xix berstatus sebagai badan hukum, kita hanya dapat mengetahui menurut
kebiasaan di dalam praktek. Berbeda dengan UU No. 1 Tahun 1995 yang secara tegas menyebutkan dalam Pasal 7 ayat 6 dan UU No. 40 Tahun 2007
pada Pasal 7 ayat 4. Suatu langkah yang lebih maju lagi bahwa dalam UU No. 40 Tahun 2007 penanda tanganan pengesahan badan hukum dilakukan
dengan secara elektronik, sebagaimana termuat dalam Pasal 10 ayat 6.
c. Pendaftaran Akta Pendirian dan Anggaran Dasar Perseroan Terbatas
Menurut Pasal 38 ayat 2 KUHD antara lain disebutkan bahwa : Akta Pendirian dan Anggaran Dasar PT yang sudah memperoleh pengesahan dari
Menteri Kehakiman, wajib didaftarkan oleh para persero dalam Register Umum yang disediakan untuk itu di Kepaniteraan Pengadilan Negeri
setempat, Sedangkan menurut UU No. 1 Tahun 1995 dalam Pasal 21 ayat 1 disebutkan “Direksi perseroan wajib mendaftarkan dalam Daftar Perusahaan
Akta Pendirian beserta surat pengesahan Menteri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat 6.
Adapun yang dimaksud dalam Pasal 7 ayat 6 dengan Daftar Perusahaan adalah daftar perusahaan sebagaimana
dimaksud dalam Undang-undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan.
Dari dua ketentuan tersebut tampak telah terjadi peralihan kewenangan bagi lembaga yang berwenang untuk melakukan pendaftaran Akta Pendirian
dan Anggaran Dasar PT.
Dalam UU No. 40 Tahun 2007 tidak mengkaitkan pengesahan badan hukum Perseroan, persetujuan dan pemberitahuan perubahan anggaran dasar
xx perseroan dengan pendaftaran sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang
Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perseroan. Menteri yang memberikan pengesahan badan hukum dan persetujuan
perubahan anggaran dasar serta menerima pemberitahuan perubahan anggaran dasar akan menyelenggarakan Daftar perseroan dan memasukkan data
perseroan secara langsung Pasal 29 UU No. 40 Tahun 2007. Daftar Perseroan memuat data tentang Perseroan yang meliputi :
a. Nama dan tempat kedudukan, maksud dan tujuan serta
kegiatan usaha, jangka waktu pendirian, dan permodalan. b.
Alamat lengkap Perseroan sesuai dengan Pasal 5 UU No. 40 Tahun 2007 .
c. Nomor dan tanggal akta pendirian dan Keputusan Menteri
mengenai pengesahan badan hukum Perseroan sesuai dengan Pasal 7 ayat 4 UU No. 40 Tahun 2007.
d. Nomor dan tanggal akta perubahan anggaran dasar dan
persetujuan Menteri sesuai dengan Pasal 23 ayat 1 UU No. 40 Tahun 2007.
e. Nomor dan tanggal akta perubahan anggaran dasar dan
tanggal penerimaan pemberitahuan oleh Menteri sesuai dengan Pasal 23 ayat 2 UU No. 40 Tahun 2007.
f. Nama dan tempat kedudukan notaris yang membuat akta
pendirian dan akta perubahan anggaran dasar.
xxi g.
Nama dan tanggal alamat pemegang saham, anggota Direksi, dan anggota Dewan Komisaris Perseroan.
h. Nomor dan tanggal akta pembubaran atau nomor dan
tanggal penetapan pengadilan tentang pembubaran Perseroan yang telah diberitahukan kepada Menteri.
i. Berakhirnya status badan hukum Perseroan.
j. Neraca dan laporan laba rugi dari tahun buku yang
bersangkutan bagi Perseroan yang wajib diaudit. Data Perseroan tersebut diatas dimasukkan dalam daftar Perseroan pada
tanggal yang sama dengan tanggal : a.
Keputusan Menteri mengenai pengesahan badan hukum Perseroan, persetujuan atas perubahan anggaran dasar yang memerlukan
persetujuan; b.
Penerimaan pemberitahuan perubahan anggaran dasar yang tidak memerlukan persetujuan ; dan
c. Penerimaan pemberitahuan perubahan data Perseroan yang bukan
merupakan perubahan anggaran dasar. Daftar Perseroan yang diselenggarakan Menteri terbuka untuk umum dan akan
diatur lebih lanjut dengan peraturan Menteri
6
.
d. Pengumuman Akta Pendirian dan Anggaran Dasar Perseroan Tebatas