12
apabila dilihat dari kacamata akuntansi. Investor tentunya menyukai perusahaan dengan ROE yang tinggi, dan ROE yang tinggi pada umumnya memiliki korelasi
positif terhadap harga saham yang juga tinggi Brigham et al, 2012:149. ROE sangat erat kaitannya dengan tingkat leverage, yaitu besarnya
penggunaan pendanaan melalui utang. Perusahaan yang didanai oleh utang dan modal sangat berbeda dengan perusahaan yang hanya didanai oleh modal sendiri.
Perusahaan yang menggunakan pendanaan dengan utang tentunya juga memiliki bunga yang harus dibayar, sehingga pada akhirnya akan mengurangi laba. Pada
awalnya, perusahaan dengan penanaman modal yang lebih rendah dengan tingkat laba bersih yang tinggi, menghasilkan tingkat ROE yang tinggi pula. Namun,
ROE yang tinggi tidak menjamin peningkatan nilai atau kekayaan pemegang saham. Artinya, ROE tidak mempertimbangkan jumlah modal yang
diinvestasikan. Bahkan dalam keadaan ekonomi yang buruk, perusahaan yang memiliki utang dan bunga menyebabkan tingkat ROE menurun bahkan minus.
Hal ini nantinya akan berdampak pada penurunan harga saham Brigham, 2012:163.
2.1.3.2 Current Ratio
Liquid assets atau asset likuid merupakan asset yang diperdagangkan di pasar aktif sehingga dapat dikonversikan dengan cepat dalam bentuk kas pada
harga pasar yang berlaku. “Posisi likuiditas” suatu perusahaan berkaitan dengan pertanyaan : “Apakah perusahaan dapat melunasi utang-utang jangka pendeknya
dalam kurun waktu 1 satu tahun?”. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, maka
13
perlu diketahui terlebih dahulu seberapa besar tingkat Current Ratio suatu perusahaan Brigham, 2012:134.
Current Ratio atau rasio lancar merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam melunasi utang-utang yang akan jatuh
tempo dalam waktu setahun atau disebut dengan utang jangka pendek. Rasio lancar dapat juga dikatakan sebagai bentuk untuk mengukur tingkat keamanan
atau margin of safety suatu perusahaan. Adapun rasio yang rendah mencerminkan bahwa perusahaan kekurangan modal dalam rangka melunasi utang-utang jangka
pendeknya Kasmir, 2008:134. Rasio yang tinggi mencerminkan bahwa aktiva lancar dapat menutupi kewajiban lancar yang disebut likuid. Namun rasio yang
terlalu tinggi juga tidak mencerminkan kondisi perusahaan yang sedang baik. Hal ini dikarenakan penggunaan kas yang tidak baik atau tidak efisiennya penggunaan
asset oleh perusahaan Sjahrial et al, 2013:36.
2.1.3.3 Debt to Equity Ratio
Debt to Equity Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang terhadap ekuitas. Rasio ini dicari dengan membandingkan total utang,
termasuk utang jangka panjang dan utang jangka pendek dengan total ekuitas. Debt to Equity Ratio juga digunakan untuk mengetahui jumlah dana yang
disediakan oleh kreditor dengan pemilik perusahaan. Artinya, rasio ini berfungsi untuk mengetahui setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan untuk jaminan utang
Kasmir, 2008:157. Kreditor lebih menyukai rasio utang yang rendah karena berarti semakin
rendah rasio utang, semakin besar perlindungan terhadap kerugian kreditor jika
14
perusahaan mengalami likuidasi. Disisi lain, pemegang saham kemungkinan menginginkan leverage yang lebih banyak karena akan memperbesar laba yang
diharapkan. Bagi perusahaan, semakin tinggi rasio ini maka akan semakin baik Brigham, 2012:143.
2.2 Penelitian Terdahulu
Beberapa hasil penelitian terdahulu dapat dilihat dari tabel 2.1 berikut :
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No. Peneliti
Judul Variabel
Hasil 1.
Malik, Fakhra et al
2013 Factors
Influencing Corporate
Dividend Payout Decisions Of
Financial and Non-Financial
Firms Variabel
Dependen : Dividend Payout
Variabel Independen :
1. Profitability
ROA 2.
Liquidity Current Ratio
3. Leverage
DER 4.
Company Size 5.
Growth Sales Growth
6. Earning Per
Share ROA, CR, EPS, dan
Company Size memiliki korelasi
positif terhadap Dividend Payout.
Sedangkan
Growth Firm
dan DER memiliki korelasi
negatif terhadap Dividend Payout.
2. Hasibuan,
Marta 2013 Pengaruh Cash
Ratio, Debt to Equity Ratio,
Return On Assets Terhadap
Kebijakan Dividen Payout
Ratio Pada Perusahaan
Manufaktur Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia
Variabel Dependen :
Dividend Payout Ratio
Variabel Independen :
1. Current Ratio
2. ROA
3. Debt to Equity
Ratio Tidak terdapat
pengaruh signifikan pada Current Ratio,
Return on Assets, dan Debt to Equity Ratio.
CR dan ROA diketahui tidak
berpengaruh positif, sedangkan DER
diketahui tidak berpengaruh negatif.