Isu-Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD

Dengan dasar pemikiran tersebut, maka Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah LAKIP yang kami susun memiliki dua fungsi yaitu : 1. Laporan akuntabilitas kinerja merupakan sarana untuk menyampaikan pertanggungjawaban kinerja kepada Walikota Dumai ; 2. Laporan akuntabilitas kinerja merupakan sarana evaluasi atas pencapaian kinerja sebagai upaya untuk memperbaiki kinerja di masa mendatang. Dua fungsi utama Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah LAKIP tersebut merupakan cerminan dari maksud dan tujuan penyusunan dan penyampaian Laporan Akuntablitias Kinerja Instansi Pemerintah LAKIP oleh setiap Instansi Pemerintah. Dengan demikian, maksud dan tujuan penyusunan dan penyampaian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah LAKIP Inspektorat Kota Dumai mencakup hal- hal sebagai berikut : 1. Aspek akuntabilitas kinerja bagi keperluan eksternal organisasi, menjadikan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah LAKIP Tahun 2015 sebagai sarana pertanggungjawaban atas capaian kinerja yang berhasil diperoleh selama Tahun 2015. Esensi capaian kinerja yang dilaporkan merujuk pada sampai sejauhmana visi, misi, program dan kegiatan yang telah dicapai selama tahun 2015. 2. Aspek manajemen kinerja bagi keperluan internal organisasi, menjadikan Laporan Akuntabilitias Kinerja Instansi Pemerintah LAKIP Tahun 2015 sebagai sarana pencapaian kinerja manajemen bagi upaya-upaya perbaikan kinerja di masa mendatang. Untuk setiap kelemahan kinerja yang ditemukan, manajemen akan merumuskan strategi pemecahan masalahnya agar capaian kinerja Inspektorat Kota Dumai dapat ditingkatkan secara berkelanjutan.

C. Isu-Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD

Pelaksanaan pembangunan daerah pada dasarnya adalah untuk menyelesaikan segala permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh daerah. Namun pada perkembangannya tentu akan muncul Laporan Akuntabilitas Kinerja Inspektorat Kota Dumai Tahun 2015 3 permasalahan-permasalahan baru sebagai wujud dari dinamika tuntutan masyarakat yang terus berkembang. Dalam era Otonomi Daerah yang disemangati dengan azaz desentralisasi maka mandat untuk melaksanakan kewenangan Otonomi Daerah di KabupatenKota sebagai pelaksanaan tugas desentralisasi di bidang pengawasan ada pada Inspektorat KabupatenKota, dengan demikian Inspektorat Kota Dumai memiliki posisi yang sangat strategis dalam sistem Pemerintahan Daerah Kota Dumai. Untuk itu, efektivitas pembinaan dan pengawasan yang dilakukan oleh Inspektorat memiliki peran yang sangat signifikan bagi keberhasilan Pemerintahan Daerah Kota Dumai. Inspektorat Kota Dumai mempunyai peran besar dalam tujuan mewujudkan good governance dan clean government pada Pemerintah Kota Dumai. Hal ini bukanlah sesuatu yang mudah karena terdapat berbagai permasalahan yang ada dan sering mengemuka, baik dari dalam institusiInspektorat secara khusus maupun Pemerintah Daerah Kota Dumai secara umum. Permasalahan-permasalahan tersebut antara lain, masih cukup tingginya tingkat penyalahgunaan wewenang yang mengakibatkan kerugian NegaraDaerah, masih sering terjadi pelanggaran dalam pelaksanaan tugas oleh aparatur sebagai akibat dari rendahnya pengetahuan akan peraturan perundangan yang berlaku, masih rendahnya persentase penyelesaian tindak lanjut hasil temuan aparat pengawasan, serta masih terbatasnya aparatur pengawasan yang berkualifikasi Auditor. Perubahan mindset atau paradigma yang berkembang saat ini Aparat Pengawas Internal Pemerintah APIP bukan lagi sebagai Watchdog atau terkesan hanya mencari kesalahan, tetapi ke depan APIP harus mampu berperan sebagai Early Warning System, Quality Assurance, Solution Maker, Consultative Management dengan fokus pada terselenggaranya manajemen risiko dan sistem pengendalian intern yang handal oleh manajemen. APIP harus mampu mendorong kinerja pemerintahan yang excellent, cegah KKN preventif, sehingga perlu sinergitas antar APIP di dalam melaksanakan peran dan fungsinya. Berdasarkan indentifikasi terhadap masalahfaktor penghambat dalam rangka pengembangan kinerja Inspektorat Kota Dumai, secara garis besar dapat disampaikan sebagai berikut: Laporan Akuntabilitas Kinerja Inspektorat Kota Dumai Tahun 2015 4 1. Terbatasnya anggaran untuk menunjang kelancaran tugas bidang pengawasan baik kegiatan-kegiatan operasional pengawasan maupun kegiatan dalam rangka peningkatan sumber daya manusia aparatur pengawasan dalam bentuk pendidikan dan pelatihan Jabatan Fungsional Auditor maupun pendidikan teknis substantif lainnya. 2. Terbatasnya sarana dan prasarana yang mendukung operasional pengawasan. 3. Masih rendahnya persentase penyelesaian tindak lanjut hasil temuan aparat pengawasan. 4. Terbatasnya sumber daya manusia aparatur pengawas yang berkualifikasi Auditor dan P2UPD Berdasarkan permasalahan diatas, beberapa hal yang dapat dilakukan guna pengembangan kinerja Inspektorat Kota Dumai kedepan antara lain: 1. Mengusulkan anggaran untuk peningkatan pembinaan dan pengawasan yang dialokasikan untuk pelaksanaan pengawasan dan peningkatan sumber daya manusia aparatur pengawas. 2. Mengoptimalkan anggaran yang ada untuk memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana sesuai skala prioritas. 3. Rekomendasi yang disampaikan oleh Auditor kepada Auditan ditujukan untuk menghilangkan penyebab terjadinya kondisitemuan sehingga rekomendasi yang disampaikan dapat segera ditindaklanjuti oleh pihak auditan secara tepat waktu. Sedangkan untuk temuan yang belum ditindaklanjuti, penyelesaiannya diteruskan pada Majelis Pertimbangan Tuntutan Perbendaharaan dan Tututan Ganti Rugi MP TP-TGR. 4. Mengirimkan aparat pengawas untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan Jabatan Fungsional Auditor maupun pendidikan dan pelatihan subtantif lainnya baik yang dilaksanakan oleh lembaga pendidikan maupun yang dilaksanakan oleh Inspektorat Kota Dumai.

D. Struktur Organisasi