Hasil Analisis Angket Siswa

nilai tertinggi dan nilai rata-rata materi sains fisika pokok bahasan energi pada kelas kontrol berturut-turut sebesar 26,32, 89,47 dan 61,31. Gambar 4.8 menunjukkan grafik hasil posttest materi sains fisika pokok bahasan energi kelas eksperimen dan kelas kontrol. Nilai terendah, nilai tertinggi dan nilai rata-rata pada kelas eksperimen berturut-turut sebesar 63,16, 100 dan 77,55. Adapun nilai terendah, nilai tertinggi dan nilai rata-rata pada kelas kontrol berturut-turut sebesar 42,11, 100 dan 68,99. Berdasarkan Gambar 4.9, peningkatan pemahaman materi sains fisika pokok bahasan energi kelas eksperimen sebesar 0,42 sedang dan kelas kontrol sebesar 0,20 rendah. Oleh karena itu, peningkatan pemahaman materi sains fisika pokok bahasan energi kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol.

4.1.2 Hasil Analisis Angket Siswa

Peneliti mengukur peningkatan minat belajar sains fisika siswa SMP menggunakan angket. Pada tahap awal dan akhir peneliti memberikan angket. Kedua hal ini berlaku baik untuk kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Hasil angket pada keadaan awal pretest dan keadaan akhir posttest untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada Tabel 4.4. Tabel 4.4 Hasil Angket Minat Belajar Sains Fisika Siswa SMP No Hasil Angket Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Pretest Posttest Pretest Posttest 1 Skor Terendah 51 63 50 48 2 Skor Tertinggi 74 79 71 79 3 Skor Rata-Rata 60 72,88 60,78 61,19 4 Peningkatan Uji Gain 0,64 sedang 0,02 rendah Hasil angket minat belajar sains fisika siswa SMP tersebut dapat disajikan dalam bentuk grafik. Gambar 4.4 menggambarkan grafik hasil angket pada keadaan awal pretest dan Gambar 4.5 menggambarkan grafik hasil angket pada keadaan akhir posttest. Adanya peningkatan minat siswa pada kelas eksperimen dan kontrol digambarkan oleh grafik pada Gambar 4.6. Gambar 4.10 Grafik Hasil Angket pada Keadaan Awal Pretest Gambar 4.11 Grafik Hasil Angket pada Keadaan Akhir Posttest 51 74 60 50 71 60,78 10 20 30 40 50 60 70 80 Skor Terendah Skor Tertinggi Skor Rata- Rata S k o r Kriteria Kelas Eksperimen Kelas Kontrol 63 79 72,88 48 79 61,19 10 20 30 40 50 60 70 80 90 Skor Terendah Skor Tertinggi Skor Rata- Rata S k o r Kriteria Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Gambar 4.12 Grafik Peningkatan Minat Belajar Sains Fisika Berdasarkan Gambar 4.4, skor terendah, skor tertinggi dan skor rata-rata pada kelas eksperimen berturut-turut sebesar 51, 74 dan 60. Lain halnya dengan kelas kontrol, skor terendah, skor tertinggi dan skor rata-rata pada kelas kontrol berturut-turut sebesar 50, 71 dan 60,78. Jika dilihat dari skor rata-rata kedua kelas maka diperoleh bahwa hasil angket keadaan awal pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak mempunyai perbedaan yang signifikan. Gambar 4.5 menunjukkan hasil posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol. Skor terendah, skor tertinggi dan skor rata-rata pada kelas eksperimen berturut- turut sebesar 63, 79 dan 72,88. Adapun skor terendah, skor tertinggi dan skor rata- rata pada kelas kontrol berturut-turut sebesar 48, 79 dan 61,19. Jika dilihat dari nilai rata-rata kedua kelas maka diperoleh bahwa hasil angket keadaan akhir posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai perbedaan yang signifikan. Perbedaan yang signifikan tersebut tergambar pada Gambar 4.6. Melalui uji gain ternormalisasi, peningkatan minat belajar sains kelas eksperimen 0,64 Sedang 0,02 Rendah 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 Kelas Eksperimen Kelas Kontrol H a r g a U j i G a i n Kelas sebesar 0,64 sedang dan kelas kontrol sebesar 0,02 rendah. Oleh karena itu, peningkatan minat belajar sains kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol.

4.2 Pembahasan