5
16,42 dan terendah pada Lapangan Usaha Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 0,52.
Rincian PDRB Kabupaten Kerinci dalam kurun waktu 3 tiga tahun, dapat dilihat sebagaimana tedapat dalam tabel 2.18
dibawah ini.
Tabel 1.3 PDRB Atas Dasar Harga Konstan ADHK Kabupaten Kerinci
Tahun 2008-2012
Lapangan Usaha PDRB Juta Rupiah
2013 2014
2015
1 2
3 4
1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan Perikanan 2.283.462,68 2.515.928,62 2.631.754,22
2. Pertambangan Penggalian 64.587,50
69.523,79 76.404,67
3. Industri Pengolahan 149.523,01
156.985,18 165.867,71
4. Pengadaan Listrik dan Gas 1.824,05
1.898,25 1.908,18
5. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Daur Ulang
18.258,00 19.033,77
20.142,96 6. Konstruksi
290.739,38 331.764,09
346.949,83 7. Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil, dan
Sepeda Motor
409.593,19 457.961,72
496.979,46 8. Transportasi dan Pergudangan
114.367,38 122.994,82
134.174,14 9. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
36.143,57 42.896,89
44.780,97 10. Informasi dan Kominikasi
302.351,50 290.419,23
338.100,83 11. Jasa Keuangan dan Asuransi
49.819,09 53.268,86
55.440,12 12. Real Estate
89.353,12 91.293,49
95.615,97 13. Jasa Perusahaan
1.982,91 2.140,42
2.225,74 14. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan
Jaminan Sosial Wajib 259.434,83
289.715,17 313.138,99
15. Jasa Pendidikan 206.079,10
210.080,27 227.923,30
16. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 68.354,56
77.906,02 85.232,15
17. Jasa lainnya 73.062,16
77.472,67 84.844,90
Jumlah 4.418.936,04 4.811.283,26 5.121.484,15
Sumber: BPS Kabupaten Kerinci Tahun 2015 dan 2016.
1.2.5. PDRB Per Kapita
Berdasarkan asumsi, bahwa pendapatan faktor produksi dan transfer yang mengalir ke luar sama dengan pendapatan faktor
produksi dan transfer yang masuk, maka nilai pendapatan regional diasumsikan sama besar dengan nilai PDRB. Angka pendapatan per
kapita diperoleh dengan cara membagi PDRB dengan jumlah penduduk pertengahan tahun. Pada tahun 2012 PDRB Kabupaten
Kerinci mencapai 4,16 triliun rupiah dan menjadi 5,12 triliun rupiah pada tahun 2015.
Sementara itu, data pertumbuhan PDRB Per Kapita Kabupaten Kerinci selama 4 empat tahun yang lalu Atas Dasar Harga
6
Konstan ADHK, dapat dilihat sebagaimana terdapat pada tabel 2.20 dibawah ini.
Tabel. 1.4 PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan
2010 Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2016
NO TAHUN
PDRB Juta Rupiah ADHB
ADHK 1
2012 4.658.114,48
4.155.505,90 2
2013 5.382.378,21
4.411.405,87 3
2014 6.239.753,30
4.811.283,26 4
2015 7.067.749,79
5.121.484,15 5
2016 -
5.463.047,65 Sumber : BPS Kabupaten Kerinci 2016
1.2.6.
Perkembangan Jumlah PNS. Data perkembangan jumlah PNS di Kabupaten Kerinci selama
kurun waktu tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 di Kabupaten Kerinci, dapat dilihat sebagaimana data yang terdapat dalam tabel
dibawah ini.
Tabel 1.5 Perkembangan Jumlah PNS di Kabupaten Kerinci Tahun 2011-
2015
NO GOL. PNS JUMLAH PNS ORANG
2011 2012
2013 2014
2015 L
P TOTAL
L P
TOTAL L
P TOTAL
L P
TOTAL L
P TOTAL
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
13 14
15 16
17 1
IV 1239 888
2127 1272 897
2169 1260 876
2136 1222 842
2062 1350 911
2261 2
III 1267 1018
2285 1389 966
2355 1397 1029
2426 1351 1051
2402 1659 1231
2890 3
II 824
628 1452
758 478
1236 641
451 1092
614 425
1039 630
484 1114
4 I
27 20
47 15
12 27
11 10
21 21
2 23
27 7
34 JUMLAH
335 7
255 4
5911 341
3 237
4 5787
330 9
236 6
5675 320
8 232
5528 366
6 263
3 6299
Sumber data : BKD Kab. Kerinci Tahun 2017.
1.2.7.
Pendidikan Formal Data tentang sumber daya aparatur yang telah mengikuti diklat
di Kabupaten Kerinci selama kurun waktu tahun 2011 sampai dengan tahun 2015, dapat dilihat sebagaimana data yang terdapat
dalam tabel dibawah ini.
7
Tabel 1.6 Perkembangan Pendidikan PNS Kabupaten Kerinci
Tahun 2011-2015
No Jenis Diklat
Jumlah PNS Orang 2011
2012 2013
2014 2015
A FUNGSIONAL
1. TUGAS BELAJAR 8
6 5
JUMLAH 8
6 5
2. IZIN BELAJAR 116
103 122
108 111
JUMLAH 116
103 122
108 111
B STRUKTURAL
1. DIKLAT PIM II 3
1 5
2. DIKLAT PIM III 23
21 7
15 15
3. DIKLAT PIM IV 38
40 40
15 JUMLAH
64 62
47 15
35
Sumber data : BKD Kab. Kerinci 2017
Sementara itu, sampai dengan akhir tahun 2016, kondisi sumber daya aparatur di Kabupaten Kerinci, dapat dilihat
sebagaimana terdapat dalam tabel 2.64 dibawah ini.
Tabel 1.7 Kondisi Sumber Daya Aparatur Per SKPD Per Golongan
Kabupaten Kerinci Tahun 2016
No Nama SKPD
Jumlah PNS Golongan IV
III II
I Total
1. SEKRETARIAT DAERAH
37 74
26 1
138 2.
SEKRETARIAT DPRD 3
27 6
1 37
3. DINAS PENDIDIKAN
57 50
18 125
4. DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN DAN ASET
4 51
8 2
65 5.
DINAS KESEHATAN 8
56 14
1 79
6. DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
6 31
13 50
7. BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
3 21
16 40
8. DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
7 30
2 39
9. DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL
8 25
4 37
10. DINAS PEMUDA, OLAH RAGA, PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN 17
24 7
1 49
11. DINAS PEKERJAAN UMUM 3
65 19
87 12. DINAS PERTANIAN DAN TANAMAN PANGAN
8 65
10 83
13. DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN ENERGI DAN
SUMBER DAYA MINIRAL 8
31 4
43 14. DINAS KOPERASI DAN UMKM
9 23
6 38
15. DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN 3
32 8
43 16. DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN
8 36
11 1
55 17. BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
8 35
8 51
18. BADAN KESATUAN BANGSA, POLITIK, DAN PERLINDUNGAN
MASYARAKAT 8
16 7
31 19.
BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, PEMERINTAHAN DESA, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KB
16 50
4 70
20. BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH 2
29 3
34 21.
BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU
3 12
5 20
22. BADAN LINGKUNGAN HIDUP 6
22 7
35 23. BADAN KETAHANAN PANGAN
5 18
1 24
24. BADAN PELAKSANAAN PENYULUHAN, PERTANIAN, PERIKANAN
DAN KEHUTANAN 38
67 6
111 25
INSPEKTORAT DAERAH 7
21 3
31 26. KANTOR PERPUSTAKAAN, ARSIP DAN DOKUMENTASI
3 10
1 14
8
27. RUMAH SAKIT UMUM DAERAH 17
221 50
3 291
28. KANTOR SATUAN POLISI PAMONG PRAJA 2
29 18
49 29. KECAMATAN KAYU ARO
2 10
12 24
30. KECAMATAN SIULAK 1
10 12
23 31. KECAMATAN GUNUNG KERINCI
3 15
15 33
32. KECAMATAN DEPATI TUJUH 2
8 12
22 33. KECAMATAN DANAU KERINCI
1 11
12 24
34. KECAMATAN SITINJAU LAUT 1
14 9
24 35. KECAMATAN GUNUNG TUJUH
2 4
14 20
36. KECAMATAN AIR HANGAT 18
11 29
37 KECAMATAN AIR HANGAT TIMUR
2 11
11 1
25 38
KECAMATAN KELILING DANAU 2
16 23
41 39
KECAMATAN GUNUNG RAYA 1
13 10
24 40
KECAMATAN BATANG MERANGIN 1
7 9
1 18
41 KECAMATAN KAYU ARO BARAT
7 10
17 42
KECAMATAN SIULAK MUKAI 1
7 5
13 43
KECAMATAN AIR HANGAT BARAT 3
9 8
20 44
KECAMATAN BUKIT KERMAN 3
7 12
2 24
45 KANTOR LURAH SIULAK DERAS
1 6
1 8
46 KANTOR LURAH LEMPUR TENGAH
1 2
2 6
47 SEKRETARIS DEWAN PENGURUS KORPRI
1 5
6
Sumber data : BKD Kab. Kerinci
9
BAB II VISI DAN MISI
2.1.
Visi
Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan
Pemeritah nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah serta Peraturan Menteri Dalam Negeri RI nomor 54 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah
nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah, Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan. Dimana keadaan yang
diharapkan
itu dicapai
melalui kebijakan
dan program
pembangunan yang ditawarkan oleh Kepala Daerah terpilih. Dalam dimensi lain, Visi dapat juga dimaknai sebagai
pernyataan cita-cita atau keinginan atau impian sebuah kondisi yang ingin dicapai di masa depan. Kondisi yang dicita-citakan atau
diimpikan tersebut adalah kondisi yang di akhir periode dapat diukur capaiannya melalui berbagai usaha pembangunan.
Dengan memperhatikan dan merujuk pada dokumen RPJPD Kabupaten Kerinci Tahun 2005-2025 yang telah ditetapkan dengan
Peraturan Daerah Kabupaten Kerinci Nomor 11 Tahun 2011, maka perumusan visi harus berpedoman pada arah kebijakan dan
sasaran pokok periodesasi pembangunan 5 lima tahunan berkenaan.
Dari perspektif kerangka dan alur berfikir tersebut diatas, maka Bupati dan Wakil Bupati Kerinci terpilih telah menetapkan Visi
untuk kurun waktu periodesasi kepemimpinannya selama 5 lima tahun kedepan, yaitu :
“TERWUJUDNYA KERINCI YANG LEBIH BAIK”.
Rangkaian kalimat Visi tersebut diatas memiliki makna yang sangat dalam. Makna dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Terwujudnya, memiliki makna bahwa segala sesuatu yang telah dirumuskan dan ditetapkan dalam dokumen RPJMD Kabupaten
Kerinci Tahun 2014-2019, harus dapat direalisasikan dan diwujudkan secara maksimal dengan menggunakan berbagai
potensi sumber daya secara efektif dan efesien. Oleh karena itu, untuk dapat mewujudkannya perlu dilakukan melalui kerja
keras, kerja cerdas dan kerja bersinergitas, baik oleh seluruh aparatur Pemerintah Kabupaten Kerinci maupun dukungan dan
partisipasi dari seluruh pemangku kepentingan. Dengan menetapkan kat
a “terwujudnya” sebagai titik tolok, maka
10
target capaian kinerja pemerintahan 5 lima tahun mendatang diharapkanakan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Kabupaten Kerinci baik jasmani maupun rohani.
2. Kerinci Yang Lebih Baik, memiliki makna bahwa atas dasar potensi yang dimilikinya serta didorong oleh keinginan yang
keras untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kerinci agar dapat hidup lebih layak, sehingga secara moril maupun
materiil dapat sejajar dengan masyarakat lainnya se-Provinsi Jambi, maka tidak ada pilihan lain bahwa pembangunan yang
dilaksanakan
harus dilakukan
secara efektif,
efesien, partisipatif, akuntabel dengan mensinergikan perencanaan
dengan penganggaran. Melalui langkah strategi seperti ini, diharapkan hasil pembangunan selama 5 lima tahun kedepan
yaitu kondisi pada akhir tahun 2019 akan lebih baik dibandingkan dengan kondisi pembangunan pada tahun dasar
2014.
Adapun Indikator Kinerja yang dapat dijadikan sebagai tolok ukur untuk “Kerinci Yang Lebih Baik” adalah membandingkan
Pertumbuhan Ekonomi, Indeks Pembangunan Manusia IPM, dan Angka Kemiskinan Kabupaten Kerinci tahun 2014 dengan 2019.
Salah satu tujuan pembangunan adalah meningkatkan pertumbuhan ekonomi, dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi
tentu akan dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas. Indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi suatu daerah
dalam suatu periode tertentu ditunjukkan oleh data Produk Domestik Regional Bruto PDRB wilayah atau daerah tersebut.
Pertumbuhan ekonomi menunjukkan sejauh mana aktivitas perekonomian
akan menghasilkan
tambahan pendapatan
masyarakat pada suatu periode tertentu. Di samping analisis pertumbuhan ekonomi dapat digunakan untuk menentukan
keberhasilan pembangunan yang telah dicapai, dapat pula digunakan untuk menentukan arah pembangunan yang akan
datang.
Pada tahun 2014 tingkat Indikator Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Kerinci adalah sebesar 6,34 persen, sementara kondisi
yang diharapkan pada tahun 2019 dari Indikator Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Kerinci adalah sebesar 7,
Indek Pembangunan Manusia IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun
kualitas hidup manusia masyarakat penduduk yang mencakup dimensi Kesehatan, Pengetahuan dan Standart Hidup Layak dan
diukur dengan Angka Harapan Hidup Saat Lahir, Rata-rata Lama Sekolah, Angka Harapan Lama Sekolah, Pengeluaran per Kapita
yang disesuaikan.
11
Indeks Pembangunan Manusia IPM Kabupaten Kerinci pada tahun dasar 2014 adalah sebesar 67,96 sementara Indeks
Pembangunan Manusia IPM Kabupaten Kerinci yang diharapkan pada tahun 2019 adalah sebesar 71,00.
Kemiskinan adalah situasi yang serba terbatas yang terjadi bukan atas kehendak orang yang bersangkutan. Suatu penduduk
dikatakan miskin bila ditandai oleh rendahnya tingkat pendidikan, produktivitas kerja, pendapatan, kesehatan dan gizi serta
kesejahteraan
hidupnya, yang
menunjukkan lingkaran
ketidakberdayaan dalam menentukan jalan hidupnya sendiri. Atau dengan istilah lain kemiskinan itu merupakan ketidakmampuan
dalam memenuhi
kebutuhan pokok,
sehingga mengalami
keresahan, kesengsaraan atau kemelaratan dalam setiap langkah hidupnya.
Beberapa factor kemiskinan diantaranya pendidikan yang rendah dipandang sebagai penyebab kemiskinan. Dari dimensi
kesehatan, rendahnya mutu kesehatan masyarakat menyebabkan terjadinya kemiskinan. Dari dimensi ekonomi, kepemilikan alat-alat
produktif yang terbatas, penguasaan teknologi dan kurangnya keterampilan, dilihat sebagai alasan mendasar mengapa terjadi
kemiskinan. Factor kultur dan struktual juga kerap kali dilihat sebagai elemen penting yang menentukan tingkat kemakmuran
dan kesejahteraan masyarakat.
Menurut data BPS Kabupaten Kerinci tahun 2014 bahwa tingkat kemiskinan Kabupaten Kerinci adalah sebesar 7,43 ,
sementara tingkat kemiskinan Kabupaten Kerinci yang diharapkan pada tahun 2019 adalah sebesar 7,00 .
“Kerinci Yang Lebih Baik” akan terwujud apabila ketiga indikator yang diharapkan atau ditargetkan dapat terwujud pada
tahun 2019.
2.2. Misi