Formasi Ideologi pada M KCAK?

t erjelm a dalam kehidupan keseharian, cara hidup kolektif m asyarakat, lembaga, serta organisasi di t em pat praktik sosial berlangsung. Formasi ideologi dalam teks muncul m elalui t okoh, latar yang mencakup t empat, w aktu, dan sosial, serta peristiw a. Ideologi-ideologi yang t erdapat pada masing-masing t okoh secara keseluruhan adalah sebagai berikut : Tabel 1 Elemen-elemen Ideologi pada “M engapa Kau Culik Anak Kami?” Jenis Ideologi Elemen Kesadaran Elemen Kebebasan Feodalism e M engagun gkan kedudukan dan t radisi M elanggengkan kedudukan dan tradisi Human ism e Kesempurnaan keselamatan m anu sia Keselamatan dan kead ilan so sial M ilit erism e M ematuhi perintah atasan Kepatuhan atas disiplin yang hirarkis dem i kekuasaan Ot oritarianisme Kekuasaan secara sew enang-wenang atau secara diktato r M elanggengkan kekuasaan mutlak Demokrasi Persamaan hak w arga n egara Persamaan dan kebebasan warga negara rakyat Anarkism e Ket idakstabilan kekacauan masyarakat Kekacauan polit ik dan pem erin tahan 2. Formasi Ideologi pada M KCAK? Ideologi-ideologi t ersebut di atas dan form asi ideologi pada masing-masing t okohnya dapat dilihat pada tabel 2 berikut ini lihat lampiran. Dalam tabel ini juga sekaligus ada dat a formasi ideologi pada masing-masing t okohnya sehingga dapat diketahui ideologi dom inannya, dan rincian t okoh, serta elem en-elem en masing-masing ideologi. Tokoh suam i merupakan tokoh subalt ern atau subordinat yang berkat egori sebagai rakyat. Tokoh ini m em iliki sejum lah ideologi yang berform asi dalam dirinya dan m embentuk ideologi dom inan. Adapun ideologi-ideologi yang terdapat dalam t okoh ini yait u ideologi feodalism e, dem okrasi dan humanism e. Feodalism e dalam t okoh ini terlukis dalam petunjuk teknis naskah drama yang m enggambarkan dirinya m engenakan sarung Ajidarma, 2001:81 dan dialognya yang m engut ip peribahasa Jawa, “ Tidak m ikul dhuwur m endhem jero? M elupakan yang buruk, mengingat yang baik Ajidarma, 2001:88.” Feodalism e m erupakan salah satu ideologi yang mem iliki elem en kesadaran m engagungkan kedudukan dan tradisi, sem entara elem en kebebasannya yait u m elanggengkan kedudukan dan t radisi; dalam t okoh suam i ini yaitu tradisi Jawa. Selain feodalism e, t okoh suam i ini juga mem iliki ideologi dem okrasi, yakni ideologi yang m engutamakan persamaan hak dan kewajiban serta perlakuan yang sama bagi semua warga negara w w w .hyperdictionary.com ideology. Demokrasi m em iliki elem en kesadaran berupa persamaan hak warga negara dan elem en kebebasannya berupa persamaan dan kebebasan w arga negara rakyat . Ideologi dem okrasi dalam t okoh ini tampak dalam kut ipan berikut . Ibu : Aku sungguh t idak m engert i, bagaim ana manusia tidak bisa m enerima p erbedaan. Apa orang itu t idak bo leh b erbeda? Bapak: Perbedaan itu lah yang selalu dian ggap m engganggu . Ibu : Apa semua oran g itu harus sama? Harus seragam? Sama p ikirannya, sama seleranya, sama t in gkah lakunya. Apa haru s b egitu Ajidarma, 2001:133? Ibu : Aku ragu dengan semua pendapat yan g sudah dit erim a sebagai keb enaran tanpa d ip ertanyakan lagi. Bapak: Wah, kamu past i kebanyakan m embaca buku . Ibu : Itu lah p end idikan Pak. Bukan m enghafal, t api m empertanyakan. Bapak: Nah, it u yan g dibilan g Sat ria kalau debat den ganku Ajidarma, 2001:134-135. Ada satu lagi ideologi yang t erdapat dalam tokoh suam i ini, yakni humanism e. Humanism e m erupakan salah satu ideologi yang ditandai dengan elem en kesadaran berupa kesempurnaan dan keselamat an manusia, sem entara elemen kebebasannya yaitu keselamatan dan keadilan sosial. Dari ketiga ideologi yang terdapat dalam dirinya, t ampaknya humanism elah yang m enjadi ideologi dom inan dalam tokoh ini. Berikut ini sejum lah kut ipan yang menujukkan sikap humanistik t okoh suam i ini dalam sejum lah dialognya. Cobalah m embayangkannya tanpa d endam . Kit a haru s leb ih m anusiaw i dari m ereka Ajidarma, 2001:113. Apakah m ereka tidak b isa m embedakan, bahwa t ugas n egara pun bisa dit olak kalau nggak b ener? Dibuat dari apa hat i nurani orang-orang ini Ajidarma, 2001:114? Yang kumaksud kan pend id ikan yang m ebudayakan manusia. Teror sih bukan kebudayaan Bu Ajidarma, 2001:134. Tokoh istri, yang m enjadi lawan dialog tokoh suam i dit injau dari ideologi yang dianutnya juga m empunyai tiga ideologi seperti yang t erdapat dalam diri t okoh suam i yakni feodalism e, demokrasi, dan humanism e. Kut ipan dialog antara suam i dan istri dari halaman 133-135 di atas menunjukkan formasi ideologi demokrasi dalam tokoh istri ini. Sedangkan ideologi feodalism e t idak banyak dit em ukan, t eks petunjuk t eknis yang m enggam barkan t okoh ini mengenakan kain dan kebaya sumat ra Ajidarma, 2001:81 m erupakan data yang menunjukkan hal it u. Ideologi dom inan dalam tokoh istri ini yaitu ideologi humanism e. yait u paham yang m enekankan pada kapasitas seseorang untuk m erealisasikan dirinya guna m ew ujudkan kesejaht eraan manusia w w w .hyperdict ionary.com ideology. Pengert ian ini m erupakan definisi humanism e secara umum , bukan dalam pengert iannya yang lebih khusus Edwords, 2003. Pertanyaannya mengenai kekerasan polit ik dalam kut ipan di bawah ini m enunjukkan dom inannya ideologi humanisme dalam tokoh ini. .... Bagaimana perasaan anaknya m endengar jerit an bapaknya? Bagaimana perasaan ist rinya mendengar jeritan suam inya? Bagaimana perasaan ibunya m endengar jerit an anaknya? Apa Bapak yakin set elah t iga pu luh tahun leb ih m ereka b isa melupakannya Ajidarma, 2001:91? .... Orang-orang diperkosa dem i politik, o rang-o rang d ibakar, h arta bendanya dijarah, bagaimana o rang bisa hidup t enang? Hanya polit ik yang bisa m embuat orang m embunuh atas nama agama. M ana ada agam a m emb enarkan pembunuhan. Apakah in i t idak terlalu berbahaya? Polit ik hanya pedu li dengan kekuasaan. Po lit ik tidak pernah peduli dengan manusia. Apalagi hat i manu sia. Apakah kamu b isa m embayangkan Pak, luka d i set iap keluarga itu Ajidarma, 2001:133? Tokoh Sat ria, anak ket iga dari keluarga yang diculik t er sebut juga termasuk tokoh subaltern juga. Berbeda dari kedua orang t uanya yang t erkategori sebagai tokoh rakyat , Satria t ergolong tokoh int elektual. Hal ini ditem ukan lewat elem en solidarit as ident it asnya yakni sebagai mahasiswa, t epat nya m ahasiswa yang kritis yang suka mem impin demonstrasi terhadap prakt ik kehidupan yang tidak dem okratis. Karena kevokalannya inilah, Satria diculik dan hingga w akt u itu belum diketahui nasibnya. Satria m erupakan t okoh yang berideologikan demokrasi, yakni ideologi yang m empunyai elem en kesadaran berupa persamaan hak warga negara. M elalui dialog bapak dan ibunya, karakt er Satria tergambarkan sebagaimana kutipan berikut ini. Ibu : .... Dia bilan g, ‘Politik yan g dewasa t idak begitu , Bu. Setiap orang haru s mau m endengar p ikiran orang lain.’ Aku bilang lagi, ‘Pokoknya hat i-hat i, d i n egeri ini polit ik selalu berart i kekerasan, bukan p em ikiran .’ Bapak: Terus, apa katanya? Ibu : Dia bilan g, ‘M ain kekerasan sudah harus d ih en tikan, karena kekerasan it u kampungan Ajidarma, 2001:129.’ Ibu : Aku ragu dengan semua pendapat yan g sudah dit erim a sebagai kebenaran tanpa d ipertanyakan lagi. Bapak: Wah, kamu past i kebanyakan m embaca buku . Ibu : Itu lah p end idikan Pak. Bukan m enghafal, t ap i m empertanyakan. Bapak: Nah, it u yan g dibilan g Sat ria kalau debat den ganku Ajidarma, 2001:134-135. Tokoh Simbok m erupakan tokoh subaltern, rakyat dan juga sebagai seniman t radisional sebagai bentuk elemen solidarit as identit asnya. M elalui tokoh inilah kekerasan dan keotorit eran penguasa dideskripsikan. Tokoh inilah yang selamat dari pembantaian t erhadap semua anggota group ludruknya. M elalui t okoh inilah kekerasan yang kini m enimpa keluarga Satria ternyata m em iliki akar kekerasannya pada masa awal pem erint ahan penguasa. Ideologi yang terdapat dalam tokoh Simbok adalah feodalism e, hal ini dit andai dengan m elanjut kan tradisi bakar kem enyan pada malam Jumat Kliw on, suatu t radisi budaya Jawa. Tokoh dom inan dalam dram a ini yait u t okoh Penguasa yang dideskripsikan t idak begit u jelas, apakah dia seorang presiden, gubernur ataukah seorang bupati. Tokoh inilah yang selalu disebut dalam dialog tokoh suam i dan ist ri it u sebagai pem impin, “ pem im pin yang m erasa dirinya adalah negara Ajidarma, 2001:107” . Tokoh ini berideologikan ot orit arianism e, yakni ideologi paham m enjalankan pem erintahan atau peraturan dengan cara-cara tirani dan dikt akt or serta m enunt ut adanya kepat uhan m ut lak dari masyarakat atau bawahan ww w .hyperdict ionary.com ideology. Elem en kesadaran ideologi otoriatarianism e yaitu m em peroleh atau m empertahankan kekuasaan secara sew enang-wenang atau secara dikt aktor; sem ent ara elem en kebebasannya yait u m elanggengkan kekuasaan yang mut lak atau absolut . Keotoriteran tokoh Penguasa digam barkan dalama kutipan berikut. Ibu : Begitu berkuasanya sehingga m erasa berhak m enguasai pikiran, dan sangat tersinggung kalau orang berpikir lain . Bapak: Sangat tersinggung. Ibu : Sangat tersinggung. M aka mengamuklah den gan pentungan, p enan gkapan, penculikan , p enganiayaan. Bapak: Kekuasaan yang kerd il Ajidarma, 2001:94. Ibu : Un tuk apa Sat ria d ibunuh? Untuk apa? Dia tidak m elakukan kejahatan apa-apa. Dia t idak bisa mem imp in pembron takan. Anak sekurus it u. Bapak: Ku ru s dan sakit-sakitan . Tapi pikirannya tajam . Ibu : Kenapa ada orang begitu taku t kepada p ikiran sampai-sampai harus m enculik dan m em bunuh p em ilik pikiran it u. Bapak: Pikiran yang b ebas sejak dahu lu selalu dianggap b erbahaya o leh negara. Ibu : Negara gob lok Ajidarma, 2001:120. Tokoh lain yaitu para tentara dan Komandan yang menganut paham militerisme, suatu paham agresivitas yang melibatkan ancaman dengan menggunakan kekuatan militer. Pengertian ini berasal dari www.hyperdictionary. comideology yang menyatakan bahwa militerism is aggressiveness that involves the threat of using military force. Mereka memiliki elemen kesadaran berupa semua perintah atasan atau komandannya harus dipatuhi. Sementara elemen kebebasannya yaitu kepatuhan atas disiplin yang hirarkis demi kekuasaan. Tokoh para tentara m eskipun m em iliki ideologi dom inan m iliterism e, m ereka juga m engalam i formasi ideologi karena di dalam diri m ereka terdapat ideologi lain seperti otoritarianism e dan humanism e. Otoritarianism e dalam diri m ereka merupakan kepanjangan dari paham otorit arianism e dari Penguasa dalam m enjalankan pem erint ahan, sem entara paham humanism e dalam dirinya m erupakan perlaw anan atas paham m ilit erism e, terut ama dalam m enjalankan perintah komandan yang bert entangan dengan hati nuraninya, dalam drama ini yait u perintah m enculik para akt ivis. Bapak: .... “ Republik ini sudah hampir ambruk.” Yan g di sin i m enyahut , “ Kam u m emb ela m ereka? Apa kamu mau m embangkang?” “ Dia bukan mau m embangkang terhdap tugas, dia m engatakan apa yan g dip ikirkannya” “ Jangan b erpikir d i sini, laksanakan saja t ugas kita den gan baik.” “ Tap i m ereka cu ma anak-anak.” “ Ya, anak-anak yang berbahaya.” “ Tap i apa hak kita untuk m en cu lik, m erampas kem erd ekaan m ereka?” “ Pert ama, m ereka berbahaya untuk negara. Kedua, kalau pun kamu t idak setu ju , in i adalah tu gas.” Ini dijaw ab lagi. “ Tugas pun bo leh dit olak kalau keliru.” Lan tas d itantang: “ To lak saja kalau berani.” Dijaw ab lagi: “ Aku m eno lak” BAPAK TERDIAM Ibu : Lantas? Bapak: Oran g yang m enolak tugas ini m at i Ajidarma, 2001:109-111. Untuk m enget ahui keseluruhan formasi ideologi yang t erdapat pada masing-masing tokoh dalam drama “ M engapa Kau Culik Anak Kam i?” ini dapat dilihat pada lampiran tabel-tabel formasi ideologi.

3. Seno Gumira Ajidarma, Sastra, dan Pers