adalah pada variabel bebas yaitu tingkat pengetahuan, sedangkan variabel bebas yang akan dilakukan penelitian adalah persepsi remaja.