Konsep TB Paru Asuhan Keperawatan dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Oksigenasi pada Klien TB Paru di Kelurahan Harjosari Kecamatan Medan Amplas

3. Merokok, nikotin menyebabkan vasokonstriksi pembuluh darah perifer dan koroner 4. Kecemasan menyebabkan metabolisme meningkat Faktor Lingkungan 1. Tempat kerja polusi 2. Temperatur lingkungan 3. Ketinggian tempat dari permukaan laut

2. Konsep TB Paru

TB paru adalah penyakit yang disebabkan oleh kuman tuberculosis Mycobacterium Tuberculosis. Kuman ini masuk melalui saluran nafas, saluran pencernaan dan lukan terbuka pada kulit. Kebanyakan infeksi tuberculosis terjadi melalui udara yaitu melalui inhalasi droplet yang mengandung kuman kuman basil tuberkel yang berasal dari orang yang terinfeksi Price, Sylvia A, 1995. TB paru disebabkan oleh mycobacterium tuberculosis, kuman ini bersifat tahan asam dapat merupakan organisme patogen maupun saprofit Price, 1995. Faktor lain yang dapat menyebabkan seseorang terinfeksi olen mycobacterium tuberculosis adalah : 1. Herediter : resistensi seseorang terhadap infeksi kemungkinan diturunkan secara genetik 2. Usia : masa baya kemungkinan terinfeksi sangat tinggi 3. Keadaan stress : situasi yang penuh stress stres emosional, kelelahan yang kronik 4. Nutrisi : status nutrisi yang kurang 5. Tidak mematuhi aturan pengobatan 6. Infeksi berulang 7. Bahan toksisk,misalnya rokok dan alkohol Masa inkubasi berkisar antara 4-12 minggu mulai adanya infeksi sampai timbulnya lesi awal. Pada pulmonari progresif dan ekstra Universitas Sumatera Utara pulmonari, tuberculosis biasanya memakan waktu yang lebih lama sampai beberapa tahun. Hiswani, 2001 Gejala klinis TB paru ini dapat diklasifikasikan menjadi 2 golongan yaitu : 1. Gejala sistemik a. Demam Gejala pertama TB paru, demam ini biasanya terjadi pada sore hari dan malam hari dengan suhu 40 o C-41 o C b. Malaise Rasa tidak enak badan, pegal-pegal, nafsu makan menurun, berat badan menurun, sakit kepala, lelah, dan siklus haid bisa terganggu. 2. Gejala respiratorik Batuk disertai sputum lebih dari 3 minggu, sesak nafas, nyeri dada dan terkadang batuk darah. Adapun pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi apakah seseorang menderita TB paru adalah kultur sputum, ziehl nelsheen, test kulit mantoux test, foto thorax dan pemeriksaan fungsi paru. Adapun pengobatan yang harus dilakukan yaitu bisa melalui pendidikan kesehatan dan terapi obat-obatan, adapun cara melalui pendidikan kesehatan adalah : • Isolasi penderita untuk mencegah penyebaran infeksi • Memakan obat dengan teratur • Meningkatkan kekebalan tubuh dengan vaksinasi BCG pada anak • Memperbaiki standard hidup dengan cara mengonsumsi makanan sehat, perumahan dengan ventilasi yang baik, istirahat dan tidur yang cukup. Universitas Sumatera Utara Terapi obat-obatan : • Awalnya pengobatan jangka panjang 1,5-2 tahun, suntikan streptomysin INH dan etambutol • Saat ini : pengobatan jangka pendek 6 bulan, dengan penggunaan OAT mengandung rifamfisin, pirazinamid, sebagai panduan terapi awal : INH • Efektivitas tergantung pada panduan obat, jalan obat dan lamanya • Kriteria keberhasilan pengobatan : konversi BTA - setelah 2 bulan pengobatan. Tabel obat TB paru Nama obat Dosis obat perhari Dosis maksimal perhari Rifamfisin 10-20 mgkg BB 450 mg INH isoniazid 10 mgkg BB 300 mg Pirazinamide 30-35 mgkg BB 1500 mg Streptomisin 20-30 mgkg BB 750 mg Etambutol 15-20 mgkg BB 800 mg

3. Strategi DOTS