Konsep dasar oksigenasi Asuhan Keperawatan dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Oksigenasi pada Klien TB Paru di Kelurahan Harjosari Kecamatan Medan Amplas

A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Kebutuhan Dasar Oksigenasi pada Klien TB paru di Komunitas

1. Konsep dasar oksigenasi

Oksigen merupakan gas yang sangat vital dalam kelangsungan hidup sel dan jaringan tubuh karena oksigen diperlukan untuk proses metabolisme tubuh secara terus menerus. Oksigen diperoleh dari atmosfer melalui proses bernafas. Di atmosfer gas selain oksigen juga terdapat karbon dioksida CO 2 , nitrogen N 2 , dan unsur-unsur lain seperti argon dan helium. Pemenuhan kebutuhan oksigen tubuh sangat ditentukan oleh adekuatnya sistem pernafasan, sistem kardiovaskuler, dan sistem hematologi. A. Sistem pernafasan Sistem pernafasan atau respirasi berperan dalam menjamin ketersediaan oksigen untuk kelangsungan metabolisme sel-sel tubuh dan pertukaran gas. Proses oksigenasi dimulai dari pengambilan oksigen di atmosfer, kemudian oksigen masuk melalui organ pernafasan bagian atas seperti hidung atau mulut, faring, laring dan selanjutnya masuk ke organ pernafasan bagian bawah seperti trakea, bronkus utama, bronkus sekunder, bronkus tersier, terminal bronkiolus dan selanjutnya masuk ke alveoli. 1. Mekanisme pernafasan Proses bernafas merupakan proses yang kompleks dan tergantung pada perubahan volume yang terjadi pada rongga toraks dan perubahan tekanan. Adanya perbedaan tekanan yang terjadi mengakibatkan perubahan rongga toraks menjadi lebih besar atau mengecil. 2. Inspirasi Inspirasi terjadi ketika tekanan alveoli di bawah tekanan atmosfer. Otot yang paling penting dalam inspirasi adalah diafragma, ketika diafragma berkontraksi bentuknya menjadi datar dan menekan bagian bawahnya yaitu isi abdomen dan Universitas Sumatera Utara mengangkat iga. Keadaan ini menyebabkan pembesaran organ toraks dan paru-paru. 3. Ekspirasi Selama pernafasan biasa, ekspirasi merupakan proses pasif, tidak ada kontraksi otot-otot aktif. Pada akhir inspirasi, otot- otot ekspirasi relaks, membiarkan elastisitas paru dan rongga dada untuk mengisi volume paru. Ekspirasi terjadi ketika tekanan alveolus lebih tinggi dari tekanan atmosfer. Relaksasi diafragma dan otot intrcosta eksterna mengakibatkan recoil elastis dinding dada dan paru sehingga terjadi peningkatan tekanan alveolus dan menurunkan volume paru. Dengan demikian, udara bergerak dari paru-paru ke atmosfer. B. Sistem kardiovaskuler Sistem kardiovaskuler juga berperan dalam poses oksigenasi ke jaringan tubuh, yaitu berperan dalam transfortasi oksigen. Oksigen ditranportasikan ke seluruh tubuh melalui aliran darah. Aliran darah yang adekuat dapat terjadi apabila fungsi jantung normal, dengan demikian, kemampuan oksigenasi pada jaringan sangat ditentukan oleh adekuatnya fungsi jantung. Fungsi jantung yang adekuat dapat dilihat dari kemampuan jantung memompa darah dan perubahan tekanan darah. C. Sistem hematologi Sel darah yang sangat berperan dalam oksigenasi adalah sel darah merah, karena di dalamnya terdapat hemoglobin yang mampu mengikat oksigen. Setelah didifusi dari kapiler pulmonal, oksigen dibawa ke seluruh tubuh melalui sistem sirkulasi sistemik. Setiap 100 ml darah yang meninggalkan kapiler alveolus membawa 20 ml oksigen. Molekul oksigen dibawa dalam darah melalui 2 jalur yaitu melalui ikatan dengan hemoglobin sekitar 97 dan larut melalui plasma sekitar 3. Universitas Sumatera Utara Setiap sel darah mempunyai kira-kira 280 juta hemoglobin, sehingga kemampuan sel darah merah untuk membawa oksigen sangat besar. Persentase hemoglobin yang mengandung oksigen disebut saturasi hemoglobin. Jika semua molekul Hb dapat mengikat oksigen maka saturasinya menjadi 100. Jika rata-rata setiap Hb membawa 2 molekul oksigen, maka saturasinya menjadi 50. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi ikatan hemoglobin dengan oksigen di antaranya tekanan parsial oksigen dalam darah, pH darah, temperatur dan aktifitas metabolisme dalam sel darah merah. D. Faktor-faktor yang mempengaruhi oksigenasi Faktor Fisiologi 1. Menurunnya kapasitas anemia oksigen seperti pada anemia 2. Menurunnya konsentrasi oksigen yang diinspirasi seperti pada obstruksi saluran nafas bagian atas. 3. Hivopolemia sehingga tekanan darah menurun mengakibatkan transport oksigen terganggu. Faktor Perkembangan 1. Bayi prematur disebabkan kurangnya pembentukan surfaktan 2. Bayi dan toodler adanya resiko infeksi saluran pernafasan akut 3. Anak usia sekolah dan remaja : resiko infeksi saluran pernafasan dan merokok 4. Dewasa tua : adanya proses penuaan yang mengakibatkan kemungkinan arterosklerosis, elastisitas menurun dan ekspansi paru menurun. Faktor Perilaku 1. Nutrisi, misalnya pada obesitas mengakibatkan penurunan ekspansi paru 2. Latihan, dapat meningkatkan kebutuhan oksigen Universitas Sumatera Utara 3. Merokok, nikotin menyebabkan vasokonstriksi pembuluh darah perifer dan koroner 4. Kecemasan menyebabkan metabolisme meningkat Faktor Lingkungan 1. Tempat kerja polusi 2. Temperatur lingkungan 3. Ketinggian tempat dari permukaan laut

2. Konsep TB Paru