Teori Konsep dan Teori

21 Konsep NanganMendedah di sini merupakan sebuah nyanyian yang berisikan tentang curahan hati, harapan, cita-cita, dan keinginan sipendedah. Dalam nangan mendedah diceritakan bahwa sipendedah hidup bersama anaknya yang ditinggal suaminya pergi untuk berperang dan ditunggu-tunggu tidak kunjung kembali. Konsep sipendedah disini adalah seorang istri yang ditinggal suami dan harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan si anak. Masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat yang bersifat kontiniu, dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama Koentjaraningrat 2002 : 146-147. Masyarakat yang penulis maksud disini adalah masyarakat Pakpak yang berada di desa Kuta Meriah, Kabupaten Pakpak Bharat, Sumatera Utara.

1.4.2 Teori

Malm 1977 : 9 mengatakan bahwa musik juga mempunyai hubungan dengan tekstual. Hal ini juga terlihat dari nyanyian Nangan Mendedah yang menyesuaikan cara bernyanyinya dengan makna dalam teks yang saat itu sedang dinyanyikannya. Dalam musik vokal nangan, teks merupakan karakteristik yang penting lainnya, di mana melodi nangan yang sama dinyanyikan dengan teks yang berbeda-beda strophic. Studi teks juga memberikan kesempatan dalam menemukan hubungan-hubungan antara aksen bahasa dan aksen musik sebagai reaksi musikal Nettl, 1977:9. 22 Untuk memahami dan menganalisis makna-makna teks dalam Nangan Mendedah penulis menggunakan teori semiotika. Teori semiotika adalah sebuah teori mengenai lambang yang dikomunikasikan. Panuti Sudjiman dan Van Zoest dalam Bakar 2006:45-51 menyatakan bahwa semiotika berarti tanda atau isyarat dalam satu sistem lambang yang lebih besar. Dalam bahasa sebuah kalimat dapat dikaji berdasarkan pendekatan konotatif dan denotatif. Konotatif ialah kajian terhadap suatu kalimat berdasarkan maksud atau makna yang terkandung pada kalimat tersebut berdasarkan konteksnya, sedangkan denotatif ialah kajian terhadap suatu kalimat berdasarkan arti sebenarnya. Teori semiotika juga dapat dikatakan sebagai kajian terhadap tanda-tanda sign serta tanda-tanda yang digunakan dalam perilaku manusia. Menurut pakar linguistik, Ferdinand De Sausurre, semiotika adalah kajian mengenai “kehidupan tanda-tanda dengan masyarakat yang menggunakan tanda-tanda itu.” Saussure melihat bahasa sebagai sistem yang membuat lambang bahasa itu sendiri dari sebuah imaji bunyi soundimage atau signifieryang berhubungan dengan konsep signifed. 5 1. tangga nada 5. Jumlah interval Untuk menganalisis struktur melodi Nangan Mendedah penulis menggunakan teori weighted scale bobot tangga nada yang dikemukakan oleh William P. MalmMalm dalam terjemahan Takari 1995:15. Dikatakan bahwa yang harus diperhatikan dalam mendeskripsikan melodi ialah: 2. nada dasar pitch center 6. Pola-pola kadensa 3. wilayah nada 7. Formula-formula melodik 5 Lihat Usaha Ginting. Katoneng-Katoneng Pada Upacara Cawir Metua Dalam Budaya Karo: Kajian Fungsi, Struktur Melodi, Dan Makna Tekstual Tesis S2 Penciptaan Dan Pengkajian Seni Universitas Sumatera Utara, 2014. Hal.41. 23 4. jumlah nada-nada 8. Kontur Untuk mendukung analisis struktur melodi Nangan Mendedah, penulis menggunakan metode transkripsi. Transkripsi merupakan proses penotasian bunyi yang didengar dan dilihat. Dalam mengerjakan transkripsi penulis menggunakan notasi musik yang dinyatatakan Seeger yaitu notasi preskriptif dan deskriptif. Notasi preskriptif adalah notasi yang dimaksudkan sebagai alat pembantu untuk penyaji supaya dapat menyajikan komposisi musik, sedangkan notasi deskriptif adalah notasi yang dimaksudkan untuk menyampaikan ciri-ciri atau detail-detail komposisi musik yang belum diketahui oleh pembaca.

1.5 Metode Penelitian