Arti Secara Etimologi. Filsafat Sebagai Suatu Sikap

1

BAB I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT

1. Arti Filsafat

Filsafat termasuk ilmu pengetahuan yang paling luas cakupannya, oleh karena itu titik tolak untuk memahami dan mengerti filsafat pada tahap awal biasanya dilakukan dengan meninjaunya dari segi etimologi. Tinjauan secara etimologi adalah membahas sesuatu istilah atau kata dari segi asal usul kata itu.

a. Arti Secara Etimologi.

Istilah “filsafat” dalam bahasa Indonesia memiliki padanan kata falsafah Arab, philosophy Inggris, philosophia Latin, philosophie Jerman, Belanda, Perancis. Semua istilah itu bersumber pada istilah Yunani philosophia. Istilah Yunani philein berarti “mencintai”, sedangkan philos berarti “teman”. Selanjutnya istilah sophos berarti “bijaksana”, sedangkan sophia berarti “kebijaksanaan”. Dengan demikian ada dua arti secara etimologi dari filsafat yang sedikit berbeda. Pertama, apabila istilah filsafat mengacu pada asal kata philein dan sophos, maka berarti mencintai hal-hal yang bersifat bijaksana bijaksana dimaksudkan sebagai kata sifat}. Kedua, apabila filsafat mengacu pada asal kata philos dan sophia, maka artinya adalah teman kebijaksanaan kebijaksanaan dimaksudkan sebagai kata benda. Menurut sejarah, Pythagoras 572-497 SM adalah orang yang pertama kali memakai kata philosophia. Ketika beliau ditanya apakah ia sebagai orang yang bijaksana, maka Pythagoras dengan rendah hati menyebut dirinya sebagai philosophos, yakni pencinta kebijaksanaan lover of wisdom. Banyak sumber yang menegaskan bahwa sophia mengandung arti yang lebih luas daripada kebijaksanaan. Artinya ada berbagai macam, antara lain : 1 kerajinan, 2 kebenaran pertama, 3 pengetahuan yang luas, 4 kebajikan intelektual, 5 pertimbangan yang sehat, 6 kecerdikan dalam memutuskan hal-hal praktis. Dengan demikian asal mula kata filsafat itu sangat umum yang intinya adalah mencari keutamaan mental the pursuit of mental excelence. 2 Tinajauan istilah “filsafat” dari segi etimologi belum memberikan pengertian yang memuaskan. Meskipun istilahnya tetap demikian itu, namun dalam penerapan sepanjang sejarahnya selalu memperoleh isi dan pengertian baru.

b. Filsafat Sebagai Suatu Sikap

Filsafat adalah suatu sikap terhadap kehidupan dan alam semesta. Bila seseorang dalam keadaan krisis atau menghadapi problim yang berat, maka kepadanya dapat diajukan pertanyaan : bagaimana Anda menanggapi keadaan semacam itu?” Bentuk pertanyaan semacam itu membutuhkan jawaban secara kefilsafatan. Problim-problim tersebut ditinjau secara luas, tenang dan mendalam. Tanggapan semacam itu menumbuhkan sikap ketenangan, keseimbangan pribadi, pengendalian diri dari tidak emosional. Sikap dewasa secara filsafat adalah sikap menyelidiki secara kritis, terbuka, toleran dan selalu bersedia meninjau suatu problim dari sudut pandangan yang paling dalam.

c. Filsafat Sebagai Suatu Metode