Akta Pendirian dan Anggaran Dasar

lxx oleh perseroan untuk melakukan pendaftaran dan pengumuman yang disyaratkan segera setelah Akta Pendirian perseroan memperoleh pengesahan, perubahan atas Anggaran Dasar perseroan memperoleh persetujuan, atau dilaksanakannya pelaporan atas perubahan Anggaran Dasar perseroan yang tidak memerlukan persetujuan, laporan ini harus dilakukan dalam 14 empat belas hari sejak keputusan RUPS bersangkutan, dan kemudian didaftarkan dalam daftar perusahaan.

c. Akta Pendirian dan Anggaran Dasar

Dari uraian yang telah diberikan, kita dapat melihat bahwa UU No. 1 Tahun 1995 mengenal dua 2 macam istilah, yaitu Akta Pendirian dan Anggaran Dasar. Rumusan Pasal 8 ayat 1 UU No. 1 Tahun 1995 menyatakan bahwa Akta Pendirian perseroan memuat Anggaran Dasar perseroan secara keseluruhan dan berbagai keterangan lainnya yang diperlukan, seperti : 1. Identitas para pendiri perseroan; Dalam mendirikan perseroan diperlukan kejelasan mengenai kewarganegaraan pendiri, karena pada dasarnya badan hukum Indonesia yang berbentuk PT didirikan oleh warga negara Indonesia, namun demikian kepada warga negara asing diberi kesempatan untuk mendirikan badan hukum lxxi Indonesia yang berbentuk PT sepanjang undang-undang yang mengatur bidang usaha perseroan tersebut memungkinkan, atau pendirian perseroan tersebut diatur dengan undang- undang tersendiri. 2. Identitas para pengurus Direksi dan Pengawas Komisaris perseroan; Susunan, nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, pekerjaan, tempat tinggal dan kewarganegaraan anggota Direksi dan Komisaris yang pertama kali diangkat; dan 3. Keterangan mengenai para pemegang saham yang telah mengambil bagian saham, rincian jumlah saham, nilai nominal saham atau nilai yang diperjanjikan dari saham yang telah ditempatkan dan disetor pada saat pendirian. Rumusan Pasal 8 ayat 2 UU No. 1 Tahun 1995 Ada beberapa hal yang patut memperoleh perhatian berkenaan dengan Akta Pendirian yaitu adanya larangan bahwa Akta Pendirian tidak boleh memuat : 1 Ketentuan tentang penerimaan bunga tetap atas saham; dan 2 Ketentuan tentang pemberian keuntungan pribadi kepada pendiri atau pihak lain. Serta adanya keharusan berkenaan dengan berbuatan hukum yang berkaitan dengan susunan dan penyertaan modal lxxii serta susunan saham perseroan yang dilakukan pendiri sebelum perseroan didirikan, harus dicantumkan dalam Akta Pendirian sebagai berikut : 1 Perbuatan hukum yang dimaksudkan antara lain mengenai penyetoran saham dalam bentuk atau cara lain dari pada uang tunai. 2 Naskah asli atau salinan resmi akta otentik pengenai perbuatan hukum tersebut di atas dilekatkan pada Akta Pendirian, Justru semua dokumen yang memuat perbuatan hukum yang terkait dengan pendirian perseroan yang bersangkutan harus ditempatkan sebagai satu kesatuan dengan Akta Pendirian, dengan cara melekatkan atau menjahitkan dokumen tersebut sebagai satu kesatuan dengan Akta Pendirian. Apabila pencantuman perbuatan hukum dan pelekatan seperti dimaksudkan di atas tidak terpenuhi, perbuatan hukum tersebut tidak menimbulkan hak dan kewajiban bagi perseroan kecuali dikukuhkan menurut cara yang telah ditentukan.

d. Pendaftaran dan Pengumuman