lainnya” Moleong 2009:6. Sedangkan menurut Afifudin dan Saebani 2009:57 metode penelitian kualitatif diartikan sebagai “metode penelitian yang digunakan
untuk meneliti kondisi objek yang alamiah, lawannya eksperimen dimana peneliti merupakan instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara
trianggulasi gabungan, analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi”.
Penelitian kualitatif pada hakekatnya ialah mengamati orang dalam lingkungan hidupnya, berinteraksi dengan mereka, berusaha memahami bahasa
dan tafsiran mereka tentang dunia sekitarnya. Nasution, 1988 dalam Sugiyono, 2012
3.2 Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penulisan hukum ini adalah pendekatan yuridis sosiologis yang merupakan “suatu pendekatan yang
menggunakan asas dan prinsip hukum dalam meninjau, melihat dan menganalisa masalah yang terjadi” Soekanto 1997:10.
Dalam penelitian ini aspek yuridis yang dipahami disini adalah peraturan-peraturan atau norma-norma hukum yang berhubungan dengan norma
hukum yang didasarkan atas studi terhadap bahan-bahan kepustakaan atau dokumen berupa peraturan
– peraturan tertulis. Sedangkan pada aspek sosiologisnya peneliti melihat aspek-aspek hukum yang berdasarkan pada sikap
dan dasar pemerintah kota dalam penyediaan lahan untuk pemakaman di kota Semarang dan pengaruhnya terhadap kondisi masyarakat sekitar yang berada di
sekitar lahan pemakaman yang baru.
3.3 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah tempat dimana penelitian dilaksanakan ataua tempat dimana seseorang melakukan penelitian. Tujuan ditetapkannya lokasi
penelitian agar diketahui dengan jelas objek penelitian. Penelitian ini mengambil lokasi di Kantor Dinas Tata Kota dan Perumahan Bidang Pemakaman Kota
Semarang. Hal ini dikarenakan kondisi lahan pemakaman umum di kota Semarang yang di kelola oleh pemerintah kota.
3.4 Spesifikasi Penelitian
Penelitian ini bersifat deskriptif analisis artinya hasil penelitian ini berusaha memberikan gambaran secara menyeluruh, mendalam tentang suatu
keadaan atau gejala yang diteliti. Soerjono Sukanto, 1985: 10 Sehingga penelitian ini diharapkan mampu memberi gambaran secara rinci, sistematis dan
menyeluruh mengenai segala hal yang berkaitan dengan Implementasi Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 10 Tahun 2009 terkait dengan Penyediaan Lahan
Untuk Pemakaman di Kota Semarang.
3.5 Fokus Penelitian
Fokus penelitian merupakan tahapan yang sangat menentukan dalam penelitian kualitatif walaupun sifatnya masih tentatif dapat diubah sesuai dengan
latar penelitian. Fokus penelitian pada dasarnya adalah “masalah pokok yang bersumber dari pengalaman peneliti atau melalui pengetahuan yang diperolehnya
melalui kepusta kaan ilmiah ataupun kepustakaan lainnya” Moleong 2009:97.
Penentuan fokus penelitian kualitatif diarahkan pada tiga pendekatan yaitu Informatical approach, pendekatan partisipatif murni, pendekatan literatur
atau dokumentatif. Informatical approach merupakan penentuan fokus penelitian dari hasil
informasi yang dikemukakan secara langsung oleh key informant narasumber yang ada di lokasi penelitian. Pendekatan partisipatif murni merupakan hasil
penjelajahan secara langsung dengan situasi sosial yang ada di lapangan, dan fokus ditetapkan setelah diperoleh secara apa adanya di lapangan. Sedangkan
pendekatan literatur atau dokumentatif diartikan sebagai bagian dari penentuan fokus penelitian dengan mempertimbangkan penelitian-penelitian yang telah ada
atau melalui pemenungan teoritis yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti.
Penulis mengemukakan fokus dari penelitian ini adalah membahas mengenai Implementasi Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 10 Tahun 2009
terkait dengan Penyediaan Lahan Untuk Pemakaman di Kota Semarang pada Pasal 6 dan Pasal 10 serta hambatan yang menyebabkan TPU Ngadirejo, TPU
Palir dan TPU Jabungan belum dapat difungsikan oleh Pemerintah Kota Semarang dalam upaya Penyediaan Lahan Untuk Pemakaman.
3.6 Sumber Data Penelitian