Tinjauan Kepustakaan Tanggung Jawab Penerbit Uang Elektronik Terhadap Penyalahgunaan Uang Elektronik yang Merugikan Pengguna Uang Elektronik

D. Keaslian Penulisan

Penulisan ini didasarkan pada ide, gagasan, maupun pemikiran sendiri yang secara pribadi didasarkan dengan melihat perkembangan alat pembayaran elektronik khususnya uang elektronik. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, baik melalui media internet maupun perpustakaan ditemukan bahwa bahwa belum ada penulisan skripsi yang mengkhususkan diri untuk membahas tentang “Tanggung jawab penerbit uang elektronik terhadap penyalahgunaan uang elektronik yang merugikan pengguna uang elektronik”. Judul skripsi yang diulas, bukanlah hasil penggandaan ataupun jiplakan dari hasil karya maupun tulisan orang lain. Mengenai keberadaan kutipan pendapat dalam penulisan skripsi ini adalah suatu hal yang tidak perlu untuk diperdebatkan karena sebuah kutipan merupakan hal yang lumrah dan wajar karena diajukan semata-mata demi penyempurnaan penulisan skripsi. Singkatnya, tidak bermaksud untuk melakukan suatu tindakan plagiat ataupun menjiplak hasil karya tulis orang lain.

E. Tinjauan Kepustakaan

Penulisan skripsi ini berkisar tentang Tanggung Jawab Penerbit Uang Elektronik terhadap Penyalahgunaan Uang Elektronik yang Merugikan Pengguna Uang Elektronik. Adapun tinjauan kepustakaan tentang skripsi ini, adalah sebagai berikut: 1. Tanggung jawab Seseorang yang bertanggungjawab secara hukum atas perbuatan tertentu artinya dia dapat dikenakan suatu sanksi dalam kasus perbuatannya Universitas Sumatera Utara bertentanganberlawanan hukum. Sanksi dikenakan deliquet , karena perbuatannya sendiri yang membuat orang tersebut bertanggungjawab. Subyek responsibility dan subyek kewajiban hukum adalah sama. Dalam teori tradisional, ada dua jenis tanggung jawab: pertanggungjawaban berdasarkan kesalahan based on fault dan pertanggungjawab mutlak absolut responsibility. 4 Tanggungjawab mutlak yaitu suatu perbuatan menimbulkan akibat yang dianggap merugikan oleh pembuat undang-undang dan ada suatu hubungan antara perbuatan dengan akibatnya. 2. Uang elektronik Secara umum, uang elektronik atau dalam bahasa Inggris electronic money , adalah sebuah alat pembayaran yang menggantikan uang konvensional, dapat digunakan dan didisribusikan sebagai alat tukar, yang disimpan dalam format digital di sebuah komputer atau micro chip dalam sebuah kartu. Bank for International Settlement BIS dalam salah satu publikasinya pada bulan oktober 1996 memberikan definisi e-money sebagai “Stored-value or prepaid products in which a record of the funds or value available to a consumer is stored on an electronic device in the consume r’s possession” 5 produk stored-value atau prepaid dimana sejumlah nilai uang disimpan dalam suatu media elektronis yang dimiliki seseorang. Thomas J. Smedinghoff dalam buku berjudul Online La w –The SPA’s Legal Guide to Doing Business on the Internet menyatakan bahwa: uang 4 Jimly Asshiddiqie, Ali Safa’at, Teori Hans Kelsen tentang Hukum Jakarta: Konstitusi Press, 2006, hlm. 61. 5 Bank for Internatonal Settlements, Implications for Central Banks of the Development of Electronic Money New York: Basle, 1996, hlm. 1. Universitas Sumatera Utara elektronik merupakan suatu hal yang mewakili keberadaan uang fisik dalam bentuk elektronik di suatu media elektronik. Nilai dari uang tersebut dinyatakan dalam bentuk kumpulan angka yang secara digital dikeluarkan oleh suatu bank ataupun lembaga lainnya, dan dapat disimpan melalui berbagai media. 6 Pada Pasal 1 Ayat 3 Peraturan Bank Indonesia Nomor 16 8 PBI2014 jo Peraturan Bank Indonesia Nomor 1112PBI2009 tentang uang elektronik selanjutnya disebut PBI Uang Elektronik menjelaskan mengenai uang elektronik electronic money adalah alat pembayaran yang memenuhi unsur-unsur sebagai berikut: pertama, Diterbitkan atas dasar nilai uang yang disetor terlebih dahulu kepada penerbit; kedua, Nilai uang disimpan secara elektronik dalam suatu media server atau chip; ketiga, Digunakan sebagai alat pembayaran kepada pedagang yang bukan merupakan penerbit uang elektronik tersebut; dan keempat, Nilai uang elektronik yang dikelola oleh penerbit bukan merupakan simpanan sebagaimana dimaksud dalam undang-undang yang mengatur mengenai perbankan. 3. Penerbit uang elektronik Pada Pasal 1 ayat 6 PBI Uang Elektronik menjelaskan penerbit uang elektronik adalah bank atau lembaga selain bank yang menerbitkan uang elektronik.

F. Metode Penulisan