Uji Signifikansi Individual (Uji Statistik t)
4.1.4.4 Uji Signifikansi Individual (Uji Statistik t)
demikian, hipotesis ketujuh yang menyatakan Pengujian hipotesis uji t dilakukan untuk
bawa komite audit berpengaruh terhadap tax menyelediki lebih lanjut mana diantara dua variabel
avoidance ditolak.
bebas yang berpengaruh signifikan terhadap
4.2 Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis
profitabilitas. Uji statistik t dilakukan dengan melihat Berdasarkan hasil regresi linear berganda nilai signifikansi yang diperoleh masing-masing yang telah diperoleh dalam penelitian ini, maka variabel.
berikut akan dibahas pengaruh variabel bebas, Berdasarkan tabel 4.7 menunjukkan hasil
ROA, kepemilikan pengujian sebagai berikut: institusional, dewan komisaris, kualitas audit dan
yaituthin
capitalization,
1. Variabel thin capitalization (X 1 ) memiliki nilai
komite, terhadap variabel terikat, yaitu tax avoidance. signifikan 0,345 lebih besar dari 0,05 atau 5%.
4.2.1 Pengaruh thin capitalization, ROA,
Hal ini menunjukkan bahwa thin capitalization
kepemilikan institusional, dewan komisaris,
tidak berpengaruh terhadap tax avoidance. Jadi
kualitas audit dan komite audit terhadap tax
dapat disimpulkan
bahwa
pada setiap
avoidance
aktivitas/nilai penghindaran pajak tidak terdapat Berdasarkan hasil pengujian statistik F perbedaan pada perusahaan yang melakukan thin diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,050atau sama
capitalization dan tidak melakukan thin dengan taraf signifikansi 0,05 atau 5 %, yang berarti capitalization. Dengan demikian, hipotesis kedua bahwa variabel bebas, yaitu profitabilitas, tingkat yang menyatakan bahwa thin capitalization
pertumbuhan, arus kas bebas, ukuran perusahaan, dan berpengaruh terhadap tax avoidance ditolak. rasio hutang, secara bersama-sama berpengaruh
2. Variabel ROA (X 2 ) memiliki nilai signifikan
terhadap variabel terikat, yaitu tax avoidance pada 0,693 lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukkan
perusahaan keuangan yang terdaftar di JII tahun 2011- bahwa ROA tidak berpengaruh terhadap tax 2015, sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis avoidance . Dengan demikian, hipotesis ketiga
pertama (H 1 ) diterima.
yang menyatakan bahwa ROA berpengaruh
4.2.2 Pengaruh thin capitalization terhadap tax
terhadap tax avoidance ditolak.
avoidance
3. Variabel kepemilikan institusional (X 3 ) memiliki
Berdasarkan hasil pengujian statistik dengan nilai signifikan 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa
uji t menunjukkan bahwa variabel thin capitalization kepemilikan institusional berpengaruh terhadap memiliki tingkat signifikansi 0,345 atau 34,5% yang tax avoidance . Dengan demikian, hipotesis
berada di atas tingkat signifikansi yang diinginkan keempat yang menyatakan bahwa kepemilikan
yaitu sebesar 0,05 atau 5% agar diterimanya hipotesis institusional berpengaruh terhadap tax avoidance penelitian. Nilai tersebut menunjukkan bahwa thin diterima.
capitalization tidak berpengaruh terhadap tax
avoidance pada perusahaan yang terdaftar di JII. signifikan 0,84 lebih besar dari 0,05. Hal ini Dengan demikian hasil penelitian ini menolak menunjukkan bahwa dewan komisaris tidak
4. Variabel dewan komisaris (X 4 ) memiliki nilai
hipotesis kedua (H 2 ).
berpengaruh terhadap tax avoidance. Dengan
Penelitian ini menunjukkan bahwa tidak
4.2.3 Pengaruh kepemilikan institusional terhadap
terjadi pengaruh apapun antara thin capitalization dan
tax avoidance
tax avoidance . Hal ini berbeda dengan penelitian yang Berdasarkan hasil pengujian statistik dengan dilakukan oleh Khomsatun (2012) pada perusahaan
uji t dapat dilihat bahwa variabel kepemilikan ISSI yang menyatakan bahwa thin capitalization
institusional memiliki nilai signifikansi 0,005 yang menurunkan hubungan positif terhadap tax avoidance.
berada di bawah tingkat signifikansi yang diinginkan Hal ini dikarenakan sedikitnya celah pengelolaan
yaitu sebesar 0,05 atau 5%. Hubungan negatif sebesar optimalisasi kepemilikan hutang terkait dengan
0,270 yang ditunjukkan oleh kepemilikan institusional pengelolaan pajak.
yang berarti semakin besar pengaruh pihak luar dalam Hal ini bertolak belakang dengan penelitian
perusahaan maka akan semakin sulit perusahaan untuk yang dilakukan Taylor dan Richardson (2012) bahwa
melakukan tax avoidance.Berarti semakin tingginya thin capitalization berpengaruh terhadap penghindaran
nilai dari kepemilikan institusional maka akan pajak. Hal ini bisa dikarenakan karena objek atau
semakin mudah pihak luar melakukan pengawasan sampel penelitian ini cakupannya masih sedikit hanya
(controling) pada perusahaan sehingga sulit bagi mencapai 75 observasi saja sehingga tidak terlalu
melakukan tindakan tax menunjukkan pengaruh terhadap tax avoidance
perusahaan
untuk
avoidance .Sehingga dapat disimpulkan bahwa Penelitian ini menjelaskan bahwa pembatasan
hipotesis keenam (H 6 ) yang menyatakan bahwa utang (thin capitalization) yang berbasis bunga
kepemilikan institusional berpengaruh negatif dibandingkan dengan total aset sebesar 45%:55%
terhadap tax avoidance diterima. yang merupakan salah satu syarat suatu perusahaan
Hasil penelitian ini sejalan penelitian yang untuk masuk ke dalam daftar JII tidak
dilakukan oleh Puspita dan Harto (2014) menyatakan mempengaruhiadanya praktik praktik tax avoidance.
kepemilikan institusional berpengaruh terhadap tax Walaupun penelitian ini menunjukkan perbandingan
avoidance karena mekanisme pemegang saham yang lebih besar antara perusahaan yang melakukan
institusional dalam tata kelola perusahaan berfungsi thin capitalization
sebagai pengawas manajer perusahaan dalam melakukan
dan perusahaan yang tidak
meminimalkan keputusan penghindaran pajak. Hal ini menunjukkan pengaruh pada aktivitas tax avoidance.
tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
4.2.3 Pengaruh ROA terhadap tax avoidance
Annisa (2012) dan Handayani (2015) yang Berdasarkan hasil pengujian statistik dengan
menyatakan bahwa kepemilikan institusional tidak uji t menunjukkan bahwa variabel ROA memiliki
berpengaruh terhadap tax avoidance hal ini tingkat signifikansi sebesar 0,693 atau 69,3% yang
pemilik institusional berada di atas tingkat signifikansi yang diinginkan
disebabkan
keberadaan
mengindikasikan adanya tekanan dari pihak yaitu sebesar 0,05 atau 5% agar diterimanya hipotesis
institusional kepada manajemen perusahaan untuk penelitian. Nilai ini menunjukkan bahwa ROA tidak
melakukan kebijakan pajak agresif dalam rangka berpengaruh terhadap tax avoidance pada perusahaan
memperolh laba yang maksimal untuk pemilik yang terdaftar di JII tahun 2011-2015. Sehingga dapat
institusional.
disimpulkan bahwa hipotesis ketiga (H 3 ) ditolak.
4.2.4 Pengaruh proporsi dewan komisaris terhadap
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
tax avoidance
yang dilakukan oleh Utami (2013) dengan Berdasarkan hasil pengujian statistik dengan menyatakan sampel ROA perusahaan yang rata-rata
uji t dapat dilihat bahwa variabel dewan komisaris 10,3%, sehingga mengindikasikan tindakan efisiensi
dengan tingkat signifikansi 0,084 atau 8,4% yang yang dilakukan oleh pihak manajemen cukup rendah.
berada di atas tingkat signifikansi yang diinginkan Nuringsih (2010) dalam Utami (2013) menyebutkan
yaitu sebesar 0,05 atau 5% agar diterimanya hipotesis rasio profitabilitas yang tinggi menunjukkan adanya
penelitian. Sehingga dapat disimpulkan hipotesis efisiensi yang dilakukan oleh pihak manajemen.
kelima (H 5 ) ditolak.
Utami (2013) menambahkan hal tersebut mungkin Hasil penelitian sejalan dengan penelitian menjadi alasan mengapa variabel ROA dalam
yang dilakukan oleh Handayani (2015) dan Puspita penelitiannya tidak berpengaruh terhadap tax
(2014) yang menyatakan bahwa proporsi dewan avoidance. Sejalan dalam penelitian ini bahwa rata-rata
komisaris tidak berpengaruh terhadap tax avoidance. nilai ROA dalam sampel penelitian rata-rata dengan
komisaris independen tidak nilai 14,18% yang jumlah tersebut tidak jauh berbeda
Jumlah dewan
mempengaruhi penurunan aktivitas tax avoidance dengan penelitian sebelumnya dan mengindikasikan
(Handayani, 2015).Penambahan anggota dewan tindakan efisiensi perusahaan yang cukup rendah oleh
komisaris independen hanya untuk memenuhi pihak perusahaan oleh sebab itu pada penelitian ini
ketentuan yang ditetapkan, sementara pemegang ROA tidak berpengaruh terhadap tax avoidance.
saham mayoritas masih memegang peraanan penting saham mayoritas masih memegang peraanan penting
1) Untuk tahun pengamatan selama 2011-2015, thin (Dewi dan Jati, 2014).
capitalization,return on assets, kepemilikan
4.2.5 Pengaruh kualitas audit terhadap tax
institusional, dewan komisaris, komite audit dan
avoidance
kualitas auditsecara bersama-sama menunjukkan Berdasarkan hasil pengujian statistik dengan
hubungan yang saling berpengaruh (simultan) uji t dapat dilihat bahwa variabel kualitas audit dengan
terhadap penghindaran pajak pada perusahaan tingkat signikansi 0,036 atau 3,6% yang berada di
yang terdaftar di JII.
bawah tingkat signifikansi yang diinginkan yaitu
2) Walaupun banyak perusahaan yang melakukan sebesar 0,05 atau 5%. Hubungan positif sebesar 0,071.
thin capitalization pada perusahaan yang terdaftar Yang berarti terdapat perbedaan penghindaran pajak
di JII namun tetap tidak menunjukkan pengaruh pada perusahaan yang diaudit oleh KAP The Big Four
terhadap tax avoidance. Sehingga dapat dengan KAP non Big Four. Penghindaran pajak lebih
disimpulkan bahwa variabelthin capitalization tinggi terjadi pada perusahaan yang diaudit oleh KAP
tidak berpengaruh terhadap penghindaran pajak Big Four yaitu sebesar 0,071. Sehingga dapat
pada perusahaan yang terdaftar di JII tahun 2011-
disimpulkan bahwa hipotesis keenam (H 6 ) diterima.
3) Variabel return on asset tidak berpengaruh (2013) bahwa kualitas audit berpengaruh positif
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Utami
terhadap terhadap penghindaran pajak pada terhadap tax avoidance pemilihan auditor yang
perusahaan yang terdaftar di JII tahun 2011-2015. berkualitas bertujuan menutupi tindakan manajemen
komisaris tidak laba dengan alasan untuk meminimalkan beban pajak.
4) Variabelproporsi
dewan
berpengaruh terhadap terhadap penghindaran Selain itu dengan pemilihan auditor yang berkualitas
pajak pada perusahaan yang terdaftar di JII tahun maka akan memberikan sinyal kepada para pemakai
2011-2015.
laporan keuangan akan reliabilitas laporan keuangan
5) Variabel kepemilikan institusional berpengaruh yang disajikan. Hasil penelitian ini tidak sejalan
negatif terhadap tax avoidance pada perusahaan dengan penelitian yang dilakukan oleh Fadhilah
yang terdaftar di JII tahun 2011-2015 (2014) yang menyatakan bahwa kualitas audit
6) Variabelkualitas audit berpengaruh positif berpengaruh negatif terhadap tax avoidance. Ia
terhadap terhadap penghindaran pajak pada berpendapat perusahaan yang diaudit oleh KAP The
perusahaan yang terdaftar di JII tahun 2011-2015. Big Four maupun KAP non The Big Four bisa saja
7) Variabel komite audit tidak berpengaruh terhadap terjadi kecurangan.
terhadap penghindaran pajak pada perusahaan yang terdaftar di JII tahun 2011-2015.
4.2.6 Pengaruh komite audit terhadap tax
5.2 Keterbatasan Penelitian
avoidance
Penelitian ini mempunyai keterbatasan- Berdasarkan hasil pengujian statistik dengan
dijadikan bahan uji t dapat dilihat bahwa variabel komite audit dengan
pertimbangan bagi peneliti berikutnya sehingga tingkat signifikansi 0,818 atau 81,8%yang berada di
diperoleh hasil yang lebih baik lagi di masa yang akan atas tingkat signifikansi yang diinginkan yaitu sebesar
datang, antara lain:
0,05 atau 5% agar diterimanya hipotesis penelitian.
1) Pemilihan variabel independen yang diduga
berpengaruh terhadap profitabilitashanya melihat ditolak.
Sehingga dapat disimpulkan hipotesis kelima (H 5 )
6 faktor saja yaitu thin capitalization, ROA, Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
komisaris, kepemilikan dilakukan oleh Handayani (2015) yang menyatakan
proporsi
dewan
institusional, kualitas audit dan komite audit. Hal bahwa komite audit tidak berpengaruh terhadap
ini emungkinkan terabaikannya faktor-faktor lain penghindaran pajak. Keberadaan komite audit di
yang juga mempengaruhi profitabilitas. dalam mekanisme good corporate governance kurang
2) Masih sangat terbatasnya referensi tentang memiliki peran aktif atas penetapan tarif pajak
variabel-variabel yang ada dalam penelitian ini perusahaan dan cenderung bekerja secara netral
khususnya pada variabel thin capitalization. dengan aturan yang telah ditetapkan.
5.3 Saran
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian,
5. Kesimpulan, Keterbatasan dan Saran
maka terdapat beberapa saran antara lain:
5.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan hasil penelitian
5.3.1 Saran Praktis (Operasional)
yang telah dikemukakan sebelumnya, dapat
1) Hasil penelitian diharapkan dapat membantu para disimpulkan bahwa:
investor dalam mengambil keputusan dalam investor dalam mengambil keputusan dalam
Handayani Cahyaning dewi, Aris M Abdul, Mujiyati. perusahaan.
saham
kepada
2015. Pengaruh Return on Asset, Karakter
2) Hasil penelitian
Eksekutif, dan dimensi tata kelola perusahaan mengembangkan penelitian-penelitian yang akan
yang baik terhadap tax avoidance. Syariah dilakukan oleh peneliti lain
paper accounting . ISSN 2460-0784.
5.3.2 Saran Akademisi (Teoretis)
Hanlon, M. & Heitzman,S. 2010. A Review of Tax
1) Diharapkan pada penelitian selanjutnya untuk Research Journal of Accounting and menambahkan variabel-variabel lain seperti
Economics, 50, 127-178. variabel non keuangan yang mempengaruhi
http://nasional.kontan.co.id/news/realisasi-pajak- profitabilitas.
2012-meleset-dari-target (diakses pada april
2) Peneliti selanjutnya sebaiknya memperluas objek
9.15 WIB)
penelitian dengan menambahkan tahun penelitian. http://bisnis.liputan6.com/read/2403217/realisasi- penerimaan-pajak-2015-capai-815-dari-target
Daftar Pustaka
(diakses pada 7 april 9.15 WIB) Annisa dan Kurniasih. 2012. Pengaruh Corporate
http://economy.okezone.com/read/2014/01/06/20/922 Governance terhadap tax avoidance. Jurnal
576/penerimaan-pajak-2013-capai-92-42 akuntansi dan auditing volume 8/No. 2/mei
(diakses pada 7 April 9.15 WIB) 2012:95-189
http://www.kemenkeu.go.id/Berita/realisasi- Brigham, E. F., & Houston, J. F. 2010. Dasar-Dasar
pendapatan-negara-tahun-2014-capai- Manajemen Keuangan (Essential of Financial
rp15372-triliun (diakses pada 7 april 9.16 Management) . Buku 1. Edisi 11. Terjemahan
WIB)
oleh Ali Akbar Yulianto. Jakarta: Salemba http://www.pajak.go.id/content/dirjen-pajak- Empat.
penerimaan-pajak-2011-capai-993-persen Brown, Karen B. 2012. A Comparative Look at
(diakses pada 7 april 2016 9.18 WIB) regulation of corporate Tax Avoidance .
https://www.linkedin.com/pulse/20140726022710- Washington: Springer.
57653111-mengenal-penghindaran-pajak-tax- Darmawan dan sukartha. 2014. Pengaruh Penerapan
avoidance (diakses pada 7 April 2016 11.33 corporate governance, leverage, return on
WIB)
asset, dan ukuran perusahaan pada http://www.pajak.go.id/content/article/melalui-pajak- penghindaran
kita-membangun-negeri (diakses pada 13 april universitas udayana . ISSN: 2302-8556
pajak.E-jurnal
akuntansi
2015 9.54 WIB)
Darmadji, Tjiptono & Hendry M. Fakhruddin. 2012. Haruman dalam jurnal Annisa. 2012. Pengaruh Pasar Modal di Indonesia. Pendekatan Tanya
Governance terhadap tax jawab. Edisi 2. Jakarta : Salemba empat.
Corporate
avoidance. Jurnal akuntansi dan auditing Deak, D. 2009. Legal Considerations of Tax Evasion
volume 8/No. 2/mei 2012:95-189 and Tax Avoidance .Society & Economy,Vol.
Khomsatun dan Martani. 2015. Pengaruh thin
26, No. 1, 41-85 capitalization dan Asset mix perusahaan Dewi,K. Dan I.K. Jati. 2014. Pengaruh Karakter
Indeks saham syariah indonesia (Issi) eksekutif, karakteristik perusahaan, dan
penghindaran pajak. Jurnal corporate governance pada Tax avoidance di
terhadap
Simposium Nasional Akuntansi XVIII. 16-19 Bursa Efek Indonesia. E-Jurnal Akuntansi
september 2015, Sumatera utara, Indonesia. Universitas Udayana. 6(2): 249-260.
Kurniasih dan Sari. 2013. Pengaruh return on asset, Fadhilah, R. 2014. Pengaruh Good Corporate
leverage, corporate governance, ukuran Governance terhadap Tax Avoidance.
perusahaan dan kompensasi rugi fiskal pada Skripsi . Universitas Negeri Padang
tax avoidance. Buletin studi ekonomi Volume Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate
18 (1) : 58-66
dengan Program IBM SPSS 21 . Semarang: Linda. 2012. Mekanisme Corporate Governance dan Undip
Simposium Nasional Gujarati, D. N. 2003. Basic Econometrics. Fourth
Biaya
Agensi.
XV Banjarmasin. Edition. New York: Mc Graw Hill.
Akuntansi
Low, Angie, 2006, Managerial Risk-Taking Behavior Gupta, S., dan Newberry, K. 1997. Determine of the
and Equity-Based Compensation, Fisher variability on corporate effective tax rates:
Collage of Business Working Paper, 03-003. Evidance from Australia firms. Journal of
Lumbantoruan, Sophar. 1996. Akuntansi Pajak. Edisi International Accounting, Auditing and
Revisi. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Taxation 22: 12-25
Indonesia
Maharani dan Suardana. 2014. Pengaruh Corporate cs, vol. 3. Elsevier Science,Amsterdam, 1423– governance, Profitabilitas, dan Karakter
1470
eksekutif pada Tax avoidance perusahaan Suandy, Erly. 2008. Perencanaan Pajak. Jakarta: manufaktur. E-jurnal akuntansi universitas
Salemba Empat, Edisi Keempat. udayana . ISSN 2302-8556
Sutojo S, Aldridge E J. 2008. Good Corporate Messier, W. F., Glover S. M., & Prawitt D. F., 2014.
Governance . Tata kelola perusahaan yang Jasa Audit dan Assurance Pendekatan
sehat. Jakarta : PT. Damar Mulia Pustaka. Sistematis (Auditing and Assurance Services:
Sulistyanto, H. Sri, dan Rika Lidyah, 2002, Good
A Systematic Approach). Buku 1. Edisi 8. Governane: Berhasilkah ditrapkan di Terjemahan oleh Denies Priantinah & Linda
Indonesia? Jurnal Widya Warta, No.2 Tahun Kusumaning Wedari. Jakarta: Salemba Empat.
XXVI/Juli 2013
Mughal dan akram. 2012. Reasons of tax avoidance Taylor,G & Richardson G. 2012. International and tax evasion: Reflection from pakistan.
Corporate Tax Avoidance Practice: Evidence Journal of economics and behavioral studies.
from Australian Firms, The International ISSN 2220-6140
Journal of Accounting 47,469–496 Nuraini NS, Marsono. 2014. Analisis faktor-faktor
Taylor,G.,&Richardson,G.,2013.The deteriminant yang mempengaruhi thin capitalization pada
of thinly capitalized tax avoidance structures: perusahaan multinasional di Indonesia.
from australia Diponegoro journal of accounting . ISSN
evidence
firms,TheInternationalJournalofAccounting2 2337-3806
2,12-25
Permana dan Zulaikha. 2015. Pengaruh Corporate Utami, Nurindah Wahyu. 2013. Pengaruh Struktur Governance terhadap penghindaran pajak
Corporate Governance, SIZE, Profitabilitas (Studi empiris pada perusahaan manufaktur
Perusahaan Terhadap Tax Avoidance . yang terdaftar di Bursa Efek indonesia 2011-
Surakarta : Universitas Sebelas Maret. 2014).Diponegoro journal of accounting. ISSN: 2337-3806
Puspita SR dan Harto. 2014. Pengaruh tata kelola perusahaan terhadap penghindaran pajak. Diponegoro journal of accounting . ISSN 2227-2806
Prakosa. K.B. 2014. Pengaruh profitabilitas, kepemilikan
keluarga,
dan corporate
governance terhadap penghindaran pajak Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi
XVII. 24-27 september 2014, Mataram, Indonesia. Hal. 1-27.
Republik Indonesia. Keputusan Ketua Bapepam dan Lembaga
penerbitan daftar efek syariah. Jakarta. ________________. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 102/KMK.04/1984. Jakarta. ________________. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 1002/KMK.04/1984. Jakarta. Sekaran, Uma. 2006. Research Methods For Business. Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.
Shleifer, A., dan Vishney, R. 1986. Larger shareholders and corporate control.Journal of political economy
94: 461-488.
Sikka, P., 2010. Smoke and Mirrors: Corporate Social Responsibility and Tax Avoidance, Accounting Forum 34, 153-168
Slemrod,J.,S.Yitzhaki.2002.TaxAvoidance,Evasion,A ndAdministration ,HandbookofPublicEconomi