Pola Perkawinan Adat Masyarakat Ogan

1 A.Rohim Yang dimaksud dengan pola perkawinan belakiadalah pola perkawinan yang mengatur bahwa perempuan setelah menikah ikut dengan suaminya. 2 Asnawi Pola perkawinan belaki adalah istri harus ikut suami dan tinggal serta menetap dengan keluarga suami. 3 Idris Pada pola perkawinan belaki diwajibkan setelah menikah maka kedua mempelai akan tinggal bersama keluarga mempelai pria dan segala sesuatu terkait mereka menjadi tanggungjawab keluarga mempelai pria. 4 Abib Bakaroni Tanggungjawab keluarga mempelai wanita akan lepas setelah seorang wanita menikah dan menerapkan pola perkawinan belaki, si wanita menjadi tanggungan pria secara keseluruhan. 5 Jakpar pada dasarnya pola perkawinan ini membuat semua tanggungjawab keluarga wanita akan diambil alih oleh keluarga pria karena setelah menikah mempelai wanita akan tinggal bersama mempelai pria dan keluarganya. Setelah menikah segala sesuatu yang berhubungan dengan kehidupan wanita akan menjadi tanggungjawab bagi suami dan keluarganya karena setelah seorang wanita menikah dan menggunakan pola ini maka tanggungjawab kedua orangtua kandungnya secara otomatis akan hilang. Tempat tinggal mereka setelah menikahpun akan menjadi tanggungjawab keluarga suami. Pola perkawinan ini banyak diterapkan oleh mereka yang merupakan anak tertua di keluarga atau mungkin anak laki-laki satu-satunya dalam keluarga tersebut. Dalam adat masyarakat ogan laki-laki diberi tanggungjawab sebagai seorang tunggu tubang yang berarti setelah menikah seorang laki-laki tidak diperbolehkan meninggalkan rumah atau ikut istri karena kehidupan orangtuanya setelah lanjut usia nanti akan menjadi tanggungjawabnya. Akan tetapi tidak semua laki-laki masyarakat ogan diwajibkan untuk mengikuti adat ini semuanya disesuaikan dengan keadaan.

b. Syarat dan ketentuan dalam pelaksanaan pola perkawinan belaki

Perkawinan mempunyai beberapa ketentuan dan syarat yang harus ditaati dan dipenuhi, dalam suatu perkawinan terdapat juga suatu pola yang diterapkan oleh kedua mempelai yang merupakan sebuah aturan terkait kehidupan mereka setelah menikah. Pola perkawinan yang dimiliki masyarakat ogan mempunyai syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi jika calon pengantin ingin menerapkan salah satu pola tersebut. Pola perkawinan yang sampai saat ini diterapkan oleh masyarakat ogan adalah hasil warisan dari nenek moyang terdahulu yang diajarkan secara turun temurun. Dibawah ini hasil wawancara mengenai syarat dan ketentuan dalam pelaksanaan pola perkawinan belaki.