SELEKSI GAGAL

H. SELEKSI GAGAL

37. Seleksi Gagal

37.1 Pokja ULP menyatakan seleksi gagal, apabila:

a. jumlah peserta yang memasukkan Dokumen Penawaran kurang dari 3 (tiga);

b. jumlah peserta yang lulus [kurang dari 5 (lima) untuk Seleksi Umum] atau [kurang dari 3 (tiga) untuk Seleksi Sederhana];

c. seluruh peserta yang lulus dan tidak hadir dalam pembuktian kualifikasi;

d. apabila dalam evaluasi penawaran terjadi persaingan yang tidak sehat;

e. tidak ada penawaran yang lulus evaluasi penawaran;

f. sanggahan dari peserta atas pelaksanaan seleksi

Standar Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi Perorangan (dengan Pascakualifikasi)

ternyata benar terhadap :

1) penyimpangan ketentuan dan prosedur yang diatur dalam Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang terakhir diubah dengan Peraturan Presiden No. 70 Tahun 2012 beserta petunjuk teknisnya dan yang telah ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan; dan/atau

2) kesalahan substansi Dokumen Pengadaan.

g. calon pemenang dan pemenang cadangan 1 dan

2, tidak hadir dalam klarifikasi teknis dan negosiasi biaya; atau

h. klarifikasi teknis dan negosiasi biaya dengan calon pemenang dan pemenang cadangan 1 dan

2 tidak menghasilkan kesepakatan.

37.2 PA/KPA menyatakan seleksi gagal, apabila:

a. PA/KPA sependapat dengan PPK yang tidak bersedia menandatangani SPPBJ karena proses Seleksi tidak sesuai dengan Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang terakhir diubah dengan Peraturan Presiden No. 70 Tahun 2012 beserta petunjuk teknisnya;

atas terjadinya penyimpangan ketentuan dan prosedur dalam pelaksanaan seleksi yang melibatkan Pokja ULP dan/atau PPK, ternyata benar;

b. pengaduan

masyarakat

c. calon pemenang dan pemenang cadangan 1 dan

2 mengundurkan diri dari penunjukan pemenang;

d. dugaan KKN dan/atau pelanggaran persaingan sehat dalam pelaksanaan Seleksi dinyatakan benar oleh pihak berwenang;

e. sanggahan dari peserta yang memasukan penawaran atas kesalahan prosedur yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan ternyata benar;

f. Dokumen Pengadaan tidak sesuai dengan Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang terakhir diubah dengan Peraturan Presiden No.

70 Tahun 2012 beserta petunjuk teknisnya;

tidak sesuai atau menyimpang dari Dokumen Pengadaan; atau

g. pelaksanaan

seleksi

h. pelaksanaan seleksi melanggar Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang terakhir diubah dengan Peraturan Presiden No. 70 Tahun 2012 beserta petunjuk teknisnya.

Standar Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi Perorangan (dengan Pascakualifikasi)

37.3 Menteri/Pimpinan Lembaga/Institusi Lainnya menyatakan seleksi gagal, apabila:

a. sanggahan banding dari peserta atas terjadinya penyimpangan ketentuan dan prosedur dalam pelaksanaan seleksi yang melibatkan KPA, PPK dan/atau Pokja ULP, ternyata benar; atau

b. pengaduan masyarakat atas terjadinya KKN dan/atau terjadinya penyimpangan ketentuan dan prosedur dalam pelaksanaan seleksi yang melibatkan KPA, ternyata benar.

37.4 Kepala Daerah menyatakan seleksi gagal, apabila:

a. sanggahan banding dari peserta atas terjadinya penyimpangan ketentuan dan prosedur dalam pelaksanaan seleksi yang melibatkan PA, KPA, PPK dan/atau Pokja ULP, ternyata benar; atau

b. pengaduan masyarakat atas terjadinya KKN dan/atau terjadinya penyimpangan ketentuan dan prosedur dalam pelaksanaan Seleksi yang melibatkan PA dan/atau KPA, ternyata benar.

37.5 Setelah seleksi dinyatakan gagal, maka Pokja ULP memberitahukan kepada seluruh peserta.

37.6 Setelah pemberitahuan adanya seleksi gagal, maka Pokja ULP atau Pokja ULP pengganti (apabila ada) meneliti dan menganalisis penyebab terjadinya seleksi gagal, untuk menentukan langkah selanjutnya, yaitu melakukan:

a. evaluasi ulang;

b. penyampaian ulang Dokumen Penawaran;

c. seleksi ulang; atau

d. penghentian proses seleksi.

37.7 PA/KPA, PPK dan/atau ULP dilarang memberikan ganti rugi kepada peserta seleksi apabila penawarannya ditolak atau seleksi dinyatakan gagal.

37.8 Apabila dari hasil evaluasi penyebab terjadinya Seleksi gagal, mengharuskan adanya perubahan Dokumen Pengadaan, maka dilakukan Seleksi ulang dengan terlebih dahulu memperbaiki Dokumen Pengadaan

38. Penandatangan Setelah SPPBJ diterbitkan, PPK melakukan finalisasi an Kontrak

terhadap rancangan Kontrak, dan menandatangani Kontrak pelaksanaan pekerjaan, apabila dananya telah cukup tersedia dalam dokumen anggaran, dengan ketentuan sebagai berikut:

38.1 Penandatanganan Kontrak dilakukan paling lambat

Standar Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi Perorangan (dengan Pascakualifikasi)

14 (empat belas) hari kerja setelah diterbitkan SPPBJ.

38.2 PPK dan penyedia tidak diperkenankan mengubah substansi Dokumen Pengadaan sampai dengan penandatanganan Kontrak, kecuali mempersingkat dikarenakan jadwal pelaksanaan pekerjaan yang ditetapkan sebelumnya melewati batas tahun anggaran.

38.3 Dalam hal kontrak tahun tunggal perubahan waktu pelaksanaan pekerjaan melewati tahun anggaran, penandatanganan Kontrak dilakukan setelah mendapat persetujuan kontrak tahun jamak.

38.4 PPK dan penyedia wajib memeriksa konsep Kontrak meliputi substansi, bahasa, redaksional, angka dan huruf serta membubuhkan paraf pada setiap lembar Dokumen Kontrak.

38.5 Menetapkan urutan hirarki bagian-bagian Dokumen Kontrak dalam Surat Perjanjian dengan maksud apabila terjadi pertentangan ketentuan antara bagian satu dengan bagian yang lain, maka berlaku urutan sebagai berikut:

a. adendum Surat Perjanjian (apabila ada);

b. pokok perjanjian;

c. Berita Acara Hasil Klarifikasi dan Negosiasi;

d. surat penawaran, beserta rincian penawaran biaya;

e. syarat-syarat khusus Kontrak;

f. syarat-syarat umum Kontrak;

g. Kerangka Acuan Kerja;

h. daftar kuantitas (apabila ada); dan

i. dokumen lainnya, seperti : SPPBJ, BAHS, BAPP, dan gambar-gambar.

38.6 Banyaknya rangkap Kontrak dibuat sesuai kebutuhan, yaitu:

a. sekurang-kurangnya 2 (dua) Kontrak asli, terdiri dari:

1) Kontrak asli pertama untuk PPK dibubuhi materai pada bagian yang ditandatangani oleh penyedia; dan

2) Kontrak asli kedua untuk penyedia dibubuhi materai pada bagian yang ditandatangani oleh PPK.

b. rangkap kontrak lainnya tanpa dibubuhi materai, apabila diperlukan.

38.7 Penandatanganan Kontrak yang kompleks dan/atau

Standar Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi Perorangan (dengan Pascakualifikasi)

bernilai di atas Rp 100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah) dilakukan setelah draft kontrak memperoleh pendapat ahli hukum kontrak.

38.8 Pihak yang berwenang menandatangani Kontrak atas nama penyedia adalah Penyedia perorangan.

Standar Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi Perorangan (dengan Pascakualifikasi)