Good Governance Definisi Goveernment, Good Governance dan Good Corporate

Jerman dan “De Staat” dalam bahasa Belanda. Adapun istilah “Lo Stato” yang pertama kali diperkenalkan oleh Niccole Machiavelli, pada mulanya digunakan untuk menyebutkan pihak yang diperintah, namun istilah tersebut kemudian bergeser ma knanya menjadi “Pemerintah” Government. Hal ini nampak dari perkataan Raja Louis XIV Perancis, “L’Etat Cest Moi”, yang artinya Negara adalah saya. Pemerintah Government , berarti “pengarahan dan administrasi yang berwenang atas kegiatan orang-orang dalam sebuah Negara, Negara bagian, Kota dan sebagainya”. Atau bisa juga berarti “lembaga atau badan yang menyelenggarakan pemerintahan Negara, Negara bagian, atau kota dan sebagainya”. Delly Mustafa;2013;185

2.2.6.2 Good Governance

Secara umum, Governance diartikan sebagai kualitas hubungan antara pemerintah dan masyarakat yang dilayani dan dilindungi, Governance mencakup 3 tiga domain yaitu state NegaraPemerintahan, private sectors sektor swastadunia usaha, dan society masyarakat. Sedarmayanti,;2012;2 Gambar 2.1 Hubungan antar sektor Sumber: Lembaga Administrasi Negara, Akuntabilitas dan Good Governance. 2000. state society Privat sector Secara sederhana, good governance pada umumnya diartikan sebagai pengelolaan pemerintahan yang baik. Yang dimaksud dengan kata “baik” disini adalah mengikuti kaidah-kaidah tertentu sesuai dengan prinsip-prinsip dasar good governance. Sebagian kalangan mengartikan good governance. Sebagai penerjemah konkret demokrasi dengan meniscayakan adanya civic culture sebagai penopang sustainabilitas demokrasi itu sendiri. World Bank mendefinisikan good governance. Sebagai suatu penyelenggaraan manajemen pembangunan yang solid dan bertanggung jawab serta sejalan dengan prinsip demokrasi dan pasar yang efisien, penghindaran salah alokasi dana investasi, dan pencegahan korupsi baik secara penciptaan legal dan political framework bagi tumbuhnya aktivitas usaha. Delly Mustofa;2013;186. Berikutnya, United Nation Development Program UNDP,1997 mengemukakan bahwa karakteristik atau prinsip yang harus dianut dan dikembangkan dalam praktik penyelenggaraan kepemerintahan yang baik, meliputi: 1. Partisipasi Participation. Setiap orang atau warga masyarakat, baik laki-laki maupun perempuan memiliki hak suara yang sama dalam proses pengambilan keputusan, baik secara langsung, maupun melalui lembaga perwakilan, sesuai dengan kepentingan dan apirasinya masing- masing. 2. Aturan hukum Rule of law: kerangka aturan hukum dan perundang- undangan harus berkeadilan, ditegakkan dan dipatuhi secara utuh, terutama aturan hukum tentang hak asasi manusia. 3. Transparasi Transparency: Transparasi harus dibangun dalam rangka kebebasan aliran informasi. 4. Daya Tanggap Responsiveness: setiap intitusi dan prosesnya harus diarahkan pada upaya untuk melayani berbagai pihak yang berkepentingan stakeholder. 5. Berorientasi Konsesus Consesus Orientation: Pemerintahan yang baik akan bertindak sebagai penengah bagi berbagai kepentingan yang berbeda untuk mencapai konsensus atau kesempatan yang terbaik bagi kepentingan masing-masing pihak, dan jika dimungkinkan juga dapat diberlakukan terhadap berbagai kebijakan dan prosedur yang akan ditetapkan pemerintah. 6. Berkeadilan Equity: Pemerintahan yang baik akan memberi kesempatan yang baik terhadap laki-laki maupun perempuan dalam upaya mereka meningkatkan dan memelihara kualitas hidupnya 7. Efektivitas dan Efisiensi Effectiveness and Efficiency: Setiap proses kegiatan dan kelembagaan diarahkan untuk menghasilkan sesuatu yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan melalui pemanfaatan yang sebaik-baiknya berbagai sumber-sumber yang tersedia. 8. Akuntabilitas Accountability: Para pengambil keputusan dalam organisasi sektor publik, swasta, dan masyarakat madani memiliki pertanggungjawaban akuntabilitas kepada publik masyarakat umum, sebagaimana halnya kepada para pemilik stakeholders. 9. Visi Strategis Strategic Vision: Para pemimpin dan masyarakat memiliki perspektif yang luas dan jangka panjang tentang penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan pembangunan manusia, bersamaan dengan dirasakannya kebutuhan untuk pembangunan tersebut. Delly Mustafa;2013;190.

2.2.6.3 Good Corporate Governance GCG