Lemak Kolesterol Penyediaan Dan Karakterisasi Kitosan Dari Kulit Udang Lipan (Squilla Mantis) Sebagai Adsorben Untuk Menurunkan Kadar Kolesterol

Kitosan telah digunakan di berbagai bidang industri seperti industri makanan aditif, kosmetik, material pertanian, dan untuk anti bakterial. Kitosan juga sering digunakan sebagai adsorben pada ion logam transisi dan spesies organik. Hal ini disebabkan oleh adanya gugus amino -NH 2 dan gugus hidroksil -OH dari rantai kitosan yang dapat dijadikan sebagai tempat untuk berkoordinasi dan bereaksi Juang, 2002. Tabel 2.3 Aplikasi dan fungsi kitosan di berbagai bidang Bidang aplikasi Fungsi I. Pengolahan limbah − Bahan koagulasiflokulasi untuk limbah cair − Penghilangan ion-ion metal dari limbah cair II. Pertanian − Dapat menurunkan kadar asam sayur, buah dan ekstrak kopi − Sebagai pupuk − Bahan antimicrobakterial III. Industri tekstil − Serat tekstil − Meningkatkan ketahanan warna IV. Bioteknologi − Bahan-bahan immobilisasi enzim V. Fotografi − Melindungi film dari kerusakan Robert, 1992

2.4 Lemak

Lemak hewan pada umumnya berupa zat padat pada suhu ruangan, sedangkan lemak yang berasal dari tumbuhan berupa zat cair. Lemak yang mempunyai titik lebur tinggi mengandung asam lemak jenuh , sedangkan lemak cair atau yang biasa disebut minyak mengandung asam lemak tidak jenuh Poedjiadi,2002 Universitas Sumatera Utara Lemak hewani mengandung banyak sterol yang disebut lemak, sedangkan lemak nabati mengandung fitosterol dan lebih banyak mengandung asam lemak tak jenuh sehingga umumnya berbentuk cair. Lemak hewani ada yang berbentuk padat lemak yang biasanya berasal dari lemak hewan darat seperti lemak susu,lemak babi, lemak sapi. Lemak nabati yang berbentuk cair dapat dibedakan atas tiga golongan yaitu: a dryng oilI yang akan membentuk lapisan keras bila mongering di udara.; b semi drying oil seperti minyak jagung, minyak biji kapas dan minyak bunga matahari; dan c non drying oil misalnya minyak kelapa dan minyak kacang tanah.

2.5 Kolesterol

Kolesterol merupakan bagian yang penting dalam sel dan jaringan tubuh, otak, syaraf, ginjal, limpa, hari dan kulit yang disebut “endogeneous cholesterol” sedangkan “exogeneous choloesterol”, bersumber dari kuning telur, ikan, udang,sapi, kambing, dan lemak hewan lainnya. Konsentrasi total kolesterol dalam plasma darah berkisar 180 – 250 mg100 ml Suhardjo dan Kusharto 1987. Adapun struktur kimia dari kolesterol disajikan pada gambar 2.5. Gambar 2.3 Struktur Kolesterol Sampaio et al.2006 Kolesterol dapat larut dalam pelarut lemak, misalnya eter, kloroform, benzene dan alkohol panas. Apabila terdapat dalam konsentrasi tinggi, kolesterol mengkristal yang tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau, dan mempuntai titik lebur 150- 151 o C. Endapan lemak apabila terdapat dalam pembuluh darah dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah karena dinding pembuluh darah menjadi makin tebal. Hal ini juga mengakibatkan berkurangnya kelenturan pembuluh darah, maka aliran darah akan terganggu dan untuk mengatasi gangguan ini jantung harus memompa darah lebih keras Poedjiadi, 2006. Universitas Sumatera Utara

2.6 Spektroskopi IR dan FTIR