HUBUNGAN PERSEPSI TERHADAP RISIKO DENGAN INTENSI MEMBELI SEPEDA MOTOR CINA
HUBUNGAN PERSEPSI TERHADAP RISIKO
DENGANINTENSI MEMBELI SEPEDA MOTOR
CINA
Oleh: IRFAN ANGGA PRASETYA ( 05810150 )
PSYCHOLOGY
Dibuat: 2009-11-02 , dengan 7 file(s).
Keywords: Persepsi Terhadap Risiko, Intensi Membeli, Sepeda
Motor Cina
ABSTRAKSI
Intensi merupakan prediktor terjadinya perilaku, intensi akan
dapat menunjukkan seberapa besar kemauan seseorang untuk
melakukan suatu tingkah laku tertentu. Intensi seringkali dapat
dijadikan dasar untuk meramalkan suatu tingkah laku dengan
cukup akurat. Oleh karena itu intensi perlu mendapat perhatian
pemasar dan podusen .
Intensi membeli konsumen turut ditentukan oleh persepsi
mereka tentang produk tersebut. Salah satu persepsi konsumen
yang penting adalah persepsi konsumen terhadap risiko produk.
Semakin konsumen mempunyai persepsi risiko yang negatif,
maka intensi membeli konsumen akan rendah. Begitu juga
sebaliknya, jika konsumen mempunyai persepsi risiko yang
positif maka intensi membeli konsumen akan tinggi. Hal
tersebut terjadi karena produk yang dipersepsi beresiko tinggi
dianggap konsumen membahayakan rasa aman mereka,
konsumen akan mengalami kerugian dengan pembelian produk
tersebut, harapan konsumen pada produk yang tidak terpenuhi,
serta tidak mendpatkan nilai guna maksimal dari produk. Salah
satu produk yang sering mendapat predikat produk berisiko
adalah sepeda motor Cina, misalnya dalam hal purna jual,
kinerja, kecepatan melajunya, ketersediaan onderdil dan
sebagainya.
Penelitian ini merupakan penelitian non experiment. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen dan sampelnya
berjumlah 100 orang. Adapun teknik pengambilan sampel yang
digunakan adalah teknik quota sampling. Metode pengumpulan
data yang digunakan adalah skala, yaitu skala persepsi terhadap
risiko dan skala intensi membeli. Adapun metode analisis data
yang digunakan yaitu korelasi product moment yang dibantu
dengan program computer SPSS 11.00 for windows.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan negatif
dan sangat signifikan antara persepsi terhadap risiko dengan
intensi membeli sepeda motor Cina dengan nilai koefisien
korelasi (r) = -0, 567 dan probabilitas kesalahan (p) < 0,01. Hal
ini berarti semakin positif persepsi terhadap risiko maka intensi
membeli konsumen akan tinggi, begitu juga sebaliknya
semakin negatif persepsi terhadap risiko maka intensi membeli
akan rendah. Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa
hipotesis penelitian ini terbukti atau diterima.
Sumbangan efektif persepsi terhadap risiko memberikan
pengaruh terhadap intensi membeli sepeda motor Cina sebesar
32,1 % sedangkan sisanya sebesar 67, 9 % ditentukan oleh
faktor-faktor lain yaitu interior toko, persepsi terhadap kualitas
produk, gaya hidup hedonis, tipe kepribadian maskulin feminin.
ABSTRAC
Intention was a predictor of behavior, intention could show
how huge somebody’s intention to do certain behavior.
Intention could be base to predict a behavior in great accuracy.
So that intention needs marketer and producer attention.
Consumer’s intention to buy stated by their perception about
the product. One of consumer perception was consumer
perception to the product risk. More the consumer had negative
perceived risk, the buying intention also would be lower. In the
contrary, if the consumer had positive risk perception, so that
consumer intention would also high. It happened since the
high-risk perception product was considered always happy. It
was happened since the percept product had high risk and
considered their safety. Consumer would be loss by buying the
product, consumer hope on product was un-fulfilled, they also
didn’t get optimum value from the product. One of the product
which considered high risk was Chinese motor vehicle. Like in
post-selling, performance, speed, stuff and spare parts
The research was non experiment research. Population in this
research were all consumer and the samples consisted of 100
people. Sampling technique used was quota sampling. Data
collection method was scale, that was perceived risk scale and
buying intension scale. Data analysis method used was Product
moment correlation assisted by SPSS 11.00 for windows
computer program.
The research showed that there were negative relation and
significant between perceived risk with Chinese motor vehicle
buying intention with correlation coefficient value (r) = -0, 567
and fault probability (p) < 0,01. It means that higher the
positive perception to risk, consumer’s buying intention would
be high, so that the opposite, more negative the perceived risk,
the buying intention would be lower. So that could be
concluded that the hypothesis was accepted.
Perception Effective contribution to the risk gave influence to
the intention to buy Chinese motor vehicle 32,1 % while rest of
them 67, 9 % considered by other factors, that was shop
interior, product quality perception, life-style and masculine
and feminine personality types.
DENGANINTENSI MEMBELI SEPEDA MOTOR
CINA
Oleh: IRFAN ANGGA PRASETYA ( 05810150 )
PSYCHOLOGY
Dibuat: 2009-11-02 , dengan 7 file(s).
Keywords: Persepsi Terhadap Risiko, Intensi Membeli, Sepeda
Motor Cina
ABSTRAKSI
Intensi merupakan prediktor terjadinya perilaku, intensi akan
dapat menunjukkan seberapa besar kemauan seseorang untuk
melakukan suatu tingkah laku tertentu. Intensi seringkali dapat
dijadikan dasar untuk meramalkan suatu tingkah laku dengan
cukup akurat. Oleh karena itu intensi perlu mendapat perhatian
pemasar dan podusen .
Intensi membeli konsumen turut ditentukan oleh persepsi
mereka tentang produk tersebut. Salah satu persepsi konsumen
yang penting adalah persepsi konsumen terhadap risiko produk.
Semakin konsumen mempunyai persepsi risiko yang negatif,
maka intensi membeli konsumen akan rendah. Begitu juga
sebaliknya, jika konsumen mempunyai persepsi risiko yang
positif maka intensi membeli konsumen akan tinggi. Hal
tersebut terjadi karena produk yang dipersepsi beresiko tinggi
dianggap konsumen membahayakan rasa aman mereka,
konsumen akan mengalami kerugian dengan pembelian produk
tersebut, harapan konsumen pada produk yang tidak terpenuhi,
serta tidak mendpatkan nilai guna maksimal dari produk. Salah
satu produk yang sering mendapat predikat produk berisiko
adalah sepeda motor Cina, misalnya dalam hal purna jual,
kinerja, kecepatan melajunya, ketersediaan onderdil dan
sebagainya.
Penelitian ini merupakan penelitian non experiment. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen dan sampelnya
berjumlah 100 orang. Adapun teknik pengambilan sampel yang
digunakan adalah teknik quota sampling. Metode pengumpulan
data yang digunakan adalah skala, yaitu skala persepsi terhadap
risiko dan skala intensi membeli. Adapun metode analisis data
yang digunakan yaitu korelasi product moment yang dibantu
dengan program computer SPSS 11.00 for windows.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan negatif
dan sangat signifikan antara persepsi terhadap risiko dengan
intensi membeli sepeda motor Cina dengan nilai koefisien
korelasi (r) = -0, 567 dan probabilitas kesalahan (p) < 0,01. Hal
ini berarti semakin positif persepsi terhadap risiko maka intensi
membeli konsumen akan tinggi, begitu juga sebaliknya
semakin negatif persepsi terhadap risiko maka intensi membeli
akan rendah. Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa
hipotesis penelitian ini terbukti atau diterima.
Sumbangan efektif persepsi terhadap risiko memberikan
pengaruh terhadap intensi membeli sepeda motor Cina sebesar
32,1 % sedangkan sisanya sebesar 67, 9 % ditentukan oleh
faktor-faktor lain yaitu interior toko, persepsi terhadap kualitas
produk, gaya hidup hedonis, tipe kepribadian maskulin feminin.
ABSTRAC
Intention was a predictor of behavior, intention could show
how huge somebody’s intention to do certain behavior.
Intention could be base to predict a behavior in great accuracy.
So that intention needs marketer and producer attention.
Consumer’s intention to buy stated by their perception about
the product. One of consumer perception was consumer
perception to the product risk. More the consumer had negative
perceived risk, the buying intention also would be lower. In the
contrary, if the consumer had positive risk perception, so that
consumer intention would also high. It happened since the
high-risk perception product was considered always happy. It
was happened since the percept product had high risk and
considered their safety. Consumer would be loss by buying the
product, consumer hope on product was un-fulfilled, they also
didn’t get optimum value from the product. One of the product
which considered high risk was Chinese motor vehicle. Like in
post-selling, performance, speed, stuff and spare parts
The research was non experiment research. Population in this
research were all consumer and the samples consisted of 100
people. Sampling technique used was quota sampling. Data
collection method was scale, that was perceived risk scale and
buying intension scale. Data analysis method used was Product
moment correlation assisted by SPSS 11.00 for windows
computer program.
The research showed that there were negative relation and
significant between perceived risk with Chinese motor vehicle
buying intention with correlation coefficient value (r) = -0, 567
and fault probability (p) < 0,01. It means that higher the
positive perception to risk, consumer’s buying intention would
be high, so that the opposite, more negative the perceived risk,
the buying intention would be lower. So that could be
concluded that the hypothesis was accepted.
Perception Effective contribution to the risk gave influence to
the intention to buy Chinese motor vehicle 32,1 % while rest of
them 67, 9 % considered by other factors, that was shop
interior, product quality perception, life-style and masculine
and feminine personality types.